Raffi Ahmad Diduga Melakukan Pencucian Uang , Ketua NCW Buka Suara

Klarifikasi Ketua NCW perihal Raffi Ahmad melakukan pencucian uang (Instagram Raffinagita1717).

Raffi Ahmad Diduga Melakukan Pencucian Uang , Ketua NCW Buka Suara

Prolite – Usai nama Raffi Ahmad ramai diperbincangkan karena diduga melakukan pencucian uang dari para pejabat yang melakukan korupsi.

Kini Ketua Nasional Corruption Watch (NCW), Hanifa Sutrisna akhirnya meminta maaf kepada suami Nagita Slavina bahwa pihaknya telah menuduh.

Beberapa waktu lalau NCW sudah menuduh sang presenter sudah melakukan pencucian uang bahkan disebut dirinya sebagai ‘kantong semar’ pejabat yang korupsi.

Masalah pencucian uang belakang ini ramai di perbincangkan bahkan ada yang menanyakan asal ususl harta kekayaan sang presenter.

Hanifa Sutrisna (Istimewa).
Hanifa Sutrisna (Istimewa).

Bahkan dengan tegas raffi Ahmad telah membantah atas semua tudingan yang diberikan kepad dirinya.

Dirinya juga mengaku asal harta yang selama ini ia punya berasal dari hasil kerasnya selama ini kerja dari pagi hingg pagi lagi.

Kasus dugaan seperti ini bukan lah kali pertama menimpa dirinya, namun lagi-lagi suami Nagita Slavina dengan tegas membantah semua tuduhan terhadap dirinya tersebut.

Kini, Ketua NCW itu menuliskan permohonan maaf pada Raffi Ahmad karena terlalu terburu-buru mengungkapkan masalah dugaan pencucian ini ke publik.

“Untuk Raffi Ahmad, saya meminta maaf atas dugaan pencucian uang kemarin,” tulis Hanifa Sutrisna di TikTok, dikutip Kamis 8 Februari 2024.

Hanifa Sutrisna menjelaskan bahwa pihaknya tidak mungkin menuduh Raffi Ahmad tanpa sebab. Ia menerima beberapa laporan yang mengadukan keterlibatan Raffi dalam tindak pencucian uang lewat direct message (DM)). “Karena ada pihak yang tiba-tiba DM,” tambahnya.

Bahkan sang ketua NCW juga mengakui pihaknya terlalu mudah percaya tanpa melakukan kroscek lebih mendalam terhadap aduan yang di terimanya.

Hanifa Sutrisna dan pihaknya sudah terlanjur buka suara kepada awak media soal dugaan pencucian uang ini sehingga menimbulkan keributan.

“Kesalahan saya adalah terlalu cepat mempublish tanpa mencari tahu terlebih dahulu kebenarannya,” kata Hanifa Sutrisna.