Agenda Rutin 1 Tahun Sekali, Tes Urine Bagi Kepala Sekolah Kolaborasi Pemkot dan BNN Kota Bandung

tes urine kepala sekolah

Pemkot dan BNN Kota Bandung Tes Urine Sejumlah Kepsek

BANDUNG, Prolite – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dan BNN Kota Bandung menggelar tes urine kepada 321 ASN di lingkungan Pemkot Bandung. Mereka merupakan Kepala Sekolah TK, SD dan SMP di Kota Bandung.

Kegiatan tersebut digelar secara langsung tanpa sepengetahuan para peserta sebelumnya.

“Hari ini kita rangkaikan dengan tes urine bagi kepada sekolah,” kata Kepala BKPSDM Kota Bandung, Adi Junjunan Mustafa, pada kegiatan Pembinaan ASN, di Hotel Karang Setra, Selasa 27 Februari 2024.

Adi mengatakan, kegiatan tersebut sebagai pelaksaan Instruksi Presiden (INPRES) Nomor 2 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika.

tes urine kepala sekolah

“Kegiatan ini dalam upaya pelaksanaan Inpres, kita laksanakan dengan BNN sebagai mewujudkan lingkungan bersih narkoba,” tegasnya.

Sementara itu, Kasubag Umum BNN Kota Bandung, Gilang Fajar Shadiq mengatakan, pelaksaan tes ini sebagai agenda rutin yang dilaksanakan Pemkot Bandung dan BNN minimal 1 tahun 1 kali.

“Ini sebagai pelaksanaan Inpres 2 tahun 2020 tentang rencana aksi nasional P4GN, bahwa pemerintah daerah diwajibakan melaksanakan tes urine terhadap ASN minimal 1 kali dalam 1 tahun,” ujarnya.

Gilang menuturkan, tes urine saat ini baru di lingkungan pendidikan khususnya kepala sekolah. Ia menargetkan seluruh OPD bakal dilaksanakan hal serupa.

“Hari ini sekitar 321 orang. Harapannya hal ini bisa menjadi rutin dilaksanakan oleh Pemkot Bandung. Tidak hanya di lingkungan pendidikan, tapi seluruh OPD bisa laksanakan kegiatan ini, ” ujarnya.




Apa Itu Pil Yaba ? Wow Harga Perbutirnya Rp 650 Ribu, Simak Penjelasannya

Ilustrasi narkoba jenis pil yaba (medcom.id).

Prolite – Apa itu pil yaba? Gembong narkoba Fredy Pratama yang kini masih buron merupakan pelaku sindikat jaringan narkoba Internasional.

Banyaknya laporan yang di terima kepolisian mengenai kasus yang melibatkan Fredy Pratama sejak tahun 2020 hingga 2023 ini.

Gembong narkoba ini juga merupakan pelaku yang memasukan narkoba jenis pil yaba pertama kali ke Indonesia.

Lantas apa sih Pil Yaba itu?

Radar Selatan
Radar Selatan

Dilansir dari situs BNN, narkoba jenis yaba merupakan kombinasi antara caffeine dan methapethamine (stimuan yang kuat dan adiktif).

Dalam Bahasa Thailand, yaba memiliki arti ‘obat gila atau crazy pill’. Mungkin tidak banyak orang tau narkoba jenis ini karena di Indonesia jenis ini masih belia.

Namun untuk narkoba jenis yaba peredaran di luar negeri sudah banyak tersebar luas.

Pil yaba sendiri diproduksi di Asia Tenggara dan Timur. Narkotika berjenis pil yaba hadir sejak dari 2002 dan pertama kali muncul di kawasan Asia.

Untuk pemasaran narkoba jenis ini pertama kali di Bangladesh pada tahun 2002. Bahkan departemen pengendalian narkoba di Bangladesh memperkirakan sekitar 4 juta pengguna penyalah gunaan obat-obatan terlarang di sepertiga wilayahnya.

Namun kini peredaran yaba sendiri sudah meluas di area Indochina, seperti Thailand, Vietnam, Myanmar dan Malaysia. Yaba di setiap negara memiliki nama lain yang berbeda-beda.

Pil Yaba sendiri memiliki fungsi untuk meningkatkan stamina bagi para penggunanya. Umumnya Yaba di kenal dengan bentuk yang kecil seperti pil dan memiliki warna yang cerah.

Narkotika ini juga memiliki bentuk seperti permen tablet ini umumnya tidak lebih besar dari penghapus pensil. Biasanya di kemas seperti permen karet. Narkoba jenis yaba biasanya diberikan perisa rasa seperti permen karet (anggur, jeruk, atau vanila).

Sedangkan untuk sasaran pengedaran yaba kepada generasi muda, karena banyak di antaranya sudah merasakan MDMA.

Dengan penampilan warna yang cerah dan memiliki rasa yang manis maka membuat menarik perhatian anak muda.

Pil yaba ini biasanya di pasarkan dengan harga Rp 450 ribu sampai dengan Rp 650 ribu per butirnya.

Semua jenis narkoba atau obat-obatan terlarang pasti memiliki efek yang berbahaya. Beberapa efek negatif yaba yakni: kasar, paranoia, cemas, bingung, insomnia, hyperthermia, kejang-kejang, hingga kematian

 




Sosok Fredy Pratama, Sindikat Narkoba Jaringan Internasional Terbongkar

Ilustrasi jaringan Narkoba Internasional Fredy Pratama (Okezone).

Siap-siap Anggota yang Terlibat dengan Fredy Pratama di Ringkus

JAKARTA, Prolite – Kepolisian Negara Republik Indonesia telah berhasil mengamankan membongkar sindikat jaringan narkoba internasional yang di kendalikan oleh Warga Negara Indonesia (WNI).

Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri membongkar dan mengungkap sosok Fredy Pratama yang di duga merupakan sindikat narkoba jaringan internasional.

Atas laporan 408 kasus Narkoba sepanjang tahun 2020 hingga 2023aparat keamanan melihat semua laporan yang masuk berkaitan dengan jaringan Fredy Pratama.

Tribunnews
Tribunnews

Dalam opreasinya Ferdy Pratama bukan hanya di tanah air saja namun ia juga sudah melebarkan sayapnya hingga ke Negara tetangga yakni Malaysia bagian Timur.

Sang pengendali jaringan narkoba internasional ini memiliki nama samara yakni The Secret, Casanova, Airbag, dan Mojopahit.

Kendati telah menyita aset senilai Rp 10,5 triliun, Polri hingga kini belum meringkus Fredy Pratama lantaran masih buron.

PPATK pun sudah membokir 606 rekening terkait kasus sindikat narkoba Internasional dengan jumlah saldo di rekening senilai Rp 45 M.

Di sisi lain, pengungkapan jaringan Fredy Pratama mengingatkan publik mengenai sosok gembong narkoba Freddy Budiman yang dieksekusi mati pada 29 Juli 2016.

Sebelumnya freddy Budiman sudah bolak balik masuk penjara dengan kasus yang sama yaitu Narkoba.

Hingga terakhir ia di tahan di LP Cipinang namun ternyata dengan penahannya bukan membuat efek jera buat dirinya namun Freddy Budiman ternyata melebarkan sayapnya meski di dalam penjara.

Tak tanggung-tanggung, Freddy Budiman terbukti mengorganisir penyelundupan butir ekstasi dari China pada Mei 2012. Perbuatan ini lah yang mengantarkan Freddy Budiman mendapat vonis pidana mati dari Pengadilan Negeri Jakarta pada 15 Juli 2013.

Bahkan Freddy Budiman mengaku bekerjasama saat barang dari Cina datang dengan BNN hingga pejabat-pejabat tertentu di Mabes Polri untuk menyelundupkan narkoba.

“Kemana orang-orang itu? Saya sudah serahkan uang ke BNN Rp 40 miliar, Rp 90 miliar ke pejabat tertentu di Mabes Polri,” aku Freddy Budiman.

Bahkan tereksekusi mati kasus narkoba ini juga menyebutkan dirinya pernah menggunakan mobil jenderal TNI bintang dua saat membawa narkoba bahkan sang jendral ikut duduk di sebelah Freddy saat ia mengndari mobil dengan belakang penuh berisi Narkoba.

Bercermin dari kasus Freddy Budiman Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo memastikan akan bertindak tegas terhadap anggotanya yang terlibat atas sindikat peredaran narkoba jaringan Internasional.

Diketahui, mantan Kepala Satresnarkoba Polres Lampung Selatan Ajun Komisaris Polisi (AKP) AG diduga terlibat sindikat Fredy Pratama.

“Bukan rencana. Pasti kita tindak,” kata Kapolri di The Tribrata, Jakarta, Kamis (14/9).

Sebelumnya diberitakan, AKP AG yang diduga terlibat sindikat Fredy Pratama ditangkap pada Juni 2023 lalu. AG diduga merupakan kurir dari anggota Fredy lainnya bernama Kadafi yang juga merupakan suami selebgram asal Palembang, Sumatera Selatan, Adelia Putri Salma (APS).