Dinkes Kota Bandung Meluncurkan Program Cerdiku untuk Kesehatan Remaja Putri

Dinkes Kota Bandung Meluncurkan Program Cerdiku untuk Kesehatan Remaja Putri (humas Pemkot).

Dinkes Kota Bandung Meluncurkan Program Cerdiku untuk Kesehatan Remaja Putri

BANDUNG, Prolite – Pemkot Bandung bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) mempunyai program Cerdiku untuk meningkatkan kesehatan remaja putri di Kota Bandung.

Memalui program Cerdiku (Cegah Stunting, Bebas Anemia, Remaja Putri Kuat) melalui program ini membuat bukti nyata untuk mencapai perubahan yang lebih positif.

Kesehatan masyarakat teruatama kesehatan remaja putri merupakan harapan masa depan bangsa Indonesia.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian mengatakan, remaja putri merupakan pilar utama pembangunan masa depan. Namun mereka sering kali menghadapi tantangan kesehatan yang serius, khususnya terkait dengan gizi.

“Stunting dan anemia adalah dua masalah gizi utama yang menjadi fokus Program Aksi Bergizi dan Cerdiku,” ucap Anhar dalam keterangan resminya, Selasa (28/11/2023).

Ilustrasi IDN Times
Ilustrasi IDN Times

Anhar menjelaskan, stunting merupakan masalah serius yang dapat menghambat perkembangan fisik dan kognitif remaja putri. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh defisiensi gizi jangka panjang, yang dapat berdampak pada kemampuan belajar, produktivitas, dan kesejahteraan umum.

Sedangkan Anemia, lanjut Anhar, adalah kurangnya sel darah merah yang sehat, merupakan masalah gizi lainnya yang seringkali dihadapi oleh remaja putri. Kekurangan zat besi dan vitamin tertentu dapat menyebabkan anemia, mempengaruhi daya tahan tubuh, konsentrasi, dan energi sehari-hari.

“Program Aksi Bergizi Kementerian Kesehatan telah muncul sebagai respons pemerintah pusat untuk mengatasi masalah gizi di seluruh Indonesia. Dengan fokus pada edukasi gizi, peningkatan akses terhadap makanan bergizi, dan pencegahan penyakit akibat gizi buruk, program ini bertujuan memberikan solusi menyeluruh,” jelasnya.

Anhar mengatakan, program Cerdiku ini mengambil langkah lebih jauh dengan mengkombinasikan upaya pencegahan stunting dan anemia. Berkolaborasi dengan Program Aksi Bergizi Kementerian Kesehatan, Cerdiku membawa pendekatan holistik untuk mengatasi tantangan gizi remaja putri.

“Melalui program ini, Cerdiku berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang untuk pertumbuhan dan perkembangan remaja putri. Program ini menyelenggarakan kegiatan langsung di sekolah-sekolah dan komunitas untuk memberikan informasi dan edukasi langsung kepada remaja putri,” tuturnya.

Melalui program ini membuktikan bahwa upaya pemerintah kota dan pusat dapat menciptakan dampak positif yang nyata pada kesehatan masyarakat.

Menurutnya, stunting dan anemia bukan hanya masalah kesehatan individual, melainkan tantangan bagi kemajuan bangsa. Program Aksi Bergizi dan Cerdiku adalah langkah menuju masa depan yang lebih sehat, membimbing remaja putri untuk mencapai potensi maksimal mereka.

“Penting bagi masyarakat untuk mendukung dan terlibat dalam inisiatif ini, karena hanya melalui kesadaran dan tindakan bersama, kita dapat menciptakan perubahan yang berarti untuk generasi yang akan datang,” tandasnya.




Atasi Anemia dengan Berolahraga : 3 Langkah yang Efektif dan Aman

berolahraga

Prolite – Berolahraga saat menghadapi anemia memang memerlukan perhatian khusus untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya.

Jika seseorang mengalami anemia, yaitu kondisi kurangnya sel darah merah atau hemoglobin dalam tubuh, maka aktivitas fisik yang terlalu berat bisa meningkatkan kelelahan dan risiko komplikasi.

Berolahraga secara teratur dapat membantu mengurangi gejala anemia dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Namun, penting untuk mengembangkan rutinitas olahraga yang sesuai dengan kebutuhan. 

Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan cara aman dan efektif untuk berolahraga saat menghadapi anemia, serta memberikan tips untuk merancang rencana kebugaran yang sesuai.

3 Tips Berolahraga untuk Atasi Anemia

1. Low Impact Aerobic

Ilustrasi seseorang yang sedang jogging – Freepik

Latihan ini sangat cocok untuk individu yang menderita anemia. Aktivitas-aktivitas aerobik ini memungkinkan peningkatan kekuatan dan daya tahan otot tanpa memberikan beban berlebih pada persendian. 

Selain itu, aktivitas-aktivitas ini juga berkontribusi pada peningkatan keseimbangan, koordinasi, dan kesehatan jantung.

Latihan kardio dengan low impact ini melibatkan:

– Berjalan santai

– Bersepeda

– Menari

– Berenang

– Partisipasi dalam aerobik di dalam air

– Ikut kelas kelompok

Ini adalah pilihan yang baik bagi Kamu yang ingin mendapatkan manfaat kesehatan dari latihan aerobik tanpa mengorbankan kenyamanan dan keamanan persendian mereka.

2. Latihan Ketahanan (Strenght)

Ilustrasi seseorang yang sedang melatih lengan – Freepik

Melatih kekuatan adalah bermanfaat bagi individu yang mengalami anemia karena dapat meningkatkan massa otot, mendorong produksi sel darah merah yang lebih baik, serta meningkatkan kadar hemoglobin dan pengiriman oksigen ke jaringan tubuh.

Kamu bisa menggunakan berbagai peralatan seperti dumbel, kettlebell, dan resistance band untuk menambahkan resistensi dalam latihan.

Untuk mempertahankan tantangan bagi otot Anda, secara perlahan meningkatkan beban atau resistensi selama berjalannya waktu.

Untuk setiap sesi latihan, lakukan 1 hingga 3 set dengan melakukan 8 hingga 12 repetisi.

Latihan kekuatan mencakup:

– Squats

– Lunges

– Planks

– Pushups

– Deadlifts

3. Latihan Mind-Body

Ilustrasi seseorang yang sedang yoga – Freepik

Latihan Mind-Body adalah gabungan antara gerakan fisik dan fokus mental, yang berdampak pada peningkatan relaksasi dan pengurangan stres.

Latihan Mind-Body mencakup:

  1. Tai chi

Sebuah latihan ringan yang mengkombinasikan pernapasan terkendali dengan gerakan yang lambat dan alami. 

Ini melatih meditasi bergerak, meningkatkan keseimbangan, fleksibilitas, dan kekuatan sambil merangsang relaksasi dan mengurangi tingkat stres, yang mampu meningkatkan suasana hati.

  1. Yoga

Latihan ini mengintegrasikan postur tubuh, teknik pernapasan, dan meditasi untuk meningkatkan fleksibilitas, kekuatan, dan keseimbangan. 

Gaya-gaya yoga yang halus seperti yin dan restoratif terbukti efektif dalam meningkatkan rasa relaksasi dan mengurangi stres.

  1. Pilates

Metode ini berfokus pada gerakan yang terkendali dan teknik pernapasan untuk meningkatkan stabilitas, kekuatan inti, dan keselarasan tubuh. 

Pilates juga meningkatkan fleksibilitas, meningkatkan kesadaran tubuh, dan mengurangi tingkat stres.

Bagi individu yang mengalami anemia, melakukan aktivitas fisik secara teratur dapat membawa sejumlah manfaat bagi aspek fisik dan psikologis, yang secara signifikan meningkatkan kesejahteraan, kualitas hidup, dan kesehatan Anda.

Selain itu, berolahraga juga memiliki dampak positif pada kesejahteraan mental dengan mengurangi tingkat stres, meningkatkan suasana hati, serta meningkatkan tingkat kepercayaan diri.

Ingatlah bahwa setiap orang memiliki kondisi kesehatan yang unik, dan pendekatan terbaik dalam berolahraga yang berbeda-beda.

Dengan berbicara dengan profesional kesehatan, kamu dapat merancang rencana kebugaran yang aman dan bermanfaat untuk mengatasi anemia.




Menu Sehat Bagi Penderita Anemia : Jaga Kesehatan dengan Pilihan Makanan Tepat

Anemia

Prolite – Anemia adalah kondisi medis yang disebabkan oleh kurangnya sel darah merah atau hemoglobin dalam tubuh. Kondisi ini dapat menyebabkan gejala seperti kelelahan, pusing, dan kulit pucat. 

Salah satu faktor penting dalam mengatasi anemia adalah pola makan yang sehat dan kaya akan nutrisi. 

Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai jenis makanan yang dapat membantu meningkatkan kadar hemoglobin dan mengatasi anemia.

Makanan yang Baik untuk Dikonsumsi oleh Penderita Anemia

Ilustrasi seseorang sedang memeluk bahan makanan dengan senang – Freepik

Makanan yang baik untuk anemia adalah yang kaya akan zat besi, asam folat, dan vitamin B12. Beberapa contoh makanan yang dapat membantu meningkatkan kadar hemoglobin dan mengatasi anemia meliputi:

1. Daging merah

Daging sapi, daging ayam, dan daging unggas lainnya mengandung zat besi heme yang lebih mudah diserap oleh tubuh.

2. Ikan

Ikan seperti salmon, tuna, dan kerang kaya akan zat besi dan vitamin B12.

3. Sayuran hijau

Bayam, brokoli, dan kangkung mengandung asam folat yang penting untuk pembentukan sel darah merah.

4. Kacang-kacangan

Kacang merah, kacang hitam, dan kacang lentil merupakan sumber zat besi nabati yang baik.

5. Telur

Telur mengandung protein tinggi yang dapat membantu dalam pemulihan dan regenerasi sel darah merah, serta vitamin B12 yang diperlukan untuk pembentukan sel darah merah dan memelihara sistem saraf.

6. Produk sereal yang diperkaya

Beberapa sereal sarapan yang diperkaya dengan zat besi, asam folat, dan vitamin B12 dapat menjadi pilihan yang baik.

7. Buah-buahan

Buah-buahan seperti jeruk, stroberi, dan kiwi mengandung vitamin C, yang dapat meningkatkan penyerapan zat besi.

8. Daging organ

Hati dan ginjal mengandung zat besi dan vitamin B12 dalam jumlah tinggi.

Makanan yang Harus Dihindari oleh Penderita Anemia

Ilustrasi seseorang yang enggan dengan makanannya – Freepik

Penderita anemia sebaiknya menghindari atau membatasi konsumsi makanan dan minuman yang dapat menghambat penyerapan zat besi atau memperburuk kondisi anemia. 

Beberapa contoh makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari atau dikonsumsi dalam jumlah terbatas meliputi:

1. Kopi dan teh

Kafein dalam kopi dan teh dapat menghambat penyerapan zat besi. Sebaiknya hindari minum kopi atau teh bersamaan dengan makanan.

2. Susu

Kalsium dalam susu dapat bersaing dengan zat besi dalam penyerapan tubuh. Konsumsi susu sebaiknya dipisahkan dari makanan kaya zat besi.

3. Makanan tinggi serat

Makanan tinggi serat seperti sereal gandum utuh, beras merah, dan sayuran mentah dapat mengganggu penyerapan zat besi. Sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah moderat.

4. Alkohol

Alkohol dapat merusak sel darah merah dan mengganggu penyerapan zat besi. Sebaiknya hindari alkohol atau konsumsi dalam jumlah yang sangat terbatas.

5. Makanan tinggi oksalat

Beberapa makanan seperti bayam, bit, dan coklat mengandung oksalat yang dapat mengikat zat besi dan mengurangi penyerapannya. Sebaiknya konsumsi dalam jumlah terbatas.

6. Makanan berlemak tinggi

Konsumsi makanan berlemak tinggi bersamaan dengan makanan tinggi zat besi dapat mengganggu penyerapan zat besi. Lebih baik memilih makanan rendah lemak.

Perlu diingat bahwa tidak semua penderita anemia harus menghindari sepenuhnya makanan ini, tetapi mengkonsumsinya dengan bijak dan dalam jumlah yang terbatas dapat membantu meningkatkan penyerapan zat besi dan manfaat nutrisi. 

Ilustrasi – Getty Images

Penting untuk mencampur berbagai jenis makanan ini dalam pola makan seimbang untuk mendukung kesehatan dan mengatasi anemia.

Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk rekomendasi yang lebih tepat sesuai dengan kondisi anemia Anda.




Mengupas Tuntas Anemia : Gejala, Penyebab, dan Solusi Mengobati

Prolite – Anemia, suatu kondisi yang sering kali dianggap remeh, ternyata memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan dan kualitas hidup seseorang. 

Setiap detik, jutaan sel darah merah berjuang melewati aliran darah kita, membawa oksigen ke seluruh tubuh. Namun, bagi mereka yang mengalami penyakit ini, perjalanannya tidak se-indah yang terlihat.

Oleh karena itu, penting untuk memahami gejala, sebab-sebab, serta berbagai metode pengobatannya untuk mencegah penyakit ini hinggap di tubuh kita.

Apa Itu Anemia ? 

Ilustrasi seorang wanita yang kelelahan – Freepik

Anemia adalah kondisi medis yang terjadi ketika jumlah sel darah merah dalam tubuh lebih rendah dari jumlah normal. Sel darah merah adalah sel darah yang bertugas  mengirim oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.

Penyebab dan Gejala 

 Penyakit ini dapat terjadi karena berbagai penyebab, antara lain:

  • Kekurangan zat besi
  • Kekurangan vitamin B12
  • Kekurangan asam folat
  • Perdarahan, misalnya akibat menstruasi, pendarahan akibat luka, atau pendarahan akibat penyakit tertentu
  • Kelainan genetik, misalnya anemia sel sabit atau anemia Fanconi
  • Penyakit kronis, misalnya penyakit ginjal, penyakit hati, atau penyakit autoimun

Gejalanya juga dapat bervariasi tergantung pada jenis dan keparahan yang diderita. Beberapa gejala yang umum terjadi meliputi:

  • Pucat
  • Mudah lelah
  • Sesak napas
  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Lemah
  • Jantung berdebar
  • Nyeri dada
  • Jari kaki dan tangan kebas

Pengobatan pada Penderita Anemia

Ilustrasi alat medis – Freepik

Pengobatan pada pasien yang kekurangan darah tergantung pada penyebabnya, diantaranya :

  1. Disebabkan oleh kekurangan zat besi dapat diobati dengan mengonsumsi suplemen zat besi. 
  2. Disebabkan oleh kekurangan vitamin B12 atau asam folat dapat diobati dengan mengonsumsi suplemen vitamin B12 atau asam folat. 
  3. Disebabkan oleh perdarahan dapat diobati dengan menghentikan pendarahan atau dengan transfusi darah. 
  4. Disebabkan oleh kelainan genetik atau penyakit kronis mungkin memerlukan pengobatan yang lebih kompleks.

Resiko Penyakit Lainnya 

Anemia
Ilustrasi seseorang yang sedang pusing – Freepik

Penyakit ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi, antara lain:

  • Gagal jantung
  • Irama jantung yang tidak normal
  • Stroke
  • Infeksi
  • Masalah kehamilan
  • Kematian

Anemia dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan zat besi, vitamin B12, dan asam folat. Selain itu, penting untuk memeriksakan kesehatan secara rutin untuk mendeteksi anemia sejak dini.