Kini Banyak Kaum Milenial Datang ke Pegadaian

BANDUNG, Prolite – Lain dulu lain sekarang, kaum milenial pun datang ke Pegadaian. Pegadaian yang semakin mengikuti jaman kini tidak tampak seperti tempat mengadaikan barang saja namun juga bisa menabung, berinvestasi atau mendaftar kuota haji.
Itu terlihat dari tampilan kantornya, dulu selalu tampak pintu dipinggir kini tampak depan seperti akan ke gedung perbankan.
Dahulu saat akan ke Pegadaian orang tampak malu dan terkesan sembunyi-sembunyi. Kawatir diketahui saudara atau tetangganya tengah mengadai barang berharga karena terpaksa.
Bukan itu saja, jika dulu ke Pegadaian banyak kaum kolonial kini banyak juga kaum milenial. Persentase pengunjung kolonial dengan milenial seimbang.
Menurut Kepala Cabang Pegadaian Pungkur Kota Bandung, Didi Susilo, hal itu karena orang tua atau nasabah kolonial mewariskan kebiasan mengadaikan barang berharga di Pegadaian lebih aman dan bunga murah, di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sehingga terjamin.
“Milenial ini mempunyai tingkat hitung lebih detail dari pada kita. Bisnis maju, usaha bagus, hitung investasinya baik. Ada yang tidak suka menabung emas tapi lebih suka ke gadget atau mobil,” jelas Didi ditemui di ruang kerjanya, Senin (28/2/2023).
Lanjutnya, kaum milenial memang menjadi fokus, bahkan Pegadaian memang menyisirnya tetapi tidak mengkhususkan melayani kaum milenial saja melainkan melayani semua lapisan masyarakat.
“Kalau persentase kolonial dan milenial ya sejumlah persentase orang tua mendelegasikan ilmu ke anak. Disitu kokonial bergeser kesana (milenial,red),” tuturnya.
Selain warisan ilmu, untuk lebih menarik minat kaum milenial, Pegadaian pun mengaku menghadirkan ‘The Gade Cafe’, dimana sebagai tempat kongkow kaum milenial.
Cafe yang berada di halaman depan Pegadaian Cabang Pungkur itu selain mewadahi tempat berkumpul anak muda, juga sebagai ajang edukasi, literasi dan promosi agar milenial mau menabung emas, berinvestasi, atau pun berkegiatan positif lainnya.
“Kita kan ada investasi, tabung emas, pembelian emas secara angsuran atau cicilan emas, pembelian motor angsuran untuk usaha, bahkan mendaftar kuota haji. Dengan menabung mereka sudah mendaftar dan mendapatkan kuota kapan akan berangkat haji,” promonya.
Didi pun menyampaikan bahwa imej Pegadaian sudah banyak berubah. Bahkan dulu hanya bisa dilakukan secara manual kini bisa ke digital, melalui aplikasi Pegadaian Digital Service semua soal pegadaian ada ditangan.
“Menabung, beli emas, gadai emas, transaksi bayar listrik dan lainnya bisa diaplikasi tersebut. Kalau dari total transaksi 70-80 persen. Atau dari 20 ribu nasabah, 15 ribu nya semua sudah menggunakan digital. Ya jadi lebih cepat, lebih baik, lebih aman, dan lebih mudah transaksi,” tutupnya. (Evy Dama)