Survei Polsight di Jabar, Suara Prabowo Tergerus Anies

Survei Polsight

Survei Polsight Suara Prabowo di Jabar Tergerus Anies

BANDUNG, Prolite – Lembaga Survei Polsight melalukan survei Preferensi Politik Masyarakat di Provinsi Jawa Barat pada tanggal 3 sampai dengan 7 Febuari 2024.

Hasil Survei Polsight suara Prabwo tergerus, namun suara Anies naik terus. Karenanya persaingan partai Gerindra dan PKS makij ketat.

Direktur Eksekutif Polsight, Yusa Djuyandi, menyampaikan survei ini menggunakan metode Stratified-Systematic Random Sampling.

Sampel dalam Survei Polsight ini berjumlah responden yang tersebar di 27 Kabupaten/Kota se-Jawa Barat dengan jumlah sampel proporsional di setiap Kabupaten/Kota yang dipilih dengan acak.

“Margin of Error survei ini kurang lebih 2,83% dengan tingkat kepercayaan 95%. Polsight melakukan Quality Control yang sangat ketat dalam survei ini guna menjaga validitas data serta hasil yang dapat dipertanggungjawabkan,” ujar Yusa.

Tujuan utama dari Survei Polsight ini lanjut dia adalah untuk mengukur peta kekuatan elektoral pada pemilihan Presiden dan Wakil Presiden serta pemilihan anggota legislatif di Jawa Barat.

Yusa memaparkan temuan pokok dan analisis hasil surveinya yakni pertama, pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden di Jawa Barat, suara Prabowo
tergerus hingga 11,43% dibandingkan suara Prabowo pada Pemilu tahun 2019 yaitu 59,93% di Jawa Barat.

“Namun, kami menemukan
elektabilitas Prabowo-Gibran di Jawa Barat saat ini hanya 48,50%. Dengan kata lain, Prabowo berpotensi kehilangan suara masyarakat Jawa Barat sebesar lebih dari 4,08 juta pemilih,” tuturnya.

Penurunan suara Prabowo masih memungkinkan terjadi hingga hari-H pencoblosan 14 Februari
mendatang. Sementara saingan terdekat Prabowo adalah pasangan Anies-Muhaimin dengan presentase 32,17%.

Sedangkan pasangan Ganjar-Mahfud tertinggal jauh di angka 14,08%.
Kedua, suara Anies-Muhaimin cenderung mengalami kenaikan yang signifikan
dibandingkan survei-survei sebelumnya. Suara Anies-Muhaimin sebelumnya tidak pernah menyentuh angka 20%, namun pada survei kali ini melejit hingga 32,17% dan diprediksi akan terus merangkak naik hingga hari-H pencoblosan.

Ketiga, pada Pemilu Legislatif di Jawa Barat, kami menemukan Gerindra dan PKS
bersaing ketat. Elektabilitas Gerindra sebesar 19,75%, sedangkan PKS 18,67%.

Kemudian, di posisi selanjutnya ada PDIP 15,50%, Golkar 13,08%, Nasdem 5,42%, PKB 5,00%, Demokrat 4,58%, PAN 4,17%, dan partai lainnya dibawah 2%. Dengan selisih yang sangat tipis antara suara
PKS dan Gerindra yakni 1,08% maka masih terbuka kemungkinan bagi keduanya untuk menjadi partai pemenang di Jawa Barat.

“Demikian temuan-temuan survei yang dapat kami paparkan. Temuan-temuan tersebut memotret peta kekuatan politik elektoral Calon Presiden dan Wakil Presiden serta Partai Politik di
Jawa Barat saat ini. Kemungkinan perubahan masih memungkinkan terjadi, meskipun tahapan pemilu akan memasuki masa tenang pada 11-13 Februari 2024,” tutupnya.




Pertemuan Ganjar Pranowo dan Jokowi di Istana : Soliditas di Tengah Dinamika Politik

Ganjar Pranowo

Prolite – Dalam pertemuan makan siang di Istana, calon presiden potensial Ganjar Pranowo menyatakan bahwa tidak ada pembahasan tentang kekecewaan PDIP terhadap Presiden Jokowi.

Ganjar menjelaskan bahwa pertemuan tersebut hanya membahas topik-topik yang lebih santai.

Selain itu, dia juga mencatat bahwa tidak ada pembahasan seputar keterlibatan putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, dalam pemilihan presiden.

Presiden Joko Widodo bersama bakal calon presiden Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan makan siang bersama saat melakukan pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/10/2023) – Antara/Hafidz Mubarak A

“Enggak, enggak, enggak. Asik-asik, kita ketawa-ketawa, ngomongnya enteng-enteng, enggak ada pembahasan yang berat. Kami lebih banyak membicarakan hal-hal ringan, terutama soal makanan,” kata Ganjar di Istana Kepresidenan Jakarta pada hari Senin (30/10).

Ganjar Pranowo juga menyebut bahwa Presiden Jokowi menanyakan daerah yang telah dikunjungi oleh calon presiden, serta menyindir perubahan berat badan beberapa calon presiden dalam pertemuan tersebut.

Dalam konteks Pilpres 2024, Ganjar Pranowo menyatakan keyakinannya bahwa Presiden Jokowi mampu memastikan bahwa negara akan tetap netral.

Dia juga menyebutkan Jokowi sebagai seorang yang baik dan optimis bahwa Jokowi akan mendukung sistem demokrasi yang baik.

“Beliau adalah orang baik, dan Insyaallah, dia juga akan mendukung sistem demokrasi yang baik,” ujar Ganjar.

Sebelumnya, PDIP merasa kecewa setelah ditinggalkan oleh Presiden Jokowi dalam konteks Pilpres 2024.

Kekecewaan ini muncul ketika anak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, mendaftar sebagai calon wakil presiden.

Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, sempat menyinggung desakan dari seorang menteri agar PDIP mendukung Jokowi untuk menjabat tiga periode. Hasto juga mengingatkan pengorbanan yang telah diberikan PDIP kepada Jokowi.

“Kami sangat mencintai dan memberikan dukungan yang besar kepada Presiden Jokowi dan keluarganya, namun kami merasa ditinggalkan karena ada permintaan lain yang berpotensi melanggar prinsip kebaikan dan konstitusi,” ujar Hasto dalam keterangannya pada hari Minggu (29/10).

Suasana Hangat Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan Pasca Makan Siang Bersama Presiden Jokowi

Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan berfoto bersama pasca makan siang bersama Presiden Jokowi – cnnindonesia

Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan terlihat bersama-sama dalam suasana yang penuh tawa dan senyum setelah makan siang di Istana Kepresidenan Jakarta.

Mereka keluar dari Istana sekitar pukul WIB dengan Ganjar yang terlihat berjalan sambil berbincang. Ketiganya kemudian memberikan pernyataan kepada wartawan yang telah menunggu.

Dalam konferensi pers tersebut, Prabowo memberikan pernyataan pertama dengan suasana yang cair.

Dia menceritakan tentang keakraban selama makan siang bersama Presiden Jokowi dan menyampaikan pesan Jokowi agar Pilpres 2024 dapat berjalan dengan damai.

Setelahnya, Anies berbicara tentang aspirasi masyarakat terkait penyelenggaraan Pilpres 2024 yang adil dan profesional.

Kemudian, Ganjar mengangkat isu netralitas aparatur negara dan berharap pemilu tahun depan akan berlangsung dengan lancar dan adil.

Selain itu, ketiga calon presiden juga membicarakan makanan yang disajikan selama makan siang dan mencatat bahwa mereka secara kebetulan mengenakan batik saat pertemuan tersebut, tanpa ada kesepakatan sebelumnya.

Setelah sesi jumpa pers, Prabowo bergegas masuk ke mobil, sementara Ganjar dan Anies meluangkan waktu untuk berfoto bersama para awak media massa yang hadir di Istana. Mereka mengeluarkan ponsel masing-masing dan berswafoto dengan para jurnalis.




450 “Emak Manies” Siap Menangkan Anies Baswedan Jadi Presiden 2024

Perkumpulan Emak-Emak Majelis Taklim Pendukung Anies Baswedan

Perkumpulan Emak-Emak Majelis Taklim Pendukung Anies Baswedan

BANDUNG, Prolite – Untuk memenangkan Anies Baswedan menjadi Presiden RI pada Pilpres 2024 nanti emak emak majelis taklim di Jabar khususnya di Kota Bandung mendeklarasikan Emak Manies.

Koordinator Presideum DPP Manies Mumu Muhyatul Milah menyampaikan emak emak ini harus memastikan keluarga inti memilih Anies Baswedan, kemudian tetangga di lingkup RT, RW, Kelurahan hingga Kecamatan.

“Kenapa warna pink, karena pink ini ceria artinya hadapi pemilu dengan ceria. Tak ada kesuraman, ketakutan, intimidasi, kita ceria untuk menjadikan Indonesia menjadi lebih baik,” ucap Mumu usai deklarasi, Senin (3/7/2023).

Manies kata Mumu, punya beberapa program kemasyarakatan yang akan digelorakan semisal stunting, ketahanan keluarga.

“Perubahan ini nanti bisa dirasakan seluruh rakyat Indonesia, utama emak-emak dalam menjalani kewajiban sebagai istri dan ibu. Salah satunya door to door,” ujarnya.

Kata Mumu, sosok dan kinerja Anies Baswedan dilihatnya saat ia menjadi Gubernur di DKI.

Kinerjanya disana menjadi sebuah rujukan karena Jakarta adalah role model bagaimana Anies Baswedan membuat kesejahteraan, keadilan sehingga emak emak merasakan nyaman.

Misalnya ketika Anies bisa menjamin anak anak bisa sekolah tanpa memikirkan biaya. Kemudian, kesehatan, bahkan memikirkan keselamatan perjalanan anak dari rumah ke sekolah dengan jalan khusus pejalan kaki, motor, dan mobil sehingga emak merasa nyaman melepas anak anak aktivitas.

“Kenapa emak, karena emak ini tonggak pergerakan. Kalo sudah bergerak emak ya biasanya semua gerak. Kita sederhana persoalan rill negara persoalan fundamen ada di keluarga,” ucapnya.

Ditambahkan Ketua DPW Manies Jabar Wiwin Hanifah, bahwa politik sangat penting.

“Awalnya emak emak itu merasa takut dengan politik tapi adanya manies kami berikan sekolah politik agar tahu bahwa politik berguna dalam kehidupan ditengah masyarakat,” ucapnya.

Di tempat yang sama Ketua DPP Kota Bandung partai NasDem Rediana Awangga menyampaikan kebetulan beberapa waktu lalu calon ketua yang tadi dilantik itu Ibu Wiwin berkomunikasi dengan NasDem.

“Alhmdulillah kita berkoordinasi dengan DPW dan kita diberikan tugas untuk membantu secara penuh agar kegiatan ini terlaksana. Emak-emak disini yang tergabung dari Majelis taklim kalau lihat anggotanya hampir semuanya ibu-ibu. Kita pun menyampaikan harapan kita bahwa di Kota Bandung dan Jawa Barat ini Pak Anies Baswedan harus menang secara mutlak,” jelas Awang sapaan akrabnya.

Kata Awang karena deklarasi ini pengurus Manies Jabar, maka 60 persen yang hadir emak emak dari kota Bandung ini nanti akan dibuat struktural khusus di kota Bandung, agar memasifkan dan menyosialisasikan melalui kegiatan-kegiatan yang ada.

“Kegiatan keagamaan kita pun memfasilitasi mereka kalau mereka ada kegiatan wisata religi, kebetulan di NasDem kita punya Bus memang untuk digunakan majelis taklim secara gratis. Kita pun memiliki caleg-caleg dan anggota dewan tiap dapil dimana mereka membutuhkan untuk melakukan sosialisasi ke wilayah mereka, kami tawarkan agar bisa berkolaborasi dengan para caleg di dapil kota Bandung,” ucapnya lagi.

Total Emak-emak yang hadir kata Awang ada 450 emak-emak, dari berbagai wilayah di Jabar seperti Bekasi, Purwakarta, Sukabumi, Garut, Sumedang, dan kota Bandung.