Puasa Sehat, Kulit Glowing Terhidrasi: Rahasia Kulit Tetap Cantik Saat Ramadan

Kulit Glowing

Prolite – Puasa Sehat, Kulit Glowing Terhidrasi: Rahasia Kulit Tetap Cantik Saat Ramadan

Bulan Ramadan sudah di depan mata! Saatnya menjalani ibadah puasa dengan penuh semangat dan kebahagiaan. Tapi, ada satu tantangan yang sering dihadapi banyak orang, terutama perempuan: kulit kering!

Yup, selama puasa, kulit kita bisa jadi lebih kusam, kering, dan kehilangan kelembapannya. Tapi, tenang! Dengan pola makan yang tepat dan hidrasi yang cukup, kulitmu tetap bisa glowing meski berpuasa. Yuk, simak tipsnya!

Kenapa Kulit Bisa Lebih Kering Saat Puasa?

 

Saat berpuasa, tubuh kita mengalami perubahan karena:

  • Kurangnya asupan cairan selama lebih dari 12 jam membuat kulit kehilangan kelembapannya.
  • Perubahan pola makan yang kurang seimbang bisa berdampak pada kesehatan kulit.
  • Kurang tidur akibat sahur dan ibadah malam juga bisa membuat kulit terlihat lebih kusam dan lelah.
  • Paparan sinar matahari dan AC sepanjang hari dapat memperburuk kondisi kulit yang sudah kekurangan cairan.

Makanya, penting banget untuk menjaga asupan nutrisi dan tetap terhidrasi selama Ramadan agar kulit tetap sehat dan bercahaya!

Nutrisi yang Dibutuhkan Kulit Selama Puasa

Kulit glowing tidak hanya berasal dari skincare, tapi juga dari makanan yang kita konsumsi! Berikut beberapa nutrisi yang penting untuk kulit sehat saat puasa:

  • Vitamin C (jeruk, stroberi, paprika) untuk membantu produksi kolagen dan mencerahkan kulit.
  • Vitamin E (alpukat, kacang-kacangan, biji bunga matahari) sebagai antioksidan yang melindungi kulit dari radikal bebas.
  • Omega-3 (ikan salmon, chia seeds, kenari) untuk menjaga elastisitas dan kelembapan kulit.
  • Zinc (daging tanpa lemak, telur, susu) untuk mempercepat penyembuhan kulit dan mengatasi jerawat.
  • Air dan elektrolit (air putih, kelapa, semangka) untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.

Makanan yang Bisa Membantu Kulit Tetap Sehat dan Glowing

Mau kulit glowing, tetap lembap dan sehat selama puasa? Yuk, konsumsi makanan berikut ini saat sahur dan berbuka:

  • Buah-buahan dengan kadar air tinggi seperti semangka, melon, dan mentimun agar tubuh tetap terhidrasi.
  • Sayuran hijau seperti bayam dan brokoli yang kaya akan antioksidan untuk melindungi kulit dari penuaan dini.
  • Yogurt dan kefir yang mengandung probiotik untuk menjaga keseimbangan bakteri baik dalam tubuh, sehingga kulit tetap sehat.
  • Kurma yang tidak hanya memberi energi saat berbuka, tapi juga mengandung mineral penting untuk kulit.
  • Kacang-kacangan seperti almond dan kenari yang kaya akan vitamin E untuk menjaga kelembapan kulit.

Minuman Terbaik Saat Sahur dan Berbuka

 

Selain makanan, minuman juga punya peran penting dalam menjaga kesehatan kulit selama puasa. Berikut beberapa pilihan minuman terbaik yang bisa kamu konsumsi:

  • Air putih: Tetap nomor satu! Minimal 8 gelas per hari dengan pola 2-4-2 (2 gelas saat sahur, 4 gelas setelah berbuka, 2 gelas sebelum tidur).
  • Air kelapa: Mengandung elektrolit alami yang membantu menghidrasi tubuh lebih cepat.
  • Infused water: Bisa dicampur dengan lemon, timun, atau mint untuk tambahan kesegaran dan manfaat detox.
  • Jus buah tanpa gula: Jus semangka, jeruk, atau alpukat bisa menjadi pilihan yang sehat dan menyegarkan.
  • Susu almond atau susu kedelai: Kaya akan nutrisi yang baik untuk menjaga kelembapan kulit.

Cara Memastikan Tubuh Tetap Terhidrasi Meski Tidak Minum Sepanjang Hari

Puasa bukan alasan untuk dehidrasi! Berikut beberapa cara agar tubuh tetap terhidrasi sepanjang hari:

  1. Gunakan metode 2-4-2 dalam minum air untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh.
  2. Hindari minuman berkafein dan bersoda karena bisa menyebabkan dehidrasi lebih cepat.
  3. Konsumsi makanan tinggi air seperti semangka, mentimun, dan sup bening saat berbuka dan sahur.
  4. Gunakan skincare yang menghidrasi seperti serum hyaluronic acid dan pelembap berbahan dasar air agar kulit tetap segar.
  5. Kurangi makanan asin dan berminyak karena bisa menyebabkan tubuh kehilangan cairan lebih cepat.

Shalat Lima Waktu: Rahasia Kecantikan yang Sering Dilupakan!

Tahukah kamu kalau shalat juga bisa membantu menjaga kesehatan kulit? Wudhu yang dilakukan lima kali sehari dapat membantu membersihkan kotoran dan minyak berlebih di wajah.

Selain itu, gerakan shalat juga meningkatkan aliran darah, yang bisa membuat wajah lebih segar dan bercahaya. Jadi, selain ibadah, shalat juga bisa jadi perawatan kulit alami yang sering kita abaikan!

Puasa bukan alasan untuk kulit jadi kering dan kusam, ya! Dengan pola makan sehat, asupan cairan yang cukup, serta kebiasaan baik seperti wudhu dan shalat, kulitmu tetap bisa sehat dan glowing selama Ramadan.

Jadi, jangan lupa untuk menjaga hidrasi tubuh dan konsumsi makanan bergizi agar tetap fresh sepanjang hari! Selamat menjalankan ibadah puasa, and stay glowing girls! 🌙✨




5 Tradisi Unik Menyambut Ramadan di Indonesia: Dari Padusan hingga Pawai Obor!

Menyambut Ramadan

Prolite – Intip 5 Tradisi Menyambut Ramadan di Berbagai Daerah: Mulai Dari Padusan hingga Pawai Obor!

Bulan Ramadan bukan sekadar waktu untuk berpuasa, tapi juga momen penuh kebersamaan dan keberkahan yang selalu dinanti. Menariknya, setiap daerah di Indonesia punya cara unik dalam menyambut datangnya bulan suci ini.

Ada yang mandi di sumber mata air, ada yang menggelar pawai meriah, bahkan ada yang membunyikan meriam sebagai tanda awal Ramadan. Yuk, kita intip tradisi-tradisi unik ini!

1. Padusan di Yogyakarta: Ritual Penyucian Diri Sebelum Ramadan

Salah satu tradisi khas yang masih dilestarikan oleh masyarakat Yogyakarta adalah padusan. Ritual ini berupa mandi di sumber mata air sebagai simbol membersihkan diri secara lahir dan batin sebelum memasuki bulan suci.

Biasanya, masyarakat berbondong-bondong ke tempat-tempat seperti Sendangsono atau Umbul Ponggok untuk melakukan tradisi ini. Maknanya sederhana namun mendalam, yakni agar memasuki Ramadan dengan tubuh yang bersih dan hati yang suci.

2. Balimau di Sumatera Barat: Mandi dengan Jeruk Nipis dan Rempah-Rempah

Kalau di Yogyakarta ada padusan, di Sumatera Barat ada balimau. Tradisi ini juga berupa mandi, tapi yang unik adalah air mandinya dicampur dengan jeruk nipis dan berbagai rempah-rempah.

Masyarakat percaya bahwa mandi balimau bukan hanya untuk menyucikan diri tetapi juga menyegarkan tubuh dan pikiran sebelum menjalani ibadah puasa. Biasanya, tradisi ini dilakukan bersama keluarga besar di sungai atau pemandian umum.

3. Munggahan di Jawa Barat: Kumpul Keluarga Sebelum Puasa

Masyarakat Sunda punya tradisi munggahan, yang intinya adalah berkumpul bersama keluarga dan teman-teman sebelum Ramadan tiba. Biasanya, acara ini diisi dengan makan bersama sebagai bentuk rasa syukur dan ajang mempererat silaturahmi.

Selain itu, masyarakat juga sering mengirim makanan ke orang tua, saudara, atau tetangga yang lebih tua sebagai bentuk penghormatan. Menu yang disajikan dalam munggahan biasanya sederhana tapi penuh makna, seperti nasi liwet, ayam goreng, dan kue-kue tradisional.

4. Dugderan di Semarang: Bedug, Meriam, dan Pasar Malam Meriah

Di Semarang, ada satu tradisi yang super meriah dalam menyambut Ramadan, yaitu dugderan. Tradisi ini diawali dengan bunyi bedug dan dentuman meriam sebagai tanda bahwa Ramadan sudah dekat.

Yang membuat dugderan makin seru adalah adanya pasar malam yang menjual berbagai macam makanan khas, pakaian, hingga pernak-pernik Ramadan. Selain itu, ada pula pawai budaya yang menampilkan kesenian daerah sebagai bentuk rasa syukur menyambut bulan suci.

5. Pawai Obor: Tradisi yang Menerangi Malam Ramadan

Di banyak daerah di Indonesia, pawai obor menjadi tradisi yang tak bisa dilewatkan saat menyambut Ramadan. Warga akan berjalan kaki sambil membawa obor atau lampion, menerangi jalan dengan cahaya yang indah.

Pawai ini biasanya dilakukan oleh anak-anak dan remaja sebagai bentuk kegembiraan dalam menyambut bulan puasa. Selain obor, ada juga yang menambahkan tabuhan bedug atau shalawat sebagai bagian dari perayaan.

Tradisi Lain yang Tak Kalah Unik

Selain lima tradisi di atas, masih banyak cara lain yang dilakukan masyarakat untuk menyambut Ramadan. Di Aceh, ada meugang, yaitu tradisi memasak dan menikmati daging bersama keluarga sebagai tanda syukur.

Di Madura, ada toron, yakni tradisi mudik lebih awal sebelum puasa untuk berkumpul bersama keluarga besar. Sementara di Lombok, ada tradisi maleman, di mana masyarakat menyalakan lampion dan lampu-lampu hias sebagai simbol cahaya Ramadan yang penuh berkah.

Menjaga dan Melestarikan Tradisi Ramadan

Tradisi-tradisi ini bukan hanya sekadar kebiasaan turun-temurun, tapi juga bentuk kearifan lokal yang mencerminkan nilai-nilai kebersamaan dan spiritualitas.

Dengan menjaga dan melestarikannya, kita turut menghormati warisan budaya yang kaya sekaligus menambah keberkahan dalam menyambut Ramadan.

Jadi, bagaimana tradisi di daerahmu? Yuk, ceritakan pengalamanmu dalam menyambut Ramadan dan sebarkan semangat kebersamaan kepada orang-orang di sekitarmu! 😊




Sebelum Ramadhan Tiba, Yuk Saling Memaafkan & Perbanyak Amal Baik!

Ramadhan tiba

Prolite – Sebelum Ramadhan Tiba, Sudah Siap Menyambut dengan Hati Bersih dan Bahagia?

Dalam hitungan hari, umat Islam di seluruh dunia akan memasuki bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah, ampunan, dan kesempatan untuk meningkatkan ibadah. Tapi, apakah kita sudah benar-benar siap menyambutnya dengan hati yang bersih dan penuh kebahagiaan?

Sebelum masuk ke bulan yang suci ini, ada dua amal penting yang sering terlupakan, yaitu saling memaafkan dan menyambut Ramadhan dengan penuh suka cita. Kedua hal ini mungkin terlihat berbeda, tapi sebenarnya saling berkaitan dan menjadi satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Kenapa? Yuk, kita bahas lebih dalam!

Saling Memaafkan: Bersihkan Hati Sebelum Memasuki Ramadhan

Berbuka Puasa Sehat

Salah satu amal baik yang sangat dianjurkan sebelum Ramadhan adalah meminta maaf dan memberikan maaf. Dalam kehidupan sehari-hari, pasti ada kesalahan yang kita lakukan, baik sengaja maupun tidak.

Mungkin kita pernah menyakiti hati orang lain, bertengkar dengan teman, atau bahkan menyimpan dendam lama yang belum terselesaikan.

Islam mengajarkan bahwa meminta maaf terlebih dahulu memiliki keutamaan lebih. Dalam QS. Al-Baqarah ayat 178, Allah berfirman:

“Maka barangsiapa yang mendapat suatu pemaafan dari saudaranya, hendaklah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi maaf) membayar (dia) kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik (pula).”
(QS. Al-Baqarah: 178)

Selain itu, Rasulullah SAW juga mengingatkan bahwa di akhirat nanti, semua tanggungan yang belum diselesaikan di dunia akan diperhitungkan dengan amal kebaikan. Kalau kita masih punya masalah dengan seseorang dan belum meminta maaf, bisa jadi amal kita akan berkurang sebagai tebusan atas kesalahan tersebut. Nggak mau kan, sudah puasa sebulan penuh tapi masih ada ganjalan di hati?

Jadi, yuk mulai dari sekarang! Kita bisa memulai dengan:

  • Menghubungi teman atau keluarga yang mungkin pernah kita sakiti
  • Memaafkan orang lain dengan tulus tanpa mengharapkan balasan
  • Tidak gengsi untuk meminta maaf lebih dulu

Dengan hati yang bersih, ibadah kita di bulan Ramadhan akan lebih tenang dan penuh keberkahan!

Bahagia Menyambut Ramadhan: Bukan Sekadar Formalitas

Selain saling memaafkan, ada satu hal lagi yang penting, yaitu menyambut Ramadhan dengan penuh kebahagiaan. Ini bukan sekadar formalitas atau basa-basi, tapi benar-benar merasakan kegembiraan karena akan bertemu dengan bulan yang istimewa.

Rasulullah SAW selalu memberikan kabar gembira kepada para sahabatnya saat Ramadhan tiba. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, beliau bersabda:

“Bulan Ramadhan telah datang. Ramadhan adalah bulan yang diberkahi. Allah telah mewajibkan puasa atas kalian. Pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup rapat-rapat dan setan-setan dibelenggu di dalamnya. Di dalam bulan Suci Ramadhan ada satu malam yang lebih baik dari pada seribu bulan.” (HR. Ahmad)

Hadits ini mengingatkan kita bahwa Ramadhan bukan bulan yang biasa-biasa saja. Ini adalah bulan di mana kita bisa mendapatkan pahala berlipat, kesempatan untuk memperbaiki diri, dan tentunya lebih dekat dengan Allah SWT. Bahkan, ada riwayat yang menyebutkan bahwa orang yang berbahagia menyambut Ramadhan akan diselamatkan dari api neraka!

Lalu, bagaimana cara kita menyambut Ramadhan dengan penuh suka cita?

  • Mempersiapkan hati dan niat dengan penuh keikhlasan
  • Mengunjungi keluarga, tetangga, dan sahabat untuk berbagi kebahagiaan
  • Mempersiapkan fisik agar kuat menjalankan ibadah puasa
  • Mengatur waktu agar Ramadhan bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya

Saat Ramadhan Tiba, Momen untuk Memulai dengan Hati yang Baru

Ramadhan bukan hanya soal menahan lapar dan haus, tapi juga soal memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah. Dengan saling memaafkan dan menyambut Ramadhan dengan bahagia, kita bisa menjalani bulan suci ini dengan hati yang bersih dan penuh semangat.

Jadi, yuk mulai dari sekarang! Maafkan dan minta maaf, sambut Ramadhan dengan senyum dan kebahagiaan. Karena Ramadhan adalah hadiah istimewa yang tidak boleh kita sia-siakan.

Selamat menyambut Ramadhan! Semoga kita semua diberikan kesehatan, kekuatan, dan keberkahan di bulan yang penuh rahmat ini. Aamiin! 😊




5 Alasan Mengapa Buah Kurma Harus Jadi Pilihan untuk Kesehatan

Buah kurma

Prolite – Buah kurma, seringkali menjadi santapan istimewa saat berbuka puasa selama bulan Ramadan, ternyata tidak hanya enak tapi juga memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan tubuh kita, lho!

Dengan daging buahnya yang lembut dan manis, kurma merupakan sumber nutrisi yang kaya akan serat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang baik untuk kesehatan.

Pada artikel kali ini, mari kita telusuri lebih dalam apa saja manfaat yang bisa kita dapatkan dari mengonsumsi kurma.

Siapa tahu, setelah membaca artikel ini, kita akan semakin menyadari betapa pentingnya memasukkan kurma ke dalam menu kita sehari-hari. Yuk langsung saja kita mulai bahas!

Buah Kurma dengan Segudang Manfaatnya

Ilustrasi berbagai macam buah kurma – Freepik

  1. Pencernaan 

Kandungan serat dalam Buah kurma membantu melancarkan pencernaan dan memperlancar buang air besar. Selain itu, asam amino dalam kurma merangsang pencernaan makanan, membuat proses pencernaan lebih efisien dan meningkatkan penyerapan nutrisi oleh tubuh.

  1. Kesehatan Tulang 

Mineral seperti fosfor, kalium, kalsium, dan magnesium dalam kurma menjaga kekuatan dan kesehatan tulang. Kandungan potasiumnya juga membantu meningkatkan kepadatan tulang dengan mengurangi kehilangan kalsium melalui ginjal.

  1. Baik untuk Ibu Hamil dan Janin

Kaya akan nutrisi seperti vitamin, mineral, serat, dan protein, kurma sangat baik untuk kesehatan ibu hamil dan perkembangan janin. Asupan nutrisi yang mencukupi dapat mencegah berbagai masalah kesehatan pada janin, serta memberikan tambahan energi pada ibu hamil.

  1. Kekebalan Tubuh

Antioksidan dalam kurma, seperti flavonoid, karotenoid, dan asam fenolat, membantu menjaga kekebalan tubuh dengan mencegah peradangan dan meredakan radikal bebas. Ini dapat mengurangi risiko penyakit seperti diabetes, Alzheimer, kanker, dan penyakit jantung.

  1. Pencegahan Anemia

Kandungan zat besi dalam kurma membantu dalam pembentukan sel darah merah, sehingga dapat membantu mencegah anemia ketika dikonsumsi secara rutin.

Ilustrasi buah kurma – Freepik

Dengan demikian, buah kurma tidak hanya sekadar menjadi makanan khas saat berbuka puasa di bulan Ramadan, tetapi juga merupakan tambahan yang berharga dalam menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh.

Dengan kandungan nutrisi yang melimpah, kurma memberikan kontribusi penting dalam memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh kita.

Dengan mengonsumsi kurma secara baik dan bijak, kita dapat memanfaatkan manfaat kesehatan yang berlimpah dari buah yang manis ini.

Mari jadikan kurma sebagai bagian rutin dalam pola makan sehari-hari kita, sehingga kita dapat merasakan manfaatnya secara maksimal. Ayo, jaga kesehatan tubuh kita dengan mengonsumsi buah kurma secara teratur! 😇




7 Tips Berbuka Puasa Sehat: Jaga Kebugaran Tubuh di Bulan Ramadhan

Berbuka Puasa Sehat

Prolite – Bulan Ramadhan selalu menjadi momen istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia, terutama pada saat berbuka puasa.

Selain sebagai waktu untuk meningkatkan spiritualitas dan mendekatkan diri kepada Allah, Ramadhan juga menjadi kesempatan yang tepat untuk merawat kesehatan tubuh kita.

Salah satu kuncinya adalah dengan menerapkan pola makan yang sehat saat berbuka puasa.

Di artikel ini, kita akan membahas tips-tips buka puasa sehat yang dapat kita terapkan selama bulan Ramadhan.

Dengan mengikuti tips-tips ini, kita dapat menjaga kesehatan tubuh serta meningkatkan kualitas ibadah kita di bulan yang penuh berkah ini. Yuk, mari kita jelajahi bersama-sama!

7 Tips Berbuka Puasa Sehat

1.  Hindari Makan Berlebihan

ilustrasi porsi makan yang tidak berlebihan – Freepik

Saat berbuka puasa, rasa lapar yang melanda terkadang membuat kita ingin makan berlebihan. Hal ini sebaiknya dihindari karena dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti sakit perut dan mual. Sebaiknya, buka puasa dengan porsi kecil dan perhatikan rasa kenyang tubuhmu.

2. Makan Perlahan dan Kunyah Makanan dengan Baik

ilustrasi wanita yang menikmati makanannya – Freepik

Makan dengan perlahan dan mengunyah makanan dengan baik dapat membantu pencernaan dan penyerapan nutrisi. Hal ini juga membantu untuk merasa lebih cepat kenyang dan terhindar dari makan berlebihan.

3. Hindari Makanan yang Digoreng dan Tinggi Lemak

ilustrasi junkfood – Freepik

Makanan yang digoreng dan tinggi lemak dapat meningkatkan kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah, sehingga berisiko menyebabkan penyakit jantung. Sebaiknya pilih makanan yang diolah dengan cara direbus, dibakar, atau dipanggang.

4. Perbanyak Konsumsi Sayur dan Buah

ilustrasi buah & sayur – Freepik

Sayur dan buah kaya akan vitamin, mineral, dan serat yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Sayuran dan buah-buahan juga rendah kalori dan lemak, sehingga cocok untuk menu buka puasa.

5. Minum Air Putih yang Cukup

ilustrasi buah & sayur – Freepik

Selama berpuasa, tubuh kehilangan banyak cairan. Oleh karena itu, penting untuk minum air putih yang cukup saat berbuka puasa. Minumlah air putih minimal 8 gelas per hari untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.

6. Awali Buka Puasa dengan Kurma atau Makanan Manis Alami Lainnya

ilustrasi buah kurma yang tumpah dari wadah – Freepik

Kurma dan makanan manis alami lainnya seperti buah-buahan dapat membantu mengembalikan kadar gula darah yang turun selama berpuasa.

7. Hindari Minuman Manis yang Tinggi Gula

Ilustrasi minuman tinggi gula – Freepik

Minuman manis yang tinggi gula dapat meningkatkan risiko diabetes dan obesitas. Sebaiknya pilih minuman yang lebih sehat seperti air putih, teh herbal, atau jus buah tanpa gula.

Dengan menerapkan tips-tips di atas, kita dapat berbuka puasa dengan sehat dan tetap menjaga kebugaran tubuh selama bulan Ramadhan.

Melalui pemilihan makanan yang tepat dan pola makan yang seimbang, kita bisa menjaga energi serta memastikan tubuh tetap terhidrasi dengan baik.

Semoga informasi ini bermanfaat dan membantu kita semua menjalani ibadah puasa dengan lebih baik dan sehat!




Tips Pola Makan Sehat di Bulan Puasa

Prolite – Menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat saat menjalankan ibadah puasa memang sangat penting. Kita perlu memperhatikan pola makan di bulan puasa agar tubuh tetap sehat.

Sebagaimana kata nabi: Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda, “Berpuasalah niscaya kalian akan sehat.” (Hadis diriwayatkan Ath Thabrani dalam Mu’jam al Awsath)

Meski tidak mendapatkan asupan makanan dan minuman selama beberapa jam, puasa justru memberi berbagai manfaat untuk kesehatan tubuh. Salah satu manfaat puasa bagi kesehatan tubuh adalah menurunkan berat badan.

Baca Juga : Amalan untuk Wanita Haid di Lailatul Qadar

Manfaat tersebut sering kali dijadikan sebagai metode diet. Segerakan berbuka dengan yang manis-manis seperti kurma, madu dan lainya. Makanan manis dapat cepat mengembalikan energi yang hilang sehingga tubuh bisa segera segar.

Bahkan Rasulullah saat buka puasa cuma makan yang manis saja seperti kurma bahkan dengan air minum saja.

Sebagaimana hadis Nabi: Dari Anas Bin Malik ra berkata, “Nabi saw biasa berbuka dengan ruthab (kurma muda) sebelum shalat, jika tidak ada ruthab, maka beliau berbuka dengan kurma, jika tidak ada kurma, beliau minum dengan satu tegukan air.” (HR Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Khuzaimah).

Baca Juga : 7 Tips Puasa Agar Tubuh Tetap Fit

Oleh karena itu, marilah kita menjalankan ibadah puasa dengan penuh keimanan, serta dibarengi dengan pola hidup dan pola makan yang seimbang agar puasa dapat meningkatkan imunitas spiritual dan imunitas tubuh. Nabi Bersabda “Kita (kaum muslimin) adalah kaum yang hanya makan bila lapar dan berhenti makan sebelum kenyang“.(Al-Hadis).

Banyak orang berpuasa tapi tidak menjaga pola makanannya sehingga ia tidak mendapatkan kesehatan. bahkan sebagian masyarakat kita menjadikan Ramadan sebagai bulan makan.

Maksudnya dari hadis di atas yaitu kaum muslimin itu hemat dan sederhana. Faidahnya, bahwa seseorang baru makan sebaiknya jika sudah lapar atau sudah membutuhkan. Dan ketika makan, tidak boleh berlebihan sampai kekenyangan sehingga menyulitkannya untuk ibadah, tutupnya. (*/ino)

 




Amalan untuk Wanita Haid di Lailatul Qadar

JAKARTA, Prolite – Malam Lailatul Qadar adalah malam yang ditunggu oleh seluruh umat islam yang menjalankan puasa di bulan Ramadhan ini. Lailatul qadar disebut sebagai malam yang lebih mulia dari seribu bulan.

Bahkan, keistimewaan malam lailatul qadar hanya diberikan kepada umat Nabi Muhammad SAW.

Pada malam yang diprediksi jatuh pada 10 hari terakhir Ramadhan itu, umat islam berbondong-bondong meraih keutamaan dengan mengerjakan berbagai amalan.

Dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa para nabi terdahulu ingin kembali hidup meski tidak membawa ajarannya hanya demi menjadi umat Rasulullah SAW dan mendapatkan malam lailatul qadar.

Dimalam lailatul qadar Allah SWT memerintahkan para malaikat-Nya untuk turun ke Bumi dan menuliskan segala urusan seperti takdir, rezeki dan ajal yang ada pada tahun tersebut. Hal ini didasarkan dalam surat Al-Qadr ayat 4 yang berbunyi:

تَنَزَّلُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ وَٱلرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ

Artinya: “Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan,”

Baca Juga : 7 Doa Pembuka Pintu Rezeki

Namun, bagaimana dengan wanita haid? Seperti yang kita ketahui, wanita yang sedang haid atau nifas tidak diperbolehkan untuk mengerjakan ibadah salat ataupun membaca Al-Qur’an.

Amalan bagi Wanita Haid untuk Meraih Malam Lailatul Qadar
Muhammad Adam Hussain SPd MQHi dalam bukunya yang bertajuk Sukses Berburu Lailatul Qadar menjelaskan bahwa ada sejumlah amalan yang bisa dikerjakan oleh wanita haid untuk meraih malam lailatul qadar.

Salah satunya membaca Al-Qur’an tanpa menyentuh mushaf, ini sesuai dengan pendapat dalam at Tamhid (17/397), Ibnu Abdil Barr berkata:

“Para pakar fiqh dari berbagai kota baik Madinah, Irak, dan Syam tidak berselisih pendapat bahwa mushaf tidaklah boleh disentuh melainkan oleh orang yang suci dalam artian berwudhu. inilah pendapat Imam Malik, Syafi’i, Abu Hanifah, Sufyan ats Tsauri, al Auzai, Ahmad bin Hanbal, Ishaq bin Rahuyah, Abu Tsaur dan Abu Ubaid. Merekalah para pakar fiqh dan hadits di masanya,”

Baca Juga : Doa agar Hati Tenang, Sabar, dan Diberi Kemudahan

Selain membaca Al-Qur’an tanpa menyentuh mushaf, ada juga amalan lainnya yang dapat dikerjakan. Antara lain sebagai berikut:

  • Berzikir dengan memperbanyak bacaan tasbih (subhanallah), tahlil (laa ilaha illallah), tahmid (alhamdulillah) dan zikir lainnya
  • Memperbanyak istighfar
  • Memperbanyak doa
  • Menurut buku Ibadah Penuh Berkah Ketika Haid dan Nifas karya Himatu Mardiah Rosana, wanita dalam kondisi haid bisa mengerjakan amalan-amalan tersebut karena tergolong ibadah mahdhah yang tidak mensyaratkan kesucian dalam melakukan istighfar, zikir, dan doa. Ada juga yang menyarankan untuk perbanyak doa yang dilafalkan oleh Aisyah RA sesuai hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah. (*/ino)