PBB Laporkan Kematian Warga Sipil di Ukraina Lebih dari 9.900 Orang

Prolite – Pada 31 Oktober lalu, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, memperingatkan bahwa harapannya untuk mencapai kesuksesan cepat dalam upaya merebut kembali wilayah yang dikuasai Rusia harus diperhatikan.
Zelensky juga mengungkapkan bahwa pasukan Rusia sedang bersiap menghadapi serangkaian serangan baru di berbagai sektor garis depan.
Pernyataan tersebut muncul ketika Zelensky sedang berupaya untuk memobilisasi pasukannya di tengah serangkaian serangan yang telah berlangsung selama berbulan-bulan di kawasan Kyiv, Ukraina.
Badan PBB yang mengurusi hak asasi manusia, yaitu Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA), secara resmi telah mengonfirmasi kematian warga sipil di Ukraina sebagai akibat dari serangan oleh Rusia yang menyasar rumah-rumah, sekolah, lahan pertanian, dan pasar.
Mereka menambahkan bahwa jumlah sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi daripada yang telah dikonfirmasi.
Kondisi Kemanusiaan di Ukraina Saat Ini
Direktur Koordinasi OCHA, Ramesh Rajasingham, telah menyampaikan kepada Dewan Keamanan PBB mengenai situasi kemanusiaan di Ukraina.
Dalam pidatonya, Ia menyampaikan bahwa sejak dimulainya invasi Rusia pada Februari 2022, jumlah warga sipil yang tewas dalam konflik tersebut kemungkinan sudah jauh lebih tinggi daripada angka yang telah mereka verifikasi.
Ia juga mengungkapkan bahwa warga sipil Ukraina sedang mengalami konsekuensi kemanusiaan yang sangat mengerikan akibat serangan Rusia.
Lebih dari 18 juta warga, atau lebih dari 40 persen dari total populasi, saat ini membutuhkan bantuan kemanusiaan.
Rajasingham menyoroti bahwa menjelang musim dingin, kebutuhan ini akan semakin meningkat.
Organisasi-organisasi kemanusiaan sedang berupaya membantu masyarakat dengan melakukan perbaikan rumah-rumah mereka dan memastikan bahwa sistem air dan pemanas berfungsi sebelum suhu beku tiba.
Hal ini merupakan upaya untuk mengatasi tantangan kemanusiaan yang dihadapi oleh warga selama musim dingin.