Raperda Pengelolaan Sampah, Insentif Pengelolaan Bank Sampah

Raperda

Raperda Pengelolaan Sampah, Insentif Pengelolaan Bank Sampah

Prolite – Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Kota Bekasi menargetkan akan menyelesaikan pembahasan dua raperda dalam satu bulan. Selain Raperda Penyelenggaraan Lalu lintas dan Angkutan Jalan, dibahas juga Raperda Pengelolaan Sampah.

Ketua Bapemperda DPRD Kota Bekasi, Dariyanto mengatakan pembahasan rancangan perda ini akan dilakukan oleh panitia khusus 4 dan 5.

“Ini akan dibahas di pansus 4 atau 5. Kita targetkan 1 bulan selesai,” ujarnya.

Raperda
Ketua Bapemperda DPRD Kota Bekasi, Dariyanto.

Terkait pengelolaan sampah sendiri menurut Driyanto, DPRD akan menyusun regulasi untuk mengatasi permasalah sampah dan instensif masyarakat yang mengelola bank sampah.

Rancangan perda pengelolaan sampah tersebut akan berdampak positif bagi para pengelola bank sampah di Kota Bekasi, yang meliputi penguatan kebijakan bank sampah dan masyarakat pengelolaan/produsen bank sampah.

Perda tersebut akan berdampak positif bagi para pengelola bank sampah di Kota Bekasi, yang meliputi penguatan kebijakan bank sampah dan masyarakat pengelolaan/produsen bank sampah.

“Adanya peningkatan alokasi anggaran serta menyusun dan membentuk skema instensif menarik untuk pengelolaan bank sampah. Selain itu, akan ada optimalisasi kerjasama dengan institusi lingkungan hidup dalam pengelolaan sampah, ” jelasnya.

Intinya, kata Driyanto, harus ada perhatian dari Pemerintah Daerah dan bank sampah ini bisa mendapatkan anggaran.




Minyak Jelantah jadi Sabun Cuci , Kader RW 15 Kelurahan Kalijaga Memberikan Edukasi di waktu Libur Sekolah

Weny Wendiarti Kader RW 15 Kelurahan Kalijaga Kota Cirebon memberikan edukasi limbah minyak jelantah menjadi sabun cuci baju (Rizki Prolitenews).

Minyak Jelantah jadi Sabun Cuci , Kader RW 15 Kelurahan Kalijaga Memberikan Edukasi di waktu Libur Sekolah

Prolite – Limbah minyak jelantah (minyak bekas pakai) menjadi sabun cuci baju yang bermanfaat oleh Weny Wendiarti Kader RW 15 Kelurahan Kalijaga, Kota Cirebon.

Pemanfaatan limbah minyak bekas pakai menjadi barang yang bermanfaat untuk digunakan kembali memang tidak mudah.

Edukasi dengan pemanfaatan limbah ini diberikan untuk mengisi waktu libur anak sekolah dengan hal yang lebih bermanfaat.

Salah satunya dengan memberikan ilmu cara mengolah limbah yang tidak terpakai ini di Perpustakaan 400 Kota Cirebon.

Rizky/Prolitenews
Rizky/Prolitenews

Bicara mengenai bahan UMKM yang nyatanya tidak melulu mengenai barang bekas saja namun nyatanya minyak jelantah yang selama ini kita piker tidak bermanfaat lagi nyatanya di tangan RW 15 bisa di sulap menjadi barang yang bermanfaat.

Di RW 15 Kelurahan Kalijaga ini juga bukan hanya menyediakan bank sampah organic dan non organic, namun mereka juga menerima bank minyak bekas pakai.

Rizky/Prolitenews
Rizky/Prolitenews

Jika sebelumnya minyak bekas pakai yang dikumpulkan oleh RW 15 hanya di jual ke pengepul minyak jelantah namun kini mereka bisa olah sendiri.

Awal sebelum sabun cuci ini bisa dibuat Weny Wendiarti bersama warga sempat mengalami kegagalan.

Berawal dari kegagal tersebut nyatanya seluruh warga RW 15 tidak patah semangat untuk menghasil bahan UMKM yang berkualitas.

Dengan ketekunan akhirnya warga yang diketuai oleh bu Weny berhasil menciptakan bahan tidak berguna kini menjadi bahan yang memiliki harga jual dan manfaat yang banyak.

Untuk pemasaran sendiri Weny mengaku baru di jual untuk warga sekitar, karena terkendala dari proses pembuatan yang lama maka baru bisa dijual untuk warga sekitar RW 15.

“penjualan baru di sekitaran warga aja, karena warga aja banyak yang belum kebagian sedangkan nunggu sampe jadi sabun butuh waktu minimal 2 minggu jadi akan lama sekali”, jelas Weni Wendiarti selaku Kader RW 15 saat di temui wartawan Prolitenews di Perpustakaan 400 di Cirebon.

Bukan hanya itu olahan bahan bekas menjadi produk UMKM yang bermanfaat banyak seperti kain perca menjadi bros, botol bekas menjadi barang UMKM yang dapat di jual lagi.

Weny juga menjelaskan pihaknya ingin menciptakan sabun mandi yang aman digunakan untuk kulit meski berasal dari minyak bekas pakai.




Alfamart dan Bank Sampah Nuri Kolaborasi Ajak Masyarakat Peduli Lingkungan

Bank Sampah Nuri3

Alfamart dan Bank Sampah Nuri Kolaborasi Ajak Masyarakat Peduli Lingkungan

BANDUNG, Prolite – Sejak Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sari Mukti dibatasi warga Kota Bandung gencar melakukan pemilahan sampah. Bahkan warga kini faham mana sampah bernilai rupiah dan mana yang bukan.

Seperti di bank Sampah Nuri di RW 03, , Kota Bandung. Sedikitnya 110 warga bergabung atau menjadi nasabah bank Sampah.

Menurut Ketua Bank Sampah Nuri 03, Heni (40 thn), 110 warga yang telah bergabung dengan bank sampah ini mengaku telah mendapat manfaat dari memilah sampah dan menabung sampah.

“Awalnya kami mengajak warga memilah sampah, kemudian sampah yang disetorkan jadi saldo tabungan yang bernilai rupiah,” jelas Heni seraya mengatakan bank sampah wilayahnya melayani penyetoran sampah di hari Selasa saja.

Masih kata Heni, ternyata tabungan sampah yang rutin disetorkan dapat memberikan banyak manfaat bagi nasabahnya.

“Tabungan sampah ini ternyata bisa memberikan banyak manfaat bagi para nasabah, diantaranya bisa menambah biaya kebutuhan harian, menambah biaya sekolah atau untuk kebutuhan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri,” tambahnya.

Pada Agustus 2023 Bank Sampah Nuri 03 terpilih menjadi salah satu komunitas penggiat lingkungan hidup yang menjadi mitra Program Kampung Alfamart Sahabat Bumi yang merupakan program kepedulian lingkungan hidup minimarket Alfamart.

Heni mengatakan dengan dukungan Alfamart, Bank Sampah Nuri 03 dapat melaksanakan pelatihan pemberdayaan masyarakat, diantaranya pelatihan penanaman tanaman produktif di lahan sempit dan pelatihan pengolahan kantong plastik.

“Salah satu kegiatan pelatihan yang dilakukan yakni mengolah kantong plastik menjadi bahan setengah jadi untuk industri fashion berbasis lingkungan hidup. Dimana kantong plastik diproses agar bisa diolah menjadi dompet, tas, buku agenda yang bernilai jual,” Heni menambahkan.

Regional Corporate Communication Alfamart Budi Santoso mengatakan Program Kampung Alfamart Sahabat Bumi merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) di Bidang Lingkungan Hidup yang dijalankan berkelanjutan.

“Jadi program ini tujuannya agar komunitas bank sampah dapat berkembang dan memiliki dampak baik dari sisi ekonomi maupun sosial terhadap sekitarnya,” jelasnya.

Budi menuturkan melalui beragam program yang dijalankan, salah satunya bersama Bank Sampah Nuri 03 dapat membantu agar kehadiran bank sampah memberikan dampak positif yang nyata.

“Program Kampung Alfamart ini berkelanjutan, artinya akan banyak kegiatan turunan yang dijalankan berkesinambungan sehingga diharapkan komunitas bank sampah berdaya dan memberikan manfaat bagi sekitar,” terang Budi.

Menurutnya untuk mengedukasi masyarakat agar sadar akan pentingnya pemilahan sampah membutuhkan banyak upaya.

“Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, salah satunya Alfamart dapat membantu Bank Sampah untuk menjalankan banyak kegiatan untuk sosialisasi, agar semakin banyak masyarakat yang tahu cara menabung di bank sampah,” jelasnya.




Bank Sampah Nuri Dapat CSR Salah Satu ritel Besar di Kota Bandung

Bank Sampah Nuri

Bank Sampah Nuri Diapresiasi Alfamart

BANDUNG, Prolite – Melihat keseriusan, potensi, dan konsisten Bank Sampah Nuri dalam membina dan mengembangkan bank sampah, rupanya diapresiasi salah satu perusahaan ritel Kota Bandung dengan memberikan CSR.

Menurut Branch Corporate Comunication Alfamart Elisa Refila, CSR Alfamart ini di bidang lingkungan hidup bertema kampung Alfamart.

“Dimana kami mendampingi komunitas lingkungan untuk berkembang melalui program pilihan, ini sebagai kepedulian kami terhadap lingkungan,” ujar Icha sapaan akrabnya.

Kata dia, bank sampah yang terpilih mendapatkan CSR ini benar-benar yakni bank sampah yang memiliki potensi sehingga nantinya bisa dilihat apa saja yang bisa dibantu.

Lanjut Icha, di Kota Bandung, Kampung Alfamart ini merupakan yang pertama. Sebelumnya, sudah ada di kota lain, seperti Semarang, Tanggerang, Klaten dan Jakarta Selatan.

“Hari ini di kita Bandung dan ini yang pertama. Di Bank Sampah Nuri, fokusnya memperkenalkan bank sampah ke masyarakat. Walau sudah ada nasabahnya, namun kami dorong agar nasabahnya lebih banyak,” ujarnya.

Program CSR ini kata Icha akan diteruskan sampai Desember. Bahkan bulan depan akan ada bazar sembako, dimana transaksinya dengan cara menukarkan sampah dengan sembako.

“Kita akan memperlihatkan bagaimana manfaat dari memilah sampah,” tambahnya.

Sementara itu, ketua Bank Sampah Nuri, Nur Heni mengatakan, Sejak dibentuk pada 2016 di RW 03, Kelurahan Sindanglaya, Kecamatan Mandalajati, hingga sudah ada 90 orang anggota.

Bank Sampah Nuri

“Pertumbuhannya memang lambat, tapi itu sudah lumayan, karena sebelumnya hanya 13-15 orang,” terangnya.

Yang paling sulit dari mengembangkan bank sampah ini adalah karena kesadaran masyarakat yang masih kurang. Sehingga perlu dilakukan sosialisasi, agar masyarakat mau melakukan pemilahan sampah.

“Kita harus bisa melakukan sosialisasi, agar masyarakat merasakan manfaat dari pemilahan sampah,” tambahnya.

Namun sekarang, kata Nur Heni kesadaran masyarakat sudah tumbuh dengan baik. Terlebih setelah ada kabar bahwa TPA Sari Mukti bermasalah membuat masyarakat bingung membuang sampah.

” Sekarang sih masyarakat sudah bisa merasakan manfaat bank sampah, karena bisa membantu secara ekonomi. Mereka menabung dari penjualan sampah, sehingga dalam satu tahun bisa terkumpul uang hingga Rp1 juta. Biasanya tabungan itu baru diambil saat lebaran,” pungkasnya.