Angin Segar Perizinan Konser Musik Membuka Peluang Ekonomi Kreatif

Konser Musik

Prolite – Penyelenggaraan acara konser musik di Indonesia telah menjadi angin segar bagi industri hiburan dan ekonomi kreatif di tengah pandemi Covid-19 yang memukul industri ini sejak tahun 2020.

Perubahan signifikan dalam perizinan acara-acara besar telah mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan daya tarik wisata Indonesia.

Gelombang Konser Musik Internasional Menghantam Indonesia di 2023

Konser SMTOWN LIVE 2023 di Jakarta – Instagram @dyandraglobal dan @smtown

Sejak awal tahun ini, Indonesia telah menjadi tuan rumah berbagai konser musik internasional dan nasional di berbagai kota, termasuk Jakarta dan Surabaya.

Penyanyi terkenal Niki, yang meraih ketenaran lewat Indonesian Idol dan kini berkarier di Amerika Serikat, menggelar konsernya di JIEXPO Kemayoran.

Grup rock asal Jepang, One OK Rock, juga menghibur penggemar di Beach City International Stadium, Ancol.

Namun, konser paling besar tahun ini adalah SMTOWN, konser idola K-Pop yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno.

Tidak hanya itu, konser Neek Deep Live dan De Poppin Rhythm Festival juga sukses digelar di Surabaya.

Dorong Ekonomi Kreatif: Pemerintah Indonesia Bekerja Sama dengan Industri Hiburan

Konser musik di GBK – idntimes

Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah strategis untuk mendukung industri hiburan dan acara besar dengan memperbaiki perizinan.

Pada tanggal 11 September 2023, pemerintah memulai uji coba digitalisasi layanan perizinan penyelenggaraan acara.

Uji coba ini diterapkan pada konser berskala nasional (tanpa penampil asing) di enam venue terpilih, termasuk Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Convention Center (JCC), dan Ancol Beach City International Stadium (BCIS), serta beberapa lainnya.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan bahwa langkah ini adalah bagian dari upaya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan menciptakan lapangan kerja.

“Event ini adalah katalisator percepatan pemulihan ekonomi, sehingga kebijakan yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu ini juga harus berdampak positif bagi perekonomian lokal dan penyediaan lapangan kerja,” kata Menparekraf.

Digitalisasi layanan perizinan acara yang diujicobakan telah menyederhanakan proses perizinan bagi penyelenggara acara.

Semua sistem antarinstansi telah terintegrasi, sehingga penyelenggara acara tidak perlu lagi mengurus izin secara terpisah di berbagai instansi.

Menparekraf juga menunjukkan bahwa gelaran acara atau MICE (Meeting, Incentive, Convention, dan Exhibition) memiliki dampak multidimensi yang signifikan.

Ia memberi contoh pengalaman Indonesia sebagai tuan rumah presidensi G20 tahun 2022, di mana aktivitas terkait G20 menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kontribusi terhadap produk domestik bruto, dan menguntungkan sektor UMKM.

Di samping manfaat ekonomi yang signifikan, konser-konser musik yang marak di Indonesia juga telah meningkatkan daya tarik wisata.

Ribuan penggemar dari dalam dan luar negeri telah memadati konser-konser ini, memberikan dorongan ekonomi untuk akomodasi, transportasi, dan ekonomi lokal di sekitar lokasi pertunjukan.

Dengan digitalisasi layanan perizinan yang lebih efisien dan dukungan pemerintah yang kuat, industri hiburan Indonesia berharap untuk terus berkembang, menghadirkan hiburan berkualitas bagi masyarakat, dan menjadi motor penggerak ekonomi kreatif di masa depan.