6000 Balita Masih Stunting, Pemkot Sosialisasikan Bapak Asuh Stunting

Ajak Seluruh Masyarakat Partisipasi Atasi Stunting
BANDUNG, Prolite – Penurunan pasti data stunting belum cukup signifikan. Namun untuk pendataan Pemerintah Kota Bandung sudah membuat sebuah aplikasi di mana akan ada laporan dari Puskesmas dan ajakkan ke masyarakat agar semua peduli terhadap masalah ini.
Karenanya Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Bandung Dewi Kaniasari berharap akan ada banyak bapak asuh stunting minimal untuk masa 6 bulan.
“Karena tugas kita banyak juga ini kan kalau diangka 19% sekitar 6000 balita masih stunting dan ini termasuk PR cukup menantang juga buat kita semua, harapnya bapak asuh ini orang berpartisipasi, komitmen 6 bulan mengawal supaya calon penerima manfaat balita mendapat makanan tambahan bergizi,” jelas Kenny sapaan akrabnya usai menghadiri Acara Sosialisasi Bapak Asuh Anak Stunting, Senin (14/8/2023).
Pemberian makanan tambahan ini kata dia sangat dibutuhkan pada periode emas 1000 hari pertama kehidupan atau minimal 6 bulan.
“Dimulai dari ibu hamil sampai ibunya melahirkan dan kemudian anaknya,” ucap dia.
Kenny pun berharap sosialisasi ini dari 2,5 juta warga Kota Bandung bisa berpartisipasi lebih banyak lagi.
“Bisa perorangan atau perusahaan juga bisa, yang penting komitmen. Kalau diuangkan sekitar Rp 500 ribu untuk 20 anak selama 6 bulan,” terangnya.
Melihat itu Anggota DPRD Komisi D Aris Supriyatna mengatakan dirinya siap menjadi bapak asuh. Dan Aris pun mengajak masyarakat yang mampu untuk juga menjadi bapak asuh.
Oleh karena itu, Aris menghimbau pemerintah melakukan sosialisasi atau pemahaman kepada masyarakat berkaitan dengan kondisi saat ini secara masif.
Pasalnya itu belum tersosialisasi secara baik. Sehingga masyarakat belum sepenuhnya peduli mengenai stunting, yang merupakan masalah krusial.
Masalah ini kata Aris harus mendapatkan perhatian khusus. Terlebih di Kota Bandung ada 6000 bayi dengan kondisi stunting.
“Jadi persoalannya mungkin belum ngeh saja harus ada big data nya bagaimana kondisi ini, dan ini tdk terlalu masif. Memang ada data penurunan peran serta puskesmas, posyandu memang ada upaya cukup spesifik juga dari keterlibatan organisasi sosial masyarakat atau akademisi cukup aktif berpartisipasi penanggulangannya,” ucap Aris usai menghadiri Acara Sosialisasi Bapak Asuh Anak Stunting.