Longsor Desa Cibeunying Kabupaten Cilacap, Update Korban 8 Meninggal dan 12 Masih dalam Pencarian

Longsor Desa Cibeunying Kabupaten Cilacap (detikcom).

Longsor Desa Cibeunying Kabupaten Cilacap, Update Korban 8 Meninggal dan 12 Masih dalam Pencarian

Prolite – Longsor yang terjadi di Desa Cibeunying, Majenang, Kabupaten Cilacap pada Kamis (13/11) karena adanya hujan dengan intensitas tinggi di wilayah sekitar.

Hal tersebut di ungkapkan Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Guswanto, menyampaikan bahwa pengamatan di Pos Hujan Majenang menunjukkan curah hujan cukup tinggi, yakni masing-masing 98,4 mm/hari dan 68 mm/hari pada 10–11 November 2025. Setelah itu, wilayah tersebut masih mengalami hujan ringan yang mempertahankan kondisi tanah tetap basah hingga akhirnya terjadi pergerakan tanah yang memicu longsor.

“Rangkaian hujan tersebut membuat kondisi tanah semakin basah dan lereng menjadi lebih rentan terhadap pergerakan,” ujar Guswanto di Jakarta, Sabtu (15/11).

Oleh karena itu hingga adanya pergeseran tanah dan mengakibatkan longsor di wilayah sekitar.

Pada pencarian hari ketiga tim SAR gabungan telah mengevakuasi 8 korban dalam kondisi meninggal dunia sedangkan untuk korban hilang mencapai 12 orang.

Kepala Kantor SAR Cilacap, M Abdullah, mengatakan bahwa rencana awal operasi SAR hari ini terbagi dalam dua sektor, yaitu sektor A dan sektor B. Namun, ada perubahan khusus pada salah satu titik pencarian.

“Di hari keempat rencananya kami melaksanakan operasi SAR di dua sektor yaitu A dan B. Namun ada perubahan, di mana di worksite A-3 tidak kami lakukan pencarian karena empat korban sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia,” ujar Abdullah, Minggu (16/11).

“Maka di hari keempat kami akan laksanakan pencarian di worksite A-1 dan A-2 lalu di worksite B-1 dan B-2,” jelasnya.

Untuk memperkuat upaya pencarian, tim yang sebelumnya bertugas di A-3 dialihkan ke sektor B.

“Tim SAR dari worksite A-3 akan kami geser ke worksite B-2,” tambah Abdullah.

Selain itu, menurut Abdullah jumlah alat yang bakal dikerahkan hari ini jumlahnya bertambah secara signifikan. Dari sebelumnya hanya 9 ekskavator menjadi 21.

Bukan hanya alat berat yang di turunkan untuk mencari namun tim SAR juga mengerahkan 17 alkon pompa air, 9 anjing pelacak hingga menambah personel mencapai 600 orang.




BMKG Beri Peringatan Cuaca Ekstrem pada 6-7 April 2025

BMKG Beri Peringatan Cuaca Ekstrem pada (BMKG).

BMKG Beri Peringatan Cuaca Ekstrem pada 6-7 April 2025

Prolite – Cuaca yang tidak menentu beberapa hari di sejumah wilayah di Indonesia yang mengakibatkan  beberapa bncana di berbagai daerah.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan lebat di sejumlah wilayah pada Minggu hingga Senin 6-7 April 2025 ini.

Dalam peringatan dini ini masyarakat dihimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan dapak yang akan terjadi ketika cuaca ekstrem terjadi.

Dampak seperti banjir, tanah longsor serta gangguan aktivitas transportasi dapat terjadi pada keadaan ini.

Seperti pada hari Minggu 6 April 2025 beberapa wilayah di Kota Bandung terjadi hujan lebat hingga mengakibatkan banjir di beberapa ruas jalan.

Bukan hanya Kota Bandung saja yang berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mencakup hampir seluruh kawasan di Indonesia.

Di antaranya adalah Aceh, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan (Barat, Tengah, Timur, Utara, dan Selatan), serta sebagian besar wilayah Sulawesi, Maluku Utara, dan Papua.

Pihak BMKG mengingatkan masyarakat, khususnya yang berada di wilayah rawan bencana hidrometeorologi untuk tetap waspada terhadap potensi bencana yang bisa dipicu oleh curah hujan tinggi.

Pemerintah daerah dan pihak terkait juga diharapkan siap siaga dalam mengantisipasi kemungkinan terburuk.

Bukan hanya itu masyarakat juga di minta selalu waspada untuk menjaga kesehatan dari berbagai penyakit di tengah curah hujan yang tinggi.




Pemkot Bandung Gerak Cepat Tangani Longsor di TPU Nagrog, Delapan Makam Direlokasi

Pemkot Bandung Gerak Cepat Tangani Longsor di TPU Nagrog, Delapan Makam Direlokasi (dok Pemkot Bandung).

Pemkot Bandung Gerak Cepat Tangani Longsor di TPU Nagrog, Delapan Makam Direlokasi

Prolite – Pemerintah Kota Bandung bergerak cepat menangani longsor yang terjadi di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Nagrog, Kecamatan Ujungberung, akibat hujan lebat pada Sabtu 8 Maret 2025.

Longsor dengan diameter sekitar 30 meter dan kedalaman 10 meter ini berdampak pada delapan makam di Blok E. Sebanyak 8 makam tersebut telah direlokasi ke tempat lebih aman.

Kepala Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi, dan Tata Ruang (Disciptabintar) Kota Bandung, Bambang Suhari bersama Camat Ujungberung, Abriwansyah Fitri dan Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) langsung turun ke lokasi untuk melakukan peninjauan, Minggu, 9 Maret 2025.

Bambang mengatakan, proses evakuasi makam dilakukan sesuai prosedur, dengan persetujuan ahli waris dan disaksikan langsung oleh mereka. Kedelapan jenazah dipindahkan ke Blok H sebanyak 2 jenazah dan ke Blok N sebanyak 6 jenazah.

dok Pemkot Bandung
dok Pemkot Bandung

“Alhamdulillah, semua ahli waris menyetujui pemindahan makam ke tempat yang lebih aman. Mudah-mudahan hari ini cuaca mendukung sehingga proses evakuasi berjalan lancar,” ujarnya.

Bambang juga mengungkapkan, longsor ini diakibatkan oleh aliran air yang melintasi TPU Nagrog dan melewati Perumahan Gending Mas.

Selain merusak area makam, longsor juga mengancam satu bangunan musala dan toilet di TPU yang kini menggantung di tepi longsoran.

“Kami sudah berkoordinasi dengan DSDABM, dan hari ini petugas mereka melakukan peninjauan untuk segera menangani dampak longsor ini,” jelas Bambang.

Selain TPU Nagrog, Bambang mengatakan, saat ini peninjauan juga dilakukan di sejumlah TPU lain yang berpotensi terdampak longsor.

Dari 13 TPU yang diperiksa, beberapa di antaranya sudah mendapatkan penanganan, seperti TPU Cikutra dan TPU Sirnaraga, yang sebelumnya sempat mengalami longsor besar.

“Alhamdulillah, kirmir (penahan tanah) di TPU Cikutra dan Sirnaraga kini sudah lebih kuat setelah dilakukan perbaikan bersama DSDABM dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS),” ungkap Bambang.

Sementara itu, tujuh TPU lain yang dilintasi aliran sungai seperti Babakan Ciparay, Astanaanyar, Guburu, Malaer, Cibarunai, Cikutra, dan Nagrog akan terus dipantau untuk mengantisipasi potensi longsor.

“Insyaallah, kami akan terus memantau dan menangani agar kejadian serupa tidak terulang, khususnya di TPU yang berisiko tinggi akibat gerusan air,” ungkapnya.

Salah satu ahli waris makam yang dipindahkan, Tina warga Kelurahan Pasanggrahan mengapresiasi upaya cepat Pemkot terutama Disciptabintar dalam merelokasi makam keluarga yang terancam longsor.

“Alhamdulillah terima kasih kepada Pemkot Bandung yang telah bekerja cepat memindahkan makam keluarga kami. Di sini kami ada dua makam, makam ibu dan bapak,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Kepala UPT Daerah Aliran Sungai (DAS) DSDABM, Asep Suryana menjelaskan, proses perbaikan membutuhkan waktu lebih dari satu bulan mengingat kondisi tanah yang curam dan dalam.

“Penanganannya tidak bisa sekadar darurat karena ini sangat curam, sekitar 10 meter. Biasanya untuk longsor dengan tinggi 5-6 meter masih bisa ditangani dengan karung atau rucuk, tapi di sini tidak memungkinkan. Kami harus segera bertindak agar longsoran tidak melebar,” ujar Asep.

Saat ini, tim DSDABM telah meninjau lokasi dan akan segera melakukan tindakan teknis dengan alat yang memungkinkan, karena akses ke TPU Nagrog cukup sempit.

Di luar itu, Menjelang Idul Fitri, TPU Nagrog diperkirakan akan ramai oleh peziarah. Oleh karena itu, Camat Ujungberung, Abriwansyah Fitri mengimbau masyarakat untuk menggunakan kendaraan roda dua agar tidak terjadi kemacetan.

“Kami imbau warga yang ingin berziarah ke TPU Nagrog agar tidak menggunakan mobil, karena akses jalan menuju TPU ini cukup kecil dan hanya bisa dilalui motor. Ini demi kenyamanan dan kelancaran bersama,” katanya.

 




Ketua DPRD Kota Bekasi Tinjau Para Korban Banjir

Ketua DPRD Kota Bekasi tinjau para korban yang terdampak banjir di Kota Bekasi (Melansir).

Ketua DPRD Kota Bekasi Tinjau Para Korban Banjir

Prolite – Dr. Sandi Efendi, ., MM., Ketua DPRD Kota Bekasi meninjau langsung kondisi korban banjir dan memberikan dukungan moral kepada masyarakat yang terkena dampak.

Ketua DPRD Kota Bekasi didampingi oleh anggota DPRD, Ibu Tanti Herawati, S.H dan Sekretaris DPRD kota Bekasi Lia Erliani melakukan peninjauan ke beberapa lokasi yang terkena dampak banjir, berikut beberapa titik lokasi banjir :
– Jl. Pondok Gede Permai, RT. 009/, Jatirasa, Kecamatan Jati asih, Kota Bekasi, Jawa Barat 17424
– RT. 002/, Duren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat

Dalam kesempatan ini, Sandi Efendi menyerahkan bantuan kepada korban banjir berupa makanan, minuman, dan alat kebersihan lainnya.

“Kami berharap bantuan ini dapat membantu meringankan beban korban banjir,” kata Sandi Efendi.

DPRD Kota Bekasi berkomitmen untuk terus mendukung upaya penanggulangan banjir dan membantu korban banjir.




Citepus Meluap, 4 Rumah Terendam, 1 Rusak Berat

Sungai Citepus meluap

Aliran Sungai Citepus di Jalan Arjuna RT 01 dan 02 RW 08, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo

BANDUNG, Prolite – Meluapnya aliran sungai Citepus yang melintasi kelurahan Arjuna Kecamatan Cicendo Kota Bandung menyebabkan banjir di empat rumah dan salah satunya rusak berat.

Empat rumah di Jalan Arjuna RT 01 dan 02 RW 08, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo tersebut terendam banjir akibat intensitas hujan tinggi petang tadi, Jumat (24/1/2025). Bahkan salah satu rumah di tembok belakang rumahnya jebol sekitar dua meter.

Sekitar pukul saat hujan berlangsung warga dibuat kaget pasal air dari sungai Citepus meluap cukup besar bahkan dua rumah kebanjiran nyaris setinggi 2 meter, 1 rumah hanya selutut orang dewasa, dan 1 rumah jebol.

Sungai Citepus meluap

Salah seorang pemilik rumah Maemunah (65) mengaku saat itu sedang berkegiatan di dalam rumah, tiba-tiba mendengar suara dentuman cukup keras.

“Tiba-tiba tembok jebol air masuk ke rumah sampai setinggi 2 meter. Saya langsung lari keluar rumah mencari pertolongan,” ujar Maemunah.

Sama halnya dialami Dadan (50) mengatakan pada saat kejadian memang sedang hujan intensitas tinggi.

“Berbeda dari hujan biasanya hari ini kok air naik sampai meluap setinggi ini. Akhirnya kami beres-beres,” ucap Dadan.

Sementara itu rilis Tagana Kota Bandung menyampaikan 1 unit rumah rusak berat dengan jumlah korban 3 KK atau jumlah jiwa 7 Orang. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini dan sementara korban diungsikan ke rumah warga.




Peduli Korban Bencana Alam Sukabumi, Kalacakra Salurkan Bantuan

Kalacakra berikan bantuan kemanusiaan bagi korban bencana alam Sukabumi

Prolite – Pada hari Rabu 11 Desember 2024  bertempat di kantor Kecamatan Cisolok Sukabumi, Perkumpulan cinta tanah air Kalacakra yang dipimpin oleh Eric Torania Khan atas inisiatif  Ketua Dewan Pengawas Kalacakra Mayjend (TNI) Rido Hermawan, memberikan bantuan berupa paket sembako yang diserahkan langsung oleh Kalacakra kepada Jenal Abidin  Camat Cisolok Sukabumi untuk diteruskan kepada masyarakat terdampak bencana alam pergeseran tanah Sukabumi di daerah Cisolok dan sekitarnya.

Hadir pada kesempatan tersebut Sekretaris Kecamatan Cisolok Okih beserta perangkat Desa Pasirbaru, Denden Sumarlin Kalacakra, Vera Veriani Sonya Kalacakra, Andi Supriadi alumni Menwa Batalyon 2/Unpad , Aki Gola penggiat budaya dan sejumlah warga masyarakat.

Kalacakra salurkan bantuan untuk korban bencana alam sukabumi

Setelah menyerahkan bantuan ke Camat Cisolok, tim Kalacakra didampingi Sekmat Cisolok dan perangkat Desa Pasirbaru langsung mengunjungi warga terdampak bencana di lokasi kejadian Kampung Cilumayan di sekitaran bentangan sungai Cibareno dan menyerahkan langsung paket bantuan ke warga serta berinteraksi dengan warga pengungsi.. Dalam kesempatan tersebut, Eric  mengatakan  bahwa membantu korban bencana adalah tugas kita bersama , segenap komponen dan elemen bangsa tanpa memandang suku, agama, ras dan golongan. ” Kemanusiaan adalah di atas segalanya”, ujarnya.

Dia juga mengatakan bahwa pihaknya telah berupaya terus memberikan bantuan dari sejak awal mendapat kabar Sukabumi mengalami bencana., yaitu 4 Desember 2024. “Bukan saja dalam bentuk bantuan materi tapi juga dalam bentuk gerakan moral dengan mengajak elemen masyarakat lainnya untuk sama-sama memberikan perhatian dan bantuan kepada kejadian  bencana Sukabumi”, terang Eric

Eric menghimbau kepada masyarakat supaya menjaga kelestarian lingkungan atau ngertakeun bumi lamba sehingga alam ini terjaga keseimbangan dan kelestariannya.

Kepada para pemangku pejabat sekitar untuk memperhatikan lagi terhadap keutuhan hutan yang sudah rusak  dan permasalahan tata ruang dan  wilayah.

“Bencana alam ini adalah sebagian masalah besar bangsa  yang harus disikapi dengan konfrehensif, bukan saja fokus pada akibat tapi juga pada sebab dan momentum ini harus dijadikan sebagai moment kebangkitan kesadaran pentingnya menjaga jatidiri bangsa”, ujar Eric.

Masyarakat penerima bantuan mengucapkan terimakasih dan merasa senang dengan adanya bantuan dari  Kalacakra. Pendi (50) warga Cilumayan Desa Pasirbaru , yang rumahnya terkena dampak pergeseran tanah di dekat bentangan sungai Cibareno berharap Kalacakra bisa mengajak elemen masyarakat lainnya untuk juga memberi perhatian kepada para warga terdampak bencana alam di Sukabumi .




Kabupaten Sukabumi Dilanda Cuaca Ekstrem Selama 2 Hari , Bencana Banjir dan Longsor Melanda

Ilustrasi cuaca ekstrem (suarasurabaya).

Kabupaten Sukabumi Dilanda Cuaca Ekstrem Selama 2 Hari , Bencana Banjir dan Longsor Melanda

Prolite – Cuaca ekstrem nyatanya bukan hanya menimpa Kota Bandung pasalnya Kabupaten Sukabumi mengalami kejadian bencana di beberapa titik.

Kabupaten Sukabumi dilanda cuaca ekstrem sejak Selasa 3 Desember hingga kemarin Rabu 4 Desember 2024.

Karena curah hujan yang cukup tinggi mengakibatkan beberapa daerah mengalami banjir, longsor hingga pergerakan tanah.

Menurut laporan dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Kabupaten Sukabumi, kejadian bencana ini mencakup banjir, longsor, cuaca ekstrem, dan pergerakan tanah. Meski belum ada korban jiwa yang, dampak bajir terjadi di beberapa wilayah seperti Kecamatan Ciemas, Kecamatan Palabuhanratu, Kp. Cimanggu di Desa Tegallega (Kecamatan Cidolog), dan Kecamatan Gegerbitung.

istimewa
istimewa

Sementara unyuk longsor dilaporkan di Kp. Cisaat (Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan), Kp. Cimapag (Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok), Kp. Cikawung (Desa Babakan Panjang, Kecamatan Nagrak), Kp. Cileutik (Desa Cibaregbeg, Kecamatan Sagaranten), Kp. Sawahbera (Desa Loji, Kecamatan Simpenan), Kp. Babadan (Kelurahan Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu), Kp. Nyomplong (Desa Hegarmamah, Kecamatan Warungkiara), dan Kp. Ciaul II (Desa Lengkong, Kecamatan Lengkong).

Kemudian di Kp. Lembur Sawah (Desa Sukaraja, Kecamatan Sukaraja), Kp. Palasari (Desa Cileungsing, Kecamatan Cikakak), Kp. Cijoneng (Desa Ubrug, Kecamatan Warungkiara), Kp. Bangkongreang (Desa Benda, Kecamatan Cicurug), Kp. Balekambang (Desa Ciengang, Kecamatan Gegerbitung), Kp. Cipamingkis (Desa Sukalarang, Kecamatan Sukalarang), dan Kp. Sindangsari (Desa Cimenteng, Kecamatan Curugkembar).

Dilokasi lain teradi Pergerakan Tanah: Kp. Cohonje (Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar), Kp. Linggaresmi (Desa Bantargadung, Kecamatan Bantargadung), Kp. Cikarang Tawang (Desa Bantargadung, Kecamatan Bantargadung), dan Kp. Bantargadung Girang (Desa Bantargadung, Kecamatan Bantargadung).

Kini BPBD berkoordinasi dengan aparat setempat serta relawan mendata dampak kerusakan dari bencana yang menimpa.

Bukan hanya itu BPBD pun memberikan himbauan kepada seluruh masyarakat untuk selalu waspad dengan cuaca ekstream yang muncul secara tiba-tiba.




Antisipasi Mega Trust, Disdik Kota Bandung Sebarkan Surat Edaran

ilustrasi - mega trust - bencana alam

Disdik Sebarkan SE Hadapi Bencana Mega Trust dan Lainnya

BANDUNG, Prolite – Plt Kadisdik Kota Bandung menyampaikan sudah terbit surat edaran (SE) wali kota terbaru tentang mitigasi bencana terkait mega trust dan cekungan Bandung.

Atas SE itu, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB), guna melakukan edukasi, sosialisasi bagaimana cara-cara menghadapi bencana mega trust.

“Karena bukan hanya di sekolah saja, semisal orang tua di rumah, kakak nya di sekolah a, adeknya di sekolah b, nah itu antisipasi. Kami buat SE untuk seluruh satuan pendidikan bagaimana tahapan cara apabila terjadi bencana,” tegas Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Tantan Santana, beberapa waktu lalu di balaikota.

Kata Tantan sebagian sekolah sudah melakukan simulasi bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Provinsi Jawa Barat.

Bahkan ada sekolah di kota Bandung mempunyai inovasi membuat alarm terkait bencana dengan skala rendah dan sempat dapat penghargaan.

“Ini akan dikembangkan seluruh satuan pendidikan,” imbuhnya.

Pihaknya pun akan melakukan maping, pasalnya kontruksi bangunan berbeda-beda terlebih dibuat di jaman masa penjajahan dulu atau sekitar tahun 45 -47.

Kontruksi tidak bisa melihat harus ahlinya ciptabintar selantai dua lantai SMP sudah banyak 50-60 tahun lalu.

“Harus kita amankan, kita tidak tahu bencana terjadi seperti apa, bagaimana komunikasinya. Simulasi ada beberapa sekolah sudah melakukan. Ini bukan muatan lokal tapi lebih ke insersi eskul, ” tuturnya.

Sehingga salah satu antisipasi harus dilakukan maping seperti apa kontruksi itu. Sehingga terdata bagaimana tata cara menghadapi bencana.

“Intinya nanti pertama buat surat edaran, lalu kita bekerjasama dengan Diskominfo agar dibuat sosialiasi dalam bentuk game developer agar anak tertarik. Kita minta membuat mitigasi bencana mega trust melalui game itu sehingga edukasinya terasa seperti game,” ungkapnya.

Selain bencana mega trust, juga penanggulangan sampah yang kabarnya khawatir TPA Sarimukti Maret tahun depan tidak bisa menampung lagi sampah.

“Makanya kita kembali mengerakan anak sekolah membawa tumblr dan misting ke sekolah. Ya tantangan adalah pedagang diluar sekolah dan juga setiap sekolah harus lakukan pengolahan sampah sehingga tidak ada sampah dibuang ke TPS. Kalau yang organik kan bisa ke bank sampah, sekolah juga bisa buat yang sederhana atau teknologi seperti beberapa sekolah sudah bagus. Akan kita jadikan role model, juknis mulok lingkungan sudah ada yakni membangun karakter dini tidak membuang sampah, tinggal ada sosialisasi ke seluruh satuan pendidikan,” tegaasnya.

Masih kata Tantan, pihak ya pun meminta Diskar membuat apa saja tahapan-tahapan yang dihadapi saat terjadi bencana.

“Nanti kita buat SE minta narasumber melakukan zoom meeting bersama semua sekolah. Agar apabila ada kejadian tersampaikan dimana titik kumpul nya. Minggu ini SE disebarkan, sebenarnya ini sudah ada tapi kan harus sering diingatkan karena siswa pun ada yang baru dan keluar,” paparnya.




Gempa Bumi Sering Terjadi, Ini Tips Dari BMKG

Web BMKG - Gempa Bumi

Gempa Bumi Sering Terjadi, Ini Tips Dari BMKG

BANDUNG, Prolite – Peneliti Gempa Bumi Badan Riset dan Inovasi Nasonal (BRIN) Edi Hidayat menyampaikan bahwa Indonesia ini supermarketnya bencana alam. Salah aatu daerahnya adalah Provinsi Jawa Barat dan lebih melokal adalah Kota Bandung dimana terdapat patahan atau sesar Lembang.

Menurut Edi, dari hasil riset potensi sesar Lembang ini memang aktif, namun demikian masyarakat harus mencari tahu informasi yang benar jangan asal menyebarkan berita hoaks sehingga menimbulkan kepanikan.

Terkait sesar lembang atau kemungkinannya gempa bumi memang sulit jika harus relokasi, akan tetapi warga dapat melakukan hal terkecil menyiapkan alat-alat yang sudah safety alias aman.

Hal sama disampaikan Bidan Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Virga Librian pasalnya jika terjadi bencana kebanyakan korban saat evakuasi tepat timing atau waktunya tidak tepat.

Kata Virga, sebelum bencana gempa terjadi tas agar diisi dokumen penting, pakaian ganti, makanan instan, peluit, dan senter.

“Karena saat terdesak atau misal tertimpa adanya bahan tersebut bisa menolong saat darurat atau tim sar saat mencari gunakan peluit saat terjadi gempa lalu lakukan langkah droop cover dengan merunduk, melindungi kepala kita dan hold on atau pegangan kaki meja atau struktur bangunan kuat sehingga tidak menimpa. Lalu jangan panik dan evakuasi langsung tapi mandiri dulu baru evakuasi ke titik kumpul,” ucap Virga pada Bandung Menjawab, Rabu (8/5/2024).




6 Rumah dan Jalan Kereta Terdampak Longsor

BOGOR, Prolite – Telah terjadi longsor di Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, hujan mengguyur Kota Bogor terjadi sejak hari Selasa (14/3) malam. Hujan terus menerus mengakibatkan longsor dan menimpa 6 rumah warga di RT 7 RW 4.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Teofilo Patrocinio mengatakan, longsor setinggi 30 meter di Empang itu terjadi pada pukul WIB.

Seluruh personel BPBD bersama Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Bogor berhasil mengevakuasi 13 korban.

Baca Juga : Kolam Retensi Cisanggarung, Antisipasi Banjir Arcamanik

“Dari 17 korban tertimbun, 11 orang selamat, 2 meninggal dunia, dan 4 masih belum ditemukan. Dua korban tewas yakni Mustofa, 30, dan Alfandy, 2,” ucapnya.

Bukan hanya itu, longsor yang terjadi di Empang juga membuat 1 rumah ibadah rusak dan berdampak pada akses kereta api Bogor-Sukabumi yang menggantung sepanjang 15 meter.

PT Kereta Api Indonesia atau KAI Daop 1 Jakarta mencatat sebanyak tiket jurusan Bogor Sukabumi untuk pemberangkatan 15 Maret 2023 batal berangkat, maka dari itu pihak KAI mengembalikan 100 persen tiket yang sudah dibeli penumpang.

Baca Juga : La Nina Panjang, Kota Bandung Dingin

Selain itu dampak dari hujan terus menerus yang terjadi di Kota Bogor mengakibatkan banjir di Jalan Pangeran Assogiri, Kecamatan Bogor Utara, Jalan Cibalagung, Kecamatan Bogor Barat, Perumahan Minabhakti, Kecamatan Bogor Selatan.

Wali Kota Bogor melakukan kunjungan kepada masyarakat yang berdampak longsor di Empang. Dalam kunjungannya tersebut, Dedie berjanji Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bakal membantu seluruh korban terdampak longsor di Empang.

Untuk tempat tinggal, Pemkot Bogor bakal menyediakan rusunawa sebagai tempat evakuasi sementara para korban longsor di Empang. “Kami evakuasi dulu beberapa waktu ke depan. Supaya warga tenang, selamat, tidak berada di lokasi rawan, dan tetap bisa melakukan aktivitas sehari-hari,” terang dia. Dedie juga berjanji, pihaknya akan menanggung biaya pengobatan korban-korban selamat longsor di Empang yang mengalami luka-luka. (*/ino)