1.500 PKL Akan Direlokasi Saat Pembangunan BRT

KOTA BANDUNG – Wakil Wali Kota Bandung Erwin menyampaikan kini tengah menyiapkan infrastruktur untuk BRT (Bandung Rapid Transit) Dimana pihaknya kini sedang fokus menertibkan 1500 PKL yang akan terdampak pembangunan tersebut.

“Akan ada 38 halte nantinya untuk busway tersebut. Saya sebagai ketua penanganan dan pembinaan PKL Kota Bandung yang harus melakukan penertiban ini. Ya mulainya dari Cicaheum – Cibeureum jalannya keliling. Data sudah ada, intinya harus pindah, saat ini sudah mulai dan kita rapat lagi,” tegasnya.

Masih kata Erwin para PKL tersebut sebenarnya tidak bisa diganti rugi karena tidak payung hukum atau perda yang mengaturnya. Namun akan ada kebijakan atau kompensasi lain yakni diantaranya relokasi kemana pun nanti ditempatkan.

 

 




Terminal Cicaheum Ubah Fungsi Jadi BRT Bandung Raya pada 2025

Terminal Cicaheum Ubah Fungsi Jadi BRT Bandung Raya pada 2025 (Wikipedia).

Terminal Cicaheum Ubah Fungsi Jadi BRT Bandung Raya pada 2025

Prolite – Terminal Tipe A Cicaheum Bandung akan diubah fungsi menjadi Depo Bus Rapid Transit (BRT) Bandung Raya.

Rencana perubahan fungsi ini dilakukan Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang tadinya berfungsi untuk melayani bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP).

Karena akan adanya alih fungsi maka pelayanan bus AKAP dan AKDP akan dialihkan ke Terminal Lewipanjang.

Terminal Cicaheun menjadi salah satu dari 7 titik yang beralih fungsi menjadi depo BRT Bandung Raya.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengonfirmasi soal rencan alih fungsi Terminal Cicaheum tersebut jadi  depo Bus Rapid Transit (BRT) Bandung Raya. Rencananya, kata dia, alih fungsi terminal menjadi depo BRT itu dilakukan pada 2025.

INews
INews

“Kita akan lakukan tahun depan,” ucapnya singkat usai menghadiri Seminar Nasional Peningkatan Kinerja Logistik di Indonesia yang digelar di Institut Teknologi Bandung (ITB), dikutip dari CNN.

Meski demikian, Budi belum menjelaskan secara rinci terkait alih fungsi Terminal Cicaheum ini.

Kepala Balai Pengelola Transportasi Daerah (BPTD) Kelas 2 Jawa Barat Muhammad Fahmi mengatakan Terminal Cicaheum akan menjadi depo bus listrik dengan konsep Transit Oriented Development (TOD), dari semula melayani bus AKAP dan AKDP.

Rencana itu masuk dalam proyek peralihan transportasi yang sedang dirancang pemerintah. Program yang disokong Bank Dunia atau World Bank itu disiapkan untuk layanan angkutan BRT di Kota Bandung atau di Cekungan Bandung. Program itu langsung dikomandoi Dirjen Perhubungan Darat dari Kementerian Perhubungan.

Bukan hanya Terminal Cicaheum yang nantinya dialih fungsikan namun kedepannya akan di terapkan di beberapa terminal di Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Jatinangor,  dan Sumedang.

“Cicaheum akan digunakan sebagai depo bus listrik dengan konsep Transit Oriented Development (TOD). Sebetulnya ini bukan hanya Cicaheum ya, karena di beberapa titik-titik simpul Cekungan Bandung, ada yang dijadikan depo bus listrik. Sebab kendaraan yang digunakan nantinya adalah kendaraan berbasis listrik,” ungkap Kepala Balai Pengelola Transportasi Daerah (BPTD) Kelas 2 Jawa Barat Muhammad Fahmi, Rabu (24/7) mengutip dari detikJabar.

Namun untuk memberhentian operasi Terminal Cicaheum belum tentu pada tahun depan pasalnya meski program ini merupakan solusi untuk mengurai kemacetan namun pertu pertimbangan yang matang.