SOP ini juga diharapkan dapat meningkatkan koordinasi lintas sektor. Isu gizi tidak hanya berkaitan dengan kesehatan, tetapi juga pangan, pendidikan, dan faktor sosial ekonomi masyarakat.
Ketua Tim Kerja Kesehatan dan Gizi Keluarga, Kiki Riezki Yudistiani, menekankan bahwa penyusunan SOP ini merupakan langkah kunci dalam peningkatan layanan gizi.
“Dengan SOP yang jelas, kami berharap program gizi di Kota Bandung akan lebih terarah, terukur, dan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat, terutama dalam upaya penurunan angka stunting dan peningkatan kesehatan keluarga,” ujarnya.
Dinas Kesehatan Kota Bandung mengajak semua pihak untuk bersama-sama mendukung program ini. Mari kita bangun masyarakat Bandung yang lebih sehat, dan bebas dari masalah gizi.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan