Jaga Stamina dan Fokus untuk Perjalanan Jarak Jauh yang Aman

stamina

Prolite – Jaga Stamina dan Fokus untuk Perjalanan Jarak Jauh yang Aman

Perjalanan jarak jauh dengan sepeda motor bukan hanya soal ketangguhan kendaraan, tetapi juga kesiapan fisik dan mental pengendara. Menjaga stamina dan konsentrasi menjadi kunci utama untuk menjaga keselamatan di jalan.

Tubuh manusia memiliki batas daya tahan. Karena itu, pengendara dianjurkan untuk beristirahat setiap 2 jam sekali. Bahkan, jika jarak tempuh sudah mencapai sekitar 100 km meski belum 2 jam, tetap disarankan untuk berhenti sejenak.

“Jeda singkat ini penting untuk memulihkan energi, menjaga fokus, dan mengurangi risiko kelelahan yang dapat mempengaruhi kecepatan reaksi,” ujar Ludhy Kusuma selaku Safety Riding Development Section Head Safety Riding PT Daya Adicipta Motora.

Sebelum kembali melanjutkan perjalanan, pengendara juga disarankan melakukan peregangan ringan. Langkah sederhana ini membantu melancarkan sirkulasi darah, mengurangi rasa pegal, dan menjaga tubuh tetap rileks selama berkendara.

Saat beristirahat, hindari mengkonsumsi makanan tinggi karbohidrat atau lemak berlebih yang berpotensi memicu rasa kantuk. Sebaiknya pilih camilan ringan dan mudah dicerna agar metabolisme tubuh tetap optimal.

Selain itu, perhatikan pula beberapa hal penting saat melakukan perjalanan jarak jauh berikut ini :

  • Minum air putih secara teratur untuk mencegah dehidrasi.
  • Gunakan perlengkapan berkendara yang lengkap seperti helm, jaket, sarung tangan, dan sepatu tertutup.
  • Pilih rute perjalanan yang aman dan sesuai kemampuan berkendara.
  • Hindari mengkonsumsi obat atau minuman yang dapat menurunkan kewaspadaan.

stamina

“Banyak pengendara memaksakan diri untuk terus melaju demi mengejar waktu. Padahal, kondisi tubuh yang lelah dapat mengurangi refleks dan meningkatkan risiko kecelakaan. Lebih baik meluangkan waktu untuk beristirahat demi perjalanan yang aman,” tambahnya.

Dengan memprioritaskan keselamatan, menjaga kondisi tubuh, memilih asupan yang tepat, serta melakukan peregangan, perjalanan jarak jauh akan terasa lebih aman, nyaman, dan menyenangkan. Ingat, keselamatan adalah prioritas selalu #Cari_Aman di setiap perjalanan.




Cek Tekanan Ban, Tips Penting untuk Keselamatan Berkendara

Tekanan Ban

Prolite – Cek Tekanan Ban, Tips Penting untuk Keselamatan Berkendara

Bagi pengguna sepeda motor, memahami kondisi kendaraan bukan hanya soal performa, tetapi juga soal keselamatan. Salah satu komponen yang sering kali diabaikan namun memiliki peran sangat penting adalah ban satu-satunya bagian motor yang langsung bersentuhan dengan permukaan jalan.

Fungsi utama ban meliputi menopang beban kendaraan, menyerap guncangan untuk kenyamanan berkendara, serta menjaga traksi agar motor tetap stabil saat berjalan lurus maupun berbelok. Ban dengan kondisi baik dan tekanan angin yang sesuai juga dapat meminimalisir risiko tergelincir, terutama saat hujan atau jalanan licin.

Dengan peran sepenting itu, sudah seharusnya pengecekan tekanan ban dan kondisi ban dilakukan secara rutin untuk menjaga keamanan dan kenyamanan saat berkendara setiap hari.

Ban motor harus selalu diisi dengan tekanan angin sesuai standar pabrikan, yang biasanya tertera dalam satuan PSI atau kPa. Tekanan yang tidak sesuai bisa menimbulkan berbagai masalah.

Jika tekanan terlalu rendah, ban cepat aus di bagian samping, konsumsi bahan bakar menjadi boros, kendali motor terasa berat, dan berisiko pecah ban saat kecepatan tinggi. Sebaliknya, tekanan yang terlalu tinggi membuat bantingan terasa keras, cengkeraman ke jalan berkurang, ban cepat aus di bagian tengah, dan motor jadi rawan tergelincir terutama saat jalan basah.

Menjaga tekanan ban tetap ideal sangat penting untuk kenyamanan, efisiensi, dan keselamatan saat berkendara.

Untuk menjaga performa dan keselamatan saat berkendara, perawatan ban motor perlu dilakukan secara rutin. Salah satu langkah penting adalah memeriksa tekanan angin ketika ban masih dalam kondisi dingin, karena hasil pengukuran akan lebih akurat. Gunakan alat pengukur tekanan (Tire Pressure Gauge) dan pastikan angkanya sesuai dengan standar yang tercantum di buku manual kendaraan.

Tekanan Ban

Sub Department Head Technical Training PT Daya Adicipta Motora, Ade Rohman menjelaskan, “Pengecekan ini sebaiknya dilakukan secara berkala, minimal seminggu sekali. Selain tekanan ban, pastikan juga tutup pentil selalu terpasang dengan baik agar tidak terjadi kebocoran udara. Jangan lupa, gunakan ban dengan ukuran dan tipe yang sesuai rekomendasi pabrikan untuk menjaga kenyamanan dan kestabilan motor saat digunakan.”

“Kesimpulannya, ban yang terawat dengan baik tak hanya membuat perjalanan lebih nyaman, tetapi juga mencegah risiko kecelakaan. Jadi, jangan tunggu sampai ban rusak biasakan cek dan rawat ban secara rutin demi keselamatan Anda di jalan,” ujar Ade.




Tips Aman dan Nyaman Saat Dibonceng Sepeda Motor

Prolite - Tips Aman dan Nyaman Saat Dibonceng Sepeda Motor

Prolite – Tips Aman dan Nyaman Saat Dibonceng Sepeda Motor

Sepeda motor pada dasarnya dirancang untuk mengangkut dua orang, satu pengemudi yang duduk di depan dan satu penumpang di belakang. Demi menjaga keselamatan, sangat tidak disarankan membawa lebih dari satu penumpang. Membonceng lebih dari dua orang dapat mengurangi kestabilan kendaraan dan meningkatkan risiko kecelakaan.

Agar pengalaman berkendara tetap aman dan nyaman, baik bagi pengemudi maupun penumpang, penting untuk memperhatikan cara naik dan turun dari sepeda motor dengan benar.

“Setiap orang yang berada di atas motor, baik sebagai pengendara maupun penumpang, memiliki tanggung jawab untuk menjaga keselamatan bersama. Posisi duduk, cara memegang, dan perlengkapan berkendara sangat menentukan,” ujar Ludhy Kusuma selaku Safety Riding Development Section Head, PT Daya Adicipta Motora.

Cara Naik Sepeda Motor sebagai Penumpang

Pengemudi naik terlebih dahulu. Ini penting agar pengemudi bisa menjaga kestabilan motor dengan memegang setang kemudi dan memastikan motor tetap tegak.

Pastikan posisi motor berada di tempat aman dan datar. Hindari menaiki motor di tempat miring, di dekat saluran air, atau di tengah lalu lintas padat. Pilih lokasi aman seperti bahu jalan.

Setelah pengemudi siap, penumpang bersiap naik. Pegang pundak atau bahu pengemudi untuk keseimbangan. Pastikan pijakan kaki (footstep) dalam posisi terbuka di kedua sisi.

Naik dengan langkah yang aman. Kaki kiri naik dulu ke footstep, kemudian kaki kanan diayunkan ke belakang motor hingga menapak ke footstep kanan.

Setelah duduk, penumpang perlu memastikan posisi tubuhnya tidak terlalu ke depan (mengganggu pengemudi) atau terlalu ke belakang (membebani bagian belakang motor).

Posisi Tubuh yang Aman Saat Dibonceng

  • Tangan: Idealnya memegang pinggang pengemudi, bukan behel belakang. Hal ini membantu penumpang mengikuti pergerakan motor, terutama saat berbelok. Memegang behel bisa membuat bobot tertarik ke belakang dan mengganggu kestabilan saat manuver.
  • Lutut: Pastikan lutut menempel pada sisi pengemudi, jangan dibiarkan terbuka. Lutut yang terbuka rentan tersenggol kendaraan lain.
  • Kaki: Selalu pijakkan kaki pada footstep belakang. Kaki yang menggantung bisa membahayakan, terutama jika tersentuh roda atau rantai motor.

Cara Turun dari Sepeda Motor :

  • Turunlah dengan cara terbalik dari saat naik.
  • Pegang bahu pengemudi untuk menjaga keseimbangan.
  • Ayunkan kaki kanan ke belakang dan turunkan terlebih dahulu.
  • Kemudian disusul kaki kiri.

Gunakan Perlengkapan Keselamatan

Baik pengemudi maupun penumpang memiliki risiko yang sama saat berkendara. Oleh karena itu, keduanya wajib mengenakan perlengkapan keselamatan seperti helm, jaket, sarung tangan, celana panjang, dan sepatu tertutup untuk selalu #Cari_Aman di jalan daya.




Berkendara Aman dengan Teknik Pengereman yang Efektif

Berkendara Aman dengan Teknik Pengereman yang Efektif (dok Honda).

Berkendara Aman dengan Teknik Pengereman yang Efektif

Prolite – Sepeda motor telah menjadi salah satu alat transportasi yang paling sering digunakan dalam berbagai aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, memahami cara berkendara yang benar serta menjaga etika di jalan merupakan kunci untuk menciptakan perjalanan yang aman dan nyaman bagi diri sendiri maupun orang lain.

Safety Riding Development Section Head PT Daya Adicipta Motora Ludhy Kusuma menjelaskan, “Seorang pengendara yang baik dapat dilihat dari kemampuannya mengendalikan sepeda motor dalam berbagai kondisi tanpa membahayakan diri sendiri maupun lingkungan sekitar.”

dok Honda
dok Honda

“Saat menghadapi potensi bahaya mendadak, diperlukan keputusan yang cepat dan reaksi yang tepat untuk menghindari risiko kecelakaan. Semakin tinggi kecepatan kendaraan, semakin cepat pula reaksi yang dibutuhkan, namun reaksi tersebut harus selalu didukung dengan teknik berkendara yang benar agar tidak menimbulkan bahaya,” ujar Ludhy.

Saat menghadapi bahaya di depan, pengendara membutuhkan waktu untuk mengambil keputusan yang tepat. Semakin lama waktu yang digunakan untuk berpikir, semakin jauh pula jarak sebelum keputusan itu diambil. Jika keputusan yang diambil adalah untuk mengerem, ada jarak pengereman yang harus diperhitungkan. Pengoperasian rem yang efektif akan menghasilkan jarak pengereman yang lebih pendek, sedangkan teknik pengereman yang kurang baik dapat menyebabkan jarak pengereman menjadi lebih panjang, sehingga meningkatkan risiko kecelakaan.

Teknik dasar pengereman yang baik adalah dengan menggunakan rem depan dan belakang secara bersamaan. Pada jalanan kering dan tidak berpasir, rem depan dapat digunakan dengan porsi yang lebih kuat. Namun, pada jalanan basah atau berpasir, porsi rem depan harus dikurangi untuk menghindari risiko tergelincir. Langkah pertama dalam pengereman adalah menutup gas sepenuhnya, kemudian menarik rem depan dan belakang secara bersamaan menggunakan empat jari jika menggunakan motor tipe matic. Untuk motor tipe sport atau bebek, pengereman dilakukan dengan menarik rem depan dan menginjak rem belakang.

Penggunaan empat jari pada rem depan bertujuan untuk memberikan tekanan yang lebih kuat pada tuas rem, sehingga pengereman menjadi lebih efektif dan jarak pengereman lebih pendek. Saat berhenti, turunkan kaki kiri untuk menopang keseimbangan, dan tarik kopling jika menggunakan motor tipe sport agar mesin tidak mati. Hindari menarik kopling saat pengereman berlangsung untuk mencegah hilangnya efek pengereman dari mesin (loss engine). Menggunakan bantuan engine brake saat pengereman dapat meningkatkan efektivitas pengereman, terutama dalam situasi darurat.

Selalu pastikan teknik pengereman dilakukan dengan benar, terutama ketika menghadapi potensi bahaya di jalan raya, agar pengalaman berkendara tetap aman dan nyaman. Ingatlah untuk selalu #Cari_Aman saat berkendara.