‘Sampai Nanti, Hanna!’: Kisah Cinta dan Kebebasan yang Akan Menginspirasi di Awal Desember 2024!

Sampai Nanti, Hanna

Prolite – Kalau kamu penggemar kisah romantis Indonesia yang mendalam dan penuh makna, film Sampai Nanti, Hanna! bakal jadi sajian menarik untuk menutup akhir tahun.

Dibuat oleh Pic[k]Lock Films, bekerja sama dengan Azoo Projects, Fortius Films, dan City Vision, film ini siap membawa kamu masuk ke perjalanan batin dua karakter utamanya, Gani dan Hanna.

Disutradarai oleh Agung Sentausa, film yang dibintangi oleh Juan Bio One dan Febby Rastanty ini mengisahkan cinta yang tertahan, kebebasan yang sulit diraih, dan perjuangan pribadi yang penuh emosi.

Buat kamu yang sudah nonton trailer-nya, pasti terasa ada kesan emosional mendalam dari pertemuan-pertemuan Gani dan Hanna.

Ini bukan sekadar cerita cinta biasa—di sini, kamu akan diajak menyelami konflik batin yang begitu kompleks, yang mungkin relatable buat banyak orang.

Yuk, kita kupas tuntas tentang apa yang bikin film ini wajib masuk watchlist kamu Desember nanti!

Gani dan Hanna: Kisah Cinta Sederhana yang Rumit dan Menyentuh Hati

Film Sampai Nanti, Hanna!

Film ini berfokus pada Gani, seorang mahasiswa Bandung yang pendiam dan tulus. Karakter yang diperankan oleh Juan Bio One ini menyimpan rasa cinta mendalam pada Hanna, seorang perempuan yang bagi Gani adalah sosok penuh keberanian.

Kecintaan Gani pada Hanna tumbuh seiring waktu, tapi dia memilih untuk mencintai dalam diam.

Baginya, Hanna adalah sosok yang selalu mampu menghidupkan hari-harinya, meskipun ia hanya bisa menuliskan perasaannya dalam buku harian.

“Gani adalah karakter yang begitu tulus, dia menyimpan semua perasaannya hanya untuk Hanna. Ia lebih memilih mencintai dalam diam, dan itu membuat karakternya kuat namun juga tragis,” jelas Bio One tentang perannya sebagai Gani.

Sementara itu, Hanna, diperankan oleh Febby Rastanty, adalah perempuan yang berusaha melepaskan diri dari masa lalunya.

Tumbuh dalam lingkungan yang mengekang, Hanna merasa hidupnya tak sepenuhnya miliknya sendiri.

Meskipun dia tampak berani, di balik keberaniannya itu ada luka batin yang mendalam, sesuatu yang terus menghantuinya di sepanjang cerita.

“Hanna adalah karakter yang kompleks, menghadapi ketakutan dan luka batin. Perjuangannya adalah cerminan dari banyak orang yang terjebak dalam hubungan tidak sehat tetapi tidak tahu cara untuk lepas,” ungkap Febby Rastanty mengenai perannya sebagai Hanna.

Cinta yang Tak Terungkap dan Keinginan untuk Meraih Kebebasan

Trailer Sampai Nanti, Hanna! berhasil membawa penonton dalam emosi yang terasa begitu kuat—pertemuan Gani dan Hanna penuh kehangatan, tapi juga menyimpan ketegangan.

Setiap adegan memperlihatkan perjuangan mereka untuk meraih kebahagiaan, meskipun cinta mereka dipenuhi rintangan yang tidak mudah.

Gani yang terus mencintai Hanna dari jauh, dan Hanna yang terperangkap dalam hidup yang tidak sepenuhnya ia inginkan, menciptakan konflik batin yang menguras emosi.

“Film ini mengangkat topik-topik yang jarang dibicarakan dalam romansa, seperti tekanan dalam hubungan, luka batin, dan keberanian untuk keluar dari masa lalu,” kata Agung Sentausa, sang sutradara.

Gani, dengan segala harapannya yang tertahan, adalah simbol kekuatan cinta yang tak terucap, sementara Hanna adalah cerminan dari mereka yang berusaha keluar dari bayang-bayang masa lalu.

Ketika takdir mempertemukan mereka kembali, kita akan melihat momen penuh intensitas di mana ada kesempatan untuk menemukan kebahagiaan yang mungkin belum mereka rasakan sebelumnya.

Perspektif Baru tentang Cinta, Keberanian, dan Harapan

Film Sampai Nanti, Hanna!

Melalui Sampai Nanti, Hanna!, Agung Sentausa ingin menghadirkan romansa yang bukan hanya sekadar tentang kebahagiaan atau kesedihan.

Ini adalah cerita tentang perjalanan dua jiwa yang mencoba menemukan makna kebebasan dan harapan dalam cinta yang rumit.

Dewi Umaya Rachman, produser film ini, menyampaikan bahwa Sampai Nanti, Hanna! juga mengajak penonton merenungi pilihan hidup mereka sendiri.

“Kisah ini adalah tentang bagaimana setiap keputusan bisa membentuk masa depan kita. Kalaupun ada kesempatan kedua, maka akhirnya pun harus lebih baik dari yang sebelumnya,” ungkap Dewi Umaya.

Setiap pertemuan antara Gani dan Hanna menggambarkan kelegaan sekaligus rasa sakit yang mendalam.

Bagi Gani, Hanna adalah harapan yang ia simpan dalam diam, sedangkan bagi Hanna, Gani adalah tempat ia bisa merasa sedikit lebih bebas, meskipun tidak mudah.

Sampai Nanti, Hanna! – Perjalanan Emosional yang Wajib Ditonton!

Dengan berbagai dinamika emosional dan konflik batin yang diangkat, Sampai Nanti, Hanna! bukan sekadar film cinta biasa.

Ini adalah kisah tentang betapa beratnya mengatasi rasa takut dan menemukan keberanian untuk meraih kebahagiaan yang sejati.

Setiap adegan dalam trailer membuat kita ikut merasakan betapa intensnya cinta yang tertahan dan perjuangan mereka untuk merdeka dari luka masa lalu.

Sampai Nanti, Hanna! akan tayang di bioskop Indonesia mulai 5 Desember 2024, jadi siapkan dirimu untuk menyelami kisah penuh makna ini!

Jangan sampai ketinggalan ya, apalagi kalau kamu pecinta kisah romansa yang mendalam dan penuh emosi. Untuk update terbaru, kamu bisa follow Instagram mereka di @sampainantihanna.

Jangan sampai kamu melewatkan kesempatan untuk menyaksikan cerita yang akan membuatmu merenung tentang cinta, keberanian, dan harapan.

Saksikan di bioskop kesayanganmu, dan mari ikut menyelami emosi yang dihadirkan Gani dan Hanna dalam perjalanan mereka!