Pilwakot Bandung, Baru Ada Empat Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Mau Daftar

KOTA BANDUNG, Prolite – Hingga tanggal 28 Agustus 2024 ini, baru ada empat pasangan calon wali kota dan wakil wali kota yang akan mendaftar. Namun demikian, dari kemarin pendafataran dibuka baru satu paslon mendaftar yakni Haru Suandharu – R Dhani Wirianata yang diusung PKS dan Gerindra.

“Baru empat pasangan calon dari 8 partai yang masuk parlemen itu, Yang tercatat di kami hari ini Paslon dari PKS – Gerindra Haru Suandhru – R Dhani Wirianata, sedang besok Paslon dari Nadem – PKB M Farhan -Erwin, namun jam berapa datangnya belum ada konfirmasi,” jelas Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung Wenti Frihadianty usai menerima paslon cawalkot dan cawawalkot notabene pendaftar pertama, Ravu (28/8/2024).

Wenti pun menyampaikan bahwa setelah menerima berkasa pendaftaran, pihaknya langsung ke proses verifikasi kelengkapan berkas.

“Cuma memang ada beberapa yang memang ada yang sedang dalam proses, seperti keterangan dari pengadilan negeri atau pajak, tapi terpenting ada surat tanda terimanya, kita juga mengantisipasi di aplikasi silon, ada hard copy nya,” ujarnya.

Sambil melakukan verifikasi berkas, pihaknya pun mempersiapkan pelaksanaan pemeriksaan kesehatan paslon pada tanggal 31 – 1 September 2024 di RSHS sesuai rekomendasi Dinkes Kota Bandung dan sesuai regulasi di PKPU bahwa hanya rumah sakit yang memenuhi persyaratan yang diperbolehkan melakukan tes kesehatan para calon.

Dan untuk mempermudah pelayanan pemenuhan persyataran, kata Wenti. KPU sudah melakukan rapat koordinasi dengan intasi terkait.

“Berkas tadi masih proses sedang upload, nanti ada tahapan verifikasi lalu perbaikkan dokumen, baru verifikasi perbaikkan, kemudian penetapan tanggal 22 September dan tanggal 23 penetapan no urut, berkas diperiksa setelah serah terima dokumen tadi oleh tim verifikator,” tegasnya.

Sementara itu saat jumpa perss Paslon Haru – Dhani, keduanya sempat menyampaikan visi misi. Dhani mengaku ingin membangkitkan ekonomi kreatif, UMKM, seni budaya, hingga penyerapan tenaga kerja.

“Saya akan ajan koneksi saya untuk investasi disini guna menciptakan lapangan kerja,” ujarnya.

Disinggung soal Gen Z, Dhani mengaku pangsa milenial dan zilenial ini terbesar saat ini, karenanya konsep program yang disiapkan yang menyentuh langsung ke masyarakat, baik itu gen z, milenial, baby boomer, lansia, termasuk difabel atau disabilitas.

Ditambahkan Haru bahwa di Kota Bandung pada kontestasi 2024 ini tidak ada istilah lawan kotak kosong, ini merupakan strategi.

“Dari awal sampai akhir ini bagian dari strategi, mudah-mudahan pilkada kali ini secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Supaya kita memperoleh pemimpin yang lebih baik. Dan menyelesaikan Kota Bandung itu tidak bisa sendiri namun kolaborasi,” tuturnya. (EVY)




Haru-Dhani Resmi Diusung Maju Pilwakot Bandung

KOTA BANDUNG, Prolite – Haru Suandharu dan R Dhani Wirianata resmi maju pada Pilkada Kota Bandung 2024 diusung PKS dan Gerindra.

Kedua calon ini mengaku dengan berbagai pengalamannya sudah siap dan optimis memenangkan kontestasi politik ini.

“Saya alhamdulillah 10 tahun di DPRD Kota Bandung dan kemudian kemarin 5 tahun di DPRD Provinsi. Teman-teman DPRD PKS Kota Bandung mengusulkan saya juga untuk calon wali kota begitu juga teman-teman di DPW mengusulkan juga saya sebagai calon gubernur. Hanya dari DPW, dari DPP tidak mungkin calon di dua tempat ya, karena memang bersamaan pillada serentak,” ujar Haru usai deklarasi Haru-Dhani di Arta Kiara Park, Rabu (28/8/2024).

Sebelum deklarasi, kedua calon tersebut menyempatkan diri meminta ijin kepada kedua orang tuanya.

Kata Haru di manapun kader PKS bertugas, di Provinsi Jawa Barat atau di Kota Bandung, intinya harus berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

“Tentu ada hal yang sama antara Kota Bandung dengan Jawa Barat, karena saya juga dari Dapil Kota Bandung. Tetapi tentu saja ada juga perbedaan persoalan di Kota Bandung dengan di Jawa Barat. Dan Alhamdulillah saya dipertemukan dengan Kang Dhani, kita optimis masalah di Kota Bandung, ada yang bisa kita kolaborasikan dengan Jawa Barat, ada juga yang bisa kita kolaborasikan dengan pemerintah pusat,” ucapnya.

Sehingga lanjut dia, masalah di kota Bandung itu tidak hanya harus selesai oleh warga Kota Bandung saja.

“Tapi juga kita perlu kolaborasi dengan kota kabupaten di sekitar Kota Bandung, perlu berkolaborasi dengan pemerintah provinsi Jawa Barat, dan tentu saja perlu bantuan banyak dari pemerintah pusat. Sehingga oleh hal itu maka insya Allah pasangan Haru – Dhani akan menjadi harapan baru dan juga solusi untuk Kota Bandung,” tuturnya.

Masih kata Haru, hari ini sedang dibahas RPJP di tingkat provinsi dan RPJPD di tingkat Kota Bandung. Itu tentu saja mengacu pada RPJP Pusat dari sejak pemerintahan Jokowi kemudian dilanjutkan oleh Pak Prabowo.

Dan awal pertemuan ada kesepakatan diantara PKS dengan Gerindra bahwa setelah pelantikan Presiden 20 Oktober tentu saja visi misi Pak Prabowo sebagai Presiden terpilih akan menjadi visi misi semua rakyat Indonesia.

“Sekali lagi saya sampaikan, tidak mungkin bisa menyelesaikan masalah kota Bandung hanya oleh orang kota Bandung saja. Tapi kita harus sama-sama. Dan saya kira dengan demikian, kebersamaan PKS dan Gerindra juga partai pengusung dan pendukung, saya optimis dan juga nanti setelah pilihan wakil selesai, akan ada wali kota Bandung yang merupakan wali kota milik kita bersama. Sehingga harus kita dukung bersama-sama,” tutupnya.

Di tempat yang sama, Dhani mengaku
ingin fokus pada mata pelajaran baru untuk anak-anak sekolah.

“Karena nanti pastinya saya akan memberikan proposal tersebut kepada wali kota. Tentunya setiap wali kota itu bisa mengintervensi untuk menambahkan kurikulum di setiap wilayahnya. Jadi tadi juga sudah disepakati bahwa pelajaran atau tata cara hidup sebagai orang Bandung itu perlu kita berikan sejak awal atau sejak dini supaya nanti ke depan kita punya masyarakat atau generasi yang hidupnya berbudaya atau sesuai dengan tata cara pelajaran yang sudah kita berikan itu mungkin baik, masih satu kali kesempatan lagi sebelum makan siang silahkan,” ujar Dhani.

Sementara itu Ketua DPD PKS Kota Bandung Ahmad Rahmat Purnama mengaku bahwa di PKS, kader PKS itu bisa menjadi apapun, menjadi calon wali kota, menjadi anggota DPRD, menjadi di struktur, di DPD, di DPC, DPW, DPP, semuanya itu adalah tugas.

Semuanya adalah amanah yang harus ditunaikan dengan sebaik-baiknya. Sehingga dua nama sebelumnya digadang-gadang menjadi Wali Kota yakni Asep Mulyadi dan Ummi Siti Oded Muntamah, batal diusung.

“Nah termasuk juga Ibu Siti Muntamah dan Pak Asep Mulyadi sebagai calon Wali Kota atau bakal calon Wali Kota Itu ditugaskan oleh partai untuk menjalankan dengan sebaik-baiknya. Itu sudah dilakukan dan ini juga tentu saja kita berikan apresiasi kepada mereka berdua dan sekarang DPP memutuskan bahwa yang menjadi calon wali kota itu adalah Kang Haru. Mereka juga mendukung dibuktikan dengan kehadiran mereka tadi pada saat deklarasi. Dan insya Allah juga siap memenangkan,” tegasnya.

Masih kata Ahmad Oh iya, koalisi dengan Gerindra bukan baru kali ini namun sudah punya pengalaman 10 tahun silam.

“Dan Alhamdulillah sudah berjalan dengan baik. ya tentu insyaallah koalisi ini akan terus kita tingkatkan kita perbaiki agar kemudian manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat Kota Bandung dengan insyaallah Kang Haru dan Kang Dhani menjadi wali kota dan wakil wali kota Bandung demikian,” tegasnya.

Lain lagi dengan Ketua DPD Partai Gerindra Toni Wijaya yang mengaku pertemuan di Hotel Homman beberapa waktu lalu bukan deklarasi.

“Namun DPP dari kedua belah partai memutuskan kita berkoalisi dengan partai PKS dan memutuskan kang Harus dan Kang Dhani jadi Paslon Cawalkot Cawawalkot,” tutupnya.




Golkar PSI, Usung Kang Arfi dan Teh Yena Maju di Pilkada Kota Bandung

KOTA BANDUNG, Prolite – Pada Pilkada Kota Bandung 2024, Partai Golkar resmi mengusung pasangan Arfi Rafnialdi – Yena R. Iskandar Ma’soem yang diusung Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Kepastian itu didapat setelah ia mendapat formulir B1-KWK yang diserahkan Ketua DPP Partai Golkar Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten, MQ Iswara pada Selasa (27/8/2024) dini hari.

“Untuk Pilkada Kota Bandung jam WIB dini hari, kita sudah menyerahkan B1KWK atau surat persetujuan parpol ke Pak Arfi dan Ibu Yena, pasangan yang diusung Partai Golkar dan PSI,” saat dihubungi, Selasa (27/8/2024).

Iswara mengatakan, PSI rencananya akan menyerahkan B1KWK kepada pasangan Arfi-Yena hari ini di Jakarta.

Iswara mengatakan, dipilihnya pasangan Arfi-Yena karena melihat konstelasi politik yang terbentuk baru-baru ini di Kota Bandung.
Itu karena polarisasi parpol sudah terbentuk maka pihaknya harus mengambil pilihan.

“Tapi kami yakin Arfi -Yena punya market dan segmentasi yang berbeda. Insya Allah saling melengkapi, ” tandasnya.

Iswara optimistis pengalaman Arfi mendampingi Ridwan Kamil sebagai tim perumus kebijakan sejak menjabat sebagai Wali Kota Bandung hingga menjadi Gubernur Jawa Barat akan menjadi modal utama untuk menang dan memimpin Kota Bandung.

Selain itu, Arfi juga dinilai telah melalui tahapan-tahapan dan proses politik dengan tertib selama musim penjaringan bakal calon wali kota dan bakal calon wakil wali kota dari Partai Golkar.

“Insya Allah kang Emil menyatakan akan ikut mendukung kang pasangan Arfi-Yena,” ungkapnya.

Sementara itu, Kang Arfi berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan Partai Golkar dan PSI.

“Alhamdulillah hari ini tanggal 27 Agustus 2024 diawali dengan kegiatan yang penting yaitu penyerahan SK dari DPP Partai Golkar dalam bentuk B1KWK di DPP Golkar Jakarta pukul WIB,” ucap Kang Arfi, Selasa siang.

Setelah itu, Kang Arfi juga akan menerima formulir B1KWK dari DPP PSI pada sore nanti.

Rencananya, pasangan Arfi-Yena akan mendaftar ke KPU Kota Bandung pada 29 Agustus mendatang.

“Langkah selanjutnya konsolidasi tim karena pasangan Arfi-Yena maju dengan dua partai politik lalu rencananya mendaftarakan ke KPU tanggal 29 Agustus,” jelas Ketua Bidang Strategi Penggalangan Pemilih DPP Partai Golkar tersebut.




KPU Kota Bandung Batasi Pengantar Paslon Pilwakot

KOTA BANDUNG, Prolite – Ketua KPU Kota Bandung Wenti Frihadianty setelah meyakinkan bahwa pihaknya akan menjalankan keputusan MK Nomor 60/PUUXXII/2024 dan pertimbangan hukum 70/PUU-XXII/2024 seperti intruksi KPURI melalui surat perintah dengan nomor : 1692/ tentang pendaftaran pasangan calon gubernur dan wakil gubernur dan wali kota dan wakil wali kota.

“Yang bisa mengusung tunggal sekitar tujuh sih, yang punya kursi di dprd kecuali PSI. Jadi karena memang mengacunya ke tadi suara sah, suara sah dari tiap partai politik, perolehan partai politik sendiri,” ucap Wenti usai gladi resik sebelum pendaftaran besok Selasa (28/8/2024).

Sebenarnya kata Wenti sudah ada paslon yang akan mendaftarkan namun karena ada agenda Munas maka partai yang bersangkutan batal mendaftar.

“Juga terkait masalah administrasi sehingga nanti kita kondisional, nanti akan terinformasikan. Ya kalau sejauh ini kan memang baru ada PKB dan Nasdem, terus Demokrat dan PDIP ya, untuk selebihnya kita lihat perkembangan dulu,” paparnya.

Masih kata Wenti pada penerimaan pendaftaran paslon b memang ada SOP-nya sih. Mulai dari masalah penerimaan pecalonan dilanjut sambutan iring-iringan seni budaya.

“Tentunya saya selaku ketua menyambut di sini. Dari pihak calon juga ada sambutan, baru penyerahan dokumen. Kemudian konferensi pers dengan calon bersangkutan,” ucapnya.

Untuk pengantar paslon sendiri Wenti mengaku sudah melakukan pembatasan.

“Ya dibatasi untuk pengantar dari calon sendiri. Karena memang secara kapasitas ruangan juga kan tidak mencukupi, sehingga nantinya tiap calon itu paling total dengan calon sendiri sekitar 52 orang. Yang masuk ke dalam ruangan sekitar 12 orang termasuk calon terus yang 40 orang di luar gitu. Nah kalau misalnya lebih dari itu, tidak bisa masuk gitu ke area sini gitu. Kami tadi sudah berkoordinasi dengan pihak keamanan terkait masalah pengamanan, bagaimana memitigasi kerawanan di dalam proses tahapan pendaftaran pencalonan ini,” tegasnya.




Masa Jabatan 2019-2024 Berakhir, Tedy Rusmawan: Terimakasih

Tedy Rusmawan, Ketua DPRD Kota Bandung 2019-2024

Masa Jabatan 2019-2024 Berakhir, Tedy Rusmawan: Terimakasih

BANDUNG, Prolite – Ketua DPRD Kota Bandung Periode 2019-2024, Tedy Rusmawan pada Rapat Paripurna Pengambilan Sumpah/Janji anggota DPRD Kota Bandung periode 2024-2029 menyampaikan, selama periode 2019-2024 DPRD telah mengembangkan berbagai inovasi untuk meningkatkan pelayanan publik dan keterbukaan informasi.

Seperti diketahui, masa jabatan anggota DPRD Kota Bandung periode 2019-2024 telah resmi berakhir. Berbagai tantangan dan pencapaian telah diraih oleh DPRD Kota Bandung dalam kurun waktu lima tahun ini, meskipun kehilangan empat anggotanya dan ditinggal oleh Walikota H. Oded M. Danial.

“Salah satu langkah yang diambil adalah pembangunan website resmi dan pengaktifan media sosial sebagai platform interaksi dengan masyarakat. Selain itu, DPRD juga mengembangkan Jaringan Dokumentasi Informasi Hukum (JDIH) dan bekerja sama dengan Disdukcapil melalui gerai ‘Geulis’ yang memberikan pelayanan istimewa di basement DPRD, yang merupakan yang pertama di Indonesia,” ungkap Tedy Rusmawan dalam Rapat Paripurna Pengambilan Sumpah/Janji anggota DPRD Kota Bandung periode 2024-2029, di Jalan Sukabumi Kota Bandung, Senin, 5 Agustus 2024.

DPRD juga berkomitmen dalam berbagai pelatihan, mulai dari pelatihan barista hingga pelatihan penanggulangan kebakaran. Kerja sama intens dengan Forkopimda, termasuk pihak TNI/Polri, dilakukan untuk menangani kriminalitas di Kota Bandung, yang berhasil menekan angka kejahatan.

Di bidang kesehatan, DPRD mendukung keberlanjutan program Universal Health Coverage (UHC), memastikan tidak ada kendala dalam pelayanan kesehatan dan mendorong Pemkot Bandung untuk memperkuat layanan kesehatan di RSUD Bandung Kiwari.

“Dalam sektor pendidikan, DPRD berhasil mewujudkan sembilan SMP baru dan memperjuangkan honor guru agar dibayarkan tepat waktu, termasuk bagi guru keagamaan. Program 100 juta per RW, Kelurahan, PKK juga digulirkan, serta pembangunan 24 kolam retensi di Kota Bandung untuk mencegah banjir,” tambah Tedy Rusmawan.

Tedy juga menambahkan, pembangunan infrastruktur juga menjadi fokus DPRD, seperti di Jalan Laswi, Supratman, Kopo, Ciroyom, hingga Nurtanio.

“Inovasi pelayanan publik terus didorong, termasuk pembentukan Mal Pelayanan Publik Kota Bandung. Di bidang ketenagakerjaan, DPRD mengadakan job fair dan program-program hibah untuk mendukung pencari kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkap Tedy Rusmawan.

Tedy juga mengungkapkan, DPRD juga telah merumuskan 45 produk hukum, 131 keputusan, 26 peraturan pimpinan DPRD, dan 6 peraturan daerah yang substantif dan dibutuhkan masyarakat.

Selama masa jabatan ini, DPRD menangani permasalahan yang belum tuntas serta mengawal serius program kesejahteraan masyarakat Kota Bandung.

Mengakhiri masa jabatannya, DPRD Kota Bandung periode 2019-2024 menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan dan kekhilafan, serta mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu. Apresiasi khusus diberikan kepada Pj. Gubernur, Pj. Wali Kota, Forkopimda, Sekretariat DPRD, sesepuh, alim ulama, tokoh agama, dan warga Kota Bandung.

Dengan resmi berakhirnya masa jabatan ini, pengangkatan anggota DPRD Kota Bandung periode 2024-2029 telah diresmikan, terhitung sejak pengambilan sumpah janji.

“Semoga DPRD Kota Bandung yang baru dilantik dapat menjaga kekompakan dan mengemban amanah dengan baik,” harapnya.




Sah! 50 Anggota DPRD Kota Bandung Periode 2024 – 2029 Dilantik

50 anggota dprd kota bandung di lantik

Sah! 50 Anggota DPRD Kota Bandung Periode 2024 – 2029 Dilantik

BANDUNG, Prolite – Ketua sementara DPRD Kota Bandung yang diumumkan Agus Andi Setyawan menyampaikan pelantikan ke 50 anggota DPRD masa jabatan 2024 – 2029 berjalan dengan lancar berkat dukungan semua pihak.

Sebagai pimpinan sementara Agus membenarkan dalam 30 hari ke depan diamanahi empat tugas. Yakni rapat membuat fraksi, kembali menyusun me-review tata tertib secara internal.

“Karena itu kunci kerja dan kinerja, dan pendefinitifan. Jadi pimpinan definitif harus segera terbentuk untuk mengejar pekerjaan-pekerjaan DPRD dan anggaran terutama,” jelas Andi usai pelantikan di ruang paripurna DPRD Kota Bandung, JL Sukabumi, Senin (5/8/2024).

Andi menegaskan empat tugas itu harus dikejar besok, karenanya lusa atau Rabu pekan ini akan mengadakan rapat antar partai politik.

Dan bila dalam perjalanan 30 itu ada hal berkaitan dengan pemerintah, kata Andi, meski sementara tetap akan hadir.

“Kita membenahi internal lebih dulu tapi ketika ada hubungan politik yang dihadiri DPRD Kota Bandung kami pimpinan harus tetap hadir. Kalaupun tidak bisa hadir kita delegasikan ke anggota meskipun belum ada AKD,” tegas politisi PKS itu.

Lebih jauh, Andi memohon doa dan dukungan kepada masyarakat untuk kelancaran kerja dan kinerja anggota dewan tahun 2024 – 2029 supaya berjalan dengan lancar.

“Khususnya pimpinan sementara untuk amanat empat tugas tadi,” tutupnya.

Sementara itu anggota DPRD Kota Bandung yang kembali terpilih, Edwin Senjaya, meminta kepada semua anggota fraksi Golkar terutama yang baru agar banyak belajar.

Pasalnya menjadi anggota dewan ini sesuatu yang baru dan tugaa pokok fungsinya tidak lah ringan.

“Harus sungguh-sungguh dan banyak bertanya ke senior. Nanti kesempatan menjalani bimtek, betul-betul ikuti karena disana banyak ilmu yang bisa diserap sehingga memahami fungsi legislasi, budgeting dan kontroling. Dan saya juga berharap mereka menjadi dewan yang profesional, tangguh, berani menyuarakan kebenaran dan menegakan keadilan serta membela warga miskin termarjinalkan supaya ada suara yang mewakili mereka,” tegas Edwin lantang.

Edwin juga meminta agar anggota DPRD baru masih generasi milenial dan gen x ini melakukan percepatan dan belajar banyak karena banyak yang harus difahami.

“Senior pun masih banyak belajar apalagi mereka. Diharapkan bisa memperjuangkan sesuai amanat PP no 2 tahun 18 tentang pelayanan dasar, fokus dapil masing-masing pendidikan kesehatan infrastruktur permukiman supaya tidak ada rumah tidak layak huni di kota Bandung sejahtera ketentraman keamanan Bandung dicap kota brutal Kamtibmas tidak aman,” gerutunya.

“Di bidang sosial juga tidak boleh ada warga kota Bandung kaya maupun miskin tidak bisa melanjutkan sekolah, warga sakit tidak terobati atau terlayani, hidup tidak layak dalam hunian mereka, atau tidak mendapatkan kehidupan layak,” pungkasnya.

Disinggung kini Edwin bekerja bersama dengan anak kandungnya Muhammad Reza Panglima Ulung sebagai anggota dewan. Edwin mengaku bangga. Pasalnya dari segi hobi pun memiliki kesamaan sehingga saat bekerja bersama pun mereka tidak akan canggung.

“Hobi sama, saya jadi bapak ya jadi guru juga bukan sesuatu yang baru. Tapi dalam hal kedewanan kita harus profesional, kapan menjadi ayah dan anak kapan menjadi abdi negera yang harus memperjuangkan masyarakat,” tegasnya.




Jelang Pilkada 2024, Partai Golkar Belum Tetapkan Calon Wali Kota Bandung

edwin senjaya - partai golkar

Jelang Pilkada 2024, Partai Golkar Belum Tetapkan Calon Wali Kota Bandung

BANDUNG, Prolite – Memasuki bulan Agustus partai Golkar masih belum menyebut secara resmi nama calon wali kota Bandung.

Beberapa nama yang telah menerima surat tugas dari partai Golkar yakni Atalia Praratya, Edwin Senjaya, Juwanda, Faisal Haris, Rizki Akbar Fatoni, dan Arfi Rafnialdi.

Menurut Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Kota Bandung Edwin Senjaya, hingga berita ini diturunkan masih menunggu penetapan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar, siapa yang akan diberikan rekomendasi.

Kata Edwin Golkar sendiri saat ini pada tahap penjaringan survei internal untuk yang ke tiga kalinya.

“Survei pertama nama Atalia Praratya tertinggi lalu ada nama saya. Nah untuk survei kedua saya belum tahu, saya masih menunggu dari DPP,” pungkasnya.

Namun Edwin menegaskan bahwa survei masuk salah satu parameter yang dilihat tapi bukan apa-apa.

Karena para bacawalkot itu akan dilihat dari berbagai segi mulai dari ketokohannya, pengalaman berpolitik,  jaringan, pemahaman pemerintah, dan logistik.

“Punya logistik tapi tidak ada pengalaman cukup sulit. Ada pengalaman tapi tidak ada logistik sulit juga,” tegas Edwin.

Dan terpenting lainya kata Edwin, seorang cawalkot harus bisa berkomunikasi dengan partai pengusungnya.

“Ya saya berharap nanti ditetapkan yang terbaik, punya kapasitas, kematangan, pemahaman pemerintahan, dan komunikasi dengan partai Golkar Kota Bandung harus bagus. Serta bisa menyelesaikan masalah-masalah kota Bandung, berpengalama,” ungkapnya mengulang.

Lanjutnya, siapapun yang diusung partai, ia mempersilahkan dan akan mendukungnya .

“Kalau Atta ya hayu, DPP menetapkan siapapun hayu. Sekarang hanya menunggu yang terbaik,” ujarnya.

Disinggung terkait kemungkinan surat rekomendasi akan jatuh pada sosok di luar penjaringan, menurut Edwin kecil kemungkinannya.

“Kecil ya, di Golkar ada sistem dan mekanisme. Sejauh ini yang saya ketahui masih bu Atta, tapi lihat nanti, kan ada pertimbangan-pertimbangan pastinya,” tutup Edwin.




Sempat Ada Polemik, Ridwan Dhani Wirianata: Sudah Clear, Semua Solid

Ridwan Dhani Wirianata

Sempat Ada Polemik, Ridwan Dhani Wirianata: Sudah Clear, Semua Solid

BANDUNG, Prolite – Calon Wali Kota (Cawalkot) Bandung diusung partai Gerindra Ridwan Dhani Wirianata membenarkan kendati sempat ada perselisihan di tubuh partainya terkait dukungan. Kini semua sudah clear, seluruh Pimpinan Anak Cabang (PAC) kini fatsun mendukung dirinya.

“Sudah clear, tidak ada lagi, mereka fatsun terhadap keputusan partai,” ujar Dhani sapaan akrabnya melalui pesan singkat WhatsApp, Jumat (26/7/2024).

Setelah mendapat dukungan itu Dhani langsung melakukan silahturahmi ke PAC – PAC dan masyarakat.

Menurut dia hal itu harus terus dilakukan guna meningkatkan elektabilitas dan popularitas dirinya.

Sementara itu saat disinggung apakah selama bersilaturahmi dengan PAC ataupun masyarakat banyak menerima masukkan, Dhani mengaku belum ada yang siginifikan.

“Masukan tidak ada, hanya kawan-kawan PAC meminta saya untuk turun ke daerah mereka masing-masing,” tuturnya.

Seperti diketahui, setelah di deklarasikan secara resmi oleh Partai Gerindra sebagai cawalkot Ridwan Dhani Wirianata. Terdapat 20 PAC yang bersikukuh mendukung bacawalkot lain.

Salah satu di antaranya Ketua PAC Kecamatan Regol, Raden Ginanjar Sutarman mempertanyakan pengusungan Ridwan Dhani Wirianata yang mereka anggap bacawalkot tidak ikut penjaringan saat Gerindra membuka pendaftaran.

Namun demikian Raden mengaku akan fatsun dengan keputusan partai.

“Kami kecewa dan mempertanyakan, Dhani ini tidak ikut penjaringan tapi diusung,” ucapnya.




Elektabilitas Naik, Asep Mulyadi Apresiasi Lembaga Survei

Asep Mulyadi

Elektabilitas Naik, Asep Mulyadi Apresiasi Lembaga Survei

BANDUNG, Prolite – Lembaga survei polshigt merilis nama bakal calon wali kota Bandung Asep Mulyadi untuk elektabilitas mencapai angka 6,75% atau urutan ke empat setelah Atalia Praratya 48,00%, M Farhan 11,17%, Erwin 8,75%.

“Saya mengapresiasi, saya menghargai hasil hasil survei yang ada dan itu kan bagian dari logika dan akademisi artinya namanya survei kan ada latar belakang standar. Secara akademis itu memang bisa dipertanggungjawabkan artinya saya secara pribadi menghargai apa-apa hasil survei karena itu memotret perkembangan respon masyarakat pada saat ini, pada saat survei itu dilakukan gitu kan,” ucap Asep Mulyadi saat dihubungi.

Terkait ada peningkatan sendiri Asep menyebut itu luar biasa.

“Alhamdulillah paling penting bagaimana tumbuh terus, naik terus, justru itu menggembirakan apalah arti besar tapi gak naik-naik, stag itu kan bahaya juga,” tuturnya.

Paling menarik kata Asep Mulyadi, bagaimana tumbuh terus, pasalnya pemilu atau pilkada bukan hari namun nanti tanggal 27 November.

“Dan hari ini calon rata-rata belum mendapatkan SK secara definitif artinya ketika SK definitif bisa jadi itu melonjak hasil survei,” tegasnya.

Lanjutnya, belum lagi kalau nanti sudah punya pasangan itu akan jauh lebih besar.

“Hari ini teman-teman lembaga survei memotret dukungan popularitas elektabilitas ya, itu kami hargai dan kami sangat senang karena terus tumbuh berkembang kemudian naik terus popularitas dan elektabilitas mudahan-mudahan terus naik dan kami berharap nanti sudah ada pasangan naik hingga ujung-ujungnya adalah pemenang di pilkada,” harapnya.




Survei Polsight, Elektabilitas Atalia Masih Terpopuler, Dhani Terendah

Lembaga Survei Polsight - Kiki

Lembaga Survei Polsight Pada Pilkada Kota Bandung 2024

BANDUNG, Prolite – Lembaga Survei Polsight merilis hasil survei opini publik & preferensi politik masyarakat Kota Bandung Juli 2024 yang dilaksanakan di lapangan pada tanggal 26 – 30 Juni 2024 lalu.

Menurut Analis Politik sekaligus Direktur Riset Lembaga Survei Polsight, Kiki Pratama, . Sampel diperoleh melalui metode riset stratified-systematic random sampling dengan jumlah sampel responden yang tersebar di semua kecamatan dan semua kelurahan di Kota Bandung dengan Margin of Error dalam survei ini ± 2,83% dengan tingkat kepercayaan 95%.

Survei Polsight kali ini berfokus pada pergerakan angka popularitas & elektabilitas masing-masing bakal calon yang akan maju dalam Pilkada Kota Bandung 2024.

“Untuk Top of Mind calon Walikota Bandung nama Atalia Praratya memiliki angka yang paling tinggi dengan 15,33%” jelas Kiki. Sementara untuk popularitas bakal calon Walikota Bandung, Atalia Praratya pun menjadi kandidat yang paling populer dengan angka 97,33% dan nama bakal calon yang angka popularitasnya paling kecil adalah Ridwan Dhani Wirianata dengan angka 7,08%” lanjut Kiki.

Selanjutnya, Kiki memaparkan persentase suara pada simulasi tertutup 13 bakal calon Walikota Bandung.

“Elektabilitas Atalia Prataya mendapat angka paling tinggi dengan angka 48,00%, diikuti M. Farhan 11,17%, Erwin 8,75%, Asep Mulyadi 6,75%, Siti Muntamah 6,00%, Sonny Salimi 5,58%, dan nama-nama lain hanya memiliki angka elektabilitas di bawah 2,50%. Sementara bakal calon yang memiliki angka elektabilitas paling rendah adalah Ridwan Dhani Wirianata dengan angka elektabilitas hanya 0,75% saja dan masih ada 4,58% responden yang belum menentukan pilihan.” jelas Kiki.

“Sementara untuk simulasi tertutup 8 bakal calon walikota (tanpa menyertakan nama Atalia Praratya), M. Farhan mendapatkan persentase yang paling tinggi dengan 28,67%, disusul Erwin 19,92%, Siti Muntamah 15,33%, Asep Mulyadi 12,08%, Sonny Salimi 10,08%, Arfi Rafnialdi 2,75%, Dandan Riza Wardana 2,58%, dan Ridwan Dhani Wirianata 1,00%, serta 7,58% responden belum menentukan pilihan” lanjut Kiki.

Lalu dalam hal alasan memilih calon walikota, karena berpengalaman dan sudah terbukti menjadi alasan yang paling tinggi dengan 26,90%.

“Hampir di setiap survei Polsight, alasan memilih calon walikota karena sudah berpengalaman selalu menjadi alasan paling tinggi, artinya masyarakat Kota Bandung memang menginginkan walikota yang
sudah punya pengalaman dan sudah terbukti kerjanya. Baik pengalaman di pemerintahan, pengalaman menjadi anggota dewan ataupun pengalaman memimpin sebuah organisasi” jelas Kiki.

Berikutnya Kiki menjelaskan latar belakang partai politik Calon Walikota Bandung.

Kiki menjelaskan bahwa Partai Gerindra menjadi partai politik yang paling diinginkan masyarakat untuk menjadi Walikota Bandung berikutnya. Partai Gerindra unggul dengan 18,67%, disusul PKS dengan 17,33%, lalu Partai Golkar 14,58%, sementara partai-partai lain memiliki angka yang relatif kecil yakni di bawah 7%.

“Pada survei Polsight kali ini Gerindra berhasil menyalip PKS yang mana pada survei-survei sebelumnya PKS selalu menjadi partai yang paling diinginkan masyarakat untuk menjadi Walikota Bandung berikutnya. Hasil analisa kami
naiknya suara Partai Gerindra ini karena sosialisasi yang sangat massif dari Sonny Salimi yang merupakan bakal calon dari Partai Gerindra” jelas Kiki.

Terakhir, Kiki menjelaskan “Hasil survei menunjukan bahwa Partai Gerindra berpeluang besar untuk memenangkan kontestasi Pilkada Kota Bandung 2024. Namun anehnya kemarin (19/7) Partai Gerindra justru mendeklarasikan Ridwan Dhani sebagai Calon Walikota Bandung yang mereka usung.

Padahal terekam jelas dalam survei ini Ridwan Dhani adalah kandidat dengan angka popularitas dan elektabilitas paling rendah, sementara ada kandidat lain dari Partai Gerindra yang memiliki angka popularitas dan elektabilitas yang jauh lebih tinggi yakni Sonny Salimi.

“Ditambah lagi masyarakat Kota Bandung menginginkan sosok walikota yang sudah berpengalaman. Jadi jika keputusan mengusung Ridwan Dhani ini tetap dipaksakan saya khawatir justru akan menjadi blunder untuk Partai Gerindra” tutup Kiki.