Kenapa Konjungtivitis Gampang Menular? Ini Penjelasannya!

Prolite – Kenapa Konjungtivitis Gampang Menular? Ini Penjelasannya!
Pernah gak tiba-tiba mata kamu merah, gatal, dan berair tanpa sebab yang jelas? Lalu beberapa hari kemudian, teman sekantor atau keluarga juga mulai mengalami hal yang sama? Bisa jadi kalian lagi “berbagi” konjungtivitis alias mata merah!
Yup, meskipun kelihatannya sepele, konjungtivitis adalah salah satu infeksi mata yang sangat mudah menular. Bahkan dalam hitungan hari, satu rumah bisa ikutan kena kalau gak hati-hati. Lalu sebenarnya, apa sih konjungtivitis itu? Dan kenapa bisa menyebar dengan cepat?
Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini biar kamu bisa lebih waspada (dan gak ikutan jadi penyebar mata merah ke orang sekitar)!
Apa Itu Konjungtivitis?
Konjungtivitis adalah peradangan pada konjungtiva, yaitu selaput bening tipis yang melapisi bagian putih mata dan permukaan dalam kelopak mata. Saat selaput ini terinfeksi atau mengalami iritasi, pembuluh darah di dalamnya membesar, sehingga mata terlihat merah dan terasa tidak nyaman.
Penyakit ini dikenal juga dengan nama “pink eye”, terutama dalam istilah medis berbahasa Inggris.
Gejala Utama Konjungtivitis
Meskipun gejalanya bisa bervariasi tergantung penyebabnya, berikut ini adalah beberapa tanda umum yang sering muncul:
-
Mata merah (baik satu sisi atau kedua mata)
-
Mata terasa gatal dan panas
-
Mengeluarkan cairan putih, kuning, atau kehijauan
-
Mata berair terus menerus
-
Kelopak mata bisa membengkak
-
Rasa lengket di pagi hari, terutama saat bangun tidur
-
Dalam beberapa kasus, bisa disertai demam ringan
Jika kamu merasakan gejala-gejala di atas, apalagi muncul mendadak dan semakin parah, ada baiknya segera periksa ke dokter mata.
Apa Penyebabnya?
Ada empat penyebab utama konjungtivitis, yaitu:
-
Infeksi virus
Jenis ini paling sering terjadi dan biasanya disebabkan oleh virus yang sama dengan flu atau pilek. Penularannya pun cepat dan sangat mudah. -
Infeksi bakteri
Bakteri seperti Staphylococcus atau Streptococcus bisa menyebabkan mata merah dengan cairan kental yang membuat mata terasa lengket. -
Alergi
Biasanya disebabkan oleh debu, bulu hewan, serbuk sari, atau polusi. Tidak menular, tapi tetap bikin gak nyaman. -
Iritasi
Bisa karena zat kimia seperti sabun, asap, atau klorin di kolam renang. Jenis ini juga tidak menular.
Namun, hanya konjungtivitis karena virus dan bakteri yang bisa menular ke orang lain, dan keduanya yang paling perlu diwaspadai.
Kenapa Bisa Menular?
Konjungtivitis menular melalui kontak langsung maupun tidak langsung. Penularan paling umum terjadi lewat:
-
Sentuhan tangan: Menyentuh mata sendiri yang terinfeksi, lalu menyentuh benda lain atau orang lain.
-
Berbagi barang pribadi: Seperti handuk, bantal, make-up, atau alat kebersihan wajah.
-
Air mata atau cairan mata: Air mata orang yang terinfeksi mengandung virus atau bakteri yang bisa menempel di permukaan benda.
Yang lebih tricky, virus atau bakteri bisa bertahan hidup di permukaan benda (seperti meja atau gagang pintu) dalam beberapa jam, dan tanpa sadar kita bisa terpapar lewat tangan yang tidak bersih.
Jadi, bukan karena tatapan mata, ya! Tapi karena kebersihan tangan dan benda-benda sekitar yang kurang dijaga.
Tips Mencegah Penularan
Supaya kamu gak ikutan tertular, atau gak menularkan ke orang lain, ini dia beberapa langkah pencegahan yang wajib diperhatikan:
-
Cuci tangan secara rutin
Gunakan sabun dan air mengalir, terutama setelah menyentuh wajah atau benda umum. -
Jangan sentuh mata dengan tangan kotor
Hindari mengucek mata, apalagi saat tangan belum dicuci. -
Pisahkan barang pribadi
Jangan berbagi handuk, bantal, atau alat make-up dengan orang lain. -
Gunakan tisu sekali pakai
Saat membersihkan mata, gunakan tisu yang langsung dibuang. Jangan pakai sapu tangan berulang kali. -
Lakukan isolasi ringan jika terinfeksi
Jika kamu kena konjungtivitis, sebaiknya hindari aktivitas luar rumah dulu beberapa hari sampai sembuh. Ini penting banget supaya gak menyebarkan ke orang sekitar.
Kapan Harus ke Dokter?
Kalau gejala tidak membaik dalam 2–3 hari, atau malah makin parah (misalnya nyeri tajam, penglihatan kabur, atau bengkak parah), jangan tunda periksa ke dokter mata. Mungkin dibutuhkan pengobatan khusus, seperti antibiotik tetes mata untuk infeksi bakteri, atau obat antialergi jika disebabkan oleh reaksi alergi.
Konjungtivitis mungkin bukan penyakit berat, tapi dampaknya bisa mengganggu banget—baik secara fisik maupun sosial. Mata merah, lengket, dan gatal bikin aktivitas jadi gak nyaman. Belum lagi kalau harus izin kerja atau sekolah karena menular.
Yuk, lebih peduli dengan kesehatan mata dan kebersihan diri. Mulai dari kebiasaan kecil kayak rajin cuci tangan dan gak asal pegang wajah, itu udah bisa bantu mencegah banyak penyakit menular—termasuk si mata merah ini!
Kamu pernah kena konjungtivitis juga? Ceritain pengalamanmu dan gimana cara kamu menghadapinya. Siapa tahu bisa jadi pelajaran buat orang lain juga. 😉







