Mengawal Demokrasi Lokal: FISIP UNIBBA Hadirkan Ketua Bawaslu

Mengawal Demokrasi Lokal FISIP UNIBBA Hadirkan Ketua Bawaslu (dok).

Mengawal Demokrasi Lokal: FISIP UNIBBA Hadirkan Ketua Bawaslu

Prolite – FISIP Universitas Bale Bandung (UNIBBA) menggelar kuliah umum bertajuk “Mengawal Demokrasi di Tingkat Lokal: Temuan Bawaslu dalam Dinamika Politik Kabupaten Bandung” pada hari Sabtu (27/9). Dalam kesempatan ini, Ketua Bawaslu Kabupaten Bandung hadir sebagai pembicara utama untuk membedah berbagai dinamika politik lokal, termasuk tantangan pengawasan pemilu serta upaya menjaga kualitas demokrasi di tingkat daerah, khususnya Kabupaten Bandung, didampingi Dosen Tetap dari FISIP UNIBBA, yakni .

Ketua Bawaslu periode 2023-2028, yakni Kahpiana, menjelaskan secara komprehensif terkait temuan-temuan maupun pelanggaran pemilu yang terjadi menjelang pemilu legislatif dan pemilihan presiden tahun 2024 di Kabupaten Bandung. Ragam temuan secara komprehensif dijelaskan mulai dari temuan dan persentasi politik uang, pelanggaran alat peraga kampanye, hingga konflik terbuka antara tim sukses di lapangan. Bawaslu mengklaim bahwa pemilu 2024 telah terwujud secara kondusif, jujur, dan adil.

dok
dok

Sebagai bagian dari iron stock, peserta yang terdiri dari mahasiswa Ilmu Pemerintahan dari seluruh angkatan, bergantian memberikan pertanyaan, sekaligus keluh kesah yang terjadi di lapangan. Mengingat, tidak sedikit pula mahasiswa Ilmu Pemerintahan UNIBBA yang pada saat pemilihan umum 2024 berlangsung, bertugas sebagai petugas pemilu baik di tingkat Desa maupun Kecamatan. Kegiatan berlangsung hidup karena adanya agenda pertukaran opini, sharing pengalaman, dan pembagian cindera mata dari penyelenggara maupun narasumber dari Bawaslu. Mahasiswa Ilmu Pemerintahan UNIBBA juga banyak berbagi pengalaman dari kegiatan belajar mengajar, mengingat, bagian dari kurikulum FISIP UNIBBA mendorong mahasiswa untuk terjun ke lapangan dalam program magang, baik di Partai Politik, KPU, maupun Bawaslu. Sehingga, kehadiran Kahpiana beserta rombongan Bawaslu bukanlah pertemuan baru, melainkan reuni kecil bagi sebagian mahasiswa.

Dekan FISIP UNIBBA, Rendy Adiwilaga, yang juga aktif menulis tentang demokrasi dan partai politik baik Jurnal maupun buku, menanggapi kegiatan ini secara positif. Menurutnya “kami menginisiasi acara ini sebagai upaya kami mempersiapkan lulusan yang tidak cuma fasih dalam teori, tapi juga peka terhadap situasi dan dinamika lapangan sebagai bagian dari serunya demokrasi. Saya berharap, apa yang saya tulis, juga kami dosen-dosen yang concern di bidang ini, dapat dibuktikan oleh mahasiswa dari pengamatannya melalui point of view pelaksana langsung. Alhamdulillah, respon teman-teman juga positif. Memang ini acara kita bersama”

Di waktu yang berbeda, ketua Program Studi Ilmu Pemerintahan, Rifi Rivani Radiansyah, juga menjelaskan “ya acara ini memang acara rutin kami, setiap awal semester kami melaksanakan kuliah umum tidak hanya sebagai seremoni belaka, tapi kami juga mempersiapkan mahasiswa agar ‘meregangkan’ otaknya untuk bersiap menyambut semester yang seru ke depannya. Kuliah bukan sesuatu yang menakutkan, tapi sesuatu yang men-challenge teman-teman mahasiswa agar selalu terus updating dan menjadi manusia lebih baik lagi di hari esok”.

FISIP UNIBBA merupakan fakultas yang fokus pada keilmuan sosial politik, dan merupakan satu-satunya di Bandung Selatan. Selain mengusung tagline “harmonis, humanis, progresif”, FISIP UNIBBA juga memperkenalkan dirinya sebagai kampus “sadar HAM, ramah gender, dan anti korupsi”. Dekan FISIP UNIBBA dalam wawancara lanjutan juga menjelaskan bahwa ke depan, FISIP UNIBBA akan dirancang sebagai laboratorium negarawan, sebagai lanjutan dari visi misinya menciptakan lulusan berintegritas dan anti korupsi.

Kegiatan kuliah umum sendiri merupakan kegiatan yang rutin dilakukan setiap awal semester baik genap maupun ganjil. Setelah sebelumnya mengundang praktisi birokrasi, anggota legislatif, maupun pakar bereputasi nasional, di tahun ini, FISIP UNIBBA mengundang perwakilan praktisi dari kalangan profesional. Diharapkan ke depan, FISIP UNIBBA mampu melebarkan sayap dan reputasinya dengan mengundang narasumber skala nasional maupun internasional. Dari Bandung Selatan, untuk Indonesia dan dunia, salam hangat dari FISIP UNIBBA.




Peringatan Hari Demokrasi Internasional : Kukuhkan Suara Rakyat di Seluruh Dunia !

Hari Demokrasi Internasional

Prolite – Hari ini, seluruh dunia bersatu untuk memperingati Hari Demokrasi Internasional, sebuah perayaan yang menghormati nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar demokrasi yang mendasari banyak sistem pemerintahan di seluruh dunia.

Tanggal 15 September dipilih sebagai Hari Demokrasi Internasional untuk mengingatkan kita akan pentingnya demokrasi dalam mewujudkan keadilan, kebebasan, dan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan politik.

Sejarah Hari Demokrasi Internasional

Ilustrasi demokrasi – Cr. ist

Pemilihan tanggal 15 September sebagai Hari Demokrasi Internasional berasal dari sejarah yang penting. Konferensi Dunia Demokrasi tahun 1997 di Jakarta, Indonesia, adalah peristiwa utama yang membentuk perayaan ini.

Konferensi tersebut merupakan pertemuan internasional pertama yang secara luas membahas berbagai aspek demokrasi, termasuk pemilihan umum, hak asasi manusia, perlindungan minoritas, dan peran masyarakat sipil dalam demokratisasi.

Dalam Konferensi Dunia Demokrasi, lebih dari 185 negara dan 7 organisasi internasional menyuarakan komitmen mereka untuk mempromosikan dan melindungi demokrasi di seluruh dunia.

Hasilnya adalah Deklarasi Jakarta untuk Mendukung Demokrasi dan Pemilihan Umum yang Merdeka dan Jujur, yang menekankan prinsip-prinsip dasar demokrasi.

Sejak saat itu, setiap tanggal 15 September diperingati sebagai Hari Demokrasi Internasional. Peringatan ini memiliki beberapa tujuan penting, termasuk mendorong demokrasi global, menghormati hak asasi manusia, mendukung perdamaian dan stabilitas, melindungi minoritas, dan mengatasi tantangan demokrasi modern.

Selain itu, peringatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya demokrasi dalam kehidupan sehari-hari dan mendorong partisipasi aktif warga dalam proses politik.

Tujuan Diperingati Hari Demokrasi Internasional

Cr. Freepik

1. Mendorong Demokrasi Global

Salah satu tujuan utama peringatan Hari Demokrasi Internasional adalah mendorong penyebaran dan pemajuan demokrasi di seluruh dunia.

Melalui pemahaman dan apresiasi yang lebih baik terhadap prinsip-prinsip demokrasi, negara-negara diharapkan dapat mengambil langkah-langkah konkret untuk memperkuat lembaga-lembaga demokratis dan memungkinkan partisipasi yang lebih luas dari rakyat dalam pengambilan keputusan politik.

2. Menghormati Hak Asasi Manusia

Hari Demokrasi Internasional juga bertujuan untuk mengingatkan dunia akan pentingnya hak asasi manusia dalam konteks demokrasi.

Hak-hak seperti kebebasan berbicara, berorganisasi, dan memilih pemimpin yang diinginkan oleh rakyat adalah inti dari sistem demokratis.

Peringatan ini mendorong negara-negara untuk memastikan perlindungan hak asasi manusia yang kuat dalam sistem pemerintahan mereka.

3. Mendorong Perdamaian dan Stabilitas

Demokrasi sering kali dikaitkan dengan perdamaian dan stabilitas. Dengan memberikan warga negara hak untuk berpartisipasi dalam proses politik, demokrasi dapat membantu mengurangi ketegangan sosial dan politik.

Hari Demokrasi Internasional bertujuan untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas dengan mendorong negara-negara untuk mengadopsi prinsip-prinsip demokrasi.

4. Melindungi Minoritas dan Masyarakat Sipil

Salah satu tujuan penting dari peringatan ini adalah memastikan bahwa minoritas dan masyarakat sipil memiliki suara yang dihargai dan didengar dalam proses politik.

Demokrasi sejati harus inklusif dan menghormati keragaman pendapat. Hari Demokrasi Internasional menekankan perlunya melindungi hak-hak minoritas dan memberikan ruang bagi masyarakat sipil untuk berpartisipasi dalam proses politik.

5. Mengatasi Tantangan Demokrasi Modern

Di tengah perkembangan teknologi dan tantangan baru seperti disinformasi dan ancaman siber, peringatan ini juga bertujuan untuk mengajak negara-negara untuk mengatasi tantangan demokrasi modern.

Ini termasuk langkah-langkah untuk memastikan integritas pemilihan umum, melindungi kebebasan berbicara di dunia digital, dan memerangi penyebaran informasi palsu.

6. Meningkatkan Kesadaran Publik

Hari Demokrasi Internasional juga berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya demokrasi dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan mengedukasi masyarakat tentang nilai-nilai demokrasi, peran mereka dalam memperkuat demokrasi, dan pentingnya berpartisipasi dalam proses politik, peringatan ini berkontribusi pada perkembangan demokrasi yang lebih baik di seluruh dunia.

Ilustrasi demokrasi – Cr. ist

Pada peringatan ini, kita diingatkan akan pentingnya demokrasi sebagai landasan sistem pemerintahan yang memberikan suara pada rakyat.

Kita juga diingatkan untuk berkomitmen dalam memperjuangkan demokrasi, memastikan bahwa hak-hak dasar setiap individu dihormati, dan menjaga prinsip-prinsip dasar demokrasi di seluruh dunia.

Mari kita bersatu dalam semangat kerja sama internasional untuk mewujudkan dunia yang lebih demokratis, adil, dan berkeadilan bagi semua warga negara.

Selamat Hari Demokrasi Internasional! Semoga nilai-nilai demokrasi terus berkembang dan mendominasi dalam upaya kita untuk membangun masa depan yang lebih baik.