Di pusat cerita, kita bertemu dengan Sadali (diperankan oleh Ajil Ditto), seorang pemuda yang bersemangat menuntut ilmu di Jogja. Namun, kehidupan tak selalu berjalan sesuai rencana.
Ketika Sadali tiba di kota itu, dia terikat oleh perjodohan dengan Arnaza (diperankan oleh Hanggini), putri sahabat ayahnya.
Situasi ini membuat Sadali dihadapkan pada dilema besar – menjalani perjodohan atau mempertahankan kebebasannya?
Namun, kehidupan Sadali menjadi semakin rumit saat ia bertemu dengan Mera (diperankan oleh Adinia Wirasti), pemilik galeri seni yang tengah berjuang mengatasi kepedihan perceraian.
Hubungan mereka membawa Sadali pada pengalaman cinta yang lebih dalam, penuh dengan pembelajaran hidup.
Kisah mereka berkembang dengan latar belakang dunia seni dan realitas sosial-politik tahun 1998, membuat kisah ini tidak hanya romantis tapi juga penuh makna.
Elemen Sosial dan Politik yang Kuat
Salah satu hal yang membuat film “Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu” unik adalah latar belakangnya yang berada di tahun 1998, periode yang penuh gejolak di Indonesia.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan