Perubahan Angka: Proyeksi Transaksi E-commerce 2023 Dipangkas oleh Bank Indonesia
Category: Bisnis
Desember 4, 2023
Prolite – Bank Indonesia (BI) mengumumkan pemangkasan perkiraan total nilai transaksi e-commerce untuk tahun 2023.
Dalam laporan Pertemuan Tahunan BI 2023, otoritas moneter memperkirakan bahwa total nilai transaksi e-commerce tahun ini akan mencapai Rp 474 triliun.
– Bank Indonesia
Angka tersebut menunjukkan penurunan dibandingkan dengan perkiraan awal BI pada Januari 2023, yang menunjukkan optimisme bahwa total nilai transaksi e-commerce tahun 2023 mencapai Rp 533 triliun. Perkiraan awal tersebut menunjukkan pertumbuhan sebesar 12% dari capaian tahun 2022.
Dengan pemangkasan perkiraan total nilai transaksi oleh Bank Indonesia, terdapat kemungkinan penurunan sebesar 0,6% dalam capaian tersebut sepanjang tahun 2023 jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Walau angka ini mencerminkan penurunan, perlu diingat bahwa proyeksi ekonomi dan pasar selalu dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berubah secara dinamis.
Bank Indonesia – BI
Meskipun terdapat proyeksi penurunan total transaksi pada tahun ini, Bank Indonesia (BI) tetap optimistis terhadap perkembangan positif ke depan.
Menurut proyeksi BI, pada tahun 2024, total nilai transaksi e-commerce diharapkan mencapai Rp 487 triliun. Hal ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 2,8% jika dibandingkan dengan proyeksi tahun 2023.
Proyeksi yang disampaikan oleh Bank Indonesia menunjukkan keyakinan yang lebih kuat terhadap pemulihan dan pertumbuhan sektor e-commerce di masa mendatang.
Pada tahun 2025, BI memproyeksikan total nilai transaksi e-commerce akan meningkat sebesar 3,3% dari proyeksi tahun sebelumnya, mencapai angka sebesar Rp 503 triliun.
Ilustrasi Transaksi E-commerce – sindonews
Peningkatan ini diprediksi terjadi seiring dengan masifnya perkembangan teknologi, akselerasi digitalisasi sistem pembayaran, dan adopsi yang semakin tinggi dari masyarakat terhadap preferensi bertransaksi secara digital.
Dengan demikian, proyeksi ini memberikan gambaran positif tentang evolusi e-commerce di Indonesia dalam beberapa tahun ke depan.
Indonesia Resmi Bergabung dengan FATF Sebagai Anggota ke-40
Category: Bisnis
Desember 4, 2023
Prolite – BI mengapresiasi langkah penting yang telah diambil oleh Indonesia dengan bergabung sebagai anggota dari Financial Action Task Force (FATF).
FATF merupakan sebuah organisasi global yang didedikasikan untuk memberantas pencucian uang, pendanaan terorisme, serta pendanaan proliferasi senjata pemusnah massal.
Dilansir dari Bank Indonesia, keputusan ini menjadi langkah maju yang signifikan bagi Indonesia dalam memperkuat integritas sistem keuangan di kancah internasional.
Ilustrasi Bank Indonesia – BI
Integritas Sistem Keuangan Indonesia Kini Diakui Dunia
Keputusan FATF yang mengakui Indonesia sebagai anggotanya memperlihatkan kepercayaan dunia internasional terhadap kredibilitas dan integritas sistem keuangan Indonesia.
Keputusan resmi ini ditetapkan dalam Sidang Pleno FATF yang diadakan di Paris, Perancis pada 25-27 Oktober 2023.
Sebelumnya, Indonesia telah menjalani serangkaian proses Mutual Evaluation (ME) sejak tahun 2022.
Komitmen Indonesia Bergabung dengan FATF untuk Dunia yang Lebih Aman
Potret beberapa orang menjalin Kerjasama – Biro Bank Indonesia
Langkah bergabung dengan FATF bukanlah tanpa alasan. Ini mencerminkan komitmen tinggi Indonesia dalam memastikan pelaksanaan aksi teknis dan peningkatan efektivitas program nasional dalam bidang Anti Pencucian Uang (APU), Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT), serta Pencegahan Pendanaan Proliferasi Senjata Pemusnah Massal (PPPSPM).
Semua upaya ini didorong oleh kerja sama antara berbagai Kementerian dan Lembaga, termasuk Bank Indonesia, dalam Komite Koordinasi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (Komite TPPU).
Dampak Positif bagi Indonesia
FATF Forum – Balanced Report
Dengan status baru ini, Indonesia kini setara dengan negara-negara anggota G20 lainnya yang memiliki integritas sistem keuangan yang tinggi.
Ini tentu memberikan dampak positif bagi persepsi global terhadap sistem keuangan Indonesia, yang berpotensi meningkatkan kepercayaan investor dan pelaku bisnis internasional.
Bank Indonesia, sebagai otoritas pusat yang mengawasi sistem pembayaran di tanah air, berperan aktif dalam menyukseskan serangkaian rencana aksi ME FATF.
Selain itu, BI juga berkomitmen untuk terus mendukung setiap strategi pemerintah dalam melanjutkan hasil-hasil dari sidang tersebut.
Dalam upayanya ke depan, Bank Indonesia menyatakan komitmen kuatnya untuk terus bekerja keras dalam upaya pencegahan dan pemberantasan TPPU, TPPT, serta PPSPM.
Semua ini sejalan dengan visi jangka panjang BI, yaitu Visi ke-4 Sistem Pembayaran Indonesia 2025.
Visi ini menekankan pentingnya menciptakan keseimbangan antara inovasi dalam sistem pembayaran dengan menjaga integritas sistem keuangan melalui penerapan Prinsip APU/PPT/PPPSPM.
Pernyataan ini dikeluarkan langsung oleh Kepala Departemen Komunikasi, Erwin Haryono, yang juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif pada tanggal 30 Oktober 2023.
Dengan bergabungnya Indonesia dalam FATF, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan ekonomi dan keuangan nasional dalam jangka panjang.
Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) Sukses Mencatatkan Rekor Transaksi Mencapai Rp28,9 Triliun Jakarta
Category: Bisnis
Desember 4, 2023
Prolite – Pesta Ekonomi Syariah Terbesar di Indonesia, Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) yang digelar selama satu dekade mencapai puncak kesuksesannya.
Dilansir dari Bank Indonesia, festival yang berlangsung sejak 25 Oktober 2023, telah resmi berakhir pada tanggal 29 Oktober dengan mencatatkan prestasi transaksi yang mencapai Rp28,9 triliun.
Panelis membahas digitalisasi ekonomi dan keuangan Syariah di Konferensi Internasional ke-9, Jakarta, 25 Oktober 2023 – Biro Bank Indonesia
Nilai transaksi tersebut melibatkan pembiayaan oleh lembaga keuangan syariah, berbagai transaksi antara bisnis ke bisnis dan bisnis ke konsumen, serta transaksi dalam pameran ISEF 2023.
Ini juga termasuk aktivitas FESyar di berbagai daerah seperti Kawasan Timur Indonesia, Sumatera, Jawa, serta kesepakatan serentak dari Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Syariah selama penyelenggaraan ISEF.
Momentum positif ini juga tercermin dari peningkatan jumlah pengunjung, yang naik hingga dua kali lipat dari tahun-tahun sebelumnya.
Total pengunjung mencapai , dengan hadir secara fisik dan sisanya, sebanyak pengunjung, berpartisipasi secara online.
Kombinasi sinergi antara Bank Indonesia dan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) selama satu dekade telah berhasil membuat ISEF 2023 memenangkan rekor MURI sebagai festival ekonomi keuangan syariah terbesar di tanah air.
Dalam kesempatan penutupan, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung, mengungkapkan bahwa prestasi global di sektor ekonomi dan keuangan syariah menjadi tonggak penting dalam mewujudkan Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia.
Menurutnya, fokus utama Bank Indonesia adalah memperkuat ISEF di masa mendatang, sehingga bisa berperan penting dalam mendorong sektor-sektor potensial dalam ekonomi dan keuangan syariah untuk berkembang dan mampu bersaing di tingkat global.
Juda Agung (Deputi Gubernur BI) menyampaikan pidato kepada peserta Festival Ekonomi Syariah Indonesia 2023, berbagi wawasan tentang pentingnya digitalisasi dalam mempromosikan pertumbuhan inklusif dan berkelanjutan dalam ekonomi syariah – Biro Bank Indonesia
Sharia Economic Festival tahun ini juga menjadi ajang kolaborasi dengan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) khususnya perwakilan di luar negeri, menghubungkan UMKM lokal dengan buyer potensial dari negara-negara seperti Saudi Arabia, Mesir, dan Pakistan. Peluang ekspor terbuka lebar bagi UMKM lokal.
Selain itu, Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MF) menggandeng berbagai institusi dan kementerian, telah berhasil menampilkan karya fashion. Sementara Halal Expo Indonesia 2023 mencatatkan transaksi sebesar Rp360,9 miliar.
Dalam upaya mendukung sertifikasi halal, Bank Indonesia bersama mitra terkait telah berhasil menghasilkan;
sertifikat halal
Membuka 62 Rumah Potong Hewan/Unggas halal
Melatih 90 juru sembelih halal
Mendirikan 24 halal center
Menggandeng pendamping halal dengan bekerjasama dengan institusi pendidikan tinggi dan komunitas perempuan.
Ilustrasi ekonomi/keuangan syariah – media9
Sebagai kesimpulan, penyelenggaraan ISEF 2023 telah menjadi bukti konkrit dari upaya bersama dalam mendorong perkembangan ekonomi syariah di Indonesia.
Dengan dukungan dari semua pihak yang terlibat, diharapkan inovasi dan inisiatif dalam sektor ini akan terus berlanjut.
Dinamika Terbaru Stabilitas Nilai Rupiah : Sebuah Tinjauan Mendalam
Category: Bisnis
Desember 4, 2023
Prolite – Dalam kurun waktu satu minggu yang penuh dinamika, terutama pada periode 23 hingga 27 Oktober 2023, stabilitas nilai Rupiah mengalami fluktuasi yang layak dicermati.
Dilansir dari Bank Indonesia, berbagai indikator ekonomi memperlihatkan bagaimana nilai Rupiah berhadapan dengan dolar Amerika Serikat serta bagaimana pergerakan aliran modal asing yang mempengaruhi pasar keuangan domestik.
Refleksi Nilai Rupiah dan Indikator Terkait
Infografis Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah 27 Oktober 2023 – Biro Bank Indonesia
Hingga akhir hari Kamis, 26 Oktober 2023, Rupiah mencatatkan posisi di level (bid) setiap dolar AS.
Tak hanya itu, Yield Surat Berharga Negara (SBN) dengan jangka waktu 10 tahun mengalami kenaikan hingga 7,17%.
Di sisi lain, DXY, sebuah indeks yang mencerminkan kekuatan dolar AS terhadap sejumlah mata uang besar lainnya, menguat ke posisi 106,60.
Sebagai kontras, Yield UST (US Treasury) Note untuk jangka waktu 10 tahun justru menunjukkan penurunan, berada di level 4,845%.
Kemudian, di pagi harinya pada Jumat, 27 Oktober 2023, nilai Rupiah kembali dibuka pada level yang sama, yakni (bid) per dolar AS. Dalam periode yang sama, Yield SBN 10 tahun mengalami peningkatan tipis ke angka 7,18%.
Gelombang Aliran Modal Asing pada Oktober
Ilustrasi modal asing –
Menganalisis lebih lanjut tentang aliran modal asing, terutama pada Minggu IV Oktober 2023, Premi CDS Indonesia untuk jangka waktu 5 tahun tercatat sebesar 100,71 bps per tanggal 26 Oktober.
Angka ini menunjukkan penurunan jika dibandingkan dengan data yang ada pada 20 Oktober 2023, yaitu 101,97 bps.
Membahas lebih mendalam mengenai data transaksi selama periode 23 hingga 26 Oktober 2023, catatan menunjukkan bahwa nonresiden di pasar keuangan domestik memiliki aktivitas beli neto sebesar Rp1,04 triliun.
Rincian transaksi tersebut terbagi menjadi beli neto Rp2,18 triliun di pasar SBN, penjualan neto sebesar Rp2,57 triliun di pasar saham, serta pembelian neto Rp1,44 triliun di SRBI.
Jika dilihat sepanjang tahun 2023 dan berdasarkan data setelmen hingga 26 Oktober 2023, nonresiden melakukan pembelian neto sebesar Rp47,14 triliun di pasar SBN.
Di sisi lain, terdapat penjualan neto sebesar Rp11,11 triliun di pasar saham, serta pembelian neto senilai Rp11,80 triliun di SRBI.
Dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, Bank Indonesia senantiasa memperkuat koordinasi bersama Pemerintah dan otoritas terkait lainnya.
Mengoptimalkan strategi kebijakan campuran menjadi salah satu langkah yang diambil untuk mendukung pemulihan ekonomi yang berkelanjutan.
Potret Bank Indonesia – Bloomberg
Sebagai penutup, di Jakarta, pada tanggal 27 Oktober 2023, Departemen Komunikasi Bank Indonesia yang diwakili oleh Direktur Eksekutif Erwin Haryono mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk terus mendukung kebijakan yang telah diterapkan demi mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia ke arah yang lebih positif.
Inovasi Digital dalam Ekonomi : Keuangan Syariah Dukung Pemulihan Ekonomi Berkelanjutan
Category: Bisnis
Desember 4, 2023
Prolite – Ekonomi dan keuangan syariah telah membuktikan peranannya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan tahan lama.
Pada Konferensi Internasional Mengenai Ekonomi dan Keuangan Moneter Islam ke-9, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menggarisbawahi tiga unsur kunci yang mendefinisikan peran tersebut.
Konferensi dengan tema “Mempercepat Digitalisasi dalam Ekonomi dan Keuangan Syariah untuk Pertumbuhan yang Inklusif dan Berkelanjutan Pasca Pandemi” ini diselenggarakan di Jakarta pada 25 Oktober 2023.
Panelis membahas digitalisasi ekonomi dan keuangan Syariah di Konferensi Internasional ke-9, Jakarta, 25 Oktober 2023 – Biro Bank Indonesia
Gubernur Warjiyo menekankan tiga pilar penting dalam pembahasan tersebut. Pertama adalah konsep Rahmatan lil Alamin, yang berkisar pada harmonisasi antara penguatan ekonomi dan keuangan syariah dengan prinsip-prinsip ketulusan yang memberi manfaat luas bagi masyarakat.
Kedua, prinsip Amanah yang mengajak manusia untuk bertanggung jawab dalam menggunakan sumber daya alam, mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Terakhir, adanya prinsip keadilan yang, dengan bantuan teknologi digital, memfasilitasi eksyar (ekonomi syariah) sebagai alat keuangan guna meningkatkan kesejahteraan dan mengatasi kemiskinan.
Dilansir dari Bank Indonesia, guna memfasilitasi poin-poin tersebut, mereka telah bekerja keras dalam membentuk ekosistem riset dan pembuatan kebijakan dalam bidang eksyar. Fokus utama adalah memaksimalkan inovasi digital untuk meningkatkan manfaat bagi masyarakat.
Perry Warjiyo (Gubernur Bank Indonesia) berbicara pada acara The 9th International Islamic Monetary Economics and Finance Conference (IIMEFC) – Biro Bank Indonesia
Bank Indonesia telah melakukan serangkaian inovasi dalam pembuatan kebijakan eksyar yang mempromosikan distribusi pendapatan yang merata melalui inisiatif seperti Zakat, Infaq, Sadaqah, dan Waqaf (ZISWaf) serta pemulihan ekonomi melalui sektor-sektor terkait seperti industri makanan halal, fashion, dan pariwisata.
Penyelenggaraan konferensi ini bukan hanya acara tahunan, tetapi juga manifestasi dari komitmen Bank Indonesia dalam memajukan eksyar. Ini dilakukan melalui kontribusi pemikiran akademik dan riset yang dihasilkan untuk memberikan saran kebijakan yang konstruktif dan inovatif.
Dalam acara tersebut, tiga akademisi terkemuka hadir untuk berbagi wawasan mereka. Prof. Muliaman Hadad dari Indonesia, Prof. Iftekhar Hasan dari Fordham University – Amerika Serikat, dan Prof. Meryem Duygun dari Nottingham University – Inggris memberikan wawasan mengenai ekonomi dan keuangan digital, inklusi ekonomi, dan prinsip syariah.
Ilustrasi ekonomi syariah –
Selain itu, konferensi ini juga menyoroti pencapaian dari Journal of Islamic Monetary Economics and Finance (JIMF), sebuah jurnal yang dikelola oleh Bank Indonesia. JIMF telah menerima pengakuan internasional dan telah meningkatkan reputasinya baik di tingkat nasional maupun internasional.
Sebagai kesimpulan, dengan adanya konferensi internasional dan pemanggilan kertas kerja ini, Bank Indonesia memperlihatkan komitmen dan visinya dalam menciptakan ekosistem riset yang melibatkan sektor ekonomi dan keuangan syariah.
Kenaikan Likuiditas Uang Beredar Di September 2023
Category: Bisnis
Desember 4, 2023
Prolite – Bank Indonesia melaporkan adanya kenaikan likuiditas perekonomian pada bulan September 2023.
Menurut laporan resmi yang diterbitkan oleh lembaga tersebut, uang beredar dalam arti luas, yang dikenal dengan istilah M2, mengalami pertumbuhan signifikan selama periode tersebut.
Infografis Pertumbuhan Peredaran Uang – Biro Bank Indonesia
Data yang disajikan oleh Bank Indonesia menunjukkan bahwa M2 pada bulan September 2023 mencapai angka ,0 triliun.
Ini menandai pertumbuhan sebesar 6,0% dalam skala tahunan (yoy), meningkat dari bulan Agustus 2023 yang tumbuh sebesar 5,9%.
Salah satu faktor utama yang mendorong pertumbuhan ini adalah meningkatnya uang kuasi, dengan pertumbuhan sebesar 8,4% (yoy).
Sebagai salah satu unsur paling penting dalam ekonomi, uang beredar memiliki korelasi langsung dengan kesejahteraan ekonomi negara.
Pertumbuhan M2 selama September 2023 ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah perkembangan dalam penyaluran kredit.
Data menunjukkan bahwa penyaluran kredit di bulan tersebut tumbuh sebesar 8,7% (yoy). Ini sejalan dengan pertumbuhan kredit produktif yang tercatat di bulan sebelumnya, Agustus 2023, dengan angka 8,9%.
Ilustrasi kenaikan likuiditas – VOI
Di samping itu, aktiva luar negeri bersih juga menunjukkan pertumbuhan yang positif. Selama bulan September 2023, aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 6,0% (yoy), naik dari 4,7% (yoy) di bulan sebelumnya.
Sementara itu, dalam aspek pemerintahan, tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat (Pempus) juga mengalami kenaikan, dengan pertumbuhan sebesar 13,2% (yoy).
Tentunya, laporan ini memberikan sinyal positif bagi ekonomi Indonesia. Kenaikan likuiditas uang beredar mengindikasikan adanya peningkatan kegiatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Dengan pertumbuhan kredit yang sejalan dengan kredit produktif, ini menunjukkan bahwa sektor usaha di Indonesia terus berkembang dan berkontribusi pada ekonomi makro negara.
Namun demikian, penting untuk selalu memantau perkembangan ekonomi dengan cermat. Meski pertumbuhan M2 menunjukkan angka positif, ada berbagai faktor lain yang perlu diperhatikan dalam menjaga stabilitas ekonomi, seperti inflasi, kurs mata uang, dan lain-lain.
Kenaikan Likuiditas : Bank Indonesia – sindonews
Untuk masyarakat yang ingin mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai statistik uang beredar dan analisis yang terkait, Bank Indonesia menyediakan laporan lengkap yang dapat diakses melalui situs resminya di sini.
Laporan ini tentunya menjadi bahan refleksi bagi para pelaku ekonomi dan pemerintah dalam mengambil kebijakan di masa mendatang.
Dengan informasi yang akurat dan up-to-date, diharapkan Indonesia dapat terus memantapkan langkahnya dalam menghadapi dinamika ekonomi global.
Optimisme Pertumbuhan Kredit Baru : Survei Perbankan Triwulan III 2023 Menunjukkan Tren Positif
Category: Bisnis
Desember 4, 2023
Prolite – Laporan terbaru dari Bank Indonesia melalui Survei Perbankan Triwulan III 2023 menunjukkan adanya indikasi kenaikan dalam penyaluran kredit baru.
Data ini menggambarkan semakin membaiknya kepercayaan industri perbankan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Potret Bank Indonesia – Bloomberg
Dilansir dari website resmi Bank Indonesia, Saldo Bersih Tertimbang (SBT) untuk penyaluran kredit baru di triwulan III 2023 mencapai angka 95,4%.
Angka tersebut menandakan peningkatan jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang sebesar 94,0%. Menariknya, kenaikan ini tercatat di hampir seluruh jenis kredit yang disalurkan oleh bank.
Prediksi yang optimis juga terlihat untuk triwulan IV 2023. Di mana diperkirakan penyaluran kredit baru akan terus menunjukkan trend kenaikan, dengan SBT prakiraan mencapai 96,4%.
Namun, patut diperhatikan bahwa ada indikasi standar penyaluran kredit di triwulan keempat ini akan sedikit lebih ketat jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Infograis Penyaluran Kredit Baru – Biro Bank Indonesia
Hal tersebut tercermin dari Indeks Lending Standard (ILS) yang memiliki angka positif sebesar 0,1%. Pengetatan ini diperkirakan akan terfokus pada aspek seperti agunan dan persyaratan administrasi.
Meski demikian, baik suku bunga kredit maupun biaya persetujuan kredit diperkirakan akan tetap pada tingkat yang fleksibel.
Di tengah kondisi yang cenderung fluktuatif, industri perbankan nasional tetap menunjukkan optimisme terhadap pertumbuhan kredit di masa depan.
Responden dari survei memperkirakan bahwa pertumbuhan kredit untuk keseluruhan tahun 2023 akan mencapai 10,7% dalam skala tahunan.
Meski angka tersebut tidak mencapai pertumbuhan kredit pada tahun 2022 yang sebesar 11,4%, namun masih menunjukkan tumbuh positif.
Keoptimisan ini didukung oleh berbagai faktor seperti prospek kondisi moneter dan ekonomi yang membaik serta manajemen risiko kredit yang tetap terjaga dengan baik.
Survei Perbankan : Triwulan III 2023 – Bank Indonesia
Hasil lengkap dari Survei Perbankan Triwulan III 2023 ini dapat diakses oleh publik sehingga, ketersediaan data ini diharapkan dapat memberikan informasi yang transparan bagi masyarakat serta menjadi acuan bagi pemangku kebijakan dan pelaku industri dalam merespons dinamika ekonomi nasional.
Tentu saja, dalam merespon data tersebut, kolaborasi antara regulator, pelaku industri perbankan, dan pemerintah menjadi kunci agar peningkatan penyaluran kredit dapat berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Sebagai catatan, Survei Perbankan adalah salah satu instrumen yang rutin dilakukan oleh Bank Indonesia untuk memonitor dinamika industri perbankan dan memberikan masukan dalam formulasi kebijakan moneter.
Bank Indonesia Naikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate Menjadi 6,00% : Upaya Sinergis untuk Jaga Stabilitas dan Dorong Pertumbuhan
Category: Bisnis
Desember 4, 2023
Prolite – Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 18-19 Oktober 2023 telah memutuskan untuk mengambil tindakan yang kuat dengan menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin, sehingga mencapai level 6,00%.
Selain menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate, suku bunga Deposit Facility dan suku bunga Lending Facility juga dinaikkan sebesar 25 basis poin masing-masing, menjadi 5,25% dan 6,75%.
Keputusan ini merupakan respons proaktif terhadap meningkatnya ketidakpastian di pasar global dan merupakan langkah pre-emptive untuk memitigasi potensi dampaknya terhadap inflasi barang impor.
Tujuan utamanya adalah untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah dan menjaga inflasi tetap terkendali sesuai target sasaran.
Rapat Dewan Gubernur (RDG) dengan putusan menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate – Bank Indonesia
Kenaikan suku bunga ini diambil sebagai langkah pencegahan untuk melindungi nilai tukar Rupiah dari tekanan global yang semakin meningkat.
Ketidakpastian di pasar global, terutama akibat ketegangan geopolitik, telah memicu kenaikan harga energi dan pangan secara global, yang dapat berdampak pada inflasi di Indonesia.
Bank Indonesia telah memutuskan untuk bertindak cepat dan efektif untuk mengatasi potensi tekanan inflasi ini.
Selain itu, langkah-langkah lain yang diambil oleh Bank Indonesia dalam RDG ini adalah penguatan kebijakan makroprudensial yang longgar.
Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) diperkuat untuk mendorong kredit dan pembiayaan ke sektor-sektor prioritas, seperti hilirisasi, perumahan, pariwisata, UMKM, dan sektor hijau.
Rasio Loan to Value/Financing to Value (LTV/FTV) kredit properti dan ketentuan uang muka kredit kendaraan bermotor juga mengalami pelonggaran, dengan tujuan mendukung pertumbuhan kredit di sektor-sektor tersebut.
Selain itu, penurunan rasio Penyangga Likuiditas Makroprudensial (PLM) untuk Bank Umum Konvensional dan Bank Umum Syariah/Unit Usaha Syariah memberikan fleksibilitas lebih besar dalam pengelolaan likuiditas oleh perbankan.
Hal ini diharapkan dapat mendorong penyaluran kredit/pembiayaan dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Bank Indonesia juga terus mendorong digitalisasi sistem pembayaran untuk memperluas inklusi ekonomi dan keuangan digital.
Infografis BI 7-Day Reverse Repo Rate – Bank Indonesia
Kerja sama dengan negara-negara mitra dalam implementasi QRIS Antarnegara serta program edukasi dan sosialisasi penggunaan Kartu Kredit Indonesia Segmen Pemerintah adalah beberapa langkah yang diambil dalam upaya ini.
Koordinasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah juga terus ditingkatkan, baik dalam pengendalian inflasi maupun dalam akselerasi digitalisasi sistem pembayaran.
Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah juga menjadi bagian dari upaya sinergis ini.
Sementara itu, perekonomian global mengalami perlambatan dengan tingginya ketidakpastian.
Pertumbuhan ekonomi global diprakirakan melambat, dan harga energi dan pangan meningkat, yang dapat berdampak pada inflasi global.
Kenaikan suku bunga global diprakirakan akan berlanjut, yang dapat mempengaruhi arus modal ke negara-negara berkembang seperti Indonesia.
Meskipun demikian, perekonomian Indonesia tetap tumbuh baik dan berdaya tahan terhadap dampak ketidakpastian global.
Konsumsi swasta, investasi, dan ekspor jasa terus memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi.
Bank Indonesia yakin bahwa tindakan yang diambil dalam RDG ini akan membantu menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) juga tetap kuat, dengan surplus neraca perdagangan yang berlanjut.
Infografis BI 7-Day Reverse Repo Rate – Bank Indonesia
Posisi cadangan devisa Indonesia juga tercatat tinggi, memberikan ketahanan eksternal yang kuat.
Meskipun nilai tukar Rupiah mengalami tekanan akibat kuatnya dolar AS, Bank Indonesia tetap berkomitmen untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah.
Dalam hal inflasi, Bank Indonesia berhasil menjaga inflasi dalam kisaran sasaran. Inflasi pada bulan September 2023 tercatat rendah, dengan penurunan inflasi inti yang mencerminkan keberhasilan kebijakan moneter yang konsisten.
Bank Indonesia akan terus memantau berbagai risiko yang dapat mempengaruhi inflasi, termasuk kenaikan harga energi dan pangan global.
Dengan langkah-langkah yang diambil dalam RDG ini, Bank Indonesia bertujuan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Likuiditas perbankan yang tetap longgar, pertumbuhan kredit yang baik, dan ketahanan perbankan yang kuat merupakan faktor-faktor yang mendukung upaya ini.
Dalam era digitalisasi, Bank Indonesia juga terus mendorong ekonomi dan keuangan digital untuk memperluas akses keuangan dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Erwin Haryono, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, menyampaikan bahwa langkah-langkah yang diambil oleh Bank Indonesia dalam RDG ini adalah respons proaktif untuk menghadapi ketidakpastian global.
Bank Indonesia tetap berkomitmen untuk menjaga stabilitas ekonomi dan mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan di Indonesia.
Perkembangan Ekonomi Indonesia September 2023 : Surplus Neraca Dagang dan Meningkatnya Permintaan Pembiayaan
Category: Bisnis
Desember 4, 2023
Prolite – Dilansir dari Bank Indonesia, perkembangan ekonomi Indonesia pada bulan September 2023 menunjukkan hasil yang positif, yang ditandai dengan surplus neraca perdagangan dan peningkatan permintaan pembiayaan, khususnya dari sektor korporasi.
Data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa surplus neraca perdagangan Indonesia pada September 2023 mencapai angka 3,42 miliar dolar AS, naik dari surplus pada bulan Agustus 2023 yang sebesar 3,12 miliar dolar AS.
Fenomena ini, menurut Bank Indonesia, memperkuat ketahanan eksternal perekonomian nasional.
Sebagai tanggapan, Bank Indonesia menyatakan komitmen untuk mempererat kerjasama dengan Pemerintah dan lembaga terkait lainnya untuk meningkatkan ketahanan eksternal dan mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia .
Infografis Surplus Neraca Perdagangan Berlanjut September 2023 – Biro Bank Indonesia
Surplus yang diperoleh pada September 2023 sangat didorong oleh surplus neraca perdagangan nonmigas yang mencapai angka 5,34 miliar dolar AS, naik dari 4,46 miliar dolar AS pada bulan sebelumnya.
Ekspor nonmigas, khususnya besi, baja, logam mulia, perhiasan, dan nikel, menjadi pendorong utama kenaikan tersebut. Tiongkok, Amerika Serikat, dan India terus menjadi mitra dagang utama bagi Indonesia. Sementara itu, impor nonmigas juga meningkat sejalan dengan pertumbuhan aktivitas ekonomi Indonesia.
Namun, bukan hanya surplus neraca dagang yang menjadi sorotan pada bulan September. Survei yang dilakukan oleh Bank Indonesia menunjukkan peningkatan permintaan pembiayaan korporasi.
Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pembiayaan korporasi pada September 2023 tercatat sebesar 16,1%, meningkat dari angka 14,7% pada bulan sebelumnya.
Dana internal perusahaan menjadi sumber utama pembiayaan, diikuti oleh pembiayaan dari perbankan domestik dan fasilitas kelonggaran tarik.
Penyaluran kredit baru oleh sektor perbankan juga mengalami pertumbuhan signifikan, dengan SBT penyaluran kredit baru mencapai 92,6% pada September, naik dari 86,2% pada bulan Agustus.
Beberapa faktor yang menjadi pendorong pertumbuhan ini meliputi permintaan pembiayaan dari nasabah, prospek kondisi ekonomi Indonesia dan moneter di masa depan, serta persaingan antarbank yang semakin ketat.
Infograis Permintaan dan Penawaran Pembiayaan Perbankan September 2023 – Biro Bank Indonesa
Dari sisi rumah tangga, permintaan pembiayaan baru relatif stabil selama September 2023. Namun, diperkirakan bahwa dalam jangka waktu 3 hingga 6 bulan ke depan, permintaan pembiayaan dari bank umum akan meningkat.
Selain dari perbankan, koperasi dan lembaga leasing menjadi alternatif sumber pembiayaan lain yang dipilih oleh rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan mereka.
Surplus neraca perdagangan dan peningkatan permintaan pembiayaan menunjukkan tanda-tanda pemulihan ekonomi Indonesia yang kuat di tengah kondisi global yang belum sepenuhnya stabil.
Ini menjadi bukti bahwa berbagai kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah dan Bank Indonesia selama ini berhasil memberikan dampak positif bagi perkembangan ekonomi nasional.
Namun demikian, tantangan masih ada. Kenaikan impor migas dan fluktuasi harga komoditas di pasar global dapat menjadi hambatan di masa depan.
Oleh karena itu, koordinasi yang baik antara pemerintah, Bank Indonesia, dan pemangku kepentingan lainnya menjadi krusial untuk memastikan bahwa momentum positif ini dapat berlanjut.
Ilustrasi Bank Indonesia – BI
Bank Indonesia terus mendorong sektor perbankan untuk meningkatkan penyaluran kredit, khususnya untuk sektor produktif yang dapat menciptakan nilai tambah bagi perekonomian.
Di samping itu, kebijakan moneter yang stabil dan kondusif diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan.
Pemulihan ekonomi Indonesia yang kuat ini tentunya memberikan optimisme bagi masyarakat. Kinerja positif dari berbagai sektor ekonomi menjadi bukti bahwa Indonesia mampu menjalankan roda perekonomian dengan baik meskipun di tengah tekanan eksternal.
Penurunan Utang Luar Negeri Indonesia di Bulan Agustus 2023
Category: Bisnis
Desember 4, 2023
Prolite – Dilansir dari Bank Indonesia, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia mengalami penurunan pada Agustus 2023 jika dibandingkan dengan posisi pada bulan Juli 2023.
Terdata bahwa pada akhir Agustus 2023, jumlah Utang Luar Negeri Indonesia adalah 395,1 miliar dolar AS, sedangkan di bulan Juli 2023 adalah 397,1 miliar dolar AS.
Penurunan ini berasal dari sektor publik maupun swasta. Menariknya, penurunan ini menunjukkan kontraksi pertumbuhan tahunan sebesar 0,8% (yoy), lebih mendalam ketimbang kontraksi bulan sebelumnya yang sebesar 0,7% (yoy).
Utang Luar Negeri yang Dimiliki Pemerintah Mengalami Penurunan
Pada Agustus 2023, ULN pemerintah tercatat sejumlah 191,6 miliar dolar AS, berkurang dari 193,2 miliar dolar AS pada bulan sebelumnya.
Dalam skala tahunan, pertumbuhannya melambat menjadi 3,6% (yoy) dari 4,1% (yoy) pada periode sebelumnya. Salah satu penyebab perkembangan ini adalah adanya perpindahan dana dari investor asing di pasar Surat Berharga Negara (SBN) yang diakibatkan oleh ketidakstabilan di pasar keuangan global.
Pemerintah, bagaimanapun, tetap berkomitmen untuk memelihara kredibilitasnya dengan memastikan pembayaran pokok dan bunga utang tepat waktu. Selain itu, pengelolaan ULN dilakukan dengan cermat, efisien, dan akuntabel.
Infografis Utang Luar Negeri Indonesia Agustus 2023 – Biro Bank Indonesia
ULN pemerintah memainkan peran krusial dalam mendukung sektor produktif dan belanja prioritas, yang penting untuk pertumbuhan ekonomi nasional yang stabil, khususnya di tengah ketidakpastian global.
Beberapa sektor yang mendapatkan dukungan melalui ULN ini di antaranya adalah sektor jasa kesehatan dan sosial, administrasi pemerintah, pertahanan, jaminan sosial wajib, jasa pendidikan, konstruksi, serta jasa keuangan dan asuransi.
Utang Luar Negeri Sektor Swasta Juga Mengalami Penurunan
Ilustrasi Bank Indonesia – BI
Pada Agustus 2023, ULN swasta berjumlah 194,3 miliar dolar AS, sedikit menurun dari 194,5 miliar dolar AS bulan sebelumnya.
Penurunan ini disebabkan oleh kontraksi pertumbuhan yang semakin dalam di sektor perusahaan non keuangan.
Struktur ULN Indonesia tetap dalam kondisi baik, yang ditunjang oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.
Sebagai contoh, rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) menurun sedikit menjadi 29,1% dari 29,2% bulan sebelumnya.
Bank Indonesia dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam mengawasi perkembangan ULN, didukung dengan prinsip pengelolaan yang berhati-hati.
Untuk data lengkap mengenai ULN Indonesia terbaru dan informasi terkait lainnya, dapat diakses melalui publikasi Statistik Utang Luar Negeri Indonesia (SULNI) edisi Oktober 2023 pada situs web resmi Bank Indonesia atau melalui situs web Kementerian Keuangan.