Chatbot ini dirancang untuk melayani curhat mahasiswa dengan bahasa dan cara merespons yang hampir mirip dengan interaksi manusia.

Teknologi kecerdasan buatan dan algoritma aplikasinya akan terus ditingkatkan untuk memastikan bahwa setiap percakapan terasa alami dan empatik.

“Selanjutnya, aplikasi ini diharapkan dapat diterapkan dan dikembangkan lebih lanjut untuk memberikan manfaat bagi masyarakat serta menjadi rintisan bagi perusahaan berbasis teknologi dan startup,” pungkas Kimi.

 

Dengan berbagai fitur yang ditawarkan, seperti akses mudah tanpa perlu membuat janji dan dukungan yang empatik, ini tampaknya bisa jadi alat yang sangat bermanfaat, terutama bagi mahasiswa dan siapa pun yang merasa kesulitan mencari bantuan kesehatan mental.

Jadi, jika kamu mencari cara yang praktis dan nyaman untuk mendapatkan bantuan atau sekadar curhat, Chatbot dari Polije bisa menjadi pilihan yang layak dicoba! Bagaimana menurutmu? Apakah kamu tertarik untuk mencobanya? 🌟🗨️💻

Ananditha Nursyifa
Editor