Seribu Peserta IDA Camp 3 Dijamu Komunitas Marbot Masjid Muda

Prolite – Kemah Adaptasi Bencana Indonesia Disaster Adaptive (IDA Camp) #3, telah usai digelar pada Selasa s.d Kamis, (11 s.d 13/04/23) di Masjid Raya Al-Jabbar. Giat yang mengusung tema 1000 Relawan Marbot Masjid Muda se-Jawa Barat, diikuti oleh 1050 peserta yang dihadirkan dari seluruh pelosok se-Provinsi Jawa Barat.
Ketua Marbot Masjid Muda (MMM) Ahmad Fauzan Fatthurohman selaku penyelenggara kegiatan, menyatakan, pihaknya sangat bersyukur dapat menjamu tamu-tamu Allah yang merindukan itikaf di 10 malam terakhir ramadhan di Masjid kebanggaan masyarakat Jawa Barat.
“IDA Camp 3 ini kami desain sedemikian rupa, sehingga para peserta dari berbagai pelosok, yang selama ini hanya bisa bermimpi untuk mengunjungi Masjid Raya Al-Jabbar, bisa melaksanakan Itikaf 3 hari pertama 10 malam terakhir Ramadhan di Masjid Al-Jabbar. Itikaf dapat dilaksanakan sambil tholabul ilmi, berkegiatan positif melaksanakan konsolidasi merancang program-program yang memang bisa bermanfaat untuk masyarakat luas, dan dalam hal ini, mengikuti pelatihan adaptasi kebencanaan dan bootcamp peningkatan kapasitas marbot melalui metode simulasi dan seminar,” tutur Ahmad.
Baca Juga : Fokus Berkhidmat Sembuhkan Umat, FUN Terapis_Herbalis Raih Penghargaan
Ahmad melaporkan, bahwa setiap harinya selama 3 hari kegiatan tersebut, panitia membagikan 1050 paket ifthar dan 1050 paket sahur untuk peserta.
“Ini belum termasuk yang kami bagikan untuk tamu-tamu undangan dari lintas komunitas, Pos Gabungan Siaga Bencana Jawa Barat, FUN Terapis Herbalis yang memberikan pelayanan terapi kesehatan gratis di spot acara, serta elemen pendukung TNI, Operator Bandros, pengelola kebersihan dan keamanan Masjid Raya Al-Jabbar, serta masyarakat sekitar yang sedang mengunjungi Masjid Raya Al-Jabbar,” tutur Ahmad.
“Kami bersyukur dapat menjadi penjamu tamu-tamu Allah yang senantiasa mencintai dan merindukan masjid. Para marbot masjid ini adalah golongan mukhlisin yang bergerak murni karena kecintaan terhadap Allah. Sangat patut kami jadikan contoh dan ini nampak jelas pada saat pelaksanaan kegiatan kami, di mana para marbot tetap antusias mengikuti pelatihan dan seminar meski sedang diuji dengan simulasi kebencanaan di tengah-tengah situasi berpuasa,” ungkap Ahmad.
Sementara itu, ketua Panitia Penyelenggara, dr. Ahmad Nurhadi yang juga merupakan Ketua Tim Gabungan IDA menyampaikan, bahwa pihaknya mengucapkan rasa terima kasih setinggi-tingginya pada para tokoh pendukung IDA Camp 3, yaitu Bapak Gubernur Ridwan Kamil dan Pangdam 3 Siliwangi Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo, serta Kapolda Jawa Barat yang mendukung kegiatan IDA Camp masing-masing dengan perizinan menggunakan Masjid Raya Al-Jabbar sebagai tempat pelaksanaan kegiatan, Mobilisasi peserta dari seluruh koramil sampai dengan di pelosok Jawa Barat, serta pengamanan kegiatan sehingga acara berjalan secara kondusif mesti dalam kondisi simulasi bencana.
Baca Juga : PBB Ajak 50 Anak Yatim Ngabuburit
“Kami juga hendak melaporkan bahwa seluruh penyelenggaraan kegiatan terlaksana berkat urun kekuatan para relawan sehingga terkumpul 1050 lebih nasi box untuk dibagikan setiap sesinya. Dibantu juga oleh Rumah Zakat, Rumah Makan Ponyo, Rumah Gemilang (BINGKAI), Wilson Hospitality Nuswantara, Forum UMKM Nuswantara (FUN), Masyarakat Kuliner Nuswantara (MAKAN), Komunitas Santri Nuswantara (KOSAN), Masyarakat Kopi dan Tembakau Jawa Barat (MASKOBAR), Sumedang Community (SC), Yayasan Perguruan Al-Karomah, Relawan Masyarakat Peduli Gempa (REMPUG) Pondok Pesantren Al-Kautsar Cipaku Cianjur, FUN Karate Club Indonesia (FUNKI), Komunitas Cinta Sarung Indonesia (KCSI), Gading Command Center dan Jupiter Command Center, serta para anggota Asosiasi Kafe dan Restoran (AKAR) Jawa Barat yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu. Kami dengan bangga ingin menyampaikan bahwa tidak 1 rupiah pun kami membebankan anggaran pemerintah untuk penjamuan terhadap 1050 Tamu Allah ini, semua murni dari sumbangan para mukhlisin yang memasak semalaman dan mengeluarkan hartanya di jalan Allah, untuk mensukseskan TNI manunggal dengan Rakyat dan Jawa Barat Juara, tahan terhadap bencana. Ini murni dari kecintaan kami terhadap Rasulullah, terhadap Jawa Barat dan juga terhadap TNI,” ungkap Ahmad.
Sementara itu, Penanggung Jawab Acara sekaligus Ketua IDA Foundation, Ahmad Sugih Mukti, menyampaikan bahwa hasil dari kegiatan IDA Camp ini dilaporkan secara resmi dan tertulis kepada Pangdam III/Slw, Gubernur Jawa Barat dan Kapolda Jawa Barat.
“IDA Camp 3 ini memiliki dimensi assessment, di mana kami telah membuat simulasi yang menunjukkan situasi psikologis otentik para peserta, seandainya terjadi pengungsian dalam jumlah massif di Jawa Barat dan para pengungsi terputus dari jalur komando dengan pusat. Hasil dari assessment ini diharapkan dapat dijadikan dasar dari Training Need Analysis, yang menunjukkan bahwa kita masih perlu dilatih secara lebih intensif untuk dapat beradaptasi menghadapi bencana,” tutup Ahmad.(**/red)