Kuntz Agus sebagai sutradara, yang juga tumbuh di Jogja pada era tersebut, merasa bisa menyampaikan pesan dalam mengenai bagaimana masa lalu membentuk perjalanan hidup seseorang.

Film ini menyentuh tema pencarian jati diri dan bagaimana keputusan masa lalu bisa mempengaruhi kita di masa depan.

Melalui cerita Sadali, Arnaza, dan Mera, kita diajak melihat sisi lain dari pergulatan batin yang erat hubungannya dengan isu-isu sosial pada masa itu.

Tantangan dalam Mengadaptasi Buku Kutipan ke Film

Buku Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu Karya Pidi Baiq

Mengadaptasi buku kumpulan kutipan menjadi sebuah cerita film tentu bukan hal yang mudah. Titien Wattimena , penulis naskah, mengakui tantangan ini.

Namun, dengan adanya dasar cerita dari Pidi Baiq, naskah akhirnya bisa dikembangkan dengan baik. Titien berhasil merangkai kutipan-kutipan tersebut menjadi satu cerita yang utuh, yang mengalir dengan natural dan penuh pesan.

Ananditha Nursyifa
Editor