Namun, laporan tersebut menekankan bahwa upaya saat ini masih belum cukup. Dibutuhkan peningkatan investasi dalam energi bersih, perbaikan efisiensi energi, dan implementasi kebijakan yang efektif untuk mengurangi permintaan bahan bakar fosil dan memperluas energi bersih.

Peningkatan tiga kali lipat kapasitas energi terbarukan menjadi 11.000 gigawatt oleh 2030 dinilai sangat penting.

Ilustrasi Migas – istimewa

Dengan peningkatan kapasitas energi terbarukan, demand terhadap bahan bakar fosil diharapkan dapat berkurang.

IEA menekankan pentingnya penghentian segera terhadap persetujuan pembangunan pembangkit listrik batu bara yang tidak memfilter emisinya.

Laporan tersebut juga menyoroti pentingnya inovasi teknologi, dengan penekanan pada peran penting infrastruktur dalam transisi ke net zero.

Kebutuhan akan jaringan infrastruktur yang lebih cerdas dan tujuan jangka panjang seperti penangkapan dan penyimpanan karbon, serta pengembangan bioenergi berkelanjutan, semakin mendesak.

Ananditha Nursyifa
Editor