Merayakan Kemerdekaan RI ke-79: Menggali Sejarah dan Meraih Masa Depan

Kemerdekaan

Prolite – Tanggal 17 Agustus adalah hari yang istimewa bagi seluruh rakyat Indonesia. Pada tanggal inilah, di tahun 1945, Proklamasi Kemerdekaan dikumandangkan, menandai berakhirnya penjajahan dan dimulainya era baru bagi bangsa Indonesia. 

Hari kemerdekaan bukan hanya sekadar tanggal merah dalam kalender, tetapi merupakan tonggak sejarah yang mengingatkan kita akan perjuangan panjang dan pengorbanan para pahlawan bangsa.

Jejak Sejarah Penjajahan

– Pinterest

Sebelum Indonesia merdeka, bangsa kita mengalami masa penjajahan yang panjang dan menyakitkan. Kolonialisme Belanda, yang berlangsung selama lebih dari 350 tahun, telah merampas kekayaan alam Indonesia, merendahkan martabat rakyat, dan membatasi perkembangan bangsa. 

Setelah itu, Jepang datang dan menguasai Indonesia selama Perang Dunia II. Meskipun masa penjajahan Jepang lebih singkat, namun penderitaan yang dialami rakyat Indonesia tidak kalah berat.

Perjuangan Para Pahlawan

– Pinterest

Dalam menghadapi penjajahan, rakyat Indonesia tidak tinggal diam. Banyak pahlawan yang berjuang dengan gigih untuk merebut kembali kemerdekaan. 

Mereka berasal dari berbagai latar belakang, suku, dan agama, namun memiliki satu tujuan yang sama: Indonesia Merdeka. 

Perjuangan mereka tidak hanya di medan perang, tetapi juga dalam bidang pendidikan, kebudayaan, dan ekonomi.

“Nusantara Baru, Indonesia Maju”

Cr. Kementerian Sekretariat Negara

Tema “Nusantara Baru, Indonesia Maju” yang diusung pada perayaan Kemerdekaan ke-79 ini mengandung makna yang sangat mendalam. 

“Nusantara Baru” merujuk pada Indonesia yang terus berkembang dan maju, dengan segala keberagamannya. 

Sementara itu, “Indonesia Maju” menggambarkan cita-cita bangsa untuk menjadi negara yang lebih sejahtera, adil, dan bermartabat.

Sebagai generasi penerus, kita perlu memahami sejarah perjuangan bangsa dan meneruskan semangat para pahlawan.

Kita harus mengisi kemerdekaan dengan karya-karya nyata yang bermanfaat bagi masyarakat. Dengan persatuan dan gotong royong, kita dapat mewujudkan Indonesia yang lebih baik.

Perayaan Kemerdekaan Indonesia ke-79 bukan hanya sekadar acara seremonial, tetapi juga menjadi momentum untuk merefleksikan perjalanan bangsa dan merencanakan masa depan. 

Dengan semangat “Nusantara Baru, Indonesia Maju”, kita harus terus berjuang untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik.

Selamat hari kemerdekaan!




Bosan dengan Lomba Biasa? Coba Ide Lomba 17 Agustus yang Anti Mainstream Ini, Dijamin Seru !

Lomba 17 Agustus

Prolite – Bosan sama lomba yang itu-itu aja? Yuk, coba lomba 17 Agustus yang unik dan anti-mainstream berikut ini!

Setiap tanggal 17 Agustus, semangat kemerdekaan Indonesia selalu terasa hangat dan meriah. Perayaan Hari Kemerdekaan pun jadi momen spesial yang dinanti-nanti.

Mulai dari anak-anak sampai orang dewasa, semuanya ikut terlibat dalam berbagai lomba tradisional yang bikin suasana semakin semarak.

Ilustrasi lomba – Freepik

Panjat pinang, balap karung, tarik tambang—ah, siapa sih yang nggak kenal sama lomba-lomba legendaris ini?

Tapi, tahu nggak sih? Ada banyak banget ide lomba lainnya yang nggak kalah seru dan bisa bikin perayaan 17 Agustus makin berkesan.

Ide Lomba 17 Agustus yang Anti Mainstream

Ilustrasi lomba 17 Agustus – Orami

  1. Estafet Balon Air
    • Peserta dibagi jadi beberapa kelompok. Setiap anggota harus bawa balon berisi air pakai sendok atau alat lainnya. Kelompok tercepat yang berhasil bawa semua balon air ke garis finish, jadi pemenangnya. Seru, kan?
  2. Memindahkan Bola Pingpong dengan Pipi
    • Di lomba ini, peserta harus memindahkan bola pingpong dari satu wadah ke wadah lain hanya dengan pipi. Wah, bisa-bisa bikin perut sakit karena ketawa!
  3. Berenang di Kolam Lumpur
    • Buat yang suka tantangan, lomba berenang di kolam lumpur ini cocok banget. Siapa yang paling cepat sampai ke garis finish, dia juaranya. Siap kotor-kotoran?
  4. Membuat Patung dari Pasir
    • Peserta dibagi jadi beberapa kelompok dan diberi waktu untuk bikin patung dari pasir dengan tema kemerdekaan. Lomba ini bisa banget buat melatih kreativitas.
  5. Lomba Karaoke sambil Menari
    • Gabungkan dua keseruan sekaligus, yaitu bernyanyi dan menari. Peserta yang punya suara merdu dan gerakan tari yang lincah bakal jadi pemenang. Siapa bilang karaoke cuma buat di ruang karaoke?
  6. Lomba Memasak Makanan Tradisional
    • Ajak peserta buat masak makanan tradisional khas daerah masing-masing. Selain melestarikan kuliner nusantara, lomba ini juga jadi ajang buat saling berbagi resep rahasia keluarga. Siapa tahu jadi trend baru!

Ilustrasi – Freepik

Kalau masih terasa mainstream, jangan khawatir! Kamu bisa eksplor lebih banyak ide seru lainnya di sosial media. Cek akun ini untuk inspirasi lomba 17 Agustus yang bakal bikin acara makin hits! [Link]

Jadi, gimana? Siap buat bikin perayaan 17 Agustus tahun ini jadi makin meriah dan nggak terlupakan?

Yuk, coba ide-ide seru di atas dan nikmati keseruannya bareng teman-teman! Selamat merayakan Hari Kemerdekaan, guys!




Syakir Daulay Dapat Hadiah Somasi karena Video Berjudul Proklamasi

Syakir Daulay mendapatkan somasi karena video yang di unggah di akun Instagram Pribadinya (Ig @syakirdaulay).

Syakir Daulay Dapat Hadiah Somasi karena Video Berjudul Proklamasi

Prolite – Syakir Daulay merupakan aktor sekaligus penyanyi dianggap menyinggung teks Proklamasi yang di bacakan oleh Presiden pertama Indonesia Soekarno.

Melalui akun pribadinya Syakir mengunggah video seperti saat Presiden Soekarno membacakan naskah tek proklamasi.

Dalam video yang di unggahnya terlihat syakir mengenakan peci hitam sambil membawa selembar kertas dan juga berbicara di depan mikrofon.

Kegiatan tersebut sama halnya saat presiden pertama Indonesia membacakan teks proklamasi pada 17 Agustus 1945.

Karena itulah Syakir Daulay dianggap menyinggung  teks proklamasi, dan pada saat membacakan isi teks di kertas tersebut ternyata narasinya berbeda yang terucap.

Meski dalam unggahan video melalui Instagram pribadinya @syakirdaulay diberi judul Proklamasi, tetapi isinya bukan naskah kemerdekaan Indonesia. Melainkan promosi untuk film “Imam Tanpa Makmum”.

Ig @syakirdaulay
Ig @syakirdaulay

“Kami jomblo jomblo bangsa Indonesia menyatakeun, keprihatinan kami terhadap perfilman Indonesia,” kata Syakir membacakan kalimat awal sambil memegang kertas.

Karena naskah yang di bacakan oleh syakir yang membawa sang penyanyi mendapatkan somasi.

Adapun narasi yang diucapkan berisi mengenai film percintaan dan horor yang banyak menghiasi layar lebar.

“Hal hal mengenai film percintaan dan perhororan membuat kami semakin kesepian, karena tidak ada yang mau diajak jalan,” kata Syakir.

“Maka dari itu, kami jomblo jomblo bangsa Indonesia menyatakeun, akan merilis film yang berperikejombloan. Hal-hal mengenai judul film, penayangan dan lain lain akan kami nyatakeun dalam tempo yang sesingkat-singkatnya,” ungkap Syakri dalam video yang sama.

Dalam isi somasi yang dilayangkan kepada Syakir berisikan untuk meminta maaf secara terbuka kepada keturunan para pendiri bangsa serta rakyat Indonesia.

Apabila Syakir Daulay mengabaikan somasi terbuka kami, maka kami akan melakukan langkah-langkah hukum serta tindakan hukum baik perdata maupun pidana.

Naskah teks Proklamasi merupakan hal yang sakrat jadi tidal pantas untuk dibelokan menjadi komersialisasi apalagi bahan lelucon.




Awal Mula Bendera Merah Putih, Perjuangan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Tahun 1945

bendera merah putih ok

Ibu Fatmawati Adalah Wanita yang Menjahit Bendera Merah Putih Untuk Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Tahun 1945

Prolite – Tahukah kamu awal mula bendera merah putih menjadi bendera kebangsaan kita?

Bendera Merah Putih sebenarnya sudah digunakan di Indonesia kita sebelum kemerdekaan Indonesia.

Bermula dari kerajaan-kerajaan di masa penjajahan yang menggunakan bendera atau panji-panji berwarna merah dan putih.

Kerajaan yang menggunakannya salah satunya adalah Kerajaan Majapahit. Selain itu ada juga Kerajaan Kediri yang menggunakan panji berwarna merah putih.

Pada Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, Bendera Merah Putih pertama kali dikibarkan sebagai bendera kebangsaan.

Bendera yang dijahit oleh Ibu Fatmawati itu dikenal dan disebut dengan Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih.

Fatmawati merupakan istri dari Ir. Soekarno Sang Proklamator.

Beliau menjahit Bendera Pusaka Sang Saka Merah Puti dengan penuh perjuangan untuk dapat dikibarkan saat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Warna Merah Putih sendiri digunakan karena mengandung nilai perjuangan yang tinggi.

Patriotisme dan nasionalisme pada warna merah dan kesucian pada warna putih.

Ada beberapa tokoh yang memiliki andil dalam penentuan warna bendera saat kemerdekaan Indonesia.

Prof. DR. Soepomo, PA Soerjadiningrat dan Mas Mansyur memiliki andil besar menentukan bendera kebangsaan ini. Merah berani putih suci.

Jauh sebelum kemerdekaan RI tahun 1945, bendera merah putih sudah sering dipakai dalam peperangan perjuangan melawan penjajah Belanda.

Saat perang Jawa pada tahun 1825, saat itu Pangeran Diponegoro berjuang melawan penjajah Belanda menggunakan bendera berwarna merah putih yang dikenal dengan nama Woromporang.

Sang Saka Merah Putih yang dijahit oleh Ibu Fatmawati saat ini masih tersimpan rapi di Istana Negara.

Bendera Pusaka tersebut sudah tidak dapat dikibarkan lagi karena kondisinya yang sudah rapuh dan digantikan dengan bendera pusaka duplikat.

Sang Saka Merah Putih terakhir kali dikibarkan pada era kepemimpinan Presiden Soeharto saat peringatan kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1968.

Saat ini yang dikibarkan saat perayaan kemerdekaan Indonesia merupakan bendera duplikat.

Pengibaran bendera merah putih.
Ilustrasi pengibaran bendera merah putih.