Sertifikasi Relawan Kesehatan, Dinkes Gelar Pembinaan Emergency Service Volunteer

pembinaan relawan kesehatan

Sertifikasi Relawan Kesehatan, Dinkes Gelar Pembinaan Emergency Service Volunteer

BANDUNG, Prolite – UPTD Pusat Pelayanan Keselamatan Terpadu Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung menggelar kegiatan pembinaan bagi relawan kesehatan layanan darurat 119 atau Emergency Service Volunteer (ESV), yang berlangsung di Hotel Grandia, Kamis (26/6/2025).

Plt Kepala UPTD Dinas Kesehatan Kota Bandung, Eka Anugrah, menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya diikuti oleh relawan kesehatan Bandung Emergency Service Volunteer, tetapi juga mengundang berbagai komunitas relawan kesehatan lainnya. Di antaranya adalah Bandung Ambulance Transport, Ambulance Rescue Residipis, Dunia Ojol 78, Komunitas Edan Sepur, serta sejumlah relawan lain yang kerap berkontribusi dalam layanan ambulans dan kedaruratan.

pembinaan relawan kesehatan
Plt Kepala UPTD Pusat Pelayanan Keselamatan Terpadu Dinas Kesehatan Kota Bandung, Eka Anugrah.

“Tujuan utama dari kegiatan ini adalah menjalin silaturahmi antarrelawan serta meningkatkan soliditas dan kompetensi mereka saat bertugas di lapangan,” ujar Eka.

Eka menegaskan, meskipun sebagian peserta bukan tenaga kesehatan, penting bagi mereka memiliki standar kemampuan dasar dalam penanganan kegawatdaruratan. Hal ini demi memastikan masyarakat yang membutuhkan pertolongan ditangani oleh orang yang tepat.

Pembinaan ini juga menjadi bagian dari komitmen Dinas Kesehatan Kota Bandung dalam meningkatkan kualitas layanan darurat di masyarakat. Narasumber dalam kegiatan ini berasal dari Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK), Program Studi Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), dengan lima pemateri yang kompeten di bidangnya.

Eka menambahkan, pembinaan ini menyasar dua kategori relawan: relawan baru dan relawan yang sudah berpengalaman.

“Relawan kesehatan baru wajib menjalani pelatihan dan sertifikasi sebelum turun langsung ke lapangan. Sedangkan relawan lama tetap perlu mengikuti pelatihan penyegaran untuk memperbarui keterampilan mereka,” katanya.

Dengan pelatihan ini, Eka berharap sistem koordinasi layanan darurat di Kota Bandung dapat berjalan lebih efektif, terutama saat ada kondisi emergensi.

” Informasi yang masuk ke layanan 119 bisa langsung diteruskan ke jaringan relawan yang tersebar di seluruh wilayah kota,” tandasnya.




Program Aswatama, Latih Warga Berikan Pertolongan Pada Serangan Jantung

Aswatama

Aswatama: Ambulan Sapa Warga untuk Pertolongan Pertama

BANDUNG, Prolite – Adanya program Aswatama (Ambulan Sapa Warga untuk Pertolongan Pertama) Dinas Kesehatan Kota Bandung, diakui Nuraeni (64) warga Antapani membuat ia jadi tahu cara menolong pertama orang terkena serangan jantung.

Selama ini Nuraeni mengaku tidak bisa melakukan apapun kalau ada orang sakit terlebih serangan jantung.

“Dibiarin aja, paling telepon tim medis atau dokter. Padahal kalau kita tahu kita bisa menolong ya,” ujar Nuraeni saat menerima pelatihan CPR atau pompa jantung dari Dinkes Kota Bandung melalui program Aswatama di Lapangan Gasibu, Rabu (11/6/2025).

Ternyata kata Nuraeni, 10 menit sejak serangan jantung itu waktu cepat untuk menolong. Di waktu itu masyarakat bisa mendeteksi nadi di tangan atau dileher warga terkena serangan jantung atau melihat perut dan dada apakah memompa (bergerak mengempis dan mengembang) atau tidak.

“Kalau masih ada nadi, dada dan perut masih mengembang berarti masih hidup. Tapi kalau sudah tidak terasa nadi dan kembang kempis kita pompa atau CPR, itu bisa pertolongan pertama, begitu kata dokter barusan,” jelasnya.

Nuraeni mengaku pernah juga pelatihan mengenali ciri-ciri orang meninggal sebelumnya.

“Kata dokter waktu itu lihat pupil matanya kalau bergerak berati dia masih hidup. Itu disenter, kalau gak bawa senter pake senter di hp saja,” ucapnya.

Aswatama

Untuk menolong kecelakaan pun Nuraeni mengaku pernah mengikuti pelatihan diantaranya yang ia ketahui adalah jangan memindahkan korban kecelakaan kecuali petugas medis yang sudah berpengalaman.

“Katanya nanti malah patah tulang dan meninggal gara-gara kita. Sebaiknya dibiarkan sampai ada petugas datang,” ujarnya seraya mengatakan adanya program pelatihan di lokasi keramaian ini bagus dan ia sangat mendukungnya.

Sementara itu Kepala UPTD Pusat Pelayanan Keselamatan Terpadu Dinkes Kota Bandung Eka Anugrah ditemui saat program Aswatama di Lapangan Gasibu mengatakan pertolongan pada pasien serangan jantung dilakukan sebanyak 200 pijitan atau sedalam sekitar 5 cm, itu dilakukan 3 jari dari ulu hati.

“Serangan jantung itu kan darahnya mengumpal nah dengan dipompa darah akan bergerak lagi dan jantung terpacu kembali, itu dilakukan jangan takut patah tulang kalau patah lanjutkan selama 2 menit,” jelas Eka.

Sedang untuk kasus stroke tidak banyak bisa dilakukan keluarga atau pasien namun 1 jam bahkan kurang setelah terserang stroke sebaiknya segera dibawa ke rumah sakit.

“Nah kalau korban kecelakaan benar sama tiga orang, agar satu pegang kepala, badan, dan kaki sehingga tidak fatal terjadi patah tulang. Kalau sudah terbiasa dan bisa tidak apa-apa dipindahkan sendiri juga,” tandasnya.




Tarif Berobat Puskesmas Naik Jadi Rp 15.000 Sejak 5 Januari 2024

Ilustrasi kenaikan tarif puskesmas (freepik).

Tarif Berobat Puskesmas Naik Menjadi Rp Mulai Januari 2024

Prolite – Usai ditetapkannya penyesuaian tarif berobat ke Puskesmas oleh Pemerintah Kota Bandung itu semua tidak berpengaruh pada masyarakat Kota Bandung.

Pemkot Bandung melakukan penyesuaian tarif dari sebelumnya Rp kini menjadi Rp .

Melalui peraturan Daerah (Perda) Kota Bandung Nomor 1 Tahun 2024 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Menurut Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono, terbitnya Perda terbaru itu atas dasar pertimbangan kondisi ekonomi saat ini, serta untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

“Tentunya kenaikan tarif ini tidak boleh membebani. Saya yakin kenapa? Karena kondisi saat ini tidak membebani kepada pasien. Dengan kondisi pertumbuhan ekonomi sekarang yang sudah cukup membaik,” katanya di Bandung, Jawa Barat, Rabu (10/1/2023).

prolitenews
prolitenews

Degan diterapkannya tarif baru ini maka diharapkan akan meningkatkan pelayanan puskesmas ke pada masyarakat yang ingin berobat.

Namun hal lain diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung mengenai kenaikan tarif pelayanan di puskesmas tidak akan memberikan dampak pada pengguna BPJS dan Universal Health Coverage (UHC).

“Tarif lama kita itu berdasar Perda tahun 2010, berarti sudah 14 tahun. Sementara harga kebutuhan untuk obat alat kesehatan dan lain sebagainya kan tiap tahun juga naik,” ujarnya.

Kenaikan tarif puskesmas ini disampaikan hanya untuk pasien umum sedangkan 99 persen warga Kota Bandung telah terdaftar BPJS Kesehatan.

Sebagai informasi perubahan tarif ini diberlakukan sejak tanggal 5 Januari 2024 lalu.

Setelah dilakukan penyesuain tarif hingga kini belum ada keluhan dari masyarakat Kota Bandung mengenai kenaikan yang keluarkan oleh pemerintah Kota Bandung.

Nantinya, kata dia, seluruh Puskesmas di Kota Bandung akan ditetapkan menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Setelah ditetapkan menjadi BLUD, seluruh Puskesmas dapat melakukan pengelolaan keuangan sendiri, termasuk pengolahan dari sisi pengadaan barang dan jasa yang selama ini berada di bawah Dinas Kesehatan (Dinkes).




Waspada Pneumonia dan Covid-19 Meningkat Mencapai 80% di Indonesia  

Kasus Covid-19 di Indonesia meningkat (BPSDM).

Waspada Pneumonia dan Covid-19 Meningkat Mencapai 80% di Indonesia

BANDUNG, Prolite – Kasus Covid-19 di Indonesia mulai meningkat kembali, setelah pemerintah Indonesia menyatakana terbebas dari wabah covid-19, namun kali ini wabah ini mengalami peningkatan kembali.

Menurut catatan Kementerian Kesehatan RI kali ini kasus meningkat hingga 80 persen. Hal tersebut maka seluruh masyarakat di minta waspada akan penularan wabah ini.

Kewaspadaan yang di keluarkan oleh kementerian Kesehatan Ri tak terkecuali untuk Kota Bandung.

Meski dalam catatan Dinas kesehatan (Dinkes) Kota Bandung belum ada penambahan kasus Covid-19 yang signifikan.

Namun kewaspadaan akan penularan perlu di laksanakan untuk seluruh warga Kota bandung dan sekitarnya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Bandung, Ira Dewi Jani juga mengatakan kini pengawasan virus ini tak lagi seketat dulu.

“Di Kota Bandung sama seluruh daerah lain memang semenjak dinyatakan endemi itu kita udah enggak bikin lagi laporan harian. Sampai hari ini sih kita belum melalui laporan ada kasus COVID-19 lagi. Iya mudah-mudahan enggak ada yang positif lagi, dibanding yang dulu. Dari Januari boleh dikatakan sampai sekarang kami belum menerima laporan pasien COVID-19,” kata Ira, dikutip detikJabar.

“Iya bisa begitu (karena tidak ada yang swab), tapi kalau memang dari secara klinis kecurigaan kan kami ada surveillance, itu memang dilakukan swab tapi sampai hari ini belum ada yang hasilnya menunjukkan ke arah positif COVID-19, paling influenza aja,” lanjutnya.

Namun tak hanya COVID-19 yang mulai diwaspadai, ada punya Pneumonia. Kemenkes RI melaporkan ada 6 kasus anak terinfeksi bakteri Mycoplasma Pneumoniae di DKI Jakarta. Bakteri inilah yang disebut-sebut menjadi pemicu merebaknya penyakit pernapasan pneumonia ‘misterius’ di China saat ini.

Bakteri ini sebenarnya bukan hal baru di Indonesia, bahkan dengan gejala yang relatif ringan. Ira pun memastikan bahwa setiap puskesmas di Kota Bandung melakukan pengecekan saat pemeriksaan terutama pada anak balita.

“Jadi melalui pemeriksaan Manajemen Terpadu Balita Sehat (MTBS), upaya perbaikan manajemen penatalaksanaan terhadap penyakit seperti pneumonia, diare, campak, dan lain-lain. Pada pneumonia dicek dengan menghitung nafas cepat untuk anak usia balita. Itu sebagai deteksi dini,” ujar Ira.

Dalam kasus kali ini penyakit lebih sering ditemukan pada penderita usia balita, maka dari itu pengecekan lebih insentif dilakukan pada balita.

Vaksin Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) akan diberikan secara rutin kepada balita untuk upaya pencegahan penularan penyakit tersebut.

Vaksin yang akan diberikan kepada balita dengan 3 dosis dari usia 2 bulan, 3 bulan dan 12 bulan.