Motif Tersangka Aksi Bullying di SMPN 2 Cimanggu Terungkap

Ilustrasi Bullying.

Motif Tersangka Aksi Bullying di SMPN 2 Cimanggu Terungkap

Prolite – Aksi bullying yang terjadi di SMPN 2 Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Cilacap viral di media sosial.

Aksi penganiayaan yang dilakukan oleh ke dua tersangka terhadap temannya yang di saksikan oleh banyak teman-temannya.

Teman-temannya tidak bisa berbuat apa-apa untuk membantu korban saat penganiayaan terjadi.

Tersangka yang mengancam teman-temannya tersebut jika berusaha membantu untuk melerainya.

Polresta Cilacap sudah mencari keterangan terhadap tersangka atas motif apa yang dilakukan oleh tersangka terhadap korban.

Tersangka yang juga merupakan teman satu sekolah korban terlihat memakai seragam yang sama dengan korban pada video yang tersebar di media sosial.

Youtube
Youtube

Setelah tersangka WS (14) dan MK (15) diamankan oleh pihak kepolisian, polisi akhirnya mengungkap motif yang dilakukan kedua tersangka.

Tersangka melakukan bullying kepada korban FF dengan motif pelaku MK tidak terima dengan korban yang mengaku sebagai bagian dari kelompok Barisan Siswa (Basis).

“Motifnya, korban mengaku menjadi anggota kelompok Barisan Siswa (Basis). Padahal dia bukan sebagai anggota kelompok ini,” kata Fannky saat ungkap kasus di Mapolresta Cilacap, Rabu (27/9).

Berdasarkan keterangan pihak kepolisian, korban tersebut setelah mengaku bagian dari kelompok Basis juga sempat menantang kelompok lain yang berada di luar sekolah.

“Dia sempat menantang-nantang keluar. Akhirnya ketemulah sama ketuanya sama kelompok Barisan Siswa yang viral di video itu. Indikasinya pelaku itu merupakan ketuanya,” ungkapnya.

Karena kejadian bullying yang di alami oleh korban FF kini ia harus mendapatkan penanganan lebih lenjut.

Menurut hasil rontgen di RSUD Majenang korban FF mengalami patah tulang rusuk bagian kiri.

“Hasil rontgennya ada patah tulang rusuk. Makanya membutuhkan penanganan yang lebih intensif, kita rujuk ke Margono,” kata Guntar, Kamis (28/9/2023) malam.

Karena patah tulang rusuk yang dialami korban, kini korban di rujuk ke salah satu RS di Purwokerto untuk menjalani operasi dan perawan insentif.

“Untuk meringankan beban keluarga korban bullying FF, Polri memberikan bantuan pembiayaan pengobatan dan perawatan FF,” ujar Kapolresta Cilacap Kombes Fannky Ani Sugiharto, dalam keterangannya, Jumat (29/9).

Tidak hanya itu, Polri juga telah memberikan pendampingan psikologis terhadap siswa FF beserta saksi-saksi yang diperiksa dengan didampingi oleh keluarga masing-masing.