Salju Abadi Puncak Jaya Terancam Punah, Pemerintah Diminta Segera Bertindak

puncak jaya

JAKARTA, Prolite – Salju abadi di Puncak Jaya, Papua, terancam punah dalam beberapa tahun ke depan. Kondisi ini disebabkan oleh dampak perubahan iklim yang semakin parah.

Dilansir dari , luas tutupan es di Puncak Jaya telah menyusut dari 10,6 kilometer persegi pada tahun 1939 menjadi 0,23 kilometer persegi pada tahun 2022.

Penipisan salju abadi di Puncak Jaya disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain meningkatnya suhu udara, berkurangnya curah hujan, dan perubahan pola angin.

Perbandingan Puncak Jaya Dulu dan Sekarang akibat perubahan iklim -cenderawasihpos

Kepunahan salju abadi di Puncak Jaya akan memiliki dampak yang sangat signifikan bagi Indonesia.

Dampak tersebut antara lain:

  • Hilangnya salah satu keajaiban alam yang menjadi kebanggaan Indonesia
  • Perubahan ekosistem di sekitar salju abadi
  • Peningkatan tinggi muka laut

Menanggapi hal ini, pemerintah pun diminta untuk mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi perubahan iklim dan mencegah kepunahan salju abadi di Puncak Jaya.

Upaya-upaya tersebut antara lain:

  • Mengurangi emisi gas rumah kaca
  • Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perubahan iklim
  • Melakukan penelitian dan pengembangan untuk mencari solusi mengatasi perubahan iklim

“Pemerintah harus segera mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi perubahan iklim. Hilangnya salju abadi di Puncak Jaya merupakan peringatan bagi kita semua bahwa perubahan iklim adalah ancaman serius bagi kehidupan kita,” kata aktivis lingkungan, Angga Dwi Putra.

Angga menambahkan, pemerintah juga harus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perubahan iklim. Masyarakat perlu memahami bahwa perubahan iklim adalah tanggung jawab kita bersama.

Potret Pendaki saat di Puncak Jaya, Papua – gaetlokal

Selain Angga, sejumlah aktivis lingkungan lainnya juga mendesak pemerintah untuk mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi perubahan iklim.

Mereka menilai bahwa pemerintah tidak boleh tinggal diam menghadapi ancaman kepunahan salju abadi di Puncak Jaya.

“Pemerintah harus segera membuat kebijakan-kebijakan yang dapat mengurangi emisi gas rumah kaca. Selain itu, pemerintah juga harus meningkatkan anggaran untuk penelitian dan pengembangan teknologi yang dapat membantu mengatasi perubahan iklim,” kata aktivis lingkungan lainnya, Bakti Adi Putra.

Bakti menambahkan, pemerintah juga harus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perubahan iklim.

Masyarakat perlu memahami bahwa perubahan iklim adalah masalah global yang harus dihadapi bersama.

Pemerintah sendiri telah mengakui bahwa perubahan iklim merupakan salah satu masalah utama yang dihadapi Indonesia.

Pemerintah telah menetapkan target untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29% pada tahun 2030.

Untuk mencapai target tersebut, pemerintah telah melakukan berbagai upaya, antara lain:

  • Meningkatkan penggunaan energi terbarukan
  • Meningkatkan efisiensi energi
  • Melakukan reboisasi

Namun, upaya-upaya tersebut dinilai masih belum cukup. Pemerintah perlu meningkatkan upaya-upayanya untuk mengatasi perubahan iklim dan mencegah kepunahan salju abadi di Puncak Jaya.