Gempa 8,7 Magnitudo Guncang Rusia, Berikut 10 Daerah di Indonesia Ikut Terdampak

Gempa 8,7 Magnitudo Guncang Rusia, Berikut 10 Daerah di Indonesia Ikut Terdampak
Prolite – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengumumkan adanya gempa 8,7 Magnitudo mengguncag Rusia.
Gempabumi yang berpusai pada koordinat 52,51° LU; 160,26° BT pada kedalaman 18 km, di dekat pesisir timur Kamchatka.
Berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi ini merupakan jenis dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng pada Palung Kurile-Kamchatka (Kurile-Kamchatka Trench). Gempabumi ini memiliki mekanisme naik (thrust fault).
Usai terjadi beberapa daerah juga berpotensi tsunami di wilayah Rusia, Jepang, Alaska, Filipina, Hawaii, dan Guam.
Hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), bencana alam tersebut berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Indonesia dengan status Waspada (ketinggian Tsunami kurang dari ), di wilayah:
- Talaud (ETA 14:52:24 WITA)
- Kota Gorontalo (ETA 16:39:54 WITA)
- Halmahera Utara (ETA 16:04:24 WIT)
- Manokwari (ETA 16:08:54 WIT)
- Rajaampat (ETA 16:18:54 WIT)
- Biaknumfor (ETA 16:21:54 WIT)
- Supiori (ETA 16:21:54 WIT)
- Sorong bagian Utara (ETA 16:24:54 WIT)
- Jayapura (ETA 16:30:24 WIT)
- Sarmi (ETA 16:30:24 WIT)
Oleh karena itu, kepada masyarakat pesisir di wilayah tersebut untuk tetap tenang dan menjauhi pantai. Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak dari bencana alam tersebut.
Hingga pukul WIB, berdasarkan hasil monitoring menunjukkan adanya 7 aktivitas gempabumi susulan (aftershock), dengan magnitudo terbesar M6.9 dan magnitudo terkecil M5.4.
BMKG mencatat terjadi tsunami minor di Indonesia pascagempa M 8,7 di Semenanjung Kamchatka, timur jauh Rusia. Paling tinggi tsunami terjadi 20 sentimeter.
“Jadi hasil monitoring terhadap peralatan tsunami guide, kami mencatat 9 floodgate yang berkaitan dengan daerah yang kami sebut adanya potensi tsunami dengan ancaman waspada kurang dari setengah meter,” ujar Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, dalam jumpa pers, Rabu (30/7).
“Jadi sekarang mungkin yang harus kita hentikan, kami menunggu nantinya masa penghentian peringatan dini dari BMKG supaya nanti di daerah bisa kembali menyosialisasikan bahwa tsunami sudah selesai,” kata Abdul Muhari.
BNPB masih mengimbau masyarakat menjauhi kawasan pantai. Berdasarkan pemantauan sejak pukul WIB, warga di wilayah itu merespons baik peringatan dini tsunami.