Mempesona ! Miss Universe 2018 Kunjungi Penderita Sumbing di Bali

Catriona Gray, Miss Universe 2018 dan Duta Global Smile Train Indonesia
BALI, Prolite – Miss Universe 2018 dan Duta Global Smile Train, Catriona Gray mengunjungi para pasien Smile Train yang berkediaman di Bali.
Kunjungan Miss Universe 2018 ini diharapkan bisa memberi suntikan semangat dan energi bagi para pasien sumbing dan keluarganya, dan menguatkan mereka bahwa masa depan cerah adalah milik semua orang termasuk mereka.
“Jika menyangkut hak anak-anak, hati saya selalu terpanggil. Sebagai Miss Universe 2018 dan Duta Global Smile Train, saya mendapatkan kesempatan untuk bersuara lantang untuk kepentingan anak-anak kepada masyarakat luas di seluruh dunia termasuk Indonesia, khususnya bagi anak dengan bibir sumbing. Berkat Smile Train, saya dapat belajar mengenai kondisi sumbing dan tantangan yang menyertainya. Saya dapat menciptakan hubungan dengan pasien dan keluarga, para dokter, pekerja sosial, dan mitra-mitra dengan mendengarkan cerita dan menyaksikan ketangguhan mereka. Pengalaman tersebut sungguh menginspirasi saya setiap saat,” kata Catriona Gray, selaku Miss Universe 2018 dan Duta Global Smile Train Indonesia.
Di Indonesia, terdapat sekitar bayi yang lahir dengan kondisi sumbing setiap tahunnya dengan rata-rata 200 kasus per tahun di Bali.
Jika tidak ditangani segera, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi kesehatan terutama untuk bayi dan anak seperti kesulitan makan, bernapas, mendengar, dan berbicara, keadaan psikologis mereka juga terpengaruh dikarenakan stigma tentang sumbing.
Smile Train Indonesia telah beroperasi sejak 2002 di berbagai bagian Indonesia termasuk Bali dengan menyediakan operasi sumbing 100% gratis untuk para pasien, sekaligus menyediakan dukungan peningkatan kapasitas para tenaga kesehatan lokal dalam memberikan perawatan komprehensif lebih lanjut (Comprehensive Cleft Care – CCC) secara aman dan merata.
CCC terdiri dari operasi, dukungan nutrisi, perawatan gigi, perawatan ortodontik, terapi wicara, dan servis psikososial.
Ruth Monalisa, Senior Program Director Smile Train Indonesia menambahkan senyuman baru dari pasien yang ditemukan setelah menerima perawatan comprehensive cleft care mendorong pihaknya dan para mitra untuk terus berjuang keras untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas layanan kami.
“Kami menghargai usaha bersama dari para pemangku kepentingan, kondisi sumbing sungguh benar-benar berarti dan jadi kunci utama keberhasilan layanan Smile Train. Kami sangat bangga bahwa layanan kesehatan untuk anak dengan sumbing sekarang lebih terjangkau dan aman dan kami akan terus melakukan upaya berkelanjutan termasuk membasmi stigma yang keliru di masyarakat tentang anak dengan kondisi sumbing,” kata Ruth.
Terdapat kasus-kasus dimana anak dengan bibir sumbing dan/atau celah langit-langit mulut mengalami isu kesehatan mental dikarenakan stigma yang menyertai kondisi fisik mereka yang berbeda.
Mereka mengalami ejekan, cibiran, dan pengasingan dari lingkungannya karena kurangnya informasi tentang sumbing. Hal tersebut dapat menyebabkan kurang rasa percaya diri, perasaan malu, rasa benci terhadap diri sendiri, dan rasa putus asa terhadap hidup para pengidap.
Namun, Smile Train Indonesia bersama para mitra termasuk Yayasan Senyum Bali bekerja tak hanya untuk memperbaiki kondisi fisik, namun juga memberi asupan emosional melalui aktivitas yang memungkinkan para pasien untuk menemukan minat dan bakat terpendam di bidang musik atau seni.