Soal MBG, Guru Jadi Verifikator Terakhir

BANDUNG, Prolitenews – Soal pengawasan dapur makan bergizi gratis (MBG) Wali Kota Bandung M Farhan mengaku bukan kewenangan dia namun pihaknya telah menginstruksikan agar para guru disekolah diedukasi menjadi verifikator terakhir kualitas makanan.
“Kemarin bersama Wamen LH kami fokus dua hal, yakni limbah dan edukasi guru jadi verifikator terakhir kualitas makanan. Jadi sebelum dikasih kita cek dulu kalau aman bagikan kalau tidak aman jangan dibagikan,” jelas Farhan di Paripurna Hari Jadi Kota Bandung, Kamis (25/9/2025).
Untuk data pemilik dapur MBG sendiri Farhan tidak memiliki karena data tersebut ada di Badan Gizi Nasional (BGN).
“Guru diedukasi, kita keliling sekolah dan wilayah, karena yang terima MBG ini bukan hanya pelajar tapi ibu hamil dan menyusui. Karenanya harus ada verfikasi keselamatan dan keamanan bahan makanan ataupun food security. Kita pernah bulan Mei SMPN 35, jadi pengalaman itu, makanya DKPP, Dinkes, dan Disdik melakukan food security yang sangat ketat dan menjadikan guru verifikasi terakhir,” tutupnya.
Sementara itu Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyampaikan Senin depan pihaknya akan mengundang kepala Badan Gizi Nasional (BGN) perwakilan wilayah Jawa Barat untuk membahas bersama-sam, mengevaluasi peristiwa -peristiwa yang terjadi.
“Nah peristiwa yang terjadi itu misalnya nanti saya meminta evaluasi dapurnya. Dapurnya higienis atau tidak? Atau bahasa akademiknya audit. Yang kedua evaluasi jenis-jenis bahan makanan yang digunakan apakah itu merupakan bahan makanan yang berbutuh waktu atau tidak yang ketiga evaluasi jam masak karena kan kalau dimasaknya jam 12 malam kemudian diantar ke siswanya jam 12 siang ya diantar kesiswanya terlalu lama,” tegasnya.
KDM berhara ke depan dapur itu didekatkan dengan sekolah dan tingkat yang dilayani jangan jumlahnya ribuan.
“Karena siapapun tidak akan sanggup untuk mengelola jumlah makanan ribuan. Masaknya tiap hari tidak pernah berhenti. Dan jarak tempuh dari dapur ke sekolahnya agak jauh, pasti memiliki resiko. Nah ini yang harus kita lakukan bersama-sama,” ucapnya.
Apa perlu di berhentikan dulu sementara, KDM belum mengiyakan. Kata dia hasil pertemua hari Senin nanti yang akan menentukan.
“Setelah melihat komitmennya nanti pemerintah provinsi akan mengambil keputusan. Kepala MBG-nya nanti yang kita undang sebagai penanggung jawab umumnya,” ungkapnya.
Terkait anak-anak korban keracunan diketahui Dedi sudah pulang, namun jadi masalah anak-anak tersebut menjadi trauma enggan memakan MBG yang nanti mereka terima.
“Karena anak yang mengalami keracunan mungkin besok nggak mau makan lagi. Itu penting ya, ini harus menjadi perhatian serius. Karena program yang sangat baik oleh Pak Prabowo ini tujuannya untuk meningkatkan nutrisi gizi protein anak-anak Indonesia. Khusus Anak-anak Jawa Barat menjadi kuat. Jangan sampai dalam teknis pengelolaannya salah urus,” imbuhnya.