Mereka membawa energi dan bakat yang segar, menjadikan film ini semakin hidup dan menarik bagi penonton dari berbagai kalangan.
Suasana Jogja 1998 yang Otentik
Jogja di tahun 1998 adalah latar waktu yang sangat penting dalam cerita ini. Dengan segala perubahan sosial dan politik yang terjadi di Indonesia saat itu, Jogja adalah tempat yang tepat untuk menggambarkan dinamika dan perubahan masyarakat dalam cara pandang hidup generasi muda.
Penonton akan diajak bernostalgia dengan suasana Jogja di era 90-an yang kental dengan nuansa tradisional, budaya yang kuat, serta kehidupan kampus yang dinamis.
Kuntz Agus sebagai sutradara memiliki pengalaman pribadi dengan Jogja di era tersebut, sehingga ia mampu menampilkan Jogja dengan cara yang autentik dan emosional.
Visual yang dihadirkan akan membawa kita seolah-olah kembali ke masa itu, menyaksikan antara tradisi dan modernitas, antara cinta dan ekspektasi keluarga, serta antara takdir dan kebebasan memilih.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan