Manajemen Starbucks Klarifikasi Usai Ramai Pembikotan Produk Pro Israel

Manajemen Starbucks Buka Sura Usai Ramai Pembikotan Produk Pro Israel (Pergikuliner).

Manajemen Starbucks Klarifikasi Usai Ramai Pembikotan Produk Pro Israel

Prolite – Setelah ramai produk pro israel tersebar di media sosial salah satunya Starbucks, kini manajemen angkat bicara.

Usai Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa yang mengatur dukungan terhadap Palestina.

Dalam Fatwa Nomor 83 tahun 2023 ini juga merekomendasikan agar pemerintah mengambil langkah-langkah tegas membantu perjuangan Palestina.

Ramainya pemboikotan produk-produk yang pro Israel menggema di berbagai media sosial Twitter maupun Instagram.

Usai fatwa ini diterbitkan ada beberapa produk yang pro ke Israel muncul diantaranya Starbucks.

Kedai kopi terkenal ini terkena dampak dari boikot produk pro Israel yang sudah di keluarkan fatwa melalui MUI.

Karena itu kedai kopi ini melakukan klarifikasi mengenai perusahaan yang terkena kampanye boikot

Perusahaan yang memiliki gerai kopi di seluruh dunia salah satunya berada di Indonesia.

Sejumlah pihak menuding, raksasa kopi asal Amerika Serikat itu memiliki keterkaitan dan mendukung pemerintahan Israel secara finansial.

Wikipedia
Wikipedia

Di Indonesia sendiri, waralaba Starbucks dimiliki oleh perusahaan lokal, PT Sari Coffee Indonesia yang sahamnya dikuasai PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAP).

Selain itu, seruan boikot juga muncul setelah kedai kopi menggugat serikat pekerjanya, Starbucks Workers United, yang menyatakan solidaritas terhadap warga Palestina.

Gugatan dilayangkan, karena serikat pekerja dianggap menyalahgunakan nama, logo, dan kekayaan intelektual perusahaan.

Keputusan perusahaan untuk menempuh jalur hukum itu kemudian memicu gerakan boikot Starbuck di berbagai negara.

Sebab, kedai kopi yang satu ini dinilai memberikan dukungan terhadap Israel yang tengah membombardir Jalur Gaza, Palestina.

Menanggapi permasalahan tersebut manajemen menyatakan perusahaan tiadk pernah mendukung berbagai tindakan kekerasan dan kebencian.

Pernyataan ini disampaikan lewat laman resminya. “Kami dengan tegas menyatakan tidak mendukung tindakan yang mengandung kebencian dan kekerasan, sepenuhnya mendukung usaha perdamaian di dunia,” tulisnya di laman resminya.

Manajemen juga menjelaskan bahwa perusahaan tidak pernah memberikan dukungan finansial ke Israel seperti yang di ramai dimedia sosial.

“Baik Starbucks maupun mantan pemimpin, presiden, dan CEO perusahaan, Howard Schultz, tidak memberikan dukungan finansial kepada pemerintah Israel dan/atau Angkatan Darat Israel dengan cara apa pun,” tambahnya.

“Melihat situasi global yang terjadi saat ini, Starbucks Indonesia turut berduka cita dan menyatakan simpati yang terdalam bagi mereka yang menjadi korban, terluka, terlantar, dan terkena dampak akibat aksi yang keji,” tulis Starbuck.