Klarifikasi Video Bantuan Telur yang Ditarik Lagi oleh Petugas Posyandu Usai Difoto

Ilustrasi banuan telur (istimewa)

Klarifikasi Video Bantuan Telur yang Ditarik Lagi oleh Petugas Posyandu Usai Difoto

Prolite – Geger beredar video petugas posyandu yang menarik kembali bantuan telur yang di berikan untuk warga usai di foto.

Dalam video yang tersebar terlihat seorang ibu hamil yang memegang plastik putih berisikan paket makanan yang di berikan oleh posyandu.

Namun terdapat hal aneh saat bantuan telur di kasihkan kepada ibu hamil dan difoto oleh salah satu petugas posyandu.

Telur tersebut tiba-tiba di ambil kembali, sontak video tersebut viral di mendia sosial.

Klarifikasi bantuan telur yang ditarik lagi oleh petugas Posyandu (Instagram).
Klarifikasi bantuan telur yang ditarik lagi oleh petugas Posyandu (Instagram).

Usai viral sang pengunggah video Intan akhirnya memberikan klarifikasi perihal kejelasan bantuan telur tersebut.

Sebelumnya, video viral tersebut diunggah oleh pasangan suami istri yaitu Oki dan Intan, saat pembagian bantuan di Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung.

Intan mengungkapakan bahwa video yang viral di media sosial tersebut direkam oleh sang suami yang saat kejadian ikut sebagai salah satu penerima penyaluran bantuan gizi untuk dirinya.

“Tujuan posting, karena saya baru melahirkan juga terus nggak ada kegiatan apa-apa karena jaga anak, karena anaknya tidur suka iseng-iseng aja gitu kan main HP,” ujarnya dikutip dari Tribun Jabar.

Menurut pengakuan Intan, dirinya salah paham. Rupanya telur sudah dibagikan lebih awal oleh petugas pada Agustus 2024 karena takut busuk.

Namun sesuai aturan, telur tersebut harusnya dibagikan pada Oktober 2024, sehingga pada bulan Oktober pun satu pack telur hanya digunakan sebagai properti foto.

Selain itu, Intan mengakui dirinya pun sendiri sudah menerima bantuan paket makanan dan disalurkan di tahap pertama, tepatnya pada bulan Agustus. Setelah itu, dirinya kembali menerima bansos dari pemerintah.

“Setelah itu selang seminggu memang dikasih telur lagi, saya kira paketan yang bulan Agustus keluarnya dua, ternyata yang bulan Agustus selang seminggu itu seharusnya ada di bulan Oktober,” katanya.

“Nah, yang bulan Oktober dikiranya nggak ada telur, ternyata yang bulan Agustus harusnya Oktober,” ucapnya

Tak sampai di situ, dirinya pun baru mengetahui jika telur yang diterimanya tersebut setelah bantuan pertama itu adalah bagian untuk tahap kedua. Oleh karena itu, Intan mengucapkan permohonan maaf.

“Saya mau minta maaf khususnya untuk Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung atas viralnya video yang saya unggah karena sempat membuat kegaduhan untuk kita semua. Jadi pembelajaran ke depan juga kalau gabut itu gak boleh posting sembarangan,” ujarnya.