Selain nostalgia, ada tiga faktor utama yang bikin lagu lama bisa viral lagi:

  1. Influencer Power – Saat satu influencer besar menggunakan lagu tertentu di videonya, kemungkinan lagu itu viral langsung melonjak. Contohnya, lagu “Beautiful Girls” (Sean Kingston, 2007) naik lagi setelah digunakan dalam challenge dance oleh influencer Gen Z asal Korea pada Juni 2025.
  2. Beat yang Menarik – Banyak lagu lawas punya hook kuat dan irama yang mudah diingat, cocok untuk potongan video 15-30 detik. Misalnya, bagian intro dari “Barbie Girl” atau “Lovefool” sering digunakan karena langsung catchy.
  3. Remix dan Re-contextualization – Lagu lama sering di-remix dengan beat modern. Misalnya, “Bila Aku Jatuh Cinta” (2005) milik Nidji diubah menjadi versi lo-fi dan viral sebagai sound untuk konten belajar malam.

Lagu-Lagu 2000-an yang Kembali Naik Daun di 2025

Beberapa lagu yang berhasil menembus kembali tangga lagu digital di tahun 2025 antara lain:

  • “Umbrella” – Rihanna ft. Jay-Z (viral lewat konten outfit transition)
  • “Kenangan Terindah” – Samsons (dipakai di video nostalgia masa SMA)
  • “In the End” – Linkin Park (jadi soundtrack video gaming)
  • “Laskar Pelangi” – Nidji (viral di konten motivasi dan video pemandangan)

Fenomena ini bukan cuma nostalgia semata, tapi juga bukti bahwa lagu dengan komposisi kuat tetap relevan meskipun tren musik berubah. Dalam era cepat seperti sekarang, timeless songs selalu menemukan jalannya untuk kembali.

Algoritma dan Budaya Recycle Musik

Ananditha Nursyifa
Editor