Viral Raya Bocah 4 Tahun Meninggal Karena Tubuh Dipenuhi Cacing

Ilustrasi Raya meninggal usai cacing bersarang di dalam tubuhnya (national geographic).

Viral Raya Bocah 4 Tahun Meninggal Karena Tubuh Dipenuhi Cacing

Prolite – Bocah 4 tahun bernama Raya asal Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat harus kehilangan nyawa karena penyakit yang dideritanya.

Tubuh bocah perempuan ini diketahui dipenuhi oleh cacing yang hidup, bahkan cacing tersebut keluar melalui hidung, mulut hingga kemaluannya.

Raya sebetulnya sudah lama dalam pengawasan gizi oleh petugas desa di Kampung Padangenyang, Desa Kabandungan, Kabupaten Sukabumi.

Bocah perempuan berusia empat tahun itu dikenal sebagai salah satu anak dengan status BGM (bawah garis merah), istilah medis untuk kondisi gizi buruk. Karena itu, Raya menjadi perhatian utama dalam pelayanan posyandu setempat.

Instagram Rumah Teduh Sahabat iin
Instagram Rumah Teduh Sahabat iin

“Ya kebetulan Raya itu sering ke posyandu, sehingga berat badannya kita kontrol. Memang sejak kecil Raya termasuk BGM itu di bawah garis merah, benar-benar terpantau kalau untuk berat badannya,” ujar Cisri Maryati selaku Bidan Desa Kabandungan dikutip detikJabar.

Sebagai tambahan bahwa bocah 4 tahun tersebut tumbuh di tengah-tengah kondisi ibu yang mengalami ODGJ dan sang ayah yang mengidap TBC.

Namun menurut aparat setempat sudah dilakukan berbagai cara untuk mendukung tumbuh kembang sang bocah dari memberikan bantuan gizi tambahan secara rutin, baik dari program reguler maupun dana desa.

“Jadi sehingga bantuan dari desa pun tetap kita prioritaskan untuk Raya, ada seperti susu, telor, ayam, buahan, itu dapat Raya. Terus kemarin itu ada program PMT lokal, untuk Raya itu dapat 60 hari, jadi terpantau setiap harinya, berat badannya juga kita pantau. Udah ada kenaikan berat badannya waktu kemarin dapat PMT lokal,” tutur Cisri.

Bukan hanya itu ia juga diketahui tercatat sebagai penerima obat cacing rutin setiap enam bulan sekali yang diberikan setiap bulan Febuari dan Agustus.

Namun kendala mulai muncul ketika akan di rujuk ke Puskesmas untuk konsultasi ahli gizi namun pihak orang tua dari bocah tersebuh tidak memberikan persetujuan.

Kasus bocah 4 tahun tersebut menjadi perhatian luas setelah video kondisinya saat dirawat di rumah sakit beredar di media sosial. Dalam video itu, terlihat tubuh sang anak mengeluarkan cacing dalam jumlah besar. Pihak desa pun segera dikabari oleh relawan.

“Ada, tahu. Karena dari pihak relawannya juga menghubungi kami, jadi kita diberitahukan kondisi sang bocah seperti ini, dirawat di RS Bunut, kondisinya seperti ini, cacingnya banyak. Waktu itu udah dapat 1 Kg kalau tidak salah,” imbuh Cisri.

Upaya lain juga sebenarnya sudah dilakukan Kepala Desa Cianaga, Wardi Sutandi, ia menjelaskan bahwa pihaknya telah sejak lama memperhatikan kondisi keluarga. Pemerintah desa, kata dia, bahkan mengalokasikan bantuan secara khusus untuk mendukung gizi anak tersebut.




Masalah Cacingan Apa Perlu Mengonsumsi Obat Cacing? Simak 4 Masalah Gangguan Kesehatan yang Terjadi

Ilustrasi Cacingan (net).

Masalah Cacingan Apa Perlu Mengonsumsi Obat Cacing? Simak 4 Masalah Gangguan Kesehatan yang Terjadi

Prolite – Cacingan menjadi masalah Kesehatan yang sangat umum terjadi di Indonesia dan beberapa negara berkembang lainnya.

Lantas apakah akan menjadi masalah besar ketika seseorang terkena infeksi casing atau cacingan tidak mengonsumsi obat cacing?

Dokter spesialis gizi klinis Johannes Chandrawinata mengingatkan pentingnya mengkonsumsi obat cacing minimal satu kali dalam setahun, terutama bagi kelompok masyarakat yang berisiko tinggi terinfeksi.

Menurut Johannes, pemberian obat anti-cacing secara rutin telah terbukti secara ilmiah mampu menurunkan beban kesehatan akibat infeksi parasit ini.

“Minimal satu tahun sekali. Pengobatan pencegahan cacingan secara massal merupakan bagian dari usaha komprehensif untuk menurunkan angka kesakitan karena infeksi cacing,” kata Johannes dikutip dari CNN.

Pencegahan infeksi cacing dengan mengonsumsi obat cacing setahun sekali memang sangat penting apalagi untuk daerah dengan tingkat infeksi tinggi lebih dari 20 persen penduduknya terinfeksi maka perlu diberikan pengobatan dua kali dalam setahun.

“Infeksi cacing memang tak selalu menunjukkan gejala yang mencolok. Namun, dampaknya terhadap kesehatan tidak bisa dianggap ringan,” kata dia.

Beberapa jenis cacing yang sering menginfeksi manusia antara lain cacing gelang,cacing tambang, dan cacing pita.

Infeksi ini bisa menimbulkan berbagai gangguan kesehatan seperti berikut:

  1. Perdarahan di usus yang dapat memicu anemia akibat kehilangan darah secara terus-menerus.
  2. Peradangan dan penyumbatan usus, yang berisiko menimbulkan nyeri hebat dan gangguan pencernaan.
  3. Diare kronis yang membuat tubuh kehilangan cairan dan elektrolit penting.
  4. Gangguan penyerapan zat gizi yang bisa menyebabkan malnutrisi meskipun seseorang mengonsumsi makanan bergizi.

Anak-anak menjadi kelompok yang paling rentan mengalami infeksi cacing. Kondisi ini bisa menghambat tumbuh kembang karena terganggunya asupan dan penyerapan nutrisi penting.

Pada dasarnya, semua orang yang tinggal di wilayah dengan risiko infeksi cacing disarankan untuk menjalani terapi pencegahan, tak terkecuali orang dewasa.

Obat cacing yang direkomendasikan seperti albendazole dan mebendazole relatif aman dan tersedia secara bebas di apotek. Namun, sebaiknya dikonsumsi sesuai petunjuk tenaga medis.