Pedagang Pasar Tanah Abang Geram , TikTok Shop Beri Diskon Hingga 70%

Keluhan pedagang pasar Tanah Abang karena TikTok Shop (Kompas.com).

Teriakan Para Pedagang Pasar Tanah Abang , “Tolong Hapus TikTok Shop”

Prolite – Teriakan dari para pedagang yang berjualan di pasar Tanah Abang yang meminta TikTok Shop di tutup.

Para pedagang menyampaikan keluh kesahnya yang di tujukan untuk menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki, melalui selembar kardus yang bertuliskan “Tolong Hapus TikTok Shop”.

Keluhan tersebut di sampaikan oleh para pedagang yang terkena imbas dari maraknya penjualan melalui media sosial.

Menurut para pedagang di pasar tanah abang untuk harga yang di jual melalui platform TikTok jauh lebih murah di bandingkan dengan harga pasaran yang ada di Tanah Abang.

Salah satu pedagang yang berjualan di lantai LG pasar Tanah Abang Anton menyampaikan keluhan dari para pedagang yang berjualan di pasar.

“Minta tolong ke pak menteri, online shop TikTok berpengaruh banget buat pedagang di sini,” ujar Anton dikutip dari , Selasa (19/9).

Sekelas pasar besar yang berada di Jakarta ini mengalami anjlok pendapatan karena imbas sepinya pembeli setelah ramai penjualan di TikTok Shop yang jauh lebih murah harganya.

Dia mencontohkan dirinya menjual gamis seharga Rp . Sementara di TikTok ada yang menjual Rp .

“Bingung lah kenapa bisa murah sekali harganya, padahal bahan yang dipakai sama. Kalau kami bikin sendiri juga tidak masuk harganya, kenapa di online bisa Rp . Itu tak masuk di akal,” ungkap dia.

Sebelum tenarnya penjualan melalui TikTok Shop para pedagang biasanya bisa mengantongi hingga Rp 20 juta per harinya.

Sedangkan sekarang sudah ramai penjualan melalui online pendapatan para pedangan menurun drastis sekarang dapat Rp 2 juta sudah sangat susah.

Sudah menggunakan berbagai macam cara untuk bisa menggaet pembeli dari mulai memberikan diskon, menurunkan harga namun tetap saja pembeli masih kurang minat untuk membeli barang langsung ka pasar.

Para pedagang merasakan penurunan omset dimulai setelah lebaran hari tahun 2023 lalu, sudah berkisar 3 bulan pera pedagang mengalami anjoknya pendapatan.

Biasanya Pasar yang berada di Jakarta Pusat selalu dipenuhu para pembeli namun kini kondisinya terlihat sangat lengah bakan lorong-lorong kios terlihat tidak ada yang melintas.