Instalasi Air Minum Baru Bakal Dibangun

Instalasi air minum baru

BANDUNG, Prolite – Perumda Tirtawening Kota Bandung bersama Perumda Jasa Tirta (PJT) II segera membangun instalasi air minum baru.

Air minum tersebut akan didistribusikan ke-14 kecamatan di Kota Bandung atau disalurkan ke 350 ribu pelanggan Kota Bandung.

Kabar gembiranya air minum instalasi baru tersebut memungkinkan pelanggan menerima air minum jadi 24 jam. Hal itu, karena air bahan baku berasal dari danau Saguling (Kota Baru Parahyangan KBB) itu bisa ditarik dengan kapasitas pompa 3500 liter/detik.

Direktur Utama Perumda Tirtawening Kota Bandung Sonny Salimi menyampaikan, sebenarnya kerjasama ini sudah menjalin kerjasama dibidang pengembangan air minum sejak tahun 2020 lalu disaksikan langsung oleh mantan Wali Kota Bandung Oded M Danial, Wakil Wali Kota yang kini menjadi Wali Kota Bandung Yana Mulyana dan para petinggi PJT II.

Baca Juga : Biaya Pasang Baru Air Tirtawening Jadi lebih Murah

Dan mulai akan dilakukan pembangunan (ground breaking) pada bulan September 2023 dan direncankan mulai beroperasi tahun 2026 mendatang.

Kata Sonny, air yang disedot sejauh 15 kilo meter dari Kota Bandung itu nantinya akan tertampung di resorvoar raksasa (waduk,red) di daerah Gunung Batu dengan kapasitas meter kubik.

“Kerjasama ini dengan metode B to B (Business to Business) semestinya lebih mudah dibandingkan KPBU (Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha), walaupun dalam perjalanan adm harus dapat izin prinsip dari pemilik BUMD dalam hal ini wali kota,” ujar Direktur Utama Perumda Tirtawening Kota Bandung Sonny Salimi, Rabu (05/04/2023).

Pembangunan ini kata Sony membutuhkan dana sebesar Rp4 triliun dan sudah mendapat suport oleh Kementrian PUPR dan Kementrian BUMN. Dengan jangka waktu pembangunan diperkirakan selama dua tahun.

Baca Juga : Tarif Pelayanan Air Tirtawening Batal Naik

Dalam kerjasama ini, pihak PJT II memiliki kewajiban dari mulai membangun hingga menghadirkan air minum ke Kota Banudung sebanyak 3500 liter per detik.

“Tentunya, air minum dengan kualitas sesuai Permenkes 492 tahun 2012 tentang persyaratan kualitas air minum. Nanti dari Saguling dipompa ke instalasi pengolahan yang ada untuk menjadi air minum, lalu dipompa melalui pipa transmisi yang panjanganya sekitar 15 km dengan diameter 1,7 meter, ke daerah Gunug Batu. Kita ada lahan seluas 1500 meter persegi disana,” tuturnya seraya mengatakan karena daerah Saguling lebih rendah dari Gunung Batu sehingga air harus dipompa.

Menurut Sonny, penyediaan pipa sambungan dari Saguling ke reservoar dan pembangunan reservoar tanggungjawab PJT II.

Ke 14 kecamatan itu diantaranya, Andir, Astanaanyar, Babakan Ciparay, Bandung Kidul, Bandung Kulon, Bandung Wetan, Batununggal, Bojongloa Kaler, Bojongloa Kidul, Buahbatu, Cicendo, Lengkong, Regol dan Sumur Bandung.

Baca Juga : Pemkot Tinjau Ulang Penyesuaian Tarif Air Minum

Sonny mengatakan, untuk yang sudah terpasang akan dipasang pipa baru, karena pipa Perumda sudah lama dan rawan bocor.

“Ini sesuai jumlah KK di Kota Bandung, kita juga tidak punya dokumentasi data kondisi pipa. Kewajiban perumda tirtawening, adalah memasarkan agar seluruh penduduk atau masyarakat dapat mengakses dan berlangganan air minum,” tandasnya.

Sonny menambahkan, investasi yang sudah ditanamkan oleh mereka akan dikonversi ke dalam tagihan air.

Pembangunan ini, lanjut Sonny melibatkan beberapa stakeholder. Karenanya, Sonny mengundang seluruh anggota DPRD Kota Bandung, untuk melihat langsung kondisi air baku di danau Saguling.

“Dengan menngundang anggota DPRD Kota Bandung, bisa menyampaikan program kepada konstituen yang juga pelanggan kita,” pungkasnya.(kai)