Berikut ini beberapa tanda dan gejala speech delay pada anak yang perlu dikenali:

  1. Anak kesulitan meniru suara

Umumnya, pada usia 18 bulan atau lebih, anak sudah bisa meniru suara yang ia dengar, atau setidaknya mengatakan “mama” dan “papa”. Sedangkan pada usia dua tahun, Si Kecil umumnya sudah mampu mengucapkan kata-kata selain meniru suara. Jika Si Kecil tampak kesulitan meniru suara ataupun belum memiliki kosakata, ayah dan ibu perlu waspada pada gejala awal ini.

  1. Lebih suka menggerakan tubuh dibandingkan menggunakan suara

Gejala speech delay berikutnya yaitu anak tampak lebih suka menggerakan anggota tubuhnya, dibandingkan menggunakan suaranya untuk menyampaikan sesuatu.

Sebenarnya melakukan gerakan untuk berkomunikasi masih terbilang normal jika dilakukan anak saat usianya masih di bawah 12 bulan. Namun, saat Si Kecil sudah berusia 18 bulan dan ia masih lebih suka gerakan dibandingkan membuat suara untuk berkomunikasi, maka itu bisa menjadi gejala speech delay.

  1. Anak tidak mampu mengikuti instruksi secara verbal

Pada usia dua tahun, anak umumnya sudah dapat memahami dan mengikuti arahan sederhana dari orang tuanya. Misalnya saat ayah atau ibu mengatakan “tolong ambilkan boneka kelinci itu”, tapi anak tidak memahami atau tidak mengikuti arahan.

  1. Tidak mampu mengucapkan kata-kata yang dapat dipahami

Tanda dan gejala speech delay berikutnya yaitu anak tidak mampu mengucapkan kata-kata yang dapat dipahami orang dewasa. Orang tua seharusnya dapat memahami sebagian dari kata-kata yang diucapkan anak pada usia dua tahun. Anak pun juga sudah memahami maksud dari kata-kata yang diucapkan.