BPS Ungkap Kinerja Kilauan Sektor yang Selamatkan Ekonomi RI di Kuartal III-2023

BPS

Prolite – Pada kuartal ketiga tahun 2023, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 4,94% secara tahunan.

Angka ini menunjukkan penurunan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 5,73% dan juga berkurang dibandingkan dengan pertumbuhan pada kuartal sebelumnya sebesar 5,17% (yoy).

Amalia Adininggar Widyasanti dalam rilis Badan Pusat Statistik, Senin (6/11/2023) – Tangkapan layar BPS Statsik

Amalia Adiningrat Widyasanti, Pelaksana Tugas Kepala BPS, menjelaskan bahwa jika dilihat dari sektor industri, industri pengolahan menjadi kontributor tertinggi terhadap pertumbuhan ekonomi, dengan kontribusi sebesar 1,06%.

“Di kuartal ketiga tahun 2023, industri pengolahan menjadi penyumbang pertumbuhan tertinggi, dengan kontribusi sebesar 1,06%,” ungkapnya, dalam rilis BPS pada Senin (6/11/2023).

Amalia Adiningrat Widyasanti – ddtcnews

Dia juga mencatat bahwa kontribusi industri pengolahan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal ketiga tahun 2022 dan kuartal kedua tahun 2023.

Selain industri pengolahan, pertumbuhan ekonomi juga didorong oleh sektor perdagangan sebesar 0,66%, transportasi dan pergudangan sebesar 0,61%, serta konstruksi sebesar 0,60%.

Ilusrasi manufaktur Indonesia – detik

Peningkatan kontribusi industri pengolahan sejalan dengan kinerja Indeks Manufaktur (PMI) Indonesia. PMI Manufaktur Indonesia pada bulan Oktober 2023 mencatat 25 bulan berturut-turut pertumbuhan dalam sektor manufaktur.




Perkembangan Ekonomi Indonesia September 2023 : Surplus Neraca Dagang dan Meningkatnya Permintaan Pembiayaan

Ekonomi Indonesia

Prolite – Dilansir dari Bank Indonesia, perkembangan ekonomi Indonesia pada bulan September 2023 menunjukkan hasil yang positif, yang ditandai dengan surplus neraca perdagangan dan peningkatan permintaan pembiayaan, khususnya dari sektor korporasi.

Data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa surplus neraca perdagangan Indonesia pada September 2023 mencapai angka 3,42 miliar dolar AS, naik dari surplus pada bulan Agustus 2023 yang sebesar 3,12 miliar dolar AS.

Fenomena ini, menurut Bank Indonesia, memperkuat ketahanan eksternal perekonomian nasional.

Sebagai tanggapan, Bank Indonesia menyatakan komitmen untuk mempererat kerjasama dengan Pemerintah dan lembaga terkait lainnya untuk meningkatkan ketahanan eksternal dan mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia .

Infografis Surplus Neraca Perdagangan Berlanjut September 2023 – Biro Bank Indonesia

Surplus yang diperoleh pada September 2023 sangat didorong oleh surplus neraca perdagangan nonmigas yang mencapai angka 5,34 miliar dolar AS, naik dari 4,46 miliar dolar AS pada bulan sebelumnya.

Ekspor nonmigas, khususnya besi, baja, logam mulia, perhiasan, dan nikel, menjadi pendorong utama kenaikan tersebut. Tiongkok, Amerika Serikat, dan India terus menjadi mitra dagang utama bagi Indonesia. Sementara itu, impor nonmigas juga meningkat sejalan dengan pertumbuhan aktivitas ekonomi Indonesia.

Namun, bukan hanya surplus neraca dagang yang menjadi sorotan pada bulan September. Survei yang dilakukan oleh Bank Indonesia menunjukkan peningkatan permintaan pembiayaan korporasi.

Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pembiayaan korporasi pada September 2023 tercatat sebesar 16,1%, meningkat dari angka 14,7% pada bulan sebelumnya.

Dana internal perusahaan menjadi sumber utama pembiayaan, diikuti oleh pembiayaan dari perbankan domestik dan fasilitas kelonggaran tarik.

Penyaluran kredit baru oleh sektor perbankan juga mengalami pertumbuhan signifikan, dengan SBT penyaluran kredit baru mencapai 92,6% pada September, naik dari 86,2% pada bulan Agustus.

Beberapa faktor yang menjadi pendorong pertumbuhan ini meliputi permintaan pembiayaan dari nasabah, prospek kondisi ekonomi Indonesia dan moneter di masa depan, serta persaingan antarbank yang semakin ketat.

Infograis Permintaan dan Penawaran Pembiayaan Perbankan September 2023 – Biro Bank Indonesa

Dari sisi rumah tangga, permintaan pembiayaan baru relatif stabil selama September 2023. Namun, diperkirakan bahwa dalam jangka waktu 3 hingga 6 bulan ke depan, permintaan pembiayaan dari bank umum akan meningkat.

Selain dari perbankan, koperasi dan lembaga leasing menjadi alternatif sumber pembiayaan lain yang dipilih oleh rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan mereka.

Surplus neraca perdagangan dan peningkatan permintaan pembiayaan menunjukkan tanda-tanda pemulihan ekonomi Indonesia yang kuat di tengah kondisi global yang belum sepenuhnya stabil.

Ini menjadi bukti bahwa berbagai kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah dan Bank Indonesia selama ini berhasil memberikan dampak positif bagi perkembangan ekonomi nasional.

Namun demikian, tantangan masih ada. Kenaikan impor migas dan fluktuasi harga komoditas di pasar global dapat menjadi hambatan di masa depan.

Oleh karena itu, koordinasi yang baik antara pemerintah, Bank Indonesia, dan pemangku kepentingan lainnya menjadi krusial untuk memastikan bahwa momentum positif ini dapat berlanjut.

Utang Luar Negeri
Ilustrasi Bank Indonesia – BI

Bank Indonesia terus mendorong sektor perbankan untuk meningkatkan penyaluran kredit, khususnya untuk sektor produktif yang dapat menciptakan nilai tambah bagi perekonomian.

Di samping itu, kebijakan moneter yang stabil dan kondusif diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan.

Pemulihan ekonomi Indonesia yang kuat ini tentunya memberikan optimisme bagi masyarakat. Kinerja positif dari berbagai sektor ekonomi menjadi bukti bahwa Indonesia mampu menjalankan roda perekonomian dengan baik meskipun di tengah tekanan eksternal.




Membangun Kembali Keemasan Perdagangan Rempah-Rempah Indonesia

Rempah-rempah

Prolite – Indonesia telah lama dikenal sebagai negara yang kaya akan rempah-rempah. Dilansir dari web resmi pemerintah Indonesia, keemasan perdagangan rempah-rempah Tanah Air, terutama lada, perlu ditingkatkan dengan pendekatan konsep hilirisasi industri.

Dari Nusantara, rempah seperti lada, pala, cengkeh, jahe, kayu manis, dan vanili mendapat perhatian besar dari konsumen internasional, dengan tren ekspor yang terus meningkat.

FAO mencatat bahwa Indonesia berada di antara lima negara terbesar dalam produksi lada global.

Produksi lada di Indonesia – mongabay

Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), selama tahun 2022, Indonesia mengekspor tanaman obat, aromatik, dan rempah-rempah dengan total seberat 279,3 ribu ton, naik 5,55% dari tahun sebelumnya. Total nilai ekspor ini mencapai USD607,86 miliar.

Dalam detail, Tiongkok menjadi negara tujuan utama ekspor rempah dari Indonesia di 2022, dengan total volume sekitar 47,7 ribu ton.

Ekspor ke Tiongkok tersebut bernilai sekitar USD121,97 miliar. Selanjutnya, India dan Thailand juga menjadi negara-negara tujuan ekspor utama.

Volume ekspor rempah ke Amerika Serikat mencapai 14,79 ribu ton, sementara untuk Bangladesh adalah 11,02 ribu ton, dan Singapura sebanyak 6,78 ribu ton.

Sementara itu, ekspor kopi ke Vietnam, Pakistan, Belanda, dan Jerman juga mencatat angka yang signifikan.

Menanggapi hal ini, Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Reni Yanita, pada 25 September 2023, menyampaikan bahwa perdagangan rempah-rempah Indonesia harus terus dipertahankan dan dikembangkan. Salah satu fokus utama adalah peningkatan nilai tambah lada.

Rempah-rempah Indonesia – Puslibang Perkebunan Kementan

 

Namun, menurut Reni, ada beberapa tantangan dalam pengembangan produk olahan lada, terutama di daerah-daerah seperti Bangka dan Lampung Timur.

Salah satunya adalah fluktuasi ketersediaan bahan baku, teknologi dan mesin yang belum memenuhi standar, serta sumber daya manusia yang belum optimal.

Selain itu, ada juga kebutuhan untuk meningkatkan standardisasi dan keamanan pangan di industri kecil dan menengah (IKM).

Direktur Jenderal IKMA juga menekankan pentingnya hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah produk rempah, seperti lada. Salah satu caranya adalah dengan mengekspor lada dalam bentuk bumbu racik.

Ekspor rempah-rempah Indonesia – sindonews

Dalam mendukung pengembangan IKM rempah, khususnya lada, Ditjen IKMA telah melakukan berbagai upaya, seperti revitalisasi sentra-sentra penghasil rempah, dengan menggunakan Dana Alokasi Khusus.

Ini termasuk pengembangan Sentra IKM Olahan Lada di Kabupaten Bangka dan Kabupaten Sambas.

Selain itu, Ditjen IKMA juga bekerja sama dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Impor Indonesia (Indonesia Eximbank) untuk mengembangkan Sentra IKM Lada di Kabupaten Lampung Timur.

Program ini ditujukan untuk memfasilitasi pembentukan ekosistem yang melibatkan petani, industri pengolahan, dan eksportir.

Program ini sejalan dengan program kolaboratif pemerintah, “Indonesia Spice Up The World (ISUTW)”, yang bertujuan untuk meningkatkan nilai ekspor rempah dan bumbu, serta mempromosikan budaya dan pariwisata Indonesia.

Program ini berharap dapat meningkatkan nilai ekspor rempah-rempah hingga USD2 miliar dan memulai restoran Indonesia di seluruh dunia pada tahun 2024.




Pembangunan IKN Mendongkrak Optimisme Industri Manufaktur

Pembangunan IKN

Prolite – Pembangunan IKN (Ibu Kota Negara) memiliki potensi besar untuk mendongkrak optimisme dalam industri manufaktur.

Pada September 2023, Indeks Kepercayaan Industri (IKI) tercatat sebesar 52,51. Meskipun angka ini menunjukkan pertumbuhan ekspansif, ada penurunan 0,71 poin jika dibandingkan dengan Agustus 2023.

Pekerja di kawasan pembangunan IKN (Ibu Kota Negara) –

Dilansir dari Web Resmi Pemerintah Indonesia, krisis di sektor properti Tiongkok menjadi salah satu penyebab perlambatan ekonomi global, yang tentu saja berimbas pada Indonesia.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mengindikasikan bahwa nilai ekspor Indonesia ke Tiongkok pada Agustus 2023 menurun sebesar 6,71% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ini menandakan adanya penurunan permintaan di skala global.

Menanggapi situasi ini, Bank Indonesia (BI) mengambil langkah strategis. Pada Rapat Dewan Gubernur BI tanggal 20-21 September 2023, BI memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada 5,75%, suku bunga deposit facility 5,00%, dan suku bunga lending facility sebesar 6,50%.

Keputusan ini diambil sebagai upaya memastikan inflasi tetap dalam target yaitu 3,0±1% pada 2023 dan 2,5±1% pada 2024.

Rapat Dewan Gubernur BI tanggal 20-21 September 2023 – Bank Indonesia

 

Selain itu, keputusan ini juga bertujuan untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Laporan terbaru dari Kementerian Perindustrian menunjukkan IKI untuk periode September 2023 masih berada pada level ekspansif 52,51.

Laporan ini tentunya menjadi kabar baik bagi pelaku industri, yang membuat mereka tetap optimis terhadap prospek ekonomi.

Juru Bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri Antoni Arif, mengatakan bahwa penurunan nilai IKI disebabkan oleh peningkatan stok produk di hampir semua subsektor manufaktur.

Ini menunjukkan bahwa produksi bulan September belum sepenuhnya terserap di pasar, baik untuk ekspor maupun domestik.

Namun, Febri tetap yakin bahwa industri akan tetap semangat. Pasalnya, pemerintah telah memutuskan untuk terus mengerjakan Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).

“Kontinuitas pembangunan IKN tentu menjadi katalis positif bagi ekonomi Indonesia, terutama industri manufaktur seperti industri semen,” kata Febri.

Progres pembangunan IKN Nusantara terkini – tribunnews

Dia menambahkan bahwa pembangunan IKN berkontribusi terhadap penjualan semen di tingkat nasional sekitar hingga 1 juta ton per tahun.

Selain itu, banyaknya impor yang beredar di Indonesia berkontribusi pada penurunan IKI selama tiga bulan terakhir, terutama untuk sektor-sektor yang IKI-nya mengalami kontraksi, seperti industri tekstil dan keramik.

Namun, kepercayaan industri pada bulan September 2023 tetap stabil dengan 44,8% pelaku industri menyatakan kondisi usaha mereka tetap atau stabil.

Data BPS menunjukkan bahwa 17 subsektor industri masih berkembang dengan kontribusi sebesar 88,2% pada PDB industri pengolahan nonmigas triwulan II-2023.

Salah satu subsektor industri yang mencatat kenaikan adalah industri logam dasar, yang mengalami perubahan dari kontraksi menjadi ekspansi pada bulan ini.

Industri logam – asiatoday

 

“Permintaan untuk pembangunan IKN diduga telah mendorong kinerja industri logam dasar,” tambah Febri.

Namun, enam subsektor lainnya mengalami kontraksi dengan kontribusi 11,8% pada PDB industri pengolahan nonmigas triwulan II-2023.

Subsektor yang mengalami kontraksi antara lain industri tekstil, pakaian jadi, kayu, barang kayu dan gabus, barang galian bukan logam, furnitur, dan industri pengolahan lain




Solusi Inovatif dalam Perdagangan Komoditas untuk Pahlawan Mikro

Pahlawan mikro

Prolite – Solusi inovatif dalam perdagangan komoditas adalah sebuah langkah progresif yang bisa memberikan manfaat besar bagi para pahlawan mikro, seperti pedagang kecil, petani, dan pengusaha kecil.

Tak bisa dipungkiri bahwa sektor pertanian berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Mengutip dari data Badan Pusat Statistik (BPS), selama tahun 2022 sektor pertanian berkontribusi 12,40% dan dapat menyerap tenaga kerja 40,69 juta orang. 

Sektor pertanian memiliki perdagangan komoditas yang dapat mendukung pertumbuhan ekosistem perdagangan di Indonesia. Mulai dari produsen seperti petani, peternak, nelayan, pedagang, konsumen, perusahaan pengolahan, dan pelaku lainnya.

Namun, ada satu kelompok yang memiliki pengaruh besar pada perekonomian dan pasokan pangan tapi sayangnya memiliki posisi yang sangat rentan di ekosistem ini.

Adalah Pahlawan Mikro. Mereka adalah para petani, peternak, nelayan, dan pedagang yang menjalankan skala usaha relatif kecil.

Pahlawan Mikro ini harus berjuang menghadapi perubahan cuaca yang tidak bisa diprediksi, dan bertahan dalam perdagangan yang kompetitif. 

Apa yang harus dilakukan Pahlawan Mikro agar bisa bertahan dalam ekosistem perdagangan komoditas, apa solusi dari itu semua? 

Tantangan dan Risiko yang Dihadapi Pahlawan Mikro

Ilustrasi petani –

Tanpa hasil panen dari petani, peternak, atau nelayan tidak akan ada komoditas yang diperdagangkan. Meskipun skala usahanya dimulai dari kecil tapi peran Pahlawan Mikro tidak bisa diabaikan.

Sering kali, para Pahlawan Mikro ini menjual hasil panen atau ternaknya ke para pedagang kecil atau perusahaan besar yang tidak memiliki keterikatan emosional atau komitmen yang sama. 

Adapun tantangan-tantangan yang harus dihadapi, antara lain:

  • Perubahan Cuaca dan Iklim

Para petani, peternak, dan nelayan rentan dengan perubahan cuaca dan iklim. Cuaca buruk seperti banjir, kekeringan, dan bencana lainnya bisa memengaruhi hasil panen dan berdampak pada pemasukannya. 

  • Sistem Pembayaran

Banyak ditemukan, pihak yang bertransaksi tidak dapat memenuhi kewajiban pembayarannya. Atau adanya sistem pembayaran tempo misalkan satu bulan penuh. Alhasil, mengakibatkan kerugian yang memengaruhi rantai pasok. 

Pedagang mengambil komoditas dari petani, pedagang menjualnya ke perusahaan besar. Perusahaan besar menerapkan pembayaran tempo, sehingga pedagang pun tidak bisa melakukan pembayaran tepat waktu ke petani. Para petani pun terkendala modal untuk melakukan usahanya lagi. 

Peran Pembiayaan Perdagangan Komoditas untuk Pahlawan Mikro

Modal
Ilustrasi pahlawan mikro (pedagang) – istimewa

Sebelum mengulas lebih jauh peran pembiayaan perdagangan komoditas. Mari kita samakan persepsi terlebih dulu. Apa itu komoditas?

Komoditas adalah produk generik yang dapat saling dipertukarkan dengan produk serupa. Contohnya adalah logam, energi, dan makanan.

Komoditas seperti minyak mentah, aluminium, atau beras memiliki karakteristik yang sama di seluruh dunia, sehingga mereka dapat diperdagangkan secara besar-besaran.

Menurut kamu, bagaimana sebuah perusahaan besar atau supermarket mendapatkan komoditas? Apakah mereka menghubungi para petani, atau peternak satu persatu? Jelas itu menyita waktu, membutuhkan biaya yang besar, dan risiko yang tinggi. 

Di sinilah peran Pahlawan Mikro. Mereka adalah pengepul atau trader yang mengumpulkan komoditas dari petani, peternak, dan nelayan untuk dibeli dalam jumlah besar dan dikirimkan atau memasok ke berbagai perusahaan, supermarket, maupun pedagang kecil.

Alhasil, tanpa harus banyak mengeluarkan biaya dan tanpa risiko,  berkat trader atau pengepul, mereka bisa mendapatkan komoditas dengan kualitas yang sama dengan mudah. 

Telur, ayam, beras, jagung, dan gandum merupakan contoh-contoh dari komoditas pertanian yang sering melibatkan pengolahan sebelum sampai ke konsumen akhir. Indonesia patut bersyukur karena termasuk pemain besar dalam komoditas di tingkat nasional maupun internasional. 

Lalu apa hubungannya komoditas dengan pembiayaan perdagangan?

Ambil contoh dari sektor komoditas pertanian. Menurut Food & Agriculture Organization (FAO) Indonesia dikenal sebagai negara penghasil kelapa sawit terbesar di dunia.

Indonesia juga dikenal sebagai lumbung padi Asia Tenggara. Selain itu, kopi dan kakao juga diekspor secara luas.

Melihat dari rantai pasok, para petani kemudian menjual kepada pedagang atau pengepul. Para pedagang atau pengepul inilah yang sering berhubungan dengan pembiayaan perdagangan komoditas. 

Mengapa para pedagang atau pengepul memerlukan pembiayaan perdagangan komoditas? Ada beberapa alasan di antaranya:

  • Memerlukan modal untuk membeli komoditas dari petani/peternak/nelayan
  • Memerlukan biaya untuk mengelola logistik dan penyimpanan komoditas
  • Menjual produk ke pasar lokal maupun internasional

Sehingga dapat dijabarkan, bahwa peran dari commodity trade finance, antara lain:

  • Membantu Mengelola Arus Kas

Sebelumnya, telah ditulis bahwa tantangan yang harus dihadapi Pahlawan Mikro salah satunya terkait sistem pembayaran yang bisa berdampak pada kerugian.

Dengan adanya pembiayaan perdagangan komoditas, memungkinkan pedagang mendapatkan dana yang diperlukan untuk membayar pemasok seperti petani, peternak, atau nelayan. 

  • Mengamankan Transaksi 

Dalam perdagangan internasional maupun nasional, pembiayaan perdagangan komoditas menyediakan layanan escrow.

Layanan escrow adalah penyedia pembiayaan bertindak sebagai pihak ketiga yang terpercaya yang berfungsi untuk menahan dana dari pembeli sampai komoditas diterima dalam keadaan baik atau sesuai dengan permintaan.

Layanan ini akan memberikan perlindungan bagi pedagang dan pemasok seperti petani, peternak, atau nelayan. Dan pastinya mengurangi risiko penipuan. 

  • Mendapatkan Dana Tambahan

Pembiayaan perdagangan komoditas dapat berperan sebagai sumber dana tambahan atau dana cadangan.

Misalkan saja pedagang harus membeli komoditas Ikan Nila dalam jumlah yang besar untuk memenuhi permintaan pelanggan.

Dengan adanya commodity trade finance, pedagang bisa memenuhi permintaan tersebut tanpa menggunakan modal sendiri. 

Solusi Inovatif dalam Perdagangan Komoditas

Ilustrasi perdagangan komoditas – Seputar Finansial

Para Pahlawan Mikro bisa memanfaatkan teknologi atau digitalisasi dengan menggunakan aplikasi pertanian yang ada di Indonesia.

Dengan menggunakan aplikasi, para Pahlawan MIKRO bisa dengan mudah menghadapi berbagai tantangannya. Berikut ini rekomendasi aplikasi pertanian yang ada di Indonesia, antara lain:

  • PasarMIKRO

PasarMIKRO adalah platform perdagangan komoditas agrikultur di Indonesia. Aplikasi ini menghubungkan para petani, peternak, dan nelayan untuk bisa terhubung dengan para pengepul atau pedagang terpercaya.

Aplikasi karya anak bangsa ini juga membuat berbagai fitur yang memudahkan pengelolaan usaha, berbagai fitur unggulannya seperti Talangin dan LangsungAja yang memungkinkan bertransaksi dengan lawan yang belum terverifikasi di aplikasi melalui WhatsApp

  • Pantau Harga

Aplikasi Pantau Harga, yang dikembangkan oleh Code4Nation, adalah alat yang berguna bagi konsumen untuk memperoleh informasi harga terbaru seputar produk pertanian.

Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk dengan mudah memantau harga komoditas pangan, sehingga mereka dapat membeli produk dengan harga yang kompetitif dan kualitas yang baik.

Dengan fitur Daftar Peta Harga, pengguna dapat dengan mudah melihat harga pangan secara virtual berdasarkan lokasi penjual yang telah mereka pilih sebelumnya, serta aplikasi ini terintegrasi dengan Google Maps untuk memastikan pengguna tidak kesasar.

  • Agree

Agree adalah aplikasi aggregator agribisnis yang dikembangkan oleh Digital Next Business (DXB) Telkom. Aplikasi ini bertujuan untuk merekam seluruh transaksi dan pembiayaan yang dilakukan oleh pelaku agribisnis, dengan data yang tersedia digunakan oleh Bank Mandiri untuk mempermudah proses pengambilan keputusan terkait pembiayaan petani.




Mengawal Distribusi Gas LPG 3 KG Tepat Sasaran : Perlindungan Sosial Bagi Masyarakat

Gas LPG 3 kg

Prolite – Dilansir dari , pemerintah Indonesia terus mengambil langkah proaktif dalam mengawal distribusi gas LPG 3 kg, atau yang lebih dikenal sebagai gas melon, agar tepat sasaran kepada masyarakat yang membutuhkannya.

Hal ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memberikan perlindungan sosial kepada warga negara, terutama golongan ekonomi yang lebih rentan.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), gas LPG 3 kg yang digunakan sebagai bahan bakar rumah tangga juga memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap tingkat inflasi, yakni sekitar 1,97%.

Pekerja melakukan sejumlah tahap pengisian LPG pada tabung 3 Kg di SPBE – CNBC Indonesia/Tri Susilo

 

Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya memastikan bahwa distribusi gas melon berjalan efisien dan manfaatnya sampai kepada mereka yang membutuhkannya.

Pemerintah telah mengalokasikan anggaran perlindungan sosial untuk berbagai segmen masyarakat.

Termasuk dalam bentuk pemberian bahan pokok bagi golongan warga yang kurang mampu, serta subsidi untuk produk-produk bahan bakar minyak (BBM) dan liquid petroleum gas (LPG) 3 kg alias elpiji.

Subsidi untuk gas LPG tabung 3 kg ini mencatat alokasi anggaran terbesar dalam APBN 2023, mencapai angka Rp117,85 triliun.

Oleh karena itu, pentingnya pendistribusian gas LPG 3 kg yang tepat sasaran tak bisa diabaikan agar manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat miskin dan golongan rentan yang membutuhkan.

Gas LPG 3 kg sangat dibutuhkan oleh masyarakat golongan menengah ke bawah karena harganya terjangkau, dan hal ini membuat kelompok ekonomi yang lebih tinggi juga turut menggunakannya.

Pekerja melakukan sejumlah tahap pendataan LPG pada tabung 3 Kg di SPBE – HO/Hiswana

 

Data menunjukkan bahwa volume penggunaan gas melon 3 kg terus meningkat, dengan peningkatan rata-rata sebesar 4,5 persen setiap tahunnya. Sementara itu, penggunaan gas LPG nonsubsidi mengalami penurunan rata-rata sebesar 10,9 persen.

Tercatat pada tahun 2019, volume penggunaan gas melon 3 kg sekitar 6,84 juta metrik ton. Angka ini terus meningkat menjadi 7,14 juta metrik ton di tahun 2020, 7,46 juta metrik ton di tahun 2021, dan akhirnya mencapai 7,80 juta metrik ton di tahun 2022.

Sementara itu, penggunaan gas LPG nonsubsidi mengalami penurunan dari 0,66 juta metrik ton di tahun 2019 hingga hanya sekitar 0,46 juta metrik ton di tahun 2022.

Selain menjaga agar distribusi gas melon tetap tepat sasaran, pemerintah juga gencar dalam mengawasi penyalahgunaan gas LPG 3 kg.

Beberapa bentuk penyalahgunaan meliputi penimbunan, penjualan di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah daerah, penjualan atau pengangkutan ke wilayah yang bukan wilayah distribusi, serta pengangkutan LPG tabung 3 kg menggunakan kendaraan yang tidak terdaftar sebagai agen.

Gas LPG 3 kg
Gas LPG 3 kg yang sedang oleh truk pick up – Pinterest

Melihat kontribusi yang cukup tinggi terhadap inflasi, pemerintah semakin meneguhkan komitmennya untuk melaksanakan Program Pendistribusian gas LPG 3 Kg Tepat Sasaran.

Upaya ini bertujuan untuk memastikan bahwa manfaat dari subsidi ini tepat sasaran dan bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan.

Untuk menjalankan program ini, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana menerapkan kebijakan baru dalam pembelian elpiji 3 kg bersubsidi.

Mulai 1 Januari 2024, pembelian gas melon 3 kg akan memerlukan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau data yang sudah terdaftar. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa hanya yang memenuhi syarat dan terdaftar yang bisa membeli gas melon.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji, menjelaskan bahwa pemerintah telah memulai pendataan pengguna gas melon sejak 1 Maret 2023 melalui Pertamina sebagai tahap awal dari Program Pendistribusian LPG Tabung 3 Kg Tepat Sasaran.

Hal ini sesuai dengan komitmen pemerintah untuk menjalankan program perlindungan sosial dengan lebih akurat dan efektif.

Selain itu, berdasarkan peraturan presiden, LPG 3 kg hanya diperuntukkan bagi rumah tangga dan usaha mikro untuk memasak, serta bagi nelayan sasaran dan petani sasaran.

Pembatasan dalam pembelian LPG 3 kg tidak diterapkan dalam pendataan ini. Para pembeli hanya perlu membawa KTP atau Kartu Keluarga (KK) saat bertransaksi di pangkalan, dan jika sudah terdaftar dalam sistem, cukup membawa KTP untuk pembelian selanjutnya.

Pemerintah telah menjalankan program sosialisasi transformasi pendistribusian gas LPG 3 kg yang tepat sasaran kepada lembaga penyalur.

Cr. Humas Kementerian ESDM

 

Program ini telah selesai dilaksanakan sebanyak lima kali, mulai dari 6 Maret hingga 3 Juli 2023, di 411 kabupaten/kota yang tersebar di Pulau Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan Sulawesi.

Sebagai bagian dari upaya mewujudkan subsidi elpiji 3 kg yang tepat sasaran, pemerintah bersama Polri dan Pertamina terus meningkatkan pengawasan dan memberikan sanksi terhadap agen, pangkalan, atau oknum yang mencampurkan LPG 3 kg ke dalam LPG nonsubsidi.

Pengoplosan ini tidak hanya merugikan negara dan masyarakat yang berhak menerima subsidi, tetapi juga berpotensi membahayakan keselamatan masyarakat.

Bagi masyarakat yang ingin mendaftar untuk mendapatkan gas melon 3 kg bersubsidi, mereka dapat mengunjungi sub penyalur atau pangkalan resmi gas LPG 3 kg.

Sebelumnya, mereka disarankan untuk memeriksa terlebih dahulu apakah sudah terdaftar melalui website Subsidi Tepat LPG di Pangkalan sebagai bagian dari kelompok Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan bahwa distribusi gas LPG 3 kg dapat menjadi lebih efisien dan manfaatnya dapat dirasakan oleh mereka yang membutuhkannya.

Proses pendataan ini membutuhkan satu Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang tertera di KTP/KK, dan selanjutnya, konsumen hanya perlu menginformasikan NIK mereka tanpa harus menunjukkan KTP lagi.

Selama proses pendataan, baik Pertamina maupun Kementerian ESDM menjelaskan bahwa tidak ada pembatasan dalam pembelian.