Raffi Ahmad Ditegur Anggota TPS 01 Karena Ketahuan Merekam Video

Raffi Ahmad ditegur anggota TPS 01 karena mengelurkan ponselnya (dok Pribadi Raffi Ahmad).

Raffi Ahmad Ditegur Anggota TPS 01 Karena Ketahuan Merekam Video

Prolite – Presenter kondang tanah air Raffi Ahmad juga ikut memberikan hak suaranya di TPS 01 yang berada di Kelurahan Pangkalan Jati Baru, Cinere, Depok, Jawa Barat.

Namun ada hal yang berbeda saat bapa dua anak ini sedang memberikan hak suara di TPS tempat dirinya melakukan pencoblosan di Pemilu 2024.

Kejadian berawal ketika sang presenter mengeluarkan ponsel saat menunggu giliran dirinya untuk di panggil mencoblos.

Kolase
Kolase

Raffi Ahmad Nampak kaget saat dirinya di datengin oleh salah satu petugas KPPS menegurnya untuk menurunkan ponselnya.

Saat itu juga Sultan Andara ini tampak terdiam ketika dirinya di tegus oleh anggota KPPS di mana dirinya mencoblos.

“Dilarang menggunakan alat komunikasi di TPS yaitu kamera, kalau di luar gapapa,” kata petugas KPPS.

“Oh gitu,” kata Raffi Ahmad langsung menurunkan ponselnya.

Terlihat juga Sultan Andra tersebut terlihat kebingungan ketika hendak mencoblos di balik bilik suara.

Saar berada di balik bilik suara sang presenter kondang itu terlihat bertanya kepada salah satu petugas KPPS yang sedang bertugas di lokasi.

Petugas yang di panggil oleh Raffi ahmad itu menghampiri untuk memberikan arahan serta panduan bagai mana mencoblos.

Setelah selesai menentukan pilihannya sultan andara kembali memanggil petugas untuk memastikan bahwa yang dilakukannya sudah benar dan sah.

Usai selesai memberikan suaranya ayah dua anak ini langsung mengeluarkan ponselnya dan memamerkan jari kelingkingnya yang telah di beri tinta kepada awak media.

Dirinya juga merasa lega usai memberikan suaranya di KPPS 01 Pangkalan Jati Baru dan berharap Pemilu 2024 kali ini tetap damai.

Bahkan dirinya juga menghimbau untuk seluruh pendukung Capres dan Cawapres nomer 1,2 dan 3 untuk tetap saling menghargai dengan semua hasil akhir nantinya.

“Siapa pun pilihannya yang penting kita kalau memilih yang damai. Ya, saling menghargai perbedaan, saling menghargai pilihan, setiap orang kan punya hak memilih siapa yang mau dipilih,” pungkas Raffi Ahmad.




Jakarta dan Bogor Diguyur Hujan Buatan dalam Upaya Atasi Kamarau dan Polusi Udara

Hujan Buatan

JAKARTA, Prolite – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengambil langkah untuk menerapkan hujan buatan dalam upaya mengatasi kemarau panjang dan polusi udara di wilayah Jabodetabek, terutama di Jakarta.

Penerapan teknologi modifikasi cuaca (TMC) digunakan untuk menciptakan hujan buatan dengan tujuan mengurangi polusi udara dan menjaga kualitas udara di wilayah tersebut.

Pada Sabtu (19/08/2023), penerbangan penyemaian awan dilakukan dengan cara menaburkan garam semai sekitar 800 kg di atas ketinggian 9 ribu hingga 10 ribu kaki.

Ilustrasi Hujan Buatan – Cr.

Langkah ini merupakan salah satu metode alternatif dalam penerapan teknologi modifikasi cuaca untuk memicu terbentuknya hujan.

Pada akhirnya, hujan buatan yang dihasilkan melalui teknik ini turun di wilayah Jakarta hingga Bogor pada Minggu (27/08/2023) sore menjelang malam.

Tujuan dari upaya ini adalah untuk mengatasi dampak kemarau yang panjang dan mengurangi polusi udara yang berdampak buruk pada kualitas udara di wilayah Jabodetabek.

Hujan Buatan Hasil dari Teknologi Modifikasi Cuaca

Peringatan Dini Hujan Jabodetabek BMKG – Cr. BMKG

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, telah mengonfirmasi bahwa hujan yang terjadi semalam merupakan hasil dari teknologi modifikasi cuaca.

Hujan tersebut juga disertai dengan angin kencang dan turun pada waktu yang berbeda di beberapa wilayah.

Kota Bogor mengalami hujan sekitar pukul WIB, Depok dan Jakarta mengalami hujan sekitar pukul WIB, dan wilayah Tangerang Selatan mengalami hujan sekitar pukul WIB.

Dwikorita mengirimkan tangkapan radar cuaca yang memperlihatkan perkembangan intensitas dan sebaran hujan di wilayah Jabodetabek. Hujan tercatat turun hingga pukul WIB pada hari tersebut.

Meskipun langkah ini memiliki potensi untuk membantu mengatasi masalah tersebut, perlu dilakukan pemantauan dan evaluasi terus-menerus untuk memahami dampak serta efektivitasnya dalam jangka panjang.

Meski Hujan Turun, Dampak Terhadap Kualitas Udara di Wilayah Jabodetabek Masih Belum Signifikan

Hujan Buatan mengguyur kota Jakarta dan sekitarnya – Cr.

Menurut IQAir, kualitas udara di Jakarta pada Senin (28/08/2023) pukul WIB mencapai angka 169 AQI US dengan konsentrasi PM2.5 melebihi 18 kali batas panduan kualitas udara tahunan yang ditetapkan oleh WHO.

Hal ini mengindikasikan bahwa indeks AQI menunjukkan tingkat Tidak Sehat. Oleh karena itu, upaya pembuatan hujan buatan melalui modifikasi cuaca dengan penyemaian garam akan direncanakan untuk dilanjutkan hingga September 2023 mendatang.

Dwikorita menjelaskan bahwa rencana tersebut mencakup dua tahap. “Tahap pertama berlangsung dari tanggal 19 hingga 21 Agustus 2023, sementara tahap kedua dimulai sejak 24 Agustus dan direncanakan berlangsung hingga 2 September 2023.”

Namun, musim kemarau saat ini menjadi tantangan dalam modifikasi cuaca, karena awan yang cocok untuk disemai menjadi hujan masih cukup sulit ditemukan.

Dwikorita juga meminta dukungan doa dari masyarakat seiring dengan usaha untuk mengatasi masalah kualitas udara ini.

Ia mengungkapkan bahwa dalam musim kemarau yang lebih kering seperti saat ini, mendapatkan awan hujan yang memadai untuk disemai menjadi hujan menjadi lebih sulit.




Kondisi Zaira Siswi SMAN 1 Depok Setelah Hilang 6 Hari dan Ditemukan Di Bandung

Zaira

JAKARTA, Prolite – Siswi SMAN 1 Depok, Zaira Rahma, yang sebelumnya dikabarkan hilang sejak Jumat (21/7), akhirnya telah kembali pulang ke rumahnya. Selama nyaris sepekan, ia menghabiskan malam di masjid.

Pada Rabu (26/7) malam, ia akhirnya kembali berada di rumah yang beralamat di Jalan Swadaya 1, Kelurahan Tanah Baru, Beji Depok.

Kabar hilangnya Zaira benar-benar menjadi viral di media sosial. Kepergiannya begitu tiba-tiba dan tidak bisa dihubungi menyebabkan kekhawatiran di kalangan keluarga dan teman-temannya selama 6 hari.

Vitalia, sang ibunda, akhirnya mengungkapkan bahwa saat ini putrinya berada dalam keadaan sehat, meskipun sempat merasa lemas karena tidak makan selama beberapa hari, lantas ia pun juga bercerita tentang awal mula kejadian itu.

Kronologi Hilangnya Zaira

Cr. apahabar

Sebelumnya, pada Kamis (20/7), Zaira pergi sekolah seperti biasa dan tidak ada masalah yang terlihat. Gadis berusia 17 tahun itu hanya mengaku sedang sibuk karena ada demo ekskul, di mana ia aktif sebagai anggota Paskibra.

“Emang aktif di sekolah. Di rumah juga jarang main,” kata Vitaila.

Putrinya ini memang dikenal aktif dalam organisasi sekolah dan senang berkegiatan. Meskipun ia tidak pulang sampai Jumat (21/7), Vitaila, mengaku tidak terlalu khawatir karena putrinya memang sering menginap di sekolah jika ada acara atau kegiatan.

Pada akhirnya, pada Jumat pagi, seorang adik kelas Zaira datang ke rumah untuk menanyakan keberadaannya. Vitaila bercerita,

“Jumat pagi ada ade kelas yang datang mencari anak saya. Saya pikir dia (Zaira) mungkin menginap di sekolah pada Kamis malam karena ada acara. Karena biasanya dia suka menginap jika ada event atau kegiatan.”

Ternyata, diketahui kemudian bahwa putrinya ini pergi ke Bandung. Selama enam hari, ia hanya tidur di masjid dekat Stasiun Kiara Condong.

Vitaila menceritakan bahwa putrinya pun mengaku pergi untuk mencari ketenangan diri, meskipun ia tidak tahu apa masalah yang sedang dihadapi oleh putrinya tersebut.

“Saya nggak bisa cerita banyak ya. Dibilang mungkin ini masalah privasi keluarga ya yang namanya seorang anak yang mungkin ada atau gimana gitu ke orang tua. Dia bilang hanya ingin pergi gitu aja, mengikuti langkah kaki,” ungkapnya.

Vitaila melanjutkan ceritanya. Selama di Bandung, anaknya itu terakhir kali makan pada Minggu (23/7). “Makanya saat pulang dia merasa sakit maag. Dan pipinya agak tirus,” ceritanya.

Dibantu Sosok Pria Misterius

Cr. Pixabay

“Selama tidur di masjid dan makan terakhir katanya hari Minggu dikasih sama orang di warteg,” ungkap Zaira saat ditemui di kediamannya pada Kamis (27/7/2023).

Vitalia menceritakan bahwa putrinya berhasil ditemukan di Bandung berkat bantuan dari seorang pria yang mengantarnya ke stasiun Kiaracondong pada Rabu (26/7/2023).

Meskipun berhasil menemukan Zaira, sosok pria ini masih menjadi misterius karena ia langsung pergi setelah mengantarkan Zaira ke stasiun.

Zaira kemudian memberanikan diri untuk meminjam handphone dari seorang satpam stasiun untuk menghubungi keluarganya.

“Minta tolong sama Pak satpam untuk pinjam handphone. Zaira kemudian menghubungi saya melalui telepon karena tidak saya angkat dia menghubungi lewat WA,” ucap Vitalia.

Melapor Ke Pihak Kepolisian

Dalam pesan yang dikirimkan, Zaira memberitahukan posisinya bahwa ia berada di masjid stasiun Kiaracondong.

Kaget, panik, dan gembira menjadi satu dalam benak ibunya saat mendapat kabar dari anaknya, namun ia menjadi khawatir karena takut pesan tersebut hanyalah dari pihak yang memanfaatkan situasi.

Vitalia tak henti-hentinya mencoba menghubungi nomor yang dimaksud, namun tak ada jawaban, dan pesan WA-nya pun tak direspon. Akhirnya, ia memutuskan untuk berkonsultasi kepada pihak kepolisian Polres Metro Depok mengenai kabar yang diterima.

“Akhirnya saya hubungi kepolisian yang selalu mengawal kasus anak saya, saya lapor, ‘Pak ini ada kabar dari anak saya takutnya kan ini hanya orang memanfaatkan’. Petugas jaga pun menjawab ‘Jangan percaya kalau tidak ada video atau foto,” ungkap Vitalia menirukan.

Meskipun begitu, Vitalia tidak menyerah dan terus berupaya menghubungi nomor yang dimaksud. Akhirnya, ia mendapatkan jawaban dari satpam yang dimaksud dalam pesan tersebut.

Dalam percakapannya, Vitalia meminta untuk dapat berkomunikasi dengan anaknya. Namun, permintaannya tidak bisa dipenuhi karena satpam tersebut tengah bertugas.

Kendati demikian, satpam itu mengirimkan sebuah foto yang diakui oleh Vitalia sebagai sosok Zaira yang telah hilang selama 6 hari.

Cr.

Keberhasilan mendapatkan foto tersebut membawa sedikit kelegaan bagi Vitalia, namun dia tetap khawatir dan tak sabar untuk bertemu langsung dengan anaknya.

Vitalia pun kembali melaporkannya kepada pihak kepolisian dan memberikan nomor yang dimaksud kepada mereka. Selanjutnya, kepolisian meminta satpam tersebut untuk mengantar Zaira ke kantor polisi terdekat agar nantinya dapat dijemput oleh jajaran Polres Metro Depok.

Setelah dijemput oleh jajaran kepolisian Polres Metro Depok di Bandung, pertemuan yang dinanti-nantikan akhirnya terjadi. Vitalia bersyukur pada akhirnya, putri tercintanya, Zaira, berhasil ditemukan dalam keadaan selamat dan akhirnya kembali dalam pelukannya

Sebuah momen yang penuh haru dan bahagia menyatukan kembali keluarga yang telah melewati masa-masa sulit akibat kejadian ini. Semoga peristiwa ini menjadi pelajaran bagi semua pihak tentang pentingnya keamanan dan komunikasi dalam menjaga keselamatan anak-anak




AR Pelaku Pemerkosa Tewas di Tangan 8 Tahanan Lain

Ilustrasi AR pelaku pemerkosa tewas.

AR Pelaku Pemerkosa Tewas di Tangan 8 Tahanan Lain

DEPOK, Prolite – AR (51) Pelaku pemerkosa terhadap anak kandungnya sendiri tewas di aniaya oleh rekan tahanannya.

Wakasat Reskrim Polres Metro Depok AKP Nirwan Pohan menjelaskan AR jebloskan ke tahanan atas pemerkosaan terhadap anak kandung.

Delapan pelaku penganiayaan AR hingga tewas (PMJNews).
Delapan pelaku penganiayaan AR hingga tewas (PMJNews).

Setelah ditahan di Polres Metro Depok para tahanan lain menanyakan kasus apa yang menjerat AR.

Setelah mengetahui kasus yang menjerat AR adalah pemerkosaan para pelaku naik pitam.

Menurut mereka pelaku pencabulan terhadap anak di bawah umur apa lagi korban memerkosa anak kandungnya sendiri merupakan hal yang tidak manusiawi.

“Pemicunya berawal karena si korban ini kasusnya adalah cabul terhadap anak kandung. Mungkin para pelaku ini kesal karena dilakukan terhadap anak kandung sendiri. Saat ditanya, kasusnya apa, pencabulan anak kandung sendiri, akhirnya itu menjadi pemicu para pelaku kesal terhadap korban,” kata Nirwan di Polres Depok, Senin (10/7).

Pelaku Pemerkosa di aniyaya oleh delapan pelaku yang berada dalam satu tahanan. Ke delapan pelaku menganiaya korban hingga tewas.

Tersangka di antaranya MD, EAN, FA, AN, AN, AN, MN, dan FNA. Korban sempat pingsan setelah dianiaya dan kemudian dilarikan ke rumah sakit Bhayangkara Dua Depok sebelum akhirnya dinyatakan tewas.

Meski awalnya tersangka tidak mengaku melakukan penganiayaan namun polisi berhasil melakukan penyelidikan dan di nyatakan pelaku pemerkosa AR tewas karena dianiaya oleh delapan tahanan lainnya.