Hewan Kurban Mulai Diperiksa di 113 Titik Penjualan

dkpp - pemeriksaan hewan kurban

Cek Hewan Kurban di Aplikasi e Selamat

BANDUNG, Prolite – Jelang Idul Adha Pemkot Bandung melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) melakukan pemeriksaan kesehatan ke hewan kurban.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Kota Bandung, Wilsandi Saefulloh, mengatakan, hewan kurban yang ada di Kota Bandung harus sehat dan layak karenanya dilakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban di 113 titik penjualan.

“Kita sudah dilapas resmi pada tanggal 28 Mei 2024. Sekarang tim bergerak mulai dari awal kordinasi kewilayahan kecamatan terkait lokasi prosedur dan sebagainya. Sekarang sudah banyak penjual,” kata Wili sapaan akrabnya, Jumat (7/6/2024).

Dari hasil awal pemeriksaan kata dia semua hewan kurban nyaris sehat namun belum layak disembelih karena usia belum cukup.

“Banyak belum masuk keusia, karenanya tidak kita kasih kalung. Ada juga beberapa ekor yang sakit karena perjalanan tapi bukan penyakit berbahaya mungkin karena perjalanan berdebu ke mata, ada juga sariawan kecil. Itu kita pisahkan dan diobati kalau sudah sehat bisa jual lagi,” ujarnya.

Dari 113 titik penjualan per hari kemarin jam 5 sore kata Wili, dari 46 penjual 2700 ekor hewan kurban sudah terperiksa dan penuhi syariat kurban.

Pihaknya masih tetap akan melakukan penyisiran hewan kurban ini sampai malam takbiran.

Kata dia tahun lalu ada 17 ribu yang diperiksa, dan tahun ini penyedian kalung sehat ada untuk 25 ribu ekor.

“Antisipasi lonjakan, pemerikasaan terus kita optimalkan meski dari kuantitas menurun nun kan poluasi bertambah. Tahun ini pemeriksaan juga bertambah dari dokter Unpad, PHI Jabar 1, U Tel yang membuat aplikasi dan menginputnya sehingga lebih cepat,” pungkasnya.

Untuk mengecek hewan kurban sehat, layak atau tidak kata dia masyarakat tinggal scan barcode dibelakang kalung sehat atau unduh aplikasi e Selamat (Sehat, Layak, Makin Tenang) di playstore.

“Disitu terlihat status sehat dan layaknya hewan kurban bahkan foto hewannya tak kan sama, sehingga tidak bisa dipindah-pindah kalung sehatnya,” tegasnya

Wili pun mengingatkan aga masyarakat kota Bandung memilih hewan sehat dan layak dari yang sudah diperiksa atau sudah berkalung.

“Lebih baik sudah ada kalung periksa kesehatan fisik antimortem karene hewan itu dehat dan usia sesuai syari’at,” bebebrnya.

Masih kata Wili, sudah dua tahun ini penjual hewan tidak ada yang di trotoar pasalnya sudah ada surat edaran agar para penjual berkoordinasi dengan kewilayahan lurah, camat yang menentukan lokasi penjualan. Selain itu Satpol PP pun sudah komitmen apabila menemukan penjual hewan kurban di trotoar maka akan ditertibkan.

Sementara Vidi penjualan hewan kurban ‘Kabayan’ mengaku senang ada pemeriksaan hewan seperti itu dan gratis. Pasalnya, dengan dikalungi sehat, semakin membuat masyarakat percaya bahwa hewan yang dijualnya sehat.

Untuk harga sendiri kata Vidi, domba kelas A sekitar Rp 3,1 juta dan Rp 2,8 juta. Untuk domba super 1 Rp 4,3 juta, super 2 Rp 3,9 juta, dan super 3 Rp 3,5 juta. Di lokasinya terdapat 49 ekor domba dan 17 ekor sapi.