Museum Nasional Indonesia Kebakaran, Warisan Bersejarah Bangsa Terancam Punah

Pemadaman api di Museum Nasional Indonesia atau yang biasa dikenal Museum Gajah (Antara).

Museum Nasional Indonesia Kebakaran, Warisan Bersejarah Bangsa Terancam Punah

JAKARTA, Prolite – Dilansir dari MetroTV, Kejadian tragis yang melanda Museum Nasional Indonesia, yang lebih dikenal sebagai Museum Gajah.

Telah terjadi kebakaran besar beberapa hari lalu, telah menggugah pertanyaan serius tentang sejauh mana perlindungan benda-benda bersejarah di museum ini.

Peristiwa yang memilukan ini menjadi refleksi nyata tentang kerentanan perlindungan warisan peradaban bangsa, yang tampaknya terabaikan dalam beberapa waktu terakhir.

Warisan berharga ini, yang menjadi tumpuan peradaban Indonesia, saat ini mengalami kerusakan serius akibat kelalaian di tempat yang seharusnya menjadi tempat yang paling aman, yakni museum itu sendiri.

 

Menurut pihak Museum Nasional Indonesia, sebagian koleksi yang terkena dampak dari insiden kebakaran yang terjadi pada Sabtu (16/9) adalah replika benda-benda prasejarah.

Kejadian ini memengaruhi enam ruangan di gedung A museum tersebut, sementara 15 ruangan lainnya di gedung A dan ruang pamer di gedung B dan C selamat dari dampak kebakaran.

wikipedia
wikipedia

Diperluasnya kerusakan koleksi terbatas pada replika-replika, sedangkan benda-benda asli tetap aman. Untungnya, koleksi berharga yang telah dikembalikan dari Belanda juga tidak terpengaruh oleh api, karena disimpan di lokasi yang cukup jauh dari pusat kebakaran.

Masalah perlindungan museum yang buruk bukanlah eksklusif Museum Nasional Indonesia saja, tetapi juga melanda museum-museum lain di seluruh negeri. Keberadaan mereka yang kurang terawat, rentan terhadap pencurian, dan bahkan terancam oleh potensi kebakaran, seperti yang dialami oleh Museum Nasional Indonesia.

Mengenai kasus pencurian di museum, dalam kurun waktu 2010-2020, tercatat setidaknya ada 11 kasus pencurian koleksi museum.

Pada tahun 2013, empat artefak emas berusia ribuan tahun dicuri dari Museum Nasional Indonesia, sehingga Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh mengeluarkan perintah untuk menduplikasi koleksi tersebut.

Pencurian paling fatal terjadi pada tahun 2021 di Museum Negeri di Kendari, Sulawesi Tenggara, di mana diperkirakan 500 benda bersejarah hilang dari ruang penyimpanan.

Sebagian besar benda yang hilang adalah bagian dari koleksi etnologi budaya masyarakat Sulawesi Tenggara.

Bahkan, jika melihat ke belakang hingga beberapa dekade yang lalu, insiden pencurian yang paling menghebohkan terjadi pada tahun 1961 ketika kelompok bandit di bawah pimpinan Kusni Kasdut mencuri sejumlah koleksi emas dan permata dari Museum Nasional, yang merupakan museum terbesar di Asia Tenggara.

Selain itu, tercatat kasus pencurian koleksi uang logam pada tahun 1979 dan pencurian koleksi keramik senilai Rp1,5 miliar.

Kejadian lain yang patut dicatat adalah pencurian lukisan karya Basoeki Abdullah, Raden Saleh, dan Affandi pada tahun 1996.

Bahkan pada tahun 2013, empat koleksi emas hilang. Sangat disayangkan bahwa beberapa kasus pencurian tersebut masih belum terpecahkan hingga saat ini.

Maka dari itu, saatnya pemerintah memberikan perhatian yang lebih serius terhadap aspek perlindungan dan pelestarian warisan sejarah bangsa ini.

Museum harus dianggap sebagai tempat yang paling aman untuk melestarikan peninggalan peradaban Indonesia yang berharga ini.

Peristiwa kebakaran yang tragis ini harus menjadi momen yang memicu revitalisasi eksistensi museum, bukan sekadar tempat penyimpanan benda-benda bersejarah, tetapi juga sebagai tempat penyimpanan harta karun tak ternilai dari nenek moyang kita.

Semua yang tersimpan di dalam museum adalah cerminan peradaban suatu bangsa, dan ini merupakan dasar yang harus kita pertahankan untuk menjadi bangsa yang besar.

Museum harus dirawat dengan baik, sebagai tempat yang aman untuk menyimpan dan mengarsipkan bukti-bukti sejarah serta warisan masa lalu bangsa Indonesia.

Selain itu, revitalisasi museum juga harus menjadi prioritas pemerintah, agar museum dapat menjadi sumber pendidikan yang efektif untuk mengembangkan wawasan kebangsaan bagi generasi penerus.

Pengelolaan museum harus selalu mengikuti perkembangan zaman dengan inovasi yang menarik. Dalam konteks kasus kebakaran Museum Gajah, penyelidikan harus dilakukan secara menyeluruh dan transparan, tanpa ada yang ditutup-tutupi.

Semua pihak yang bertanggung jawab atas kejadian tragis ini harus terungkap, dan pengelolaan museum tidak boleh diabaikan. Merawat museum adalah langkah penting dalam menjaga jati diri bangsa.