Ini Jenis -Jenis Ambulans Menurut Dinkes Kota Bandung

ambulans

Sirine Ambulans Standarisasi Juknis Adalah Jenis Low Tune

BANDUNG, Prolite – Terkadang masyarakat terkecoh saat ada ambulans atau kendaraan dilengkapi peralatan medis dan dirancang mengangkut orang sakit atau korban kecelakaan lewat. Pasalnya apakah ambulans itu darurat atau tidak.

Nah istilah ambulans sendiri berasal dari bahasa latin ambulare berati bergerak atau berjalan. Fungsi utamanya sebagai alat transportasi pasien.

Menurut Plt Kepala UPTD Pusat Pelayanan Keselamatan Terpadu Dinkes Kota Bandung Eka Anugrah , ambulans itu ada dua macam yakni ambulans gawat darurat dan ambulans transport. Yang membedakan menurut petunjuk teknis (juknis) dari Kementerian Kesehatan dari tampilan luarnya ambulans itu harus putih hanya kalau emergency itu ada list merah tulisan gawat darurat sedang transport sama putih tetapi list kuning tulisan transport.

pembinaan relawan kesehatan-ambulans

“Di emergency alat lengkap seperti halnya ICU atau banyak orang bilang ambulans mini ICU dimana ada alat bantu nafas, personilnya juga wajib ada dokter bahkan bukan hanya dokter umum tapi spesialis. Kalau yang transport disitu tidak ada ventilator nya kalaupun ada alat untuk basic life support nya sebatas alat kejut jantung biasa dan itu tidak dilengkapi dengan personel yang sangat lengkap,” jelas Eka usai pembinaan relawan 119 atau Bandung Emergency Service Volunter, di Jl Cihampelas, Kamis (26/6/2025).

Untuk ambulans jenazah itu sendiri tidak masuk klasifikasi ambulans, tetapi mobil jenazah. Seharusnya mobil jenazah sama putih hanya list hitam tulisan mobil jenazah. Baik ambulans ataupun mobil jenazah sama-sama kendaraan yang harus diprioritaskan.

Sedang untuk membedakan suara sirine kata Eka, silahkan orang beranggapan seperti yang banyak bersebaran di berbagai sosial media.

“Hanya yang ditentukan oleh juknis Kementerian Kesehatan bunyi ambulans itu satu suaranya low tune, itu seperti kalau kita nunggu kereta api lewat jadi soft ya tidak membengkak telinga karena kalau ambulans terlalu heboh apalagi terlalu kenceng dan bunyinya macam-macam bukan orang sekitar saja yang terganggu tapi kru ambulans, terutama pasien udah sakit tambah puyeng dengar sirine,” ucapnya.

“Jadi kalau saya ditanya mau emergency atau non emergency suara satu. Tapi kalau teman-teman punya data bahwa sirine ambulans emergency atau non seperti apa ya silahkan. Kalau saya berbicara by juknis dari Kementerian Kesehatan yang kebetulan saya juga ikut menyusun nya. Bahwa tidak ada spesifikasi bunyi ambulans,” tegasnya.