Gempa Dahsyat di Maroko Tewaskan Lebih dari 1.000 Orang

JAKARTA, Prolite – Gempa bumi berkekuatan 6,8 magnitudo mengguncang Maroko pada Jumat (8/9/2023) malam waktu setempat. Gempa ini menewaskan ribuan orang dan melukai ribuan lainnya.
Gempa bumi terjadi di pegunungan High Atlas di Maroko, sekitar 72 kilometer (45 mil) barat daya Marrakesh. Gempa ini juga dirasakan di kota-kota lain di Maroko, seperti Agadir, Essaouira, dan Casablanca.
Pusat gempa berada di kedalaman 16 kilometer (10 mil). Gempa ini memicu tanah longsor di beberapa daerah, dan menghancurkan banyak bangunan, termasuk rumah-rumah, sekolah, dan masjid.
Pemerintah Maroko telah mengerahkan tim penyelamat untuk mencari korban selamat dan mengevakuasi warga yang terluka. Raja Mohammed VI telah umumkan tiga hari berkabung nasional.
Jumlah korban tewas akibat gempa bumi ini masih terus bertambah. Kementerian Dalam Negeri Maroko mengatakan bahwa hingga Minggu (10/9/2023) pagi, jumlah korban tewas telah mencapai orang. Sementara itu, jumlah korban luka-luka mencapai orang.
Gempa bumi ini merupakan yang paling mematikan di Maroko dalam lebih dari enam dekade.
Gempa bumi terakhir yang menewaskan ribuan orang terjadi pada tahun 1960, ketika gempa berkekuatan 6,7 magnitudo mengguncang Agadir dan menewaskan lebih dari orang.
Gempa ini merupakan pengingat bahwa negara ini merupakan salah satu negara yang paling rawan gempa bumi di dunia.
Karena letaknya berada di zona subduksi, di mana lempeng Afrika dan lempeng Eurasia saling bertabrakan.
Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi risiko gempa bumi, antara lain dengan membangun gedung-gedung tahan gempa dan melakukan sosialisasi tentang mitigasi bencana.
Namun, gempa bumi yang terjadi pada Jumat malam ini menunjukkan bahwa masih banyak yang harus dilakukan untuk mengurangi risiko gempa bumi di Maroko.