Longsor Desa Cibeunying Kabupaten Cilacap, Update Korban 8 Meninggal dan 12 Masih dalam Pencarian

Longsor Desa Cibeunying Kabupaten Cilacap (detikcom).

Longsor Desa Cibeunying Kabupaten Cilacap, Update Korban 8 Meninggal dan 12 Masih dalam Pencarian

Prolite – Longsor yang terjadi di Desa Cibeunying, Majenang, Kabupaten Cilacap pada Kamis (13/11) karena adanya hujan dengan intensitas tinggi di wilayah sekitar.

Hal tersebut di ungkapkan Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Guswanto, menyampaikan bahwa pengamatan di Pos Hujan Majenang menunjukkan curah hujan cukup tinggi, yakni masing-masing 98,4 mm/hari dan 68 mm/hari pada 10–11 November 2025. Setelah itu, wilayah tersebut masih mengalami hujan ringan yang mempertahankan kondisi tanah tetap basah hingga akhirnya terjadi pergerakan tanah yang memicu longsor.

“Rangkaian hujan tersebut membuat kondisi tanah semakin basah dan lereng menjadi lebih rentan terhadap pergerakan,” ujar Guswanto di Jakarta, Sabtu (15/11).

Oleh karena itu hingga adanya pergeseran tanah dan mengakibatkan longsor di wilayah sekitar.

Pada pencarian hari ketiga tim SAR gabungan telah mengevakuasi 8 korban dalam kondisi meninggal dunia sedangkan untuk korban hilang mencapai 12 orang.

Kepala Kantor SAR Cilacap, M Abdullah, mengatakan bahwa rencana awal operasi SAR hari ini terbagi dalam dua sektor, yaitu sektor A dan sektor B. Namun, ada perubahan khusus pada salah satu titik pencarian.

“Di hari keempat rencananya kami melaksanakan operasi SAR di dua sektor yaitu A dan B. Namun ada perubahan, di mana di worksite A-3 tidak kami lakukan pencarian karena empat korban sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia,” ujar Abdullah, Minggu (16/11).

“Maka di hari keempat kami akan laksanakan pencarian di worksite A-1 dan A-2 lalu di worksite B-1 dan B-2,” jelasnya.

Untuk memperkuat upaya pencarian, tim yang sebelumnya bertugas di A-3 dialihkan ke sektor B.

“Tim SAR dari worksite A-3 akan kami geser ke worksite B-2,” tambah Abdullah.

Selain itu, menurut Abdullah jumlah alat yang bakal dikerahkan hari ini jumlahnya bertambah secara signifikan. Dari sebelumnya hanya 9 ekskavator menjadi 21.

Bukan hanya alat berat yang di turunkan untuk mencari namun tim SAR juga mengerahkan 17 alkon pompa air, 9 anjing pelacak hingga menambah personel mencapai 600 orang.




BMKG Beri Penjelasan Suhu Ekstrem di Indonesia, Hindari Paparan Sinar Matahari di Jam 10.00-16.00

Ilustrasi Suhu Panas (net).

BMKG Beri Penjelasan Suhu Ekstrem di Indonesia, Hindari Paparan Sinar Matahari di Jam

Prolite – Suhu di Kota Bandung akhir-akhir terasa panas sekali tidak seperti biasanya, berikut penjelasan Badan Meteorologi, Klimatolohi, dan Geofisika (BMKG).

BMKG mengumumkan bahwa sejumlah wilyah di Indonesia tengah dilanda suhu ekstrem dengan suhu mencapai 37,6°C.

Fenomena ini diperkirakan masih akan berlanjut hingga akhir Oktober atau awal November 2025 mendatang.

Peningkatan drastis suhu ini memicu kekhawatiran masyarakat, terutama di daerah yang paling terdampak. BMKG pun mengeluarkan imbauan keselamatan bagi publik untuk menghindari risiko kesehatan akibat paparan panas.

Kepala BMKG menjelaskan bahwa cuaca panas menyengat ini dipicu oleh dua faktor utama yakni gerak semu matahari, posisi matahari saat ini berada di sekitar wilayah khatulistiwa, menyebabkan intensitas radiasi matahari yang diterima permukaan bumi menjadi sangat tinggi.

BMKG
BMKG

Kemudian pengaruh adanya monsun atau angin muson dari Australia membawa massa udara kering ke wilayah Indonesia.

Kedua faktor ini mengakibatkan minimnya tutupan awan di berbagai daerah yang berkibat panas matahari langsung mencapai permukaan bumi tanpa terhalang.

Karena itu lah yang membuat peningkatan suhu udara yang sangat signifikan di beberapa daerah di Indonesia.

Berdasarkan catatan BMKG, wilayah-wilayah yang mengalami dampak paling parah dari fenomena cuaca panas ini meliputi sebagian besar Nusa Tenggara, Pulau Jawa, Kalimantan bagian barat dan tengah, Sulawesi selatan dan tenggara, Beberapa kawasan di Papua.

Masyarakat di wilayah-wilayah tersebut diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan mengambil tindakan pencegahan.

Untuk meminimalkan risiko kesehatan seperti dehidrasi, sengatan panas (heatstroke), dan gangguan kulit, BMKG mengimbau masyarakat untuk menghindari aktivitas luar ruangan. Batasi kegiatan di luar ruangan, terutama pada pukul –, karena pada jam-jam tersebut intensitas radiasi matahari berada pada puncaknya.

Saat terpaksa beraktivitas di luar, wajib menggunakan pelindung diri, seperti topi, payung, dan tabir surya (sunscreen) dengan SPF yang cukup. Pastikan tubuh tetap terhidrasi dengan memperbanyak konsumsi air putih, jangan menunggu haus.

Hindari olahraga atau pekerjaan berat di bawah paparan sinar matahari langsung. Perhatian khusus untuk anak-anak, lansia, dan penderita penyakit kronis disarankan untuk lebih berhati-hati dan sebisa mungkin tetap berada di dalam ruangan yang sejuk.




Penjelasan BMKG Mengenai Suhu Dingin di Kota Bandung yang Mencapai 17°C

Ilustrasi Suhu Dingin (Shutterstock).

Penjelasan BMKG Mengenai Suhu Dingin di Kota Bandung yang Mencapai 17°C

Prolite – Beberapa waktu terakhir suhu di Kota Bandung terasa lebih dingin hingga mencapai 17 derajat celcius baik pada pagi hari maupun malam hari.

Dalam hal ini Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan penyebab suhu dingin saat ini.

BMKG memperkirakan fenomena suhu udara dingin ini akan berlangsung hingga akhir Agustus 2025.

Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Bandung, Teguh Rahayu menjelaskan, sejumlah faktor atmosfer berperan mempengaruhi cuaca di wilayah Jawa Barat, termasuk di Bandung Raya.

“Suhu permukaan laut di wilayah Indonesia masih hangat, aktifnya gelombang atmosfer seperti Rossby Ekuator di Jawa Barat dan keberadaan sirkulasi siklonik yang membentuk daerah perlambatan angin (konvergensi) dan pertemuan angin (konfluensi) di sebagian wilayah Indonesia termasuk Jawa Barat,” jelas Rahayu dalam keterangannya, dikutip dari detikJaba.

“Kombinasi dari faktor-faktor tersebut masih berpengaruh terhadap adanya pertumbuhan awan di sebagian wilayah Jawa Barat termasuk Bandung Raya,” lanjutnya.

Menurutnya, saat ini wilayah Jawa Barat sudah memasuki musim kemarau, yang ditandai dengan dominasi angin monsun Australia. Angin ini membawa udara dingin dan kering serta tutupan awan konvektif yang berkurang signifikan.

“Sehingga panas matahari diterima maksimum di siang hari dan dilepaskan maksimum pada malam dan dini hari. Faktor-faktor ini menyebabkan suhu di siang hari panas dan di dini/pagi hari dingin,” ujarnya.

Berdasarkan catatan BMKG, pada hari ini, Jumat 15 Agustus 2025 tercatat 17,2°C di Stasiun Geofisika Bandung dan 14,4°C di Pusat Observasi Geofisika (POG) Lembang.

“Cukup dingin, tetapi masih dalam range klimatologisnya di bulan Agustus. Dingin di pagi hari diprediksi masih akan terjadi sampai dengan akhir Agustus,” kata Rahayu.




Gempa 8,7 Magnitudo Guncang Rusia, Berikut 10 Daerah di Indonesia Ikut Terdampak

Gempa 8,7 Magnitudo Guncang Rusia, Berikut 10 Daerah di Indonesia Ikut Terdampak (net).

Gempa 8,7 Magnitudo Guncang Rusia, Berikut 10 Daerah di Indonesia Ikut Terdampak

Prolite – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengumumkan adanya gempa 8,7 Magnitudo mengguncag Rusia.

Gempabumi yang berpusai pada koordinat 52,51° LU; 160,26° BT pada kedalaman 18 km, di dekat pesisir timur Kamchatka.

Berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi ini merupakan jenis  dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng pada Palung Kurile-Kamchatka (Kurile-Kamchatka Trench). Gempabumi ini memiliki mekanisme naik (thrust fault).

Usai terjadi beberapa daerah juga berpotensi tsunami di wilayah Rusia, Jepang, Alaska, Filipina, Hawaii, dan Guam.

REUTERS SOCIAL MEDIA
REUTERS SOCIAL MEDIA

Hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), bencana alam tersebut berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Indonesia dengan status Waspada (ketinggian Tsunami kurang dari ), di wilayah:

  1. Talaud (ETA 14:52:24 WITA)
  2. Kota Gorontalo (ETA 16:39:54 WITA)
  3. Halmahera Utara (ETA 16:04:24 WIT)
  4. Manokwari (ETA 16:08:54 WIT)
  5. Rajaampat (ETA 16:18:54 WIT)
  6. Biaknumfor (ETA 16:21:54 WIT)
  7. Supiori (ETA 16:21:54 WIT)
  8. Sorong bagian Utara (ETA 16:24:54 WIT)
  9. Jayapura (ETA 16:30:24 WIT)
  10. Sarmi (ETA 16:30:24 WIT)

Oleh karena itu, kepada masyarakat pesisir di wilayah tersebut untuk tetap tenang dan menjauhi pantai. Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak dari bencana alam tersebut.

Hingga pukul WIB, berdasarkan hasil monitoring menunjukkan adanya 7 aktivitas gempabumi susulan (aftershock), dengan magnitudo terbesar M6.9 dan magnitudo terkecil M5.4.

BMKG mencatat terjadi tsunami minor di Indonesia pascagempa M 8,7 di Semenanjung Kamchatka, timur jauh Rusia. Paling tinggi tsunami terjadi 20 sentimeter.

“Jadi hasil monitoring terhadap peralatan tsunami guide, kami mencatat 9 floodgate yang berkaitan dengan daerah yang kami sebut adanya potensi tsunami dengan ancaman waspada kurang dari setengah meter,” ujar Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, dalam jumpa pers, Rabu (30/7).

“Jadi sekarang mungkin yang harus kita hentikan, kami menunggu nantinya masa penghentian peringatan dini dari BMKG supaya nanti di daerah bisa kembali menyosialisasikan bahwa tsunami sudah selesai,” kata Abdul Muhari.

BNPB masih mengimbau masyarakat menjauhi kawasan pantai. Berdasarkan pemantauan sejak pukul WIB, warga di wilayah itu merespons baik peringatan dini tsunami.




BMKG Beri Peringatan Cuaca Ekstrem pada 6-7 April 2025

BMKG Beri Peringatan Cuaca Ekstrem pada (BMKG).

BMKG Beri Peringatan Cuaca Ekstrem pada 6-7 April 2025

Prolite – Cuaca yang tidak menentu beberapa hari di sejumah wilayah di Indonesia yang mengakibatkan  beberapa bncana di berbagai daerah.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan lebat di sejumlah wilayah pada Minggu hingga Senin 6-7 April 2025 ini.

Dalam peringatan dini ini masyarakat dihimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan dapak yang akan terjadi ketika cuaca ekstrem terjadi.

Dampak seperti banjir, tanah longsor serta gangguan aktivitas transportasi dapat terjadi pada keadaan ini.

Seperti pada hari Minggu 6 April 2025 beberapa wilayah di Kota Bandung terjadi hujan lebat hingga mengakibatkan banjir di beberapa ruas jalan.

Bukan hanya Kota Bandung saja yang berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mencakup hampir seluruh kawasan di Indonesia.

Di antaranya adalah Aceh, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan (Barat, Tengah, Timur, Utara, dan Selatan), serta sebagian besar wilayah Sulawesi, Maluku Utara, dan Papua.

Pihak BMKG mengingatkan masyarakat, khususnya yang berada di wilayah rawan bencana hidrometeorologi untuk tetap waspada terhadap potensi bencana yang bisa dipicu oleh curah hujan tinggi.

Pemerintah daerah dan pihak terkait juga diharapkan siap siaga dalam mengantisipasi kemungkinan terburuk.

Bukan hanya itu masyarakat juga di minta selalu waspada untuk menjaga kesehatan dari berbagai penyakit di tengah curah hujan yang tinggi.




Fenomena Awan Jatuh Menggegerkan Pekerja Pertambangan di Kalimantan Tengah

Fenomena Awan Jatuh Menggegerkan Pekerja Pertambangan di Kalimantan Tengah (Instagram @undercover.id).

Fenomena Awan Jatuh Menggegerkan Pekerja Pertambangan di Kalimantan Tengah

Prolite – Beberapa waktu lalu Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah di hebohkan dengan fenomena awan jatuh.

Dalam video yang tersebar di media sosial terlihat benda putih yang jatuh dari awan menyerupai awan kinton yang di serial anime Dragon Ball.

Sebelumnya awan putih tersebut terlihat mengambang di langit hingga akhirnya turun perlahan hingga ketanah.

Namun begitu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan gumpalan putih yang tampak mengambang dari langit hingga turun perlahan ke permukaan tanah di Kabupaten Murung Raya, Kalimantan Tengah, bukan awan jatuh tapi diduga hanya gumpalan uap.

Instagram IKN NUSANTARA
Instagram IKN NUSANTARA

Benda putih serupa awan tersebut ditemukan oleh sejumlah pekerja pertambangan di Muara Tuhup, Murung Raya, Kalimantan Tengah. Fenomena awan jatuh ini terekam dalam video amatir berdurasi lebih dari satu menit dengan narasi awan jatuh dan beredar luas di berbagai kanal media sosial, Jumat (15/11) petang.

“Fenomena tersebut kemungkinan besar bukan awan alami, melainkan kondensasi uap air atau gas akibat aktivitas manusia yang terjadi di wilayah pertambangan,” ujar Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani di Jakarta, Sabtu (16/11), mengutip Antara.

Andri mengatakan awan tak dapat jatuh ke permukaan dalam bentuk gumpalan padat, karena partikelnya sangat ringan dan tersebar dengan densitas rendah.

Awan merupakan kumpulan tetesan air atau kristal es yang sangat kecil dan ringan, sehingga tetap melayang di atmosfer dengan bantuan arus udara.

Partikel awan umumnya menguap sebelum mencapai tanah terutama ketika terjadi perubahan lingkungan.

Oleh karena itu, jelas Andri, fenomena dalam video tersebut kemungkinan besar bukan awan alami, melainkan kondensasi uap air atau gas akibat aktivitas teknis atau operasional.

Ia mengatakan kondisi tersebut bisa terjadi karena adanya pelepasan gas bertekanan tinggi dari aktivitas tambang, yang didukung oleh suhu rendah dan kelembapan tinggi sehingga lingkungan tersebut mendukung pembentukan uap kondensasi.

BMKG menjelaskan fenomena awan jatuh ini tidak berbahaya dan bersifat sementara. Dengan demikian, masyarakat yang ada di lokasi sekitar penemuan tidak perlu khawatir karena fenomena tersebut bukan tanda gangguan alam.




Fenomena La Nina di Indonesia, Diprediksi Terjadi Hingga 2025 Mendatang  

Ilustrasi Fenomena La Nina di Indonesia (istimewa).

Fenomena La Nina di Indonesia, Diprediksi Terjadi Hingga 2025 Mendatang

Prolite – Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional Amerika Serikat (NOAA) menjelaskan Fenomena La Nina diprediksi akan terjadi hingga Maret 2025 mendatang.

Melalui halaman resmi NOAA fenomena ini 60 persen berpeluang muncul sepanjang bulan September-November 2024.

Buat yang belum mengetaui La Nina itu apa sih? Fenomena ini adalah fenomena iklim global yang menyebabkan suhu permukaan laut Samudra Pasifik lebih dingin dibanding biasanya.

Bukan hanya itu menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan fenomena ini mempengaruhi pola cuaca global termasuk Indonesia.

BMKG
BMKG

Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan menyampaikan, sepanjang Agustus hingga awal Oktober 2024, data BMKG menunjukkan, suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian tengah cenderung mendingin dan hampir menyentuh batas La Nina.

Suhu dipermukaan laut diprediksi akan semakin mendingin dan akan bertahan hingga awal 2025 mendatang.

“Fenomena La Nina terjadi di Samudra Pasifik, tapi akan berdampak secara global, termasuk di Indonesia,” ungkap Ardhasena, dikutip dari Kompascom.

Fenomena ini juga mempengaruhi cuaca di Indonesia seperti memberikan dampak terhadap curah hujan bulanan dan musiman yang ada di Indonesia.

Pada periode Juni-Juli-Agustus, La Nina menyebabkan peningkatan curah hujan di hampir di sebagian besar wilayah Indonesia.

Lalu pada periode September-Oktober-November, fenomena ini dapat meningkatkana curah hujan di wilayah tengah hingga timur Indonesia.

Sedangkan pada periode Desember-Januari-Februari, serta Maret-April-Mei, memicu peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia bagian timur.

Dengan tidak stabilnya curah hujan di Indonesia, maka warga masyarakat Indonesia di minta selalu waspada dengan perubahan uaca yang tidak meentu ini.




BMKG Umumkan Potensi Gempa Megathrust 8,7 Magnitudo ” Menunggu Waktu ” Menimpa Selat Sunda

Peta terjadi gempa megathrust yang terjadi di Indonesia (dok BMKG).

BMKG Umumkan Potensi Gempa Megathrust 8,7 Magnitudo “Menunggu Waktu” Menimpa Selat Sunda

Prolite – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan mengenai potensi gempa megathrust yang akan terjadi di Indonesia.

Gempa megathrust merupakan gempa yang memiliki kekuatan sangat besar, kekuatan gempa ini bisa mencapai 8,7 Magnitudo.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengungkap, berdasarkan seismic gap gempa megathrust kemungkinan terjadi di zona Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Selat Mentawai-Siberut.

Dalam prediksi yang di keluarkan oleh BMKG Megathrust Selat Sunda ini akan berkekuatan maksimal 8,7 Magnitudo sedangkan untuk Selat Mentawai-Siberut 8,9 Magnitudo.

“Gempa di dua segmen megathrust ini bisa dibilang tinggal menunggu waktu,” ujar Daryono dalam keterangan resminya Minggu 11 Agustus 2024 lalu dikutip vivacom.

Bersamaan dengan tersebarnya informasi tersebut, media sosial kini tengah dihebohkan dengan pembahasan mengenai topik ‘tas siaga bencana’.

Tidak sedikit warganet yang bertanya terkait apa saja barang yang perlu dimasukkan ke dalam tas siaga sebagai antisipasi jika gempa besar terjadi.

Lantas apa itu tas siaga bencana yang sedang ramai di perbincangkan di oleh semua warganet?

Dilansir dari laman resmi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pangkal Pinang, Sabtu 17 Agustus 2024, tas siaga bencana atau emergency preparedness kit adalah tas yang disiapkan untuk setiap anggota keluarga dalam menghadapi situasi bencana.

Alat ini merupakan tas yang dibuat dari bahan yang tahan air atau waterproof dan cukup kuat untuk menahan beban yang akan dibawa.

Tas siaga bencana diperlukan sebagai persiapan untuk bertahan hidup setidaknya selama 72 jam atau tiga hari pertama saat bantuan belum tiba.

Tas ini akan mempermudah anda ketika nanti terkena bencana karena jika sudah menyiapkan tas tersebut maka anda tidak perlu lagi mencari dokumen yang penting untuk di bawa saat terjadi bencana.

Ketika bencana menimpa anda maka anda cukup dengan membawa tas siaga bencana yang sudah di persiapkan sebelumnya.

Dengan demikian untuk dokumen-dokumen penting anda akan aman meski terjadi bencana secara mendadak.




Tiris ! Bandung Alami Cuaca Ekstrem, Terapkan Kiat CERDIK untuk Menjaga Stamina

Cuaca dingin di Kota Bandung (Shutterstock).

Tiris ! Bandung Alami Cuaca Ekstrem, Terapkan Kiat CERDIK untuk Menjaga Stamina

Prolite – Beberapa hari ini cuaca di Kota Bandung sangat dingin padahal sudah memasuki musim kemarau.

Cuaca dingin amat dirasakan Ketika malam hari dan pagi hari hal ini merupakan fenomena alamiah yang umum terjadi Ketika memasuki masa puncak kemarau pada bulan Juli-Agustus.

Saking dinginnya suhu minimum Bandung Raya mencapai 19 derajat – 21 derajat celcius.

Karena itulah warga Bandung akan merasakan suhu yang lebih dingin dari biasanya Ketika malam dan pagi hari.

Selain itu penyebab lainnya kenapa suhu udara menjadi lebih dingin karena adanya musim dingin di wilayah Australia.

Terdapat pola tekanan udara yang relative tinggi di Autralia, menyebabkan pergerakan masa udara dingin menuju Indonesia atau lebih di kenal dengan Angin Monsun Australia.

Fenomena seperti ini juga berbagai potensi penyakit pun dapat menyerang. Oleh karenanya, warga diimbau lebih peduli terhadap kesehatan tubuh.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Deborah Johana Ratu mengungkapkan, beberapa penyakit yang berpotensi menyerang antara lain common cold (flu), Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) seperti batuk, Asma, dan juga nyeri sendi pada penderita rematik.

Meski begitu, sejumlah pencegahan bisa dilakukan agar tetap bugar walau harus berdampingan dengan cuaca ekstrem.

“Hal yang harus dilakukan sebenarnya tidak begitu banyak perbedaan. Antara lain tetap kita harus melakukan perilaku hidup bersih dan sehat,” kata Deborah.

sekitarbandung
sekitarbandung

Selanjutnya, ia memberikan kiat dengan singkatan CERDIK, yang artinya:

C: Cek kesehatan secara rutin
E: Enyahkan asap rokok
R: Rajin aktivitas fisik
D: Diet seimbang
I: Istirahat cukup
K: Kurangi stres

Lebih lanjut, Deborah juga menyarankan untuk mengonsumsi tanaman obat yang ada di rumah jika tubuh mulai terserang gejala penyakit seperti batuk atau flu.

“Kalau misalnya batuk bisa juga menggunakan jeruk nipis ditambah dengan kecap dengan perbandingan satu banding satu,” contohnya.

Ia juga mengingatkan, jika gejala penyakit tidak kunjung membaik, segera memeriksakan diri ke Fasilitas Kesehatan Tingkat I (Puskesmas, Klinik, atau Dokter) untuk mencegah antispasi penyakit lebih berat.

“Tadi adalah salah satu upaya pencegahan. Tetapi kalau memang sudah lebih dari beberapa hari, sebaiknya periksa ke faskes tingkat pertama. Khawatirnya, ada penyakit-penyakit lain yang memang harus diantisipasi,” pungkasnya.




Gempa Bumi Sering Terjadi, Ini Tips Dari BMKG

Web BMKG - Gempa Bumi

Gempa Bumi Sering Terjadi, Ini Tips Dari BMKG

BANDUNG, Prolite – Peneliti Gempa Bumi Badan Riset dan Inovasi Nasonal (BRIN) Edi Hidayat menyampaikan bahwa Indonesia ini supermarketnya bencana alam. Salah aatu daerahnya adalah Provinsi Jawa Barat dan lebih melokal adalah Kota Bandung dimana terdapat patahan atau sesar Lembang.

Menurut Edi, dari hasil riset potensi sesar Lembang ini memang aktif, namun demikian masyarakat harus mencari tahu informasi yang benar jangan asal menyebarkan berita hoaks sehingga menimbulkan kepanikan.

Terkait sesar lembang atau kemungkinannya gempa bumi memang sulit jika harus relokasi, akan tetapi warga dapat melakukan hal terkecil menyiapkan alat-alat yang sudah safety alias aman.

Hal sama disampaikan Bidan Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Virga Librian pasalnya jika terjadi bencana kebanyakan korban saat evakuasi tepat timing atau waktunya tidak tepat.

Kata Virga, sebelum bencana gempa terjadi tas agar diisi dokumen penting, pakaian ganti, makanan instan, peluit, dan senter.

“Karena saat terdesak atau misal tertimpa adanya bahan tersebut bisa menolong saat darurat atau tim sar saat mencari gunakan peluit saat terjadi gempa lalu lakukan langkah droop cover dengan merunduk, melindungi kepala kita dan hold on atau pegangan kaki meja atau struktur bangunan kuat sehingga tidak menimpa. Lalu jangan panik dan evakuasi langsung tapi mandiri dulu baru evakuasi ke titik kumpul,” ucap Virga pada Bandung Menjawab, Rabu (8/5/2024).