“Ia alhamdulilah berlanjut, sejak saya gabung. Pegadaian sangat membantu dan meningkatkan brand kita. Walau cuma serbuk bandrek tapi dengan packaging kemasan ada logo binaan pegadaian, orderan ada terus,” ungkapnya.
Selain Cucu, pemilik KAIDA bawang goreng, Ida Nuraida mengaku bergabung ke UMKM binaan Pegadaian sejak tahun 2016. Prosesnya awal dari mulai mendaftar ke Dinas KUKM, lalu terjaring sebagai peserta yang mendapat pelatihan dan dibantu Pegadaian beberapa kali.
“Kita difasilitasi ikut bazar, fasilitas bantuan permodalan. Kebetulan selain bawang goreng saya juga bikin bakery dan bantuan barang berupa oven gas sebelumnya pelatihan di Pegadaian. Dari situ berkembang,” jelasnya.
Sebelum mendapat bantuan diakui Ida produksi masih sedikit karena alat terbatas tapi setelah ada bantuan produkai semakin banyak.
“Alhamdulilah omzer 5 sampai 7 juta, sekarang saya ikut tabungan emas, cicilan emas, dan masih suka juga gadai emas,” tutur warga Cigadung Cibeunying Kolot 1 itu.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan