Kurangin Macet, Akses Mesjid Al Jabbar Direkayasa

BANDUNG,Prolite – Kurangi kemacetan di jalan menuju masjid terapung Al Jabbar, Pemkot Bandung mengaku akan lakukan rekayasa jalan.

Sekertaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan kendaraan beroda 6 atau bus agar melalui jalur jalan Gedebage selatan sedang roda 4 atau mobil minibus melalui jalan Cimencrang.

“Kita bicara yang exiting dulu ya tidak melebarkan jalan. Nanti simulasi coba kita terapkan di hari Jumat (13/1) rekayasa akses. Itu memang tidak digabung karena akses kesana tidak memungkinkan kan. Soal pelebaran tidak menutup kemungkinan tapi tidak sekarang,” ucap Ema usai memantau mesjid terapung Al Jabbar.

Masalah disana lanjutnya, mulai dari sampah hingga tindakan kurang terpuji para pengujung, akan berkordinasi dengan Dinas Pemprov Jabar.

“Ia itu aset pemprov, tapi kita kota kan, dan kebetulan tadi bertemu Kasatpol PP prov Jabar, saya sendiri didampingi DLH, Satpol PP, dan Dishub. Seharusnya di sana itu kan tempat beribadah bukan hanya selfie, apalagi botram,” imbuhnya.

Bukan hanya itu Ema pun mengamati lahan parkir disana memadai untuk 1500 kendaraan. Sayangya penggunjung hanya masuk pelataran tapi tidak parkir di kantong parkir. Begitupun PKL sudah ditempatkan tidak memaksa masuk. Bahkan sudah disediakan selasar untuk sekedar makan minum bukan tempat botram seperti saat ini.

“Kala petugas itu otoritas pemerintah provinsi, kita hanya bantu. Setidaknya ada 300 petugas berjaga di ring 1, 2 dan 3 sehingga nyaman beribadah supaya tetap jadi tempat suci bukan foto atau bergerombol menyisakan masalah sampah begitu,” tuturnya.

“Besok saya minta pak camat agar menyampaikan real kondisinya seperti apa baik dari gerbang barat, selatan, dan timur. Kita juga berharap pengurus segera dibentuk, karena yang sekarang terpublish itu hanya ketua DKM pak gubernur, ” tandasnya.

Hal itu perlu dilakukan kata Ema, karena animo masyarakat yang berkunjung luar biasa. Karenanya kepengurusan yang proporsional agar segara disiapkan

Baik yang untuk menjaga fasilitas ataupun yang melakukan penghijauan, jangan seperti saat ini rumput belum tumbuh sudah terinjak – injak.

“Kita membantu tetapi kan kita ini penerima manfaat karena dampak kota Bandung minimal wilayah sekitar, ada peluang ekonomi nya. Kita kan menyambut pengunjung bukan hanya Jabar tapi luar pulau juga. Kalau kordinasi dengan provinsi ya antar OPD saja,” jelasnya.

Disinggung perubahan pengembalian nama mesjid Raya Jabar di Alun Alun Kota Bandung, kata sedang diajukan.

“Saya sudah lapor pak wali, dan sudah respon. Kita sudah kirim surat itupun atas arahan pak gubernur. Nama mesjid Raya Jabar akan diganti kembali dengan nama mesjid Agung Kota Bandung. Dan untuk Jabar bergeser ke Al Jabbar,” tegasnya. (kai)