Tips Aman dan Nyaman Saat Dibonceng Sepeda Motor

Prolite - Tips Aman dan Nyaman Saat Dibonceng Sepeda Motor

Prolite – Tips Aman dan Nyaman Saat Dibonceng Sepeda Motor

Sepeda motor pada dasarnya dirancang untuk mengangkut dua orang, satu pengemudi yang duduk di depan dan satu penumpang di belakang. Demi menjaga keselamatan, sangat tidak disarankan membawa lebih dari satu penumpang. Membonceng lebih dari dua orang dapat mengurangi kestabilan kendaraan dan meningkatkan risiko kecelakaan.

Agar pengalaman berkendara tetap aman dan nyaman, baik bagi pengemudi maupun penumpang, penting untuk memperhatikan cara naik dan turun dari sepeda motor dengan benar.

“Setiap orang yang berada di atas motor, baik sebagai pengendara maupun penumpang, memiliki tanggung jawab untuk menjaga keselamatan bersama. Posisi duduk, cara memegang, dan perlengkapan berkendara sangat menentukan,” ujar Ludhy Kusuma selaku Safety Riding Development Section Head, PT Daya Adicipta Motora.

Cara Naik Sepeda Motor sebagai Penumpang

Pengemudi naik terlebih dahulu. Ini penting agar pengemudi bisa menjaga kestabilan motor dengan memegang setang kemudi dan memastikan motor tetap tegak.

Pastikan posisi motor berada di tempat aman dan datar. Hindari menaiki motor di tempat miring, di dekat saluran air, atau di tengah lalu lintas padat. Pilih lokasi aman seperti bahu jalan.

Setelah pengemudi siap, penumpang bersiap naik. Pegang pundak atau bahu pengemudi untuk keseimbangan. Pastikan pijakan kaki (footstep) dalam posisi terbuka di kedua sisi.

Naik dengan langkah yang aman. Kaki kiri naik dulu ke footstep, kemudian kaki kanan diayunkan ke belakang motor hingga menapak ke footstep kanan.

Setelah duduk, penumpang perlu memastikan posisi tubuhnya tidak terlalu ke depan (mengganggu pengemudi) atau terlalu ke belakang (membebani bagian belakang motor).

Posisi Tubuh yang Aman Saat Dibonceng

  • Tangan: Idealnya memegang pinggang pengemudi, bukan behel belakang. Hal ini membantu penumpang mengikuti pergerakan motor, terutama saat berbelok. Memegang behel bisa membuat bobot tertarik ke belakang dan mengganggu kestabilan saat manuver.
  • Lutut: Pastikan lutut menempel pada sisi pengemudi, jangan dibiarkan terbuka. Lutut yang terbuka rentan tersenggol kendaraan lain.
  • Kaki: Selalu pijakkan kaki pada footstep belakang. Kaki yang menggantung bisa membahayakan, terutama jika tersentuh roda atau rantai motor.

Cara Turun dari Sepeda Motor :

  • Turunlah dengan cara terbalik dari saat naik.
  • Pegang bahu pengemudi untuk menjaga keseimbangan.
  • Ayunkan kaki kanan ke belakang dan turunkan terlebih dahulu.
  • Kemudian disusul kaki kiri.

Gunakan Perlengkapan Keselamatan

Baik pengemudi maupun penumpang memiliki risiko yang sama saat berkendara. Oleh karena itu, keduanya wajib mengenakan perlengkapan keselamatan seperti helm, jaket, sarung tangan, celana panjang, dan sepatu tertutup untuk selalu #Cari_Aman di jalan daya.




Berhenti Saat Naik Sepeda Motor, Pertama Turun Pakai Kaki Kiri atau Kanan Duluan?

Pertama kali berhenti saat menaiki sepeda motor kaki kiri atau kanan duluan (dok. Honda).

Berhenti Saat Naik Sepeda Motor, Pertama Turun Pakai Kaki Kiri atau Kanan Duluan?

Prolite – Berkendara sepeda motor merupakan kegiatan sehari-hari yang umum dilakukan oleh hampir semua kalangan masyarakat di Indonesia. Setiap orang memiliki karakteristik cara berkendara atau teknik berkendara yang berbeda-beda.

Ada banyak hal kecil yang menjadi teknik dasar saat berkendara untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan pengendara itu sendiri. Salah satu aspek penting adalah menentukan kaki mana yang harus diturunkan saat motor sedang berhenti, seperti saat macet atau berhenti di sisi jalan.

Cara yang baik saat motor berhenti di sisi kiri jalan, dalam kondisi jalan apapun, adalah dengan menurunkan kaki kiri sebagai pijakan sepeda motor. Dengan menurunkan kaki kiri, pengendara dapat menghindari risiko terserempet atau tergilas oleh roda kendaraan di samping kita.

dok Honda
dok Honda

Safety Riding Development Section Head PT Daya Adicipta Motora, Ludhy Kusuma menjelaskan, “Cukup dengan menurunkan kaki kiri sebagai pijakan saat motor berhenti, sementara kaki kanan tetap ditempatkan di atas pijakan motor untuk pengguna motor matic. Bagi pengendara motor sport, kaki kanan selalu siap untuk menginjak pedal rem belakang. Dengan kebiasaan seperti ini, saat berhenti di suatu jalan yang berkontur menanjak, kita dapat memastikan bahwa motor tidak akan mundur lagi ke belakang.”

“Menggunakan rem belakang adalah langkah penting, terutama ketika kontur jalan sangat menanjak. Hanya mengandalkan rem depan saja dapat menyebabkan motor tertarik mundur dan berpotensi membuat pengendara terjatuh,” ujar Ludhy.

Dengan membiasakan hal-hal kecil seperti ini, diharapkan membuat para pengendara menjadi lebih sadar akan pentingnya menjaga keselamatan saat berkendara untuk selalu #Cari_Aman. Selalu tempatkan keselamatan menjadi yang paling utama saat berkendara, bukan hanya saat berkendara bahkan ketika berhenti pun pengendara harus memastikan bahwa benar-benar dalam kondisi yang aman tidak membahayakan diri sendiri maupun orang lain di sekitar kita