BMKG Beri Peringatan Cuaca Ekstrem pada 6-7 April 2025

BMKG Beri Peringatan Cuaca Ekstrem pada (BMKG).

BMKG Beri Peringatan Cuaca Ekstrem pada 6-7 April 2025

Prolite – Cuaca yang tidak menentu beberapa hari di sejumah wilayah di Indonesia yang mengakibatkan  beberapa bncana di berbagai daerah.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan lebat di sejumlah wilayah pada Minggu hingga Senin 6-7 April 2025 ini.

Dalam peringatan dini ini masyarakat dihimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan dapak yang akan terjadi ketika cuaca ekstrem terjadi.

Dampak seperti banjir, tanah longsor serta gangguan aktivitas transportasi dapat terjadi pada keadaan ini.

Seperti pada hari Minggu 6 April 2025 beberapa wilayah di Kota Bandung terjadi hujan lebat hingga mengakibatkan banjir di beberapa ruas jalan.

Bukan hanya Kota Bandung saja yang berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mencakup hampir seluruh kawasan di Indonesia.

Di antaranya adalah Aceh, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan (Barat, Tengah, Timur, Utara, dan Selatan), serta sebagian besar wilayah Sulawesi, Maluku Utara, dan Papua.

Pihak BMKG mengingatkan masyarakat, khususnya yang berada di wilayah rawan bencana hidrometeorologi untuk tetap waspada terhadap potensi bencana yang bisa dipicu oleh curah hujan tinggi.

Pemerintah daerah dan pihak terkait juga diharapkan siap siaga dalam mengantisipasi kemungkinan terburuk.

Bukan hanya itu masyarakat juga di minta selalu waspada untuk menjaga kesehatan dari berbagai penyakit di tengah curah hujan yang tinggi.




Adelia Sidik: Bantuan untuk Korban Banjir Berharap Pemkot Bagi Secara Merata

Bantuan untuk Korban Banjir Berharap Pemkot Bagi Secara Merata (istimewa).

Adelia Sidik: Bantuan untuk Korban Banjir Berharap Pemkot Bagi Secara Merata

KOTA BEKASI, Prolite – Bencana banjir yang menimpa Kota Bekasi kali ini cukup besar, Anggota DPRD Kota Bekasi, Adelia Sidik mengaku telah melakukan pemantauan di beberapa titik banjir di wilayahnya Dapilnya.

Dalam pantauannya di ketahui beberapa titik banjir yang berada di wilayah Dapilnya belum mendapatkan bantuan secara langsung .

Hal tersebut sangat disayangkan pasalnya lokasi yang ia sambangi sekarang belum ada pejabat daerah Kota Bekasi yang belum meninjau secara langsung.

Hal ini ia katakan seusai menemani Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan saat meninjau lokasi bencana di wilayah RW 05 Kelurahan Sepanjang Jaya, Kecamatan Rawalumbu, Kamis (06/03).

“Sebenarnya memang kita sedih juga ya, karena memang fokus kita kan masih di Jatiasih PGP, Kemang IFI dan duren jaya. Saya berterimakasih sekali dengan Wakil Gubernur yang sudah mau menyempatkan hadir kesini karena sampai saat ini belum ada pejabat kesini padahal yang banjir bukan hanya di daerah sana tapi disini juga,” kata Ketua Komisi IV kepada media.

Lebih lanjut, politisi Golkar ini berharap bahwa pemerintah daerah Kota Bekasi tidak pilih kasih dalam memberikan bantuan atau meninjau lokasi bencanadi Kota Bekasi.

“Yang banjir bukan cuman di daerah sana saja tapi di daerah kami pun banjir gitu apalagi kalau di sepanjang Jaya ini itu kan di belakang Kemang Pratama yang jalannya bahkan tanggulnya bocor gitu,” katanya.

Ka Adel sapaan akrabnya juga menyebut bahwa ini ketiga kalinya ia menyambangi lokasi bencana tersebut dan berharap ada solusi jangka panjang dari Pemerintah Kota Bekasi agar keadaan serupa tidak kembali terjadi.

“Kesehatan makanan, alat kebersihan makanya tadi simbolisasi sama pak gubernur oleh pak wakil gubernur mengirimkan apa namanya karbol gitu, tapi kan yang pasti kita butuh sebenarnya solusi jangka panjangnya,” pintanya.




DPRD Kota Bekasi Pertanyakan Komitmen BNPB Penanganan Pasca Banjir

DPRD Kota Bekasi Pertanyakan Komitmen BNPB Penanganan Pasca Banjir (dok DPRD Kota Bekasi).

DPRD Kota Bekasi Pertanyakan Komitmen BNPB Penanganan Pasca Banjir

KOTA BEKASI, Prolite – Rapat koordinasi antara Wali Kota Bekasi Tri Adhianto, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Maruara Sirait, serta anggota DPRD Kota Bekasi, Samuel Sitompul dan H. Anton, menyoroti penanganan pasca banjir yang perlu dioptimalkan.

Dalam rapat yang berlangsung di Kantor BNPB, Jatiasih, disepakati bahwa BNPB Pusat akan mendanai penyewaan alat berat dan truk untuk mempercepat proses pembersihan material pasca banjir. Namun, realisasi di lapangan menunjukkan hal yang berbeda. Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Bekasi justru menggunakan anggaran sendiri dalam menjalankan proses tersebut, sementara bantuan dari BNPB Pusat tak kunjung terealisasi.

Anggota DPRD Kota Bekasi, Samuel Sitompul, secara tegas mempertanyakan komitmen BNPB dalam menjalankan kesepakatan yang telah dibuat.

“Saya menyayangkan komitmen yang telah disepakati tidak diterapkan di saat warga sangat membutuhkan bantuan. Hingga kini, masih terdapat akses jalan yang tertutup lumpur serta fasilitas sosial dan umum seperti puskesmas dan sekretariat RW yang membutuhkan bantuan untuk pembersihan material pasca banjir,” _Imbuh Samuel Sitompul,Saat meninjau di wilayah Perumahan Jaka Kencana RW 04, Kelurahan Jakasetia, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi._

Kondisi di lapangan menunjukkan bahwa masyarakat masih berjuang dengan dampak banjir yang melumpuhkan aktivitas sehari-hari. Banyak warga berharap agar pemerintah daerah dan pusat segera mengambil tindakan nyata dalam membantu pemulihan infrastruktur serta fasilitas publik yang terdampak.

Diharapkan, BNPB Pusat segera menyalurkan bantuan sesuai kesepakatan untuk mempercepat pemulihan pasca banjir. Warga dan pemerintah Kota Bekasi kini telah berjuang menunggu realisasi janji yang telah disampaikan dalam rapat koordinasi tersebut.




Kunjungi Lokasi Banjir di Bandung Timur, M.Farhan: Sudah Siapkan Program Penanganan Banjir

banjir adipura

Kunjungi Lokasi Banjir di Bandung Timur, : Sudah Siapkan Program Penanganan Banjir

BANDUNG, Prolite – Curah hujan tinggi yang melanda Kota Bandung dan sekitarnya beberapa hari ini menyebabkan banjir di beberapa wilayah. Salah satunya di wilayah Bandung Timur yang kerap kali banjir di saat hujan deras.

Wali Kota Bandung M. Farhan beserta jajaran Pemkot Bandung terpantau melakukan kunjungan dan pengecekan di beberapa lokasi banjir di wilayah Bandung Timur salah satunya di Perumahan Adipura Kecamatan Gedebage, Kamis malam (6/3).

Didampingi Camat Gedebage dan Lurah Rancabolang, M. Farhan turun menemui warga yang terimbas. Selain menyapa dan mendengarkan keluh kesah warga, Dia mengatakan akan secepatnya menindaklanjuti dan mengatasi permasalahan ini.

Beberapa program sudah disiapkan, baik untuk penanganan jangka pendek, menengah maupun jangka panjang untuk mengatasi permasalahan banjir di Kota Bandung.

” Perlu adanya program yg menyeluruh untuk menyelesaikan permasalahan yang sudah sering kali terjadi setiap kali turun hujan dengan intensitas yg besar di wilayah Bandung Timur. Untuk itu kita akan segera melaksanakan program yg sudah kita rencanakan sebelumnya,” ungkapnya.

M. Farhan menambahkan kunjungan kali ini pihaknya ingin melihat langsung apa yang terjadi di lapangan sehingga bisa mengidentifikasi masalah yg terjadi sebenarnya dan dapat segera menemukan penyelesaian masalah dengan tepat.




Citepus Meluap, 4 Rumah Terendam, 1 Rusak Berat

Sungai Citepus meluap

Aliran Sungai Citepus di Jalan Arjuna RT 01 dan 02 RW 08, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo

BANDUNG, Prolite – Meluapnya aliran sungai Citepus yang melintasi kelurahan Arjuna Kecamatan Cicendo Kota Bandung menyebabkan banjir di empat rumah dan salah satunya rusak berat.

Empat rumah di Jalan Arjuna RT 01 dan 02 RW 08, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo tersebut terendam banjir akibat intensitas hujan tinggi petang tadi, Jumat (24/1/2025). Bahkan salah satu rumah di tembok belakang rumahnya jebol sekitar dua meter.

Sekitar pukul saat hujan berlangsung warga dibuat kaget pasal air dari sungai Citepus meluap cukup besar bahkan dua rumah kebanjiran nyaris setinggi 2 meter, 1 rumah hanya selutut orang dewasa, dan 1 rumah jebol.

Sungai Citepus meluap

Salah seorang pemilik rumah Maemunah (65) mengaku saat itu sedang berkegiatan di dalam rumah, tiba-tiba mendengar suara dentuman cukup keras.

“Tiba-tiba tembok jebol air masuk ke rumah sampai setinggi 2 meter. Saya langsung lari keluar rumah mencari pertolongan,” ujar Maemunah.

Sama halnya dialami Dadan (50) mengatakan pada saat kejadian memang sedang hujan intensitas tinggi.

“Berbeda dari hujan biasanya hari ini kok air naik sampai meluap setinggi ini. Akhirnya kami beres-beres,” ucap Dadan.

Sementara itu rilis Tagana Kota Bandung menyampaikan 1 unit rumah rusak berat dengan jumlah korban 3 KK atau jumlah jiwa 7 Orang. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini dan sementara korban diungsikan ke rumah warga.




Kabupaten Sukabumi Dilanda Cuaca Ekstrem Selama 2 Hari , Bencana Banjir dan Longsor Melanda

Ilustrasi cuaca ekstrem (suarasurabaya).

Kabupaten Sukabumi Dilanda Cuaca Ekstrem Selama 2 Hari , Bencana Banjir dan Longsor Melanda

Prolite – Cuaca ekstrem nyatanya bukan hanya menimpa Kota Bandung pasalnya Kabupaten Sukabumi mengalami kejadian bencana di beberapa titik.

Kabupaten Sukabumi dilanda cuaca ekstrem sejak Selasa 3 Desember hingga kemarin Rabu 4 Desember 2024.

Karena curah hujan yang cukup tinggi mengakibatkan beberapa daerah mengalami banjir, longsor hingga pergerakan tanah.

Menurut laporan dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Kabupaten Sukabumi, kejadian bencana ini mencakup banjir, longsor, cuaca ekstrem, dan pergerakan tanah. Meski belum ada korban jiwa yang, dampak bajir terjadi di beberapa wilayah seperti Kecamatan Ciemas, Kecamatan Palabuhanratu, Kp. Cimanggu di Desa Tegallega (Kecamatan Cidolog), dan Kecamatan Gegerbitung.

istimewa
istimewa

Sementara unyuk longsor dilaporkan di Kp. Cisaat (Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan), Kp. Cimapag (Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok), Kp. Cikawung (Desa Babakan Panjang, Kecamatan Nagrak), Kp. Cileutik (Desa Cibaregbeg, Kecamatan Sagaranten), Kp. Sawahbera (Desa Loji, Kecamatan Simpenan), Kp. Babadan (Kelurahan Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu), Kp. Nyomplong (Desa Hegarmamah, Kecamatan Warungkiara), dan Kp. Ciaul II (Desa Lengkong, Kecamatan Lengkong).

Kemudian di Kp. Lembur Sawah (Desa Sukaraja, Kecamatan Sukaraja), Kp. Palasari (Desa Cileungsing, Kecamatan Cikakak), Kp. Cijoneng (Desa Ubrug, Kecamatan Warungkiara), Kp. Bangkongreang (Desa Benda, Kecamatan Cicurug), Kp. Balekambang (Desa Ciengang, Kecamatan Gegerbitung), Kp. Cipamingkis (Desa Sukalarang, Kecamatan Sukalarang), dan Kp. Sindangsari (Desa Cimenteng, Kecamatan Curugkembar).

Dilokasi lain teradi Pergerakan Tanah: Kp. Cohonje (Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar), Kp. Linggaresmi (Desa Bantargadung, Kecamatan Bantargadung), Kp. Cikarang Tawang (Desa Bantargadung, Kecamatan Bantargadung), dan Kp. Bantargadung Girang (Desa Bantargadung, Kecamatan Bantargadung).

Kini BPBD berkoordinasi dengan aparat setempat serta relawan mendata dampak kerusakan dari bencana yang menimpa.

Bukan hanya itu BPBD pun memberikan himbauan kepada seluruh masyarakat untuk selalu waspad dengan cuaca ekstream yang muncul secara tiba-tiba.




Banjir Akibat Luapan Sungai Melanda Wilayah Kelurahan Padasuka

Banjir di Daerah Margana Kelurahan Padasuka Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung (video amatir warga).

Banjir Akibat Luapan Sungai Melanda Wilayah Kelurahan Padasuka

Prolite – Banjir akibat meluapnya debit air dari sungai yang berada di Daerah Margana Kelurahan Padasuka Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung.

Hujan lebat yang melanda Kabupaten Bandung membuat debit air di sungai tersebut menaik.

Dalam video amatir yang direkam oleh warga sekitar memperlihatkan arus air yang cukup deras dengan ketinggian pinggang orang dewasa.

Meluapnya air yang merendam rumah warga serta jalanan penghubung Perumahan Bumi Asri dan Padasuka terputus.

Intensitas hujan yang terus menerus menjadi salah satu penyebab luapan air melanda daerah tersebut.

Nyatanya masih banyak daerah-daerah di Kota Bandung yang juga mengalami banjir seperti Cisaranten Kulon yang memang menjadi langganan banjir ketika musim hujan tiba.

Demikian pula halnya dengan luapan Sungai Cipamokolan, luapannya mengakipatkan menggenang diwilayah Kelurahan Jatihandap Kecamatan Mandalajati, ruas Jalan Antapani Lama Kelurahan Antapani Kulon, serta wilayah Cikajang dan Cibodas Kecamatan Antapani. Wilayah Kecamatan Antapani Kota Bandung juga terdampak luapan Sungai Ciparungpung yang meluap ke Jalan Terusan Jakarta dan Jalan Purwakarta serta Jalan Indramayu.

Serta masih banyak lagi daerah-daerah yang terendam akibat intensitas hujan yang tidak berhenti-berhenti beberapa hari ini.




Hadapi Musim Hujan, Pemkot Fokus Penanganan Sampah dan Pencegahan Banjir

musim hujan

Hadapi Musim Hujan, Pemkot Fokus Penanganan Sampah dan Pencegahan Banjir

BANDUNG, Prolite – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung telah bersiap dengan berbagai langkah antisipasi mengatasi potensi bencana saat memasuki musim hujan, terutama banjir akibat saluran air yang tersumbat.

Pj Wali Kota Bandung, A. Koswara mengatakan menjaga kebersihan lingkungan, khususnya dalam penanganan sampah liar yang kerap menjadi penyebab utama tersendatnya drainase merupakan hal prioritas.

“Dalam persiapan musim hujan ini, kita fokus pada antisipasi bencana, terutama banjir. Salah satu faktor utama penyebab banjir adalah sampah liar. Selain merusak lingkungan, sampah ini juga menyumbat saluran drainase yang berakibat pada meluapnya air,” ujar Koswara di Balai Kota Bandung, Kamis 26 September 2024.

Koswara menegaskan, disiplin masyarakat wajib membuang sampah di tempat yang semestinya. Kesadaran warga untuk membuang sampah pada tempatnya sangatlah penting untuk mencegah terjadinya banjir saat musim hujan.

“Kita harus disiplin, tidak bisa sembarangan membuang sampah. Kalau pengangkutan sampah terlambat, itu bukan alasan untuk membuang sampah sembarangan. Tetap harus dibuang ke tempat penampungan sementara (TPS), dan nanti akan diambil oleh petugas,” ujarnya.

Selain itu, Koswara menyebut perubahan fungsi hutan di daerah hulu turut mempengaruhi potensi banjir di Kota Bandung. Banyak kawasan hutan di Kawasan Bandung Utara yang beralih fungsi menjadi lahan terbuka, sehingga tidak mampu menahan air hujan dengan baik.

“Perubahan fungsi hutan yang dulunya menyerap air, sekarang banyak menjadi lahan terbuka, seperti untuk tanaman palawija. Akibatnya, air hujan yang seharusnya terserap oleh hutan mengalir deras ke bawah, menambah beban saluran air,” ungkapnya.

Ia pun mengimbau masyarakat untuk berhati-hati saat terjadi hujan deras disertai angin kencang. Ia meminta warga agar tidak berteduh di bawah pohon dan mencari tempat yang aman.

“Kalau hujan disertai angin kencang, jangan berteduh di bawah pohon. Cari tempat yang aman dan terlindung. Pohon-pohon berpotensi patah jika tidak kuat menahan angin,” ucapnya.

Menurutnya, Pemkot Bandung akan segera mengeluarkan edaran mengenai kesiapsiagaan menghadapi musim hujan.

Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung, Didi Ruswandi mengatakan, Pemkot Bandung terus memperkuat infrastruktur pengendalian banjir. Sejak tahun 2015, Pemkot telah membangun 13 kolam retensi yang tersebar di 12 sub DAS Citarum serta 46 anak sungainya.

Selain itu, salah satu upaya yang terus dilakukan untuk menghadapi musim penghujan adalah kegiatan Mapag Hujan, yang melibatkan semua elemen masyarakat mulai dari tingkat kota hingga RT dan RW.

“Mapag Hujan sudah menjadi tradisi yang baik dan harus terus kita pertahankan. Kita juga mendorong kewilayahan dan masyarakat untuk mengintensifkan mapag hujan ini,” ujar Didi.

Sungai-sungai di Kota Bandung juga terus dikerup untuk menghilangkan sedimentasi untuk mencegah sungai-sungai tersebut meluap ketika curah hujan tinggi

Didi juga mengingatkan masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, terutama di sungai dan drainase.

“Kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan sangat penting, karena sampah dapat menghalangi aliran air dan memperparah risiko banjir,” ujarnya.




Masih Banyak Titik Banjir, Pemkot Audit Titik Banjir

ilustrasi banjir di Kota Bandung (TribunJabar).

Masih Banyak Titik Banjir, Pemkot Audit Titik Banjir

BANDUNG, Prolite – Di sejumlah titik wilayah Kota Bandung masih terjadi banjir, bahkan salah satunya di persimpangan jalan Gedebage saat hujan besar terjadi banjir hingga jalanan menjadi macet.

Sekertaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna mengakui bahwa titik banjir di Gedebage tersebut belum tertangani, oleh karenanya dia meminta Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga melakukan audit titik banjir.

“Dengan fenomena yang sekarang ini banjir titiknya secara faktual bertambah itu harus dilakukan proses audit itu tugas dari kita supaya kita faham secara koperhensif ini faktor banjir yang terjadi itu kenapa. Artinya proses audit belum dilakukan kita minta supaya itu dilakukan supaya tahu persis,” ujar Ema di Balai Kota, Selasa (20/2/2024).

Pasalnya, persimpangan jalan di Gedebage, pemkot Bandung sudah berupaya dengan mengelontorkan dana untuk pembangunan kolam retensi tapi ternyata tidak memadai.

“Ditambah dengan kolam retensi yang untuk membelokkan aliran air dari sungai Cinambo masuk ke akses pasar itu Gedebage dibawah sutet nah itu anggarannya sudah aman tahun 2024 kurang lebih seingat saya hampir 16 miliar.
Kita bikin kaya kolam retensi yang di Margahayu termasuk juga aliran air yang biasa keluar dari pasar itu nanti beloknya ke kolam retensi yang sudah ada sekarang ternyata itu kan belum ada salurannya waktu infeksi kalau tdk ada saluran pasti air meluap ke jalan,” tegas Ema.

Nah dengan kasus itu, Ema meminta agar DSDABM lakukan audit secara keseluruhan.
Menurutnya sudah ada upaya penangan banjir di Pasar Leuwipanjang, sudah dibuat rumah sumur pompa untuk nanti didorong ke sungai Citepus.

“Kita sudah cek ke lapangan dan saya yakin itu sudah berfungsi sehingga nanti sudah tidak ada lagi genangan air yang di depan pasar Leuwipanjang itu contoh termasuk yang di Pasir Koja itu kan sudah dibuatkan rumah sumur pompa yang di Babakan Ciparay itu bisa langsung menyedot air yang menggenang sering terjadi di persimpangan yang keluar dari tol Pasir Koja tapi kan yang lain masih banyak di titik-titik yang lain,” ucap Ema.

Lantas bagaimana yang di Kopo, pasalnya imbas dirasakan di Cibaduyut dan dipinggir fly over Kopo ternyata sekarang air menggenang, karenanya Ema minta agar dilakukan audit.

“Sekarang saya mau ke dsdabm mau menegaskan, saya kumpulkan. Sebagai pembina asn, koordinator pembangunan saya harap program ini sentuh saat ini terjadi. Saya tidak ingin dengar banjir cileuncang tapi selutut, kalau banjir bilang saja banjir tapi tangani,” jelasnya.

“Seperti di Gedebage hujan gede langsung macet. Disana bisa lintas koordinasi dengan institusi terkait, kita selalu terjebak persoalan status jalan. Kan kalau rakyat tidak tahu tetap disalahin kepala daerah seolah-olah kota tidak berbuat,” pungkasnya.

Sementara itu tersiar kabar di salah satu titik banjir akibat disumbat oleh oknum agar mendatangkan pemasukan.

“Jangan menari diatas penderitaan orang lain, jangan mengais rejeki tapi dampak masyarakat dirugikan, tapi kita secara infrastruktur tanggungjawab kita. Saya nanti akan tekankan masalah banjir tidak ansih dsdabm, banjir dlh menangangi hulu bagaimana apa abrasi, konservasi masih terjaga kah. Kalau luar kota atensi dari pemerintah lebih tinggi, belum perilaku masyarakat membuang sampah ke sungai itu bukan urusan dsdabm saja tapi cross cuting lintas antar opd,” gerutunya.

Sementara itu Kepala DSDABM Didi Rustandi mengatakan untuk audit titik banjir yang besar sebenarnya sudah dilakukan.

Seperti di Gedebage, karena itu persimpangan ada penyempitan dihilir, sehingga mau tidak mau harus ada parkir air.

Namun masalahnya pembangunan baru akan dilakukan tahun ini yakni di dibawah sutet.

“Di Cipamulihan ada dua sungai, ada kolam retensi dan rumah pompa plus ada penambahan crosing oleh PJN, jadi relatif yang Cipamulih lancar cuma yang dari Cinambo bermasalah, mudah-mudahan kalau sudah dibereskan kolam retensi yang bawah sutet di pasar induk itu bisa menyelesaikan banjir di persimpangan gedebage,” tegasnya.

Kemudian titik banjir yang besar kedua diaudit adalah di Cibaduyut, itupun sudah dilakukan sehingga meski ada genangan namun relatif kecil dan bisa dilalui kendaran roda 4 dan roda 2.

“Mudan-mudahan terselesaikan,” harapnya.

Masih kata Didi, ada rumah pompa dan setiap banjir selalu dipompa untuk di persimpang Pasirkoja tetapi ternyata penyebab banjir bukan hanya di jalan Cibuntu saja tapi di jalan Soekarno Hatta bagian selatan cukup besar.

“Akan kami telusuri dari mana. Audit ini lebih ke momentum harus tepat karena kalau audit dalam tanda kutip masalahnya drainase bisa diukur dimensi sama artinya 5 meter 5 meter semua kalau sekarang banyak tertutup dimana bottle neck itu momentum harus tepat harus disaat hujan, agar tahu dimana masalahnya,” ungkap Didi.

“Kalau diatas tidak ada dibawah kan ada pipa ada kabel nah itu harus kita cari tahu,” ucapnya lagi.

Sementara itu anggapan oknum warga menutup aliran sungai, Didi menyampaikan di titik jalan Kopo – Citarik luapan Citarip barat tidak meluap malah di fly over Kopo meluap besar sekali.

“Tidak semata-mata dari sana, itu harus ada antisipasi dari tempat lain yang membuatnya banjir jadi kami mencari lagi banjir itu dari mana asalnya,” tegasnya.




Bantuan Air Bersih Untuk Korban Banjir Braga, Suplai 2-3 Tangki Air

bantuan air bersih braga

Perumda Tirtawening Suplai 2 – 3 Tangki Air Bersih Per Hari

BANDUNG, Prolite – Nyaris satu pekan bencana banjir bandang di jalan Braga, Perumda Tirtawening Kota Bandung menyuplai air bersih sekitar 2 – 3 tangki atau 10 sampai 25 ribu liter setiap hari.

Direktur Umum Perumda Tirtawening Sonny Salimi mengatakan, setiap hari sebanyak 2 – 3 tangki kebutuhan air untuk minum dan masak disuplai.

“Kalau untuk kebutuhan air lainnya cuci dan mandi ada air tanah dari hotel,” ujar Sonny, Sabtu (19/1/2024).

Sebenarnya kata Sonny, air ledeng atau air PDAM menyala walaupun hanya malam sekitar pukul – WIB.

“Yang penting airnya masih ada, cuma karena terendam dan banyak lumpur jadi kebutuhan air disini jadi lebih banyak. Ini butuh sampai nanti dinyatakan semua sudah bersih. Disini ada 300 pelanggan dan satu titik torn bisa digunakan, tapi masalahnya kebutuhan meningkat untuk minum dan masak, kalau lebutuhan lain pake air artesis,” pungkasnya.

bantuan air bersih braga

 

Sementara itu salah seorang warga Rosita (56) mengaku sangat terbantu adanya suplai air bersih ini setiap hari.

Pasalnya air PDAM saat ini ada setiap malam hingga subuh dalam kondisi kotor dan tidak memenuhi kebutuhan.

Selain menyuplai air bersih, Perumda Tirtawening pun menyerahkan bantuan berupa air mineral 100 karton, makanan siap saji 20 karton, susu 200 biji, matras 30 biji, dan biskuit bagi anak dan dewasa sebanyak 200 biji.